Nikah Tanpa Cinta - Bab 326 Pribadi
Yulianto Hua tersenyum jahat, "dia tidak akan mengetahuinya."
Aku segera menangkap kesalahan di dalam perkataannya, "jadi kamu mengakui bahwa kamu tidak tahu malu? Kamu juga tahu bahwa dirimu sudah membual terlalu besar?"
Ketika Yulianto Hu ingin mengucapkan sesuatu, pada saat ini ponselnya bergetar dan dia mengatakan baik.
Dengan cepat sebuah video dikirimkan pada ponselnya. Di dalam video tersebut terlihat Manager Liu sedang menerima introgasi dengan pasrah. Di samping dia terlihat sepasang kaki putih, sudah pasti itu adalah kaki dari wanita cantik itu.
"Mau diselesaikan secara umum atau pribadi?" Terdengar suara seorang pria.
"Pribadi." Manager Liu menunjukkan ekspresi takut.
"Bukannya kamu sudah mau bunuh diri? Mengapa kamu masih memiliki niat menganggu kekasih orang lain? Bahkan melakukannya di luar rumah sakit......" Orang yang bertanya menggunakan kata-kata yang tidak sopan, aku saja merasa malu jika aku yang mengatakannya.
"Aku berpura-pura bunuh diri......."
"Bunuh diri saja bisa ada palsunya? Kalau begitu mengapa kamu pura-pura bunuh diri?" Sudah menanyakan ke bagian penting.
Manager Liu terdiam.
"Kamu tidak mau mengatakannya bukan? Baik kalau begitu aku akan menelepon polisi sekarang juga dan melaporkan kamu sudah memperkosa kekasihku, kamu tinggal menunggu kamu masuk ke dalam penjara saja." Orang yang mengintrogasi berbicara.
Sejak awal hingga akhir, kamera tidak pernah diarahkan kepada sang penanya karena kemungkinan besar video ini akan disebarluaskan karena ini adalah sebuah bukti penting.
"Jangan, aku akan mengatakannya. Putra sulung dari bos aku menyuruh aku untuk pura-pura bunuh diri karena untuk mengerjai putra kedua dan sekretarisnya."
Sekretaris yang dimaksud oleh Manager Liu sebenarnya adalah asisten dan asisten dia itu adalah aku. Hanya saja aku tidak menyangka kakak dari Julian Tsu bernama Aulex Tsu yang merencanakan ini.
Pada saat ini Yulianto Hua mematikan video tersebut, "kurang lebih seperti itulah situasinya. Aku akan mengirimkan video ini kepadamu, kamu kirimkan kepada Julian Tsu. Kamu tanyakan padanya bagaimana dia akan mengurusinya. Jika dia tidak ada pendapat lain maka aku yang akan mengurusinya."
"Apa yang akan kamu lakukan?" Aku bertanya pada Yulianto Hua.
"Meminta orang yang bermarga Liu itu mengumpulkan wartawan yang lain dan menjelaskan apa yang telah dia lakukan untuk menjebak kamu. Dia ini juga seorang reporter, selama dia mengumpulkan para reporter dan memberitahu kenyataannya kepada mereka, maka masalah ini ada terselesaikan."
"Tetapi apakah dia akan mengatakan yang sebenarnya?"
"Menurutmu apakah dia masih berani berbohong setelah dikontrol oleh kita hingga seperti ini? Kak Alfred paling hebat menghadapi orang seperti mereka, pasti tidak akan ada kesalahan sedikit pun. Kamu tenang saja. Sebenarnya selama memberikan video ini kepada media, masalah ini sudah terpecahkan. Hanya saja Julian Tsu tidak mungkin setuju untuk menyebarkan video tersebut ke media." Yulianto Hua berkata.
Aku sangat setuju dengan pendapat ini. Manager Liu yang berada di dalam video mengatakan bahwa ini semua merupakan rencana Aulex Tsu dengan tujuan untuk mencelakai aku dan Julian Tsu. Jika video ini disebarluaskan, maka akan dengan cepat berita mengenai terjadi perang saudara di Keluarga Tsu akan tersebar di seluruh Kota Y.
Keluarga Tsu merupakan sebuah keluarga besar di Kota Y sehingga nama baik keluarga itu sangat penting. Jadi pasti tidak ada satu orang pun dari Keluarga Tsu yang akan mengizinkan informasi disebarluaskan. Jadi jika video ini tidak disebarluaskan maka kenyataan akan terus tertutupi. Maka dari itu saat ini hanya dapat mencari seorang kambing hitam, orang itu adalah Manager Liu.
Bahkan juga harus meminta dia menutup mulutnya, tidak boleh membiarkan orang lain mengetahui bahwa masalah ini ada hubungannya dengan Aulex Tsu.
"Kalau begitu aku akan mengirimkan video ini sekarang kepada kakak kedua, kita tunggu bagaimana jawaban darinya."
5 menit kemudian Julian Tsu langsung menelepon dan menanyakan aku mengenai video tersebut.
Masalah ini tidak mungkin dapat ditutupi selamanya, akhirnya aku pun hanya dapat menceritakan yang sebenarnya dan menambahkan bahwa anak buah Yulianto Hua yang melakukan ini.
Julian Tsu terdiam sejenak lalu mengatakan bahwa dia sudah mengerti dan menyetujui rencana Yulianto Hua. Lalu meminta aku membawa Yulianto Hua ke Nanju Hotel karena dia ingin mengucapkan terima kasih secara langsung.
Aku mematikan panggilan dan Yulianto Hua menatapku dengan lekat, "apa yang dikatakan Julian Tsu?"
"Kakak kedua mengatakan bahwa dia mengikuti rencanamu."
"Apakah dia tidak mengatakan yang lain?"
"Tidak ada."
"Ini tidak mungkin, Julian Tsu adalah seorang pria sejati. Aku sudah membantu dia menyelesaikan sebuah masalah, dia tidak mungkin tidak akan berterima kasih. Dia pasti akan berterima kasih secara langsung. Apakah kamu yang lupa memberitahunya ?"
Aku tidak tahu harus berkata apa, "kamu hanya membantu masalah sekecil ini saja ingin orang lain berterima kasih di depanmu? Sikap apa itu."
"Aku bukannya ingin terima kasih, aku hanya ingin pergi melihat Tuan Muda Kedua Tsu. Kamu memanggil dia kakak kedua maka aku seharusnya memanggil dia kakak kedua juga, kita semua adalah keluarga sehingga aku perlu memperhatikan dia."
"Tuan Hua, mohon jangan memaksakan tali persaudaraan. Kita sudah bercerai dan tidak ada lagi tali persaudaraan yang dapat dibahas."
"Kamu tidak boleh berbicara seperti itu. Kalau begitu aku tanyakan padamu, jika Quinton kembali dan melihat Julian Tsu, dia akan memanggil apa? Bukannya dia juga harus memanggil dengan sebutan paman? Karena dia adalah paman dari Quinton, maka dari itu artinya kita masih ada tali persaudaraan." Yulianto Hua berbicara dengan lugas.
Aku tidak ingin membahas hal ini lagi dengan dia. Jika dia ingin pergi melihat Julian Tsu, biarkan dia melihat saja.
Pada siang hari ketika aku dan Yulianto Hua tiba di Nanju Hotel, Julian Tsu meminta seseorang untuk menyeduh teh dan menunggu kami di sampingnya terdapat kue khas Kota Y.
"Lama tak berjumpa CEO Hua." Julian Tsu sedikit membungkukkan badannya dengan duduk di atas kursi roda.
"Dengar-dengar kesehatan CEO Tsu menurun, apakah sudah membaik?"
"Sudah lumayan, tetapi masih dalam proses penyembuhan. Maaf membuat CEO Hua melihat masalah memalukan in idari Keluarga Tsu." Julian Tsu menghela nafas.
"Setiap keluarga pasti akan terjadi konflik, hal ini sudah sangat wajar. Kakak Tsu juga tidak perlu terlalu memikirkannya. Aku dan kakakku sendiri juga sering berkonflik, pada dasarnya semua manusia itu memiliki sifat egoisnya masing-masing."
Kata-kata Yulianto Hua ini sangat sempurna, dapat dikatakan dia berhasil menenangkan di titik yang tepat dan juga memiliki masalah yang sama dengan pihak lawan.
Mereka berdua sambil minum teh sambil berbicara. Aku pergi ke dapur untuk membantu pembantu menyiapkan makan siang.
Aku melihat seekor ikan yang masih hidup di dalam dapur, aku bertanya kepada pembantu bagaimana untuk mengurusinya. Sang pembantu mengatakan itu adalah ikan yang sengaja diantar oleh seseorang atas perintah tuan muda. Beliau mengatakan tunggu ada tamu penting baru dia akan memasaknya dengan sendiri. Dia takut jika menghidangkan kepada tamu yang lain, mereka tidak akan puas.
Maka dari itu aku keluar dan menanyakan hal ini. Julian Tsu juga mengatakan dia sengaja menyisakan ikan itu untuk Yulianto Hua dan memasaknya sendiri. Yulianto Hua menjadi sangat senang begitu mendengarnya, dia suka makan ikan dan tentu saja dia juga senang memasaknya sendiri.
Tunggu ketika Yulianto Hua selesai memasak ikan, maka perjamuan ini baru resmi dimulai. Sebenarnya aku sangat menyukai suasana seperti ini, sambil melihat kedua pria tampan sambil berbicara dan aku hanya mendengarkan dari samping dalam diam, meskipun begitu aku juga dapat mempelajari banyak hal. Ketika Yulianto Hua sedang berbicara dengan Rick Chen, terasa seperti kembali ke dunia persilatan. Tetapi ketika dia berbicara dengan Julian Tsu, bakat bisnisnya yang luar biasa akan muncul dalam percakapan santai.
Setelah selesai makan siang, biasanya dia akan tidur sebentar. Kemarin malam Yulianto Hua tidak tidur dengan baik, maka dari itu dia harus beristirahat.
Aku mengatur dia untuk beristirahat di ruang tamu bagian belakang. Aku kembali ke kamarku, tetapi beberapa saat kemudian, aku mendengar dia memanggil namaku dari luar.
Aku membuka pintu dan dengan pelan bertanya apa yang sedang dia lakukan, kita ini sama-sama sedang istirahat untuk apa dia menganggu aku.
Dia mengatakan dia ingin tidur bersamaku, dia mengatakan dia tidak nyaman tidur di ruangan ini, setiap kali dia memejamkan matanya, dia akan kembali teringat kejadian dimana dia tidap dapat melihatku dalam beberapa jangka waktu dan dia merasa sangat tertekan. Lalu dia menanyakan apakah dia dapat bersama denganku.
Aku tidak dapat memastikan apakah ucapan dia ini benar atau tidak, akan tetapi aku tahu di saat dia tidak dapat menemukanku dalam beberapa jangka waktu itu, aku memang tinggal di Nanju Hotel.
Novel Terkait
Kamu Baik Banget
Jeselin VelaniSee You Next Time
Cherry BlossomCinta Tapi Diam-Diam
RossieHanya Kamu Hidupku
RenataWaiting For Love
SnowNikah Tanpa Cinta×
- Bab 1 Menjual diri
- Bab 2 Kembali bertemu
- Bab 3 Aku bukan pelacur
- Bab 4 Tuan Muda Keempat
- Bab 5 Aku tidak bersedia
- Bab 6 Kamu sungguh keterlaluan
- Bab 7 Menjebak
- Bab 8 Bingung
- Bab 9 Pengaruh obat
- Bab 10 Dia akan segera datang
- Bab 11 Bodoh
- Bab 12 Kamu bisa memukul wajahku?
- Bab 13 Manipulasi
- Bab 14 Lakukanlah sesukamu
- Bab 15 Dibodohi lagi
- Bab 16 Sesuka hati
- Bab 17 Anak-anak orang kaya
- Bab 18 Jamua Malam Keluarga
- Bab 19 Hujan Malam
- Bab 20 Rahasia lantai atas
- Bab 21 Punyaku?
- Bab 22 Tidak Rela Untuk Berpisah Juga Suatu Kesalahan
- Bab 23 Memerankan Karakter Seperti Apa
- Bab 24 Hadiah
- Bab 25 Dalam Hujan Lebat
- Bab 26 Luka hati
- Bab 27 Mengapa ?
- Bab 28 Musuh
- Bab 29 Apakah hanya berani menyakiti wanita ?
- Bab 30 Apakah aku kalau bukan kamu
- Bab 31 Katakan sekali lagi
- Bab 32 Sedekah
- Bab 33 Kegelisahan
- Bab 34 Kunjungan rumah
- Bab 35 Jebakan
- Bab 36 Serangan Balik
- Bab 37 Meminta Tolong
- Bab 38 Masa Lalu
- Bab 39 Sifat Aslinya
- Bab 40 Mengekspos
- Bab 41 Kenapa kamu begitu berkeringat?
- Bab 42 Aku tidak menyukaimu
- Bab 43 lepaskan
- Bab 44 Bukan Aku
- Bab 45 Sungguh Galak
- Bab 46 Bukti
- Bab 47 Tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah
- Bab 48 Pria yang banyak rahasia
- Bab 49 Tidak bisa melihat orang dari penampilan
- Bab 50 Kejam
- Bab 51 Panggil Ayah
- Bab 52 Masuk akal
- Bab 53 Semakin antusias
- Bab 54 Kebetulan
- Bab 55 Maksudnya bukan seperti ini
- Bab 56 Tidak Mudah Terprovokasi
- Bab 57 Memegang Janji
- Bab 58 Dalam Hati Merasakan Kesenangan
- Bab 59 Tampaknya Mengerti
- Bab 60 Adanya Rasa Egois
- Bab 61 Kekuatan Yang Tidak Kecil
- Bab 62 Aneh Bisa Memilihmu
- Bab 63 Sedikit Memberikan Warna
- Bab 64 Inti
- Bab 65 Sangat Tidak Seimbang
- Bab 66 Seberapa Sulit
- Bab 67 Kamu Saja
- Bab 68 Penipu
- Bab 69 Komputer Canggih
- Bab 70 Juga Adalah Jebakan
- Bab 71 Mengetahui Kebenarannya
- Bab 72 Tidak tergantikan
- Bab 73 Hanya Pantas Menenteng Sepatu
- Bab 74 Jumlahnya Tidak Banyak
- Bab 75 Semoga Ada Hasilnya
- Bab 76 Melihat Keriuhan
- Bab 77 Pengaruh Yang Besar
- Bab 78 Tubuh Yang Bagus
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Tidak Peduli Bentuknya
- Bab 81 Menurutku Kamu Bisa
- Bab 82 Bukan Sesuatu Yang Istimewa
- Bab 83 Merasa Agak Bersalah
- Bab 84 Bukan Pemula
- Bab 85 Jelas Sekali Bukan
- Bab 86 Terlihat sedikit akrab
- Bab 87 Sangat mengejutkan
- Bab 88 Dalam satu malam
- Bab 89 Sekali Mendayung Dua Pulau Terlampaui
- Bab 90 Mendorongku ke tembok
- Bab 91 Ini Sangat Penting
- Bab 92 Gaya Apa
- Bab 93 Kebahagiaan Melayang
- Bab 94 Bukti Yang Sangat Kuat
- Bab 95 Memberikan Dampak Buruk Pada Tubuh
- Bab 96 Tidak masuk akal
- Bab 97 Tidak masuk akal
- Bab 98 Mengganggu wanita
- Bab 99 Dirimu yang menghindar
- Bab 100 Prajurit sedang dalam bahaya
- Bab 101 Pekerjaan Yang Sia-Sia
- Bab 102 Keluarga Yang Hebat
- Bab 103 Berusaha Tampil Sebaik Mungkin
- Bab 104 Benar-Benar Sangat Jahat
- Bab 105 Tidak Ada Kharisma
- Bab 106 Punya Reputasi
- Bab 107 Apa yang ingin dia lakukan
- Bab 108 Tidak tahu malu
- Bab 109 Solusi Yang Lebih Baik
- Bab 110 Ada harga diri
- Bab 111 Bagaimana membuktikannya
- Bab 112 Bagaimana Mungkin
- Bab 113 Hatinya jauh lebih tenang
- Bab 114 Benar Juga
- Bab 115 Tak Ternilai
- Bab 116 Kesan Pertama Yang Baik
- Bab 117 Tidak Sopan
- Bab 118 Pertempuran
- Bab 119 Menenangkan Diri Sendiri
- Bab 120 Apa kamu ingin mati
- Bab 121 Takdir Mempermainkan Manusia
- Bab 122 Benar-benar Bukan Manusia
- Bab 123 Menjaga Jarak
- Bab 124 Tidak Bisa Tenang
- Bab 125 Turut Prihatin Padamu
- Bab 126 Sangat kuat
- Bab 127 Mutiara di dalam Lautan
- Bab 128 Melihat aku dipermalukan
- Bab 129 Adalah orangku
- Bab 130 Lengan panjang
- Bab 131 Tidak bisa menahan emosi
- Bab 132 Citra perempuan
- Bab 133 sedikit mengejutkan
- Bab 134 Jalan Lain
- Bab 135 Menunggu kesempatan untuk pindah
- Bab 136 Tidak bisa diselesaikan
- Bab 137 Keterlaluan
- Bab 138 Jauh lebih rileks
- Bab 139 Aku akan melakukan yang terbaik
- Bab 140 Sesuai keinginanmu
- Bab 141 Mudah sekali
- Bab 142 Tidak bisa menikmati
- Bab 143 Panutan Belajarku
- Bab 144 Tidak sanggup Menerima
- Bab 145 Tiada habisnya
- Bab 146 Tidak Peduli
- Bab 147 Ingat
- Bab 148 Kamu Tidak Tahu Malu
- Bab 149 Tidak Bisa Menjebakku
- Bab 150 Niat Apa
- Bab 151 Dibuat Gila
- Bab 152 Berakting Sendiri
- Bab 153 Benar-Benar Hebat
- Bab 154 Mengompori
- Bab 155 Mendapatkan Keseimbangan
- Bab 156 Pemaluan Yang Besar
- Bab 157 Sangat berpengetahuan
- Bab 158 berkah dari kehidupan sebelumnya
- Bab 159 Tolong tenang sedikit
- Bab 160 Tidak bisa menyentuhku
- Bab 161 Kefokusan yang Sangat Tajam
- Bab 162 Berhati Kecil
- Bab 163 Hanya Ada Yang Lebih Bodoh
- Bab 164 Saling Memuji
- Bab 165 Sudah Tahu
- Bab 166 Kebahagiaan Terbesar
- Bab 167 Sempurna Tanpa Cacat Sedikipun
- Bab 168 Menyebarkan Keromantisan
- Bab 169 Muncul Kecurigaan
- Bab 170 Berpura-Pura Bodoh Padaku
- Bab 171 Bersikap Mendominasi
- Bab 172 Wajar
- Bab 173 Tidak Diragukan
- Bab 174 Banyak Tingkatan Yang Berbedaan
- Bab 175 Tidak Berdasar
- Bab 176 Membuatku Merasa Jijik
- Bab 177 Perkataan Mengejutkan
- Bab 178 Ahli Cinta
- Bab 179 Tidak Serius
- Bab 180 Sembunyi Dulu Saja
- Bab 181 Hal yang Baik
- Bab 182 Sangat Canggung
- Bab 183 Pasti Berhasil
- Bab 184 Solusi
- Bab 185 Rasa yang Dingin
- Bab 186 Tidak Punya Hati Nurani
- Bab 187 Bersikap Netral
- Bab 188 Terlihat Kuat Dari Luar, Akan Tetapi Dalamnya Sangat Lemah
- Bab 189 Kamu Tidak Akan Mengerti
- Bab 190 Seberapa Banyak yang Kamu Pahami
- Bab 191 Daya imajinani yang lumayan tinggi
- Bab 192 Tidak sempat mengurusi diri sendiri
- Bab 193 Sangat tegas
- Bab 194 Semakin mudah
- Bab 195 Bagaikan bermimpi
- Bab 196 Mengata-ngatai
- Bab 197 Membongkar Kartu Akhir
- Bab 198 Perilaku Pribadi
- Bab 199 Pertarungan Sengit
- Bab 200 Sulit Dipercaya
- Bab 201 Masuk akal
- Bab 202 Gentayangan di mana-mana
- Bab 203 Membereskan semuanya
- Bab 204 Begitu Lagak
- Bab 205 Harus Aku Akui
- Bab 206 Sangat berkualitas
- Bab 207 Tidak ada kemampuan
- Bab 208 Sikap apa
- Bab 209 Hal yang menakutkan
- Bab 210 Hubungan apa
- Bab 211 Hidup Bahagia
- Bab 212 Masuk Akal
- Bab 213 Bagaimana cara mengatasinya
- Bab 214 Membuat Orang Muntah Darah
- Bab 215 Tidak memperingatkan kamu
- Bab 216 Sudah Terbiasa
- Bab 217 Wanita Ku
- Bab 218 Jangan Terlalu Bersemangat
- Bab 219 Seorang Istri Harus Mematuhi Suaminya
- Bab 220 Posisinya Terlalu Rendah
- Bab 221 Ada Maksud Buruk Dibalik Perjamuan Makan
- Bab 222 Dia Tidak Peduli
- Bab 223 Bukan Orang Jahat
- Bab 224 Apa yang Perlu Ditebak?
- Bab 225 Jangan Bicara Omong Kosong Denganku
- Bab 226 Apakah dia tidak bisa melihatnya
- Bab 227 Mesra
- Bab 228 Sudah terjadi
- Bab 229 Motif yang sebenarnya
- Bab 230 Emosional
- Bab 231 Berusaha Lebih Keras
- Bab 232 Benar-Benar Hadiah Yang Besar
- Bab 233 Melakukan Pergerakan Setelah Adanya Pertimbangan
- Bab 234 Tunggu Kapan Lagi
- Bab 235 Sesuka Hati Berkata
- Bab 236 Masalah Penting
- Bab 237 Apa Artinya
- Bab 238 Terserah Padamu
- Bab 239 Berhenti Sebentar
- Bab 240 Yang Lebih Cantik
- Bab 241 Mulut binatang buas
- Bab 242 Tidak akan mengampunimu
- Bab 243 Suami istri yang saling mencintai
- Bab 244 Tidak bisa berkata-kata
- Bab 245 Kandidat yang paling cocok
- Bab 246 Ini tidak logis
- Bab 247 Tidak yakin
- Bab 248 Ada orang sengaja mengaturnya
- Bab 249 Frustasi
- Bab 250 Siapa lagi yang bisa
- Bab 251 Tidak Optimis
- Bab 252 Mengutamakan Kepentingan Bersama
- Bab 253 Mengakui Akan Mendapatkan Keringanan Hukuman
- Bab 254 Persiapan Mental
- Bab 255 Tak Berdaya
- Bab 256 Melamun
- Bab 257 Belajar Dari Kehidupan
- Bab 258 Menghindari Pertemuan
- Bab 259 Bertemu Lagi
- Bab 260 Orang Yang Terkenal
- Bab 261 Jangan menganggu terus
- Bab 262 Tidak Berkata apa-apa
- Bab 263 Tidak tergugah
- Bab 264 Binatang berpakaian manusia
- Bab 265 Ternyata begitu
- Bab 266 Mengganti Dengan Gaya Kelas Atas
- Bab 267 Bukan Masalah
- Bab 268 Terlepas Dari Rasa Beban
- Bab 269 Alasan Yang Mana
- Bab 270 Mempertanyakan Soal Makam
- Bab 271 Berkharisma
- Bab 272 Memiliki Tekanan Besar
- Bab 273 Bangunan Masih Sama Tapi Orang Sudah Berubah
- Bab 274 Kembali
- Bab 275 Jangan Membenciku
- Bab 276 Jatuh terluka
- Bab 277 Tetap bersikap tenang
- Bab 278 kembali berharap
- Bab 279 Persaingan sehat
- Bab 280 Silahkan kamu pergi
- Bab 281 Bahaya yang lebih besar
- Bab 282 Temani aku ngobrol
- Bab 283 Tebakannya langsung benar
- Bab 284 Sangat realistis
- Bab 285 Tak terduga
- Bab 286 Sangat berjodoh
- Bab 287 Waktu tidak bisa kembali
- Bab 288 Lama tidak bertemu
- Bab 289 Niat jahat
- Bab 290 Dekorasi yang indah
- Bab 291 Apa Yang Kamu Lakukan?
- Bab 292 Segera berkumpul kembali
- Bab 293 Bertemu dia lagi
- Bab 294 Pria Super Tampan
- Bab 295 Mengejutkan dan mengagumkan
- Bab 296 Jangan Hiraukan Dia
- Bab 297 Berkata Jujur
- Bab 298 Bukti
- Bab 299 Senang Di atas Penderitaan Oranglain
- Bab 300 Menghindar
- Bab 301 Pengkhianat
- Bab 302 Menyebalkan
- Bab 303 Fitnah
- Bab 304 Tinggal
- Bab 305 Kabur
- Bab 306 Nada salah
- Bab 307 Bicarakan baik-baik
- Bab 308 Menjadi patuh
- Bab 309 Menyuapimu
- Bab 310 Lubang hitam
- Bab 311 Membuat Penasaran
- Bab 312 Siapa Yang Sakit
- Bab 313 Merahasiakan
- Bab 314 Ditanya-tanya
- Bab 315 Tidak keluar
- Bab 316 Orang Pintar
- Bab 317 Aku Bukan Orang Luar
- Bab 318 Mencari Kamu
- Bab 319 Wajah Merona
- Bab 320 Pura-pura Sakit
- Bab 321 Bergerak
- Bab 322 Kita Akan Baik-Baik Saja
- Bab 323 Konflik
- Bab 324 Benar-Benar Sangat Mendesak
- Bab 325 Ternyata Enak Sekali
- Bab 326 Pribadi
- Bab 327 Tidak Tega
- Bab 328 Berkhianat
- Bab 329 Anak Gadis
- Bab 330 Ada Apa
- Bab 331 Tenang
- Bab 332 Menurut Kamu Bagaimana?
- Bab 333 Akrab
- Bab 334 Sudah Tidak Ada Masalah
- Bab 335 Orang Picik
- Bab 336 Tidak Bersalah
- Bab 337 Orang Yang Berguna
- Bab 338 Saudara
- Bab 339 Muda Dan Bersemangat
- Bab 340 Minta Maaf
- Bab 341 Foto Bersama
- Bab 342 Hadir
- Bab 343 Lalu Apa Maksudnya
- Bab 344 Wangi
- Bab 345 Orang Yang Tidak Penting
- Bab 346 Tenang
- Bab 347 Gadis cantik mabuk
- Bab 348 Apakah aku sudah gila
- Bab 349 Menyiksa
- Bab 350 Nanti kita bicarakan lagi
- Bab 351 Apa ini
- Bab 352 Melempar tangan
- Bab 353 Mempersulit
- Bab 354 Mengubah rencana
- Bab 355 Tuan Michael
- Bab 356 Kejadian Tak Terduga
- Bab 357 Bukan Dia
- Bab 358 Pasti Ada Persaingan
- Bab 359 Masalah Rumit
- Bab 360 Tempat Umum
- Bab 361 Mencari tahu
- Bab 362 Mendengarkanmu
- Bab 363 Apakah bodoh
- Bab 364 Penjudi
- Bab 365 Menangani
- Bab 366 – Bukan Urusanku
- Bab 367 Korban
- Bab 368 – Langsung berbicara ke intinya
- Bab 369 Kesedihan
- Bab 370 Aku Mengubah Pikiran Aku
- Bab 371 Sakit Hati
- Bab 372 Tidak Tega Hati
- Bab 373 tidak bercerita?
- Bab 374 Selalu sangat dalam
- Bab 375 tidak memaafkan
- Bab 376 Berpura-pura Tertarik
- Bab 377 Memutarbalikkan
- Bab 378 Kembali Diputarbalikkan
- Bab 379 Sudah Tidak Tahan Lagi
- Bab 380 Disengaja
- Bab 381 Salling Memaksa
- Bab 382 Dihalangi Didepan Pintu
- Bab 383 Membuat Masalah
- Bab 384 Makan-makan Keluarga
- Bab 385 Tidak Belajar Apa-apa
- Bab 386 Peran yang sulit
- Bab 387 Meledak Marah
- Bab 388 Rock
- Bab 389 Dia adalah adikku
- Bab 390 Tidak boleh
- Bab 391 Aku Juga Tidak Pergi
- Bab 392 Diduga Teman Lama
- Bab 393 Semuanya Terihat Familiar
- Bab 394 Aku Bukan Dia
- Bab 395 Benar-benar Palsu
- Bab 396 berpura-pura
- Bab 397 penghasutan
- Bab 398 perubahan tiba-tiba
- Bab 399 tidak terlambat
- Bab 400 ceritanya panjang
- Bab 401 Perasaan
- Bab 402 Buntu
- Bab 403 Datang Tak diundang
- Bab 404 Rencana
- Bab 405 Kemitraan
- Bab 406 Siasat
- Bab 407 Perjanjian
- Bab 408 Berterima kasih secara langsung
- Bab 409 Ada masalah
- Bab 410 Ternyata begitu
- Bab 411 Mengancam Aku?
- Bab 412 Wanita Muda Cantik
- Bab 413 Tunangan
- Bab 414 Mendengarkan Dia
- Bab 415 Kemenangan
- Bab 416 Kolaborasi yang Kuat
- Bab 417 Tidak Bisa Menerima
- Bab 418 Wawancara
- Bab 419 Pesta Minum
- Bab 420 Pergi
- Bab 421 Tiba-tiba dan tidak menduga
- Bab 422 Menunggu Kabar
- Bab 423 Mengkhianati
- Bab 424 Dikurung
- Bab 425 Transaksi
- Bab 426 fakta
- Bab 427 Sedikit lelah
- Bab 428 Mengakui
- Bab 429 Ayah
- Bab 430 Takdir
- Bab 431 Hati yang hampa
- Bab 432 Berbohong
- Bab 433 Mengambil barang milik orang lain
- Bab 434 Berakting
- Bab 435 Aneh
- Bab 436 Bertemu
- Bab 437 Pertemuan Tidak Menyenangkan
- Bab 438 Suami Istri Menjalani Hidupnya Masing-masing
- Bab 439 Nona Besar
- Bab 440 Kamu adalah Dia
- Bab 441 Kamu
- Bab 442 Ingatan Yang Hilang
- Bab 443 Berantakan
- Bab 444 Seluruh Situasi
- Bab 445 Kebakaran
- Bab 446 iblis
- bab 447 melarikan diri
- Bab 448 anjlok
- Bab 449 gelisah
- Bab 450 meminta bantuan
- Bab 451 Masalah pribadi
- Bab 452 Permasalahan dalam perusahaan
- Bab 453 Pengobatan Tradisional
- Bab 454 Tidak Mungkin Kambuh
- Bab 455 Bahagia
- Bab 456 dapat dipercaya
- Bab 457 cowok itu ganteng