Nikah Tanpa Cinta - Bab 338 Saudara

"Mengapa Kakak kedua, mengapa tiba-tiba kamu ingin aku kembali ke Shanghai? Apa yang terjadi?"

Julian Tsu memberi isyarat kepadaku untuk tidak cemas, "Tidak apa-apa. Aku hanya berpikir, aku sedang sakit sekarang, kamulah yang menghadang semuanya di depan, ini terlalu berisiko bagimu, kamu tidak seharusnya terlibat dalam hal ini. Kamu tidak seharusnya menanggung risiko ini."

"Tidak ada risiko. Kita hanya dikalahkan sekali dari Manager Liu, bukankah sudah diselesaikan oleh kita? Tidak peduli di lingkungan mana kita berada, selama ada orang, akan selalu ada perselisihan, di Shanghai juga sama saja. Kakak kedua sudah lupa, ketika aku di Shanghai, aku dikerjai orang sampai dipenjara selama setahun, sampai sekarang masih belum bisa membuktikan diri tidak bersalah. Dapat dilihat bahwa risiko Shanghai tidak lebih kecil dari Kota Y."

Sorot mata Julian Tsu mengandung ekspresi kekhawatiran yang serius, "Aku meninggalkanmu di Kota Y karena ingin melindungimu. Tapi tidak disangka* belum sempat melindungimu, malah diriku yang berada dalam masalah. Sebaliknya, segala hal harus kamu yang memimpin dan membuat kamu lebih tertekan, menurutku ini sangatlah buruk."

"Kakak kedua terlalu sopan. Selama ini Kakak kedua selalu melindungiku. Sekarang Kakak kedua ada masalah, sudah seharusnya aku melakukan sesuatu untukmu. Jangan terlalu banyak berpikir. Kamu hanya perlu istirahat dan menunggu tubuhmu pulih sepenuhnya. Dengan begitu kamu bisa terus melindungiku. Bagiku, Kakak kedua adalah saudara dan tidak ada yang bisa menggantikannya."

"Baiklah, kalau begitu bertahan dulu sementara waktu. Tapi aku merasa ada sesuatu yang akan terjadi, masalah Manager Liu sudah diselesaikan, pasti akan ada metode serangan lain. Aku tidak bisa muncul sekarang, aku khawatir kamu akan menanggung lebih banyak lagi." Kata Julian Tsu.

Aku bilang tidak apa-apa, selama aku bisa berbagi kekhawatiran Kakak kedua, aku akan melakukan apa saja.

Saat mengobrol dengan Julian Tsu, telepon bergetar dan ternyata dari Nadine Jiang.

"Halo Bibi Jiang, ada apa?"

“Ivory, kamu sekarang ada dimana?” Nadine Jiang bertanya padaku.

Tentu saja aku tidak bisa mengatakan bahwa aku ada di Nanju Hotel, aku bilang aku ada di rumah Kakak kedua.

“Aku akan minta sopir untuk datang menjemputmu sekarang. Ayo makan malam bersama. Kamu pasti belum makan kan? Seorang teman membawakan lobster berduri dari Jepang untuk aku coba. Datang dan bergabunglah denganku.” Nadine Jiang berkata.

Reaksi pertama aku adalah Nadine Jiang tiba-tiba mengundangku, pasti terkait dengan masalah Sussie Tsu yang mengambil kembali mobil.

"Terima kasih Bibi Jiang, aku sudah makan malam, kalian makan saja. Terima kasih atas undangannya."

“Kita ini sekeluarga, kalau punya barang bagus, kita harus berbagi bersama. Lobster berduri Jepang ini masih sangat enak, kamu harus datang dan mencicipinya, sudahlah, aku akan atur sopirnya sekarang, kamu siap-siap dulu, dia akan segera sampai. Jika kamu tidak datang, aku akan membiarkan dia menunggu di sana. Ngomong-ngomong, ajak Julian sekalian."

"Kakak kedua masih mengerjakan proyeknya, kemungkinan tidak akan keluar dulu untuk beberapa waktu. Aku benar-benar tidak bisa datang, Bibi Jiang, kalian makan saja."

“Kalau Julian tidak datang, maka bagaimanapun juga kamu harus datang. Keluarga kita sudah lama tidak bersama. Jika kita tidak sering berkumpul, akan terasa asing. Oke, aku akan minta dapur siap-siap, itu saja ya.” Nadine Jiang berkata lalu menutup telepon.

Julian Tsu menatapku, "Ada apa lagi?"

"Aku berpapasan dengan Sussie Tsu di jalan hari ini. Dia bilang aku mengendarai mobil yang lebih baik darinya. Dia sangat tidak senang, dia ingin mengambil kembali mobil itu, aku pun mengembalikan mobil yang diberikan Bibi Jiang kepadaku padanya. Baru saja Bibi Jiang menelepon dan meminta aku untuk pergi makan malam dan berkata bahwa aku harus pergi."

Alis Julian Tsu kembali berkerut dalam-dalam, "Bagaimana bisa Sussie Tsu begitu kekanak-kanakan dan membuat tingkah yang tidak masuk akal seperti itu? Kamu membiarkan dia lancang begitu?"

Aku tersenyum pahit, "Kakak kedua, meski aku dianggap separuh dari Keluarga Tsu, nyatanya, Kakak kedua tahu bahwa tidak ada seorang pun di Keluarga Tsu yang benar-benar menganggapku orang sendiri kecuali Kakak kedua. Sussie Tsu ingin mengambil kembali mobilnya, aku tidak bisa tidak memberikannya, kan?"

"Sussie Tsu sungguh kekanak-kanakan, semuanya karena dimanjakan oleh Bibi Jiang! Bibi Jiang memintamu pergi makan pasti karena dia ingin memperbaiki pengaruh buruk yang disebabkan oleh kejadian ini. Terus terang, dia hanya menunjukkannya kepada Ayah. Apakah kamu akan pergi?”

"Aku tidak ingin pergi. Tapi Bibi Jiang mendesakku."

"Hmm, kamu harus pergi, kalau tidak itu membuktikan bahwa kamu marah tentang ini. Dan jika kamu tidak memberi Bibi Jiang kesempatan untuk memperbaiki, pengaruh buruk ini akan terus berlanjut. Cepatlah pergi, Bibi Jiang akan mengirimkan mobil untuk menjemputmu, kamu harus sampai di sana sebelum sopirnya tiba."

Perkataan Julian Tsu sangat masuk akal. Aku melihat waktu dan memang sudah terlambat. Aku bilang aku akan pergi dulu, kalau tidak maka benar-benar akan terlambat.

"Ini puncak kemacetan. Kalau memanggil taksi, pasti tidak akan keburu, aku akan cari seseorang untuk mengantar kamu. Kamu tunggu di depan pintu, akan ada sepeda motor yang datang menjemputmu. Sepeda motor akan lebih cepat di tengah kemacetan."

Aku berkata iya, lalu aku pun menunggu di depan pintu.

Begitu sampai di depan pintu, ternyata ada sepeda motor yang sudah menunggu di sana. Pengendaranya memakai helm sehingga wajahnya tidak kelihatan jelas, tapi sepeda motor itu adalah sepeda motor yang dipakai polisi.

Pengendara itu tidak berbicara kepadaku, tetapi memberi isyarat agar aku naik. Kemudian melesat sepanjang jalan, dengan segera sampai di vila Julian Tsu.

Aku berterima kasih padanya, tetapi dia juga tidak menanggapi, hanya melambaikan tangannya dan pergi.

Aku masuk ke vila, beres-beres, dan mobil yang dikirim oleh Nadine Jiang pun tiba.

Jalanan benar-benar macet, setengah jam kemudian, aku sampai di mansion mewah Keluarga Tsu.

Sebelum masuk, aku melihat Sussie Tsu sedang berdiri di luar. Air mukanya terlihat semakin jelek ketika dia melihatku datang. Aku menatapnya sekilas lalu langsung masuk tanpa menyapanya.

"Ivory sudah datang? Cepat siapkan handuk untuk Nona Ivory* menyeka tangannya, siap-siap makan." Nadine Jiang sangat ramah.

“Terima kasih Bibi Jiang, aku benar-benar sudah makan malam,” kataku sambil tersenyum.

“Kita adalah sekeluarga, tentu saja kita harus berbagi hal-hal yang baik bersama. Duduklah, sudah menunggumu dari tadi.” Zacker Tsu juga berjalan mendekat, diikuti oleh Aulex Tsu.

Dulu tidak merasa ada apa, tapi semenjak insiden Manajer Liu, aku tidak punya kesan baik lagi kepada Tuan Muda Keluarga Tsu ini. Jadi aku pun tidak menyapanya, setelah dia mengangguk kepadaku barulah aku menanggapi sedikit.

Semua orang sudah duduk, tapi Sussie Tsu tidak masuk.

“Dimana Sussie? Kenapa dia tidak masuk dan duduk?” Aulex Tsu bertanya.

“Sussie Tsu telah bersikap kekanak-kanakan dan menyinggung kakaknya. Aku menyuruhnya berdiri di luar dan tidak mengizinkan dia masuk untuk makan,” kata Nadine Jiang.

Kakak Sussie Tsu? Aku memikirkannya sejenak, dan kemudian aku menyadari bahwa itu adalah diriku. Mukaku sungguh besar, aku yang orang luar, bagaimana bisa memenuhi syarat menjadi kakak perempuan Sussie Tsu?

“Ada apa?” Zacker Tsu tidak tahu kenapa.

“Hari ini Sussie Tsu bertemu dengan Ivory di jalan, dia tidak tahu bahwa aku memberikan mobil itu kepada Ivory, jadi dia pun salah paham. Kemudian Ivory mengembalikan mobil itu kepada Susie Tsu. Benar-benar memalukan, aku harus menghukumnya."

Penjelasan Nadine Jiang ini jelas mengada-ada. Sussie Tsu bukannya tidak tahu bahwa mobil itu diberikan kepadaku, dia dengan paksa mengambil kembali mobil itu padahal dia mengetahuinya.

Aku bertanya-tanya apakah akan mengoreksi pernyataan Nadine Jiang? Jika tidak diperbaiki, maka Zacker Tsu tidak akan tahu kebenarannya. Tetapi jika aku memperbaikinya, bukankah aku menentang Nadine Jiang?

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu