Nikah Tanpa Cinta - Bab 380 Disengaja

"Jadi bisakah kamu mengendarainya?" Aulex bertanya kepadaku.

"Mungkin bisa, hanya saja akan rawan terjadi kecelakaan."

"Apa artinya mungkin bisa? Sebenranya bisa atau tidak bisa? Kalau kamu tidak bisa, aku akan memanggil supir ke sini!"

Aku pun berkata, jika kamu memanggil supir, tandanya kamu juga tidak dapat mengemudi dengan baik.

"Lupakanlah, aku yang akan melakukannya. Aku rasa kamu sedang berpura-pura."

Aku pun segera pindah dari posisi pengemudi, lalu Aulex pun mengendarai mobilnya sendiri. Ada sebuah mobil hitam yang mengikuti kami sepanjang waktu, tapi Aulex tidak menyadari hal ini.

Ketika kami tiba di dekat perusahaan, mobil hitam itu tidak mengikuti lagi.

Aulex berkata bahwa dia memiliki rapat sore ini, jadi dia ingin agar aku dan asisten lainnya membantunya bersiap-siap. Aku pun meringkuk, lalu berkata bahwa perutku sakit, dan aku ingin pergi ke rumah sakit.

"Kamu hanya sedang berpura-pura bukan? Apakah kamu merasa sakit perut setelah aku memberimu pekerjaan? Apakah kamu masih ingin bekerja?" Aulex berkata dengan kesal.

Aku berpura-pura kesakitan, "Aku benar-benar sakit perut, aku bukanlah seorang pemalas. Kalau begitu begini saja, aku akan pergi ke toko obat, untuk membeli beberapa pil obat. Jika sudah membaik, maka aku akan kembali bekerja."

Aulex tidak punya pilihan selain menyetujuiku.

Aku pun menunda-nunda hingga sore hari. Ketika waktu jam kerja hampir akan usai, Aulex memberi tahu bahwa dia akan mengadakan pesta makan malam penting di malam hari. Sehingga janji makan malamnya dengan Julian akan dibatalkan, dia pun memintaku untuk menemaninya datang ke pesta itu.

Aku berkata bahwa aku hanyalah seorang asisten, dan aku akan menjadi asistennya hanya selama jam kerja. Sehingga aku tidak perlu menemaninya di luar jam kerja.

Aulex berkata bahwa dia harus bekerja lembur hari ini. Bahkan dia berkata yang ingin dia bicarakan disana juga adalah tentang pekerjaan, itu bukan pesta pribadi, jadi aku harus ikut pergi.

Aku tahu bahwa dia akan terus mengujiku selama dua hari ini, jadi aku pun menyetujuinya. Sebenarnya aku juga ingin tahu apa yang akan dia lakukan.

Alhasil, itu adalah pesta makan malam. Ada beberapa tokoh berpengaruh dalam politik di Kota Y. Salah satunya adalah Sekretaris Lu, yang pernah aku temui sebelumnya, dia adalah pria yang minum bersama Felicia dan diriku terakhir kali.

"Nona Yao, apakah kamu masih ingat aku?" Wajahnya dipenuhi dengan intensi buruk.

Aku minta maaf, kamu siapa ya? Aku benar-benar tidak ingat.

Aulex segera ikut bergabung, "Ini adalah Sekretaris Lu, dia adalah Sekretaris Hebat di Kota Y. Dia juga merupakan teman lama ku

Aku berkata dengan dingin bahwa aku senang bertemu dengannya.

"Sebenarnya aku pernah bertemu dengan Nona Yao sebelumnya. Saat itu, aku meminta Nona Yao untuk minum denganku, tetapi Nona Yao menolak, itu sungguh sangat disayangkan. Tidak tahu apakah kita dapat melakukannya hari ini?" Ada aura jahat di dalam tatapan Sekretaris Lu.

Sebelum aku mengatakan apapun, Aulex segera menyetujuinya, "Tentu saja, tidak masalah dengan ini. Ivory, ayo kita bersulang untuk Sekretaris Lu!"

Aku menuangkan secangkir teh, "Sekretaris Lu, aku bersulang untukmu."

"Oh, Nona Yao, apakah kamu sedang bercanda? Maksudku adalah meminum anggur, tapi kamu malah menyajikan teh. Apakah aku yang salah mengira, atau apakah kamu yang salah?" Sekretaris Lu mengelurkan senyuman yang tampak menjijikkan.

"Aku sedang tidak enak badan, baru saja kembali dari rumah sakit sore ini. Jadi aku tidak bisa minum." Aku berkata dengan dingin.

Sekretaris Lu tampak tidak senang, "CEO Tsu, asistenmu tampaknya tidak terlalu patuh. Tampak jelas, dia tidak memberimu muka. Bagaimana bisa bekerja bersamanya jika dia seperti ini?"

“Cepat, bersulanglah untuk Sekretaris Lu. Jangan minum teh, minumlah bir ini.” Ujar Aulex dengan wajah lurus.

Aku benar-benar kehabisan kesabaran. Aulex ini benar-benar adalah bajingan. Dulu Kakak kedua selalu melindungiku, tapi dia malah menyuruhku untuk minum.

"Aku tidak mau meminumnya." Kataku dengan dingin.

"CEO Tsu, tampaknya dia tidak hanya tidak memberiku wajah, tetapi bahkan dia juga mempermalukan dirimu. Banyak orang mengatakan bahwa reputasi Nanhe Corporation sangat baik, aku sungguh tidak menyangka bahwa karyawanmu akan begitu sombong, bahkan tidak mau menaati perintah bosnya."

Sekretaris Lu berkata sambil berdiri memegang segelas anggur, dia mendatangiku, lalu berkata, "Nona Yao, tidak masalah jika kamu memberikanku muka terakhir kali, tapi kamu harus memberikannya hari ini."

Ini bukanlah bujukkan untuk meminum anggur, tapi ini adalah paksaan untuk meminum anggur!

Aku pun juga bangkit berdiri, lalu mengambil segelas anggur itu, tetapi aku tidak meminumnya, lalu menyerahkannya kepada Aulex, “Karena teman CEO Tsu telah membujuk untuk meminum anggur ini, tentu aku harus menerimanya. Tapi aku merasa kurang sehat, jadi aku yakin CEO Tsu juga tidak akan memaksa bawahannya yang sedang sakit untuk meminum anggur. Maka dari itu, CEO Tsu minumlah anggur ini untukku, anggaplah ini sebagai sikap simpatimu terhadap bawahanmu."

Aulex pun tampak sedikit kewalahan dengan kenyataan bahwa dia mau tidak mau harus meminumnnya.

"CEO Tsu, karena wanita cantikl ini telah menyuruhmu untuk minum, maka kamu tentu harus meminumnya." Sekretaris Lu ternyata juga membiarkan dia minumannya.

Aulex pun tidak dapat menolaknya, sehingga dia pun mengambil gelas yang ku berikan, lalu meminumnya.

Tetapi Sekretaris Lu kemudian menuangkan anggur lagi, "Nona Yao, bosmu telah meminumnya untukmu. Jadi kali ini, kamu tentu tidak dapat menolaknya bukan? Jika kamu menolak lagi, tandanya kamu benar-benar tidak memberiku muka."

Kemudian dia memberikan segelas anggur lagi kepadaku. Aku pun tidak meraihnya, dan dia menolak untuk menerimanya.

Aku tahu aku menerima anggur ini, maka aku harus terus lanjut meminumnya. Orang yang bermarga Lu ini sungguh menyebalkan. Dia adalah orang yang ahli untuk membuat para perempuan mau untuk minum-minum. Dia tidak akan berhenti sampai mencapai tujuannya.

Tetapi jika aku tidak menerimanya, maka itu menunjukkan bahwa aku sama sekali tidak memberi muka kepadanya, lalu kemudian dia akan selalu berada dalam situasi yang canggung.

Tepat ketika aku sedang berada dalam kesulitan, segelas anggur yang berada di tangan Sekretaris Lu diambil alih oleh orang lain. Dia adalah seorang pria, yang tidak aku kenal.

"Karena Nona Yao sedang tidak sehat, maka aku akan meminumnya untuknya." Dia pun minumnya dengan sangat cepat.

"Kepala Wu, apakah kamu sedang merebut minumanku? Terdapat banyak anggur di sini, jadi kamu tidak perlu merebut anggurku seperti ini. Aku sedang ingin bersulang dengan Nona Yao, awalnya aku ingin dia meminumnya." Sekretaris Lu berkata dengan tidak senang.

Pria yang memminum anggurku itu berusia 40-an. Dia mengenakan kemeja putih yang tampak rapi, dia tampak memiliki temperamen yang baik. Sekretaris Lu memanggilnya "Kepala Wu", yang pasti dia adalah seorang pejabat, tapi diketahui dia berasal dari biro yang mana.

"Sekretaris Lu, apakah kamu tidak tahu bahwa seorang gadis, akan memiliki masa dimana mereka akan merasa tidak nyaman. Seharusnya kamu juga mengetahuinya bukan? Sungguh sangat tidak pantas untuk memaksa perempuan untuk minum saat ini. Sekretaris Lu adalah orang yang memiliki nama dan sudah dewasa, jadi mengapa harus memusingkan masalah kecil seperti ini dengan seorang perempuan?" Ucap Kepala Wu perlahan.

Dia berkata dengan sangat perlahan, namun penuh dengan wibawa, dia sedikit mirip seperti Rick. Hanya saja Rick lebih agresif darinya, sedangkan Kepala Wu tampak lebih lembut. Tapi dari gaya bicaranya, aku dapat mendengar kehati-hatiannya layaknya seorang pejabat.

Apa yang dia maksud dalam kata-katanya ialah, bahwa aku sedang datang bulan, sehingga tidak nyaman untuk meminum anggur.

"Tampakanya Kepala Wu sangat mengerti wanita, tapi bagaimana Kepala Wu dapat tahu bahwa dia tidak dapat terlihat nyaman selama dua hari ini, apakah kamu telah mencobanya?" Ucap Sekretaris Lu berkata cabul.

Itu sungguh menjijikkan, aku pun sedikit bergetar begitu memikirkannya.

"Sekretaris Lu tidak perlu membuat lelucon seperti itu. Lagipula dengan begitu, kamu akan membuat orang lain menjadi meremehkan karaktermu. Aku akan meminumnya untuknya." Ucap Kepala Wu dengan tenang.

Terdapat sedikit perlawanan di dalam kata-katanya itu, namun itu tidak ditunjukkan secara jelas. Meskipun Kepala Wu tampak lemah lembut, namun dia tidak lemah. Maksudnya sangat jelas, Malam ini akan meminumnya untuknya.

"Baiklah. Karena Kepala Wu ingin melakukannya, maka minumlah. Tetapi semua orang di sini harus meminum tiga gelas untuk Nona Yao. Apakah kamu akan meminumnya?Apakah kamu dapat menunjukkan bahwa kamu benar-benar adalah seorang pahlawan?" Tampak jelas bahwa Sekretaris Lu tidak senang.

"Bukan seperti itu. Jelas-jelas bahwa dia sedang tidak sehat, jadi untuk apa bersulang untuknya? Lagipula Nona Yao juga bukanlah pemeran utama malam ini, melainkan ialah CEO Tsu yang merupakan pemeran utamanya. Jadi, bukankah tidak benar untuk memperlakukan seorang gadis seperti ini?" Ujar Kepala Wu.

Kepala Wu adalah seorang master. Dia memiliki keterampilan Kung Fu yang sudah mencapai kelas satu. Sanggahannya itu sangat masuk akal, namun dia tidak terbawa emosi, dan kehilangan kesabarannya.

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
4 tahun yang lalu