Nikah Tanpa Cinta - Bab 322 Kita Akan Baik-Baik Saja

Yulianto Hua dan aku tidur di masing-masing kamar, dia benar-benar tidak datang menggangguku. Aku tidur dengan nyenyak sampai subuh.

Ketika keluar, aku menemukan bahwa Yulianto Hua sudah pergi, kemudian dia meninggalkan pesan di samping telepon yang mengatakan bahwa dia ada pertemuan pagi di pagi hari, jadi dia harus bergegas kembali.

Aku meneleponnya dan dia menjawabnya dengan cepat, dia mengatakan bahwa dia baru saja turun dari jalan tol, dia akan pulang untuk berganti pakaian, lalu pergi ke perusahaan.

Sepertinya, dia pergi di dini hari. Mungkin saja dia hanya tidur selama 2 atau 3 jam.

Aku merasa sedikit tidak enak, dia datang menemuiku sejauh ini, kemudian bergegas kembali. Ini benar-benar sangat melelahkan. Aku ingin menghiburnya, tetapi tidak tahu bagaimana cara untuk mengatakannya.

"Karena kamu sangat sibuk, jangan datang menemuiku lagi. Aku bukanlah anak kecil. Jika terus seperti ini, kamu akan terasa sangat lelah dan akan mempengaruhi efektivitas kerjamu."

“Kamu sedang mengasihaniku atau kamu tidak ingin aku datang melihatmu?” Yulianto Hua bertanya dengan tajam.

Aku tercengang, "Intinya adalah aku tidak ingin kamu terlalu lelah, kamu hanya tidur beberapa jam, kemudian mengemudi jarak jauh, ini terlalu melelahkan, jika mengemudi dalam keadaan lelah akan sangat berbahaya, lain kali jangan seperti ini lagi."

“Kalau begitu aku akan menganggap bahwa kamu mengasihaniku.” Yulianto Hua berkata, “Baiklah, kamu juga harus pergi untuk menemui Julian Tsu lebih awal dan sampaikan salamku padanya. Aku berharap dia cepat sembuh, jika ada yang memerlukan bantuanku, aku akan berusaha sebaik mungkin." kata Yulianto Hua.

"Baik, aku akan menyampaikan ucapanmu, aku mewakilkan kakak kedua untuk mengucapkan terima kasih padamu."

"Aku tidak suka mendengar ucapanmu, kamu lebih dekat denganku, atau dekat dengannya, apa maksudnya mewakilkan dia untuk berterima kasih padaku? Kenapa tidak mewakilkanku untuk berterima kasih padanya karena telah menjagamu?"

Aku tidak ingin berdiskusi dan berdebat dengannya tentang masalah ini. Aku berkata, ingatlah untuk sarapan, tidak tidur nyenyak ditambah dengan tidak makan akan membuat kondisi tubuhmu memburuk.

Setelah selesai menelepon Yulianto Hua, aku sedang akan pergi untuk menemui Julian Tsu, pada saat ini dia yang meneleponku terlebih dahulu. Dia bilang ada rapat lagi hari ini, dia sudah menyiapkan dokumen pidato dan mengirimkannya ke emailku, dia ingin aku yang mewakilkannya pada saat rapat.

Aku mengecek waktu, jika pergi ke Nanju Hotel, lalu pergi rapat, jelas akan terlambat. Jadi aku makan sesuatu yang sederhana di restoran hotel dan pergi ke perusahaan. Kemudian mulai mencerna pidato di perjalanan. Aku berharap dapat menghafal dan menggunakan kata-kataku sendiri untuk mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan oleh Julian Tsu.

Mengingat ini adalah kekuatanku dan tentu saja aku harus menunjukkan kelebihanku. Jika aku hanya membaca pidato Julian Tsu, maka aku tidak akan terlihat berharga.

Rapat kali ini dihadiri oleh para eksekutif senior dari anak perusahaan dan terutama aku yang bertanggung jawab untuk rapat ini. Ketika aku sedang berbicara, aku diinterupsi oleh dering ponsel beberapa kali.

Pertama dan kedua kali aku menahannya, tetapi kemudian berbunyi beberapa kali lagi dan akhirnya ketika berdering lagi, aku berhenti berbicara.

Eksekutif itu jelas tidak menganggapku dan langsung menjawab panggilannya di tengah-tengah rapat. Dan ternyata bukan urusan pekerjaan, sepertinya membahas masalah sekolah anaknya dengan istrinya.

Aku tidak memotongnya, aku menunggu sampai dia selesai. Lalu menatapnya.

"Manager Liu, bukan? Sebelum rapat aku sudah berkata bahwa ponsel sebaiknya dimatikan, jika kamu benar-benar khawatir akan ada panggilan bisnis yang masuk, maka silent-kan ponselmu dan kamu dapat menelepon kembali setelah selesai rapat, apakah kamu ada mendengar kata-kata ini?" tanyaku dengan tenang.

"Aku ada mendengarnya, tetapi anakku akan pergi ke sekolah, karena rapat memengaruhi masalah anakku dan menghambat masa depan anakku, siapa yang akan bertanggung jawab? Apakah kamu yang akan bertanggung jawab? Aku hanya bekerja di perusahaan ini, bukannya menjual diriku, apakah aku tidak boleh mengurusi urusan keluargaku?"

Betapapun provokatifnya dia berbicara, ketika dia selesai berbicara, dia langsung mengundang tawa dari rekan-rekan lain di sebelahnya. Tentu saja, tawa ini tidak sepenuhnya untuknya, tetapi juga untuk melihat bagaimana aku menanggapinya.

Aku mengepalkan tanganku, kemudian melepaskannya, aku mengingatkan diriku untuk tenang.

"Manager Liu, semua orang memiliki urusan keluarga, aku bisa mengerti, tetapi ini tidak bisa menjadi alasan untuk menjawab panggilan pribadi ketika sedang rapat. Kamu adalah seorang manager, jika bawahanmu menjawab panggilan pribadi ketika sedang rapat dan mengganggu pembicaraanmu, bisakah kamu menahannya?" tanyaku dengan tenang.

"Bisa, kenapa tidak. Selama dia melakukan pekerjaannya dengan baik, apa masalahnya menjawab panggilan ketika sedang rapat? Dia juga bisa makan biji bunga matahari pada saat rapat!"

Setelah dia selesai berbicara, dia melihat sekeliling dan membuat orang-orang tertawa lagi.

Aku tiba-tiba berdiri dan melemparkan dokumen di tanganku ke atas meja rapat. Suara tawa akhirnya sedikit mereda.

“Manager Liu, apakah kamu mencemooh kedisiplinan perusahaan, atau kamu mencemoohku?” tanyaku langsung.

“Bukankah ini terlalu serius, Asisten khusus Yao? Aku hanya menjawab panggilan, tidak perlu membesar-besarkan masalah ini, bukan?” dia masih terlihat cuek.

"Begitu banyak eksekutif berkumpul di sini, mereka datang bukan untuk mengobrol, tetapi untuk mendiskusikan masalah dan memikirkan langkah selanjutnya. Kamu merasa tidak ada masalah walaupun kamu menjawab panggilan di sini? Kamu mengatakan bahwa hanya perlu melakukan pekerjaan dengan baik, apakah kamu bekerja dengan baik? Departemen yang berada di bawah tanggung jawabmu, mengalami penurunan kinerja sebesar 7% di tahun ini jika dibandingkan dengan tahun lalu, kuartal terakhir adalah kinerja terburuk dalam 3 tahun ini, ini yang kamu maksud dengan bekerja dengan baik?"

Dia terdiam sejenak, dia pasti mengira aku tidak mengenalnya dengan baik, tetapi dia tidak tahu, aku mengingat dengan jelas laporan yang kubaca pagi ini.

Kemudian aku memberi tahu data kegagalan proyek yang merupakan tanggung jawabnya dan dia tercengang.

"Kinerja Manager Liu hanya seperti ini dan sangat arogan, jika kamu memiliki terlalu banyak urusan di rumah, kamu sebaiknya keluar dari pekerjaanmu dan mengurus urusan keluarga terlebih dahulu, lalu baru kembali bekerja setelah urusanmu sudah selesai." aku berkata dengan dingin.

Ruang rapat tiba-tiba menjadi hening. Peserta yang tidak setuju, tidak berani mengatakan apapun.

“Asisten khusus Yao, apakah kamu ingin memecatku? Aku rasa kamu tidak memiliki hak seperti ini?” Manager Liu bersiap untuk melawan.

"Aku memang tidak memiliki hak ini, tetapi aku dapat melaporkan perbuatanmu kepada CEO Tsu dan menyarankan agar dia memecatmu, Manager Liu, menurutmu apakah aku tidak dapat melakukan ini?" aku menatapnya dengan dingin.

Dia sedikit takut dan tidak berani menatapku lagi. Para peserta menjadi lebih diam.

Sekarang tujuanku sudah tercapai. Aku juga tidak perlu terus menatapnya pada saat rapat. Aku mengatakan bahwa kita akan melanjutkan rapat, tentang Manager Liu, kami akan berbicara secara terpisah setelah rapat. Di rapat mendatang, aku berharap semua orang akan men-silent ponsel mereka, saling menghormati dan pengertian adalah dasar untuk bekerja sama.

Kemudian rapat berjalan dengan lancar dan semua orang men-silent ponsel mereka. Tidak ada orang yang menjawab panggilan lagi sampai rapat berakhir dengan lancar.

Kemudian setelah semua orang pergi, Manager Liu mengambil inisiatif untuk tinggal di ruang rapat.

"Asisten khusus Yao, maafkan aku atas apa yang terjadi barusan. Aku sadar jika aku salah. Hanya saja anakku tidak mendapat nilai yang bagus dan ingin pindah ke sekolah yang lebih baik, jadi aku panik...."

Aku diam-diam mendengarkan penjelasannya. Pada akhirnya, aku hanya bertanya kepadanya, apakah kamu bisa memastikan bahwa ponselmu akan di-silent selama rapat mendatang?

Dia segera menyatakan bahwa kesalahan seperti ini tidak akan terjadi lagi di masa depan. Dia juga mengatakan banyak ucapan yang mengemis-ngemis, dia mengatakan bahwa dia tidak bisa kehilangan pekerjaannya.

Aku mengatakan bahwa, di kuartal berikutnya, kamu hanya perlu memastikan bahwa kinerjamu harus lebih tinggi dan masalah ini akan berlalu. Jika tidak, kamu harus mencari pekerjaan lain.

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu