Nikah Tanpa Cinta - Bab 142 Tidak bisa menikmati

Selesai berbicara, aku berbalik dan pergi, kali ini Yulianto Hua tidak mengejarku untuk membuat perhitungan.

Melihatnya seperti itu, sepertinya dia baru memejamkan matanya sebentar saat langit mulai terang. Entah apa yang dia pikirkan sepanjang malam? Kenapa dia tidak tidur?

Mobilku masih ada, aku mengambil kunci mobil lalu mengemudikan mobilku keluar.

Aku mengemudikan mobilku ke 'White House', di luar aku menunggu sebentar. Setelah melihat mobil Hendra Hua keluar, aku turun dari mobil dan masuk kedalam 'White House'.

Dengan cepat ada yang datang untuk mencegatku, orang yang itu adalah seorang pembantu.

Melihat yang datang ternyata aku, dia langsung bertanya: "Kamu ada keperluan apa."

Aku berkata: "Aku ingin bertemu dengan Erika Feng."

Aku tidak mengatakan ingin bertemu dengan "Nyonya", tapi aku langsung mengucapkan nama Erika Feng.

Dia berkata, "Tunggu sebentar aku akan pergi melapor."

Aku berkata, "Tidak perlu, aku akan langsung masuk."

Dia tidak berani menghentikanku, dan hanya mengikutiku masuk ke dalam.

Erika Feng sedang sarapan, ketika dia melihatku, dia berdiri dengan kaget dan menjatuhkan mangkuk yang ada di depannya, bisa dilihat seberapa kagetnya dia.

Aku langsung berjalan menghampirinya, ekspresi wajahnya gugup, "Apa yang ingin kamu lakukan? Cepat ... hentikan dia!"

Pembatu datang dan ingin menghentikanku, aku langsung menampar wajahnya: "Lancang! Minggir, ini bukan urusan kalian."

Para pembantu itu semakin tidak berani menghentikanku, mereka semua ketakutan dan hanya diam di samping. Mungkin Erika Feng juga kaget melihat perbuatanku, jadi dia lupa memarahi bawahannya.

Dengan cepat aku berdiri di hadapan Erika Feng, aku menarik taplak meja dan membuat semua sarapan yang memenuhi meja makan berjatuhan.

“Ivory Yao, apa yang sedang kamu lakukan! Kamu sudah gila?”teriak Erika Feng, dia mengangkat tangannya dan ingin memukulku.

Aku menahan tangannya lalu berkata, "Kamu benar, aku memang sudah gila. Kalau kamu berani menyentuhku lagi, hari ini aku akan melawanmu mati-matian. Di tasku ada satu botol besar nitrogliserin, begitu ada guncangan yang hebat benda ini akan meledak. Kalau kamu berani menyentuhku, mungkin akan menimbulkan guncangan yang hebat, lalu kita berdua akan pergi ke akhirat bersama, suka tidak? Menantang tidak?”

Jelas sekali, Erika Feng belum pernah mendengar tentang "nitrogliserin", tetapi begitu dia mendengar benda ini bisa meledak, dia langsung kaget dan wajahnya berubah menjadi pucat seperti kertas.

Bagi orang kaya seperti dia, yang paling dia takuti adalah kematian.

Dia mendapatkan semuanya dengan susah payah, jika dia mati, dia tidak akan bisa menikmati semua yang dia dapatkan dengan susah payah ini.

Tentu saja, nitrogliserin hanyalah sesuatu yang aku ingat dari pelajaran sekolah. Mengenai seperti apa rupanya aku juga belum pernah melihatnya, aku hanya tahu benda ini mudah meledak, saat ini itu sudah cukup.

Tidak ada benda berbahaya di tasku. Yang membuat tasku menggembung adalah satu bungkus besar tisu toilet yang aku masukkan kedalam.

“Ivory Yao, jangan gegabah. Jika ada yang ingin kamu katakan, katakan baik-baik.” Erika Feng melunak.

Aku duduk di hadapannya, "Aku belum sarapan, suruh orang buatkan sarapan untukku."

Erika Feng bergegas memerintahkan bawahannya, "Buatkan sarapan untuk Nyonya Muda, cepat!"

“Nyonya Muda ingin makan apa?” seorang pembantu bertanya dengan takut.

“Semua yang dia makan tadi buatkan lagi satu porsi,” kataku.

“Baik.” setelah mengiyakan, pembantu itu pergi untuk membuat sarapan.

Dengan raut wajah gugup, Erika Feng terus menatap tas menggembung yang aku letakkan di atas meja, "Bagaimana kalau kamu letakkan tasmu di luar? Untuk berjaga-jaga ..."

"Diam! Kalau meledak, kita mati bersama. Bukankah kamu ingin membunuhku, kalau begitu kita mati bersama saja." teriakku.

Dia sangat ketakutan dan dia segera diam, lalu dia kembali menenangkanku dengan lembut, "Tidak peduli apa pun itu, kita bisa bicara baik-baik."

“Baik, kalau begitu mari kita mulai sekarang. Perintahkan mereka untuk mengambil kertas dan pulpen,” kataku keras.

"Buat apa kamu menginginkan kertas dan pulpen ?"

"Diam!" Aku kembali berteriak , "Jangan banyak omong kosong, ikuti saja perkataanku!"

“Baik, baik, aku akan mengambilnya sekarang.” Erika Feng berdiri, sebenarnya dia ingin memanfaatkan kesempatan untuk kabur, menjauh dariku, mana mungkin aku membiarkannya.

"Duduk," teriakku, "Suruh pembantumu mengambilnya, kamu duduk diam dan jangan bergerak!"

Erika Feng kembali duduk, lalu dia menyuruh pembantu mengambil kertas dan pulpen, setelah beberapa saat, kertas dan pulpen tiba di hadapan mereka.

"Sekarang aku akan berbicara dan kamu akan menulis apa yang aku katakan. Bukankah kamu suka memaksa orang untuk menulis? Sekarang kamu juga tulis. Tulis sesuai dengan apa yang aku katakan."

“Kamu ingin aku menulis apa?” tanya Erika Feng.

"Tulis saja tentang kejadian hari itu, bagaimana kamu menyandera anakku, bagaimana kamu memaksaku pergi, dan memaksaku menyalin perjanjian perceraian yang kamu buat, lalu bagaimana kamu mengurungku di kuil, tuliskan semuanya."

“Hari itu aku tidak menyandera anakmu, aku membohongimu, mana mungkin aku menyakiti keturunan keluarga Hua?” kata Erika Feng.

Mendengar ucapan Erika Feng, aku yakin aku tertipu olehnya.

Yulianto Hua mengatakan Melvin selalu ada dalam pengawasannya, ini benar, jadi saat aku mengatakan kepadanya Erika Feng mengancamku dengan menggunakan nyawa anakku. Dia mengira aku berbohong dan dia tidak percaya padaku.

"Aku tidak peduli benar atau tidak, saat itu aku menganggapnya serius. Seorang ibu tidak akan mengambil risiko terhadap anaknya. Kamu tahu kasih sayangku kepada anakku , jadi kamu mengancamku dengan menggunakan anakku, kamu juga sudah mendapatkan apa yang kamu inginkan. Jadi, tuliskan semua proses ini. "

"Sudah bertahun-tahun aku tidak menulis, ada banyak kata yang tidak bisa aku tulis , kamu bisa merekam ucapanku, aku akan mengatakannya, kamu bisa merekamnya dengan ponsel," kata Erika Feng.

"Tidak, aku ingin kamu menulisnya! Supaya kamu juga tahu bagaimana rasanya dipaksa menulis. Cepat tulis! Kalau tidak, aku akan meledakkan benda ini dan mati bersamamu." Aku menjulurkan tangan ke arah tasku.

"Baik, aku tulis, aku tulis. Jangan bergerak." Erika Feng berkeringat dingin.

"Aku Erika Feng di sini mengaku, aku membalas dendam kepada Ivory Yao karena aku ingin menyingkirkan orang luar, supaya keluarga Feng bisa mengendalikan Hua's Inter Company ..." aku mulai berkta.

“Aku tidak bisa menulis ini, aku tidak berpikiran seperti tu.” Erika Feng kembali ragu-ragu.

Dia bukanlah orang biasa, tentu saja dia tahu kalau semua yang tertulis hitam diatas putih, ini diserahkan ke eksekutif Perusahaan Inter Hua, maka kehidupannya kelak pasti akan sulit.

“Tulis, kalau kamu tidak menulisnya, aku akan mati bersamamu. Aku akan melakukan apa yang aku katakan.” Kataku dingin.

“Ivory, maafkan perbuatanku dulu, tapi bukankah kamu kembali dengan selamat? Begini saja, aku akan memberimu sejumlah uang sebagai kompensasi atas kerugianmu. Bagaimana?” Kata Erika Feng.

“Kamu akan memberikan berapa kepadaku?” tanyaku.

Ketika Erika Feng mendengar aku bersedia menerima uang, raut wajahnya menjadi lebih tenang. "Berapa banyak yang kamu inginkan?"

Aku menjulurkan lima jariku lalu menggoyangkannya.

“Lima puluh ribu yuan? Baik, aku akan segera menyuruh orang mentransfernya kepadamu.” Erika Feng menyetujuinya dengan senang hati .

"Kamu sedang bersedekah? Lima puluh ribu yuan? Yang benar saja," makiku.

"Lima ratus ribu yuan? Banyak sekali? Baik aku setuju, aku tidak punya banyak uang pribadi, tetapi karena kamu sudah membuka harga, aku akan memberikannya kepadamu, tapi kamu harus berjanji setelah kamu mendapatkan lima ratus ribu yuan ini, kita sudah impas, kelak kamu tidak boleh mengungkit masalah ini lagi. "

"Setelah mendapatkan lima ratus ribu yuan darimu aku tidak boleh mengungkit masalah ini lagi? Yang aku maksud lima juta yuan!" Kataku dingin.

"Ivory Yao, kamu sangat serakah! Lima juta yuan adalah nominal yang sangat besar, dari mana aku mendapatkannya? Aku memang memiliki sedikit saham di perusahaan, tetapi harus aku jual dulu baru bisa diuangkan, aku tidak punya uang tunai sebanyak itu. " seru Erika Feng.

"Itu urusanmu. Pokoknya, lima juta yuan dan tidak boleh kurang sepeserpun. Aku kamu kurung selama beberapa hari. Ini adalah kompensasi psikologisku. Jika tidak, bukankah sia-sia aku dikurung olehmu? Kamu tuliskan dulu IOU lima juta yuan kepadaku. Lalu tulis hal yang lain. Kalau kamu tidak menepati janji, aku akan menuntutmu di pengadilan, sampai saatnya kita lihat saja siapa yang akan malu. "

Aku adalah orang miskin yang tahu betapa bergunanya uang, dan pemberian Yulianto Hua bisa dia ambil kembali kapan saja, aku membutuhkan sejumlah uang milikku sendiri, dengan begitu meskipun seluruh dunia meninggalkanku, aku dan anakku juga bisa hidup dengan layak.

Selain itu dengan perlakuan Erika Feng kepadaku, kalau tidak mendapatkan sejumlah uang darinya, terlalu menguntungkannya.

Novel Terkait

Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu