Nikah Tanpa Cinta - Bab 218 Jangan Terlalu Bersemangat

Untungnya, mungkin dia merasa kasihan pada ku karena sudah terluka, jadi dia tidak lagi memukul ku, hanya melambaikan tangan, mengisyaratkan agar aku menghampirinya.

Otomatis, aku masih waspada, menunjukkan bahwa aku tidak mau menghampirinya.

Jika aku tidak datang, dia yang akan datang.

Aku membuat postur bertahan dengan gugup, "Dia hanya harus menyakinkan seseorang tanpa bertindak, ditambah aku sedang terluka."

Dengan lembut dia menarik tanganku, “Tenang saja, selama kamu tidak melakukannya, aku akan tetap menyayangi mu. Sekarang ayo kita pergi ke rumah sakit."

Sesampainya di rumah sakit, aku kira hanya dengan mengobatinya sedikit sudah bisa selesai, tapi Yulianto Hua mengatakan untuk mencegah adanya gegar otak, aku harus melakukan pemeriksaan lebih mendalam.

Ternyata setelah diperiksa, tidak ada masalah, hanya diolesi obat sudah baik-baik saja.

“Sekarang aku akan mengajakmu untuk bertemu dengan seseorang. Jangan terlalu bersemangat, setelah bertemu dengan orang ini, kita akan pulang dan menukar pakaian, lalu malam nanti kita akan mengikuti pesta.” Kata Yulianto Hua.

“Bertemu dengan siapa?” Tanyaku ingin tahu.

“Kamu akan tahu setelah bertemu dengannya.” Yulianto Hua membuka pintu mobil, menyuruh ku masuk ke dalam mobil.

Setengah jam kemudian, aku melihat orang yang Yulianto Hua minta untuk bertemu dengan ku, satpam itu, sekilas saja aku bisa langsung mengenalinya.

Dia masih mengenakan seragam satpam, tetapi topinya sudah tidak terlihat, dia hilang, dia berlutut di tanah memohon belas kasihan.

Aku berjongkok, "Kamu adalah satpam Venture Park, atau hanya berpura-pura."

"Aku satpam di Venture Park, ada seseorang yang memberiku 600 ribu untuk membuat mu pingsan, dan untuk mengunci mu selama beberapa jam,”kata satpam itu.

"Siapa?"

“Ini Direktur Chen dari Lanhang Technology.” Jawab satpam itu.

Yang dia katakan adalah Lanhang Technolog, bukan Lanhai Technology, apa dia salah dengar, atau salah ingat.

Lanhai Technology adalah satu-satunya perusahaan di Venture Park yang telah mencapai hal besar, jika benar dia adalah satpam di situ, kemungkinannya sangat kecil jika dia bekerja di sana.

Aku melihat lagi wajah satpam itu, celana satpam nya terlihat ketat dan, terlihat jelas bahwa celananya tidak muat, menunjukkan bahwa dia berbohong.

Aku dapat melihat dengan jelas bahwa dia berbohong, dan tidak perlu menyebutkan orang licik seperti Alfred Jiang dan Yulianto Hua.

Alfred Jiang tidak mengatakan sepatah kata pun, dia mengambil pipa baja di tangannya dan mengarahkannya kepada satpam itu, satpam itu menahan sakit untuk tidak berteriak, lalu setelah pukulan kedua, dia berteriak kesakitan.

“Sekarang bisakah kamu berkata dengan jujur?” Tanya Yulianto Hua dengan dingin.

"Aku……"

"Jujur saja, jika tidak kamu akan menyia-nyiakan sisa hidupmu."

"Aku bilang ..." Akhirnya satpam itu mulai mengaku.

……

Saat malam tiba, aku dan Yulianto Hua segera bergegas, dan tepat ketika pesta baru dimulai.

Kali ini Yulianto Hua yang memberikan kalimat pembuka, dia berdiri di atas panggung dengan setelan jas putihnya, dia hanya mengucapkan kata-kata sambutan yang sederhana, dan penonton terus bertepuk tangan.

Para pria berhenti bertepuk tangan, dan para wanita masih bertepuk tangan dengan penuh semangat.

Di kerumunan orang itu, dia mencari bayangan Felicia Chen, secara khusus Yulianto Hua mengundangnya, setelah melihat sekeliling, dia menemukannya sedang berdiri di samping Daniel Hua dan mengobrol dengannya.

Yulianto Hua berkata bahwa malam ini akan datag orang penting, yang akan mengejutkan ku, tetapi setelah melihat-lihat, aku tidak menemukan orang penting itu.

Yulianto Hua mengakhiri pidatonya yang singkat, lalu berjalan ke arah ku, mengajak ku mengelilingi venue, dan bersulang dengan beberapa orang penting, sebelumnya dia telah menyebutkan beberapa para pengusaha penting di kalangan bisnis ini, dengan sepenuh hati aku berusaha mengikuti pesta ini, setelah beberapa saat, aku mencoba mengingat tampilan dan nama mereka, sehingga setelah melihatnya beberapa kali, aku dapat mengenalinya.

Aku tidak terlalu menyukai pesta seperti ini, tetapi masalah ini, bukan masalah suka atau tidak suka, lalu tidak bisa mengikuti hiburan semacam ini.

Sumber relasi itu ada di sana, jika tidak berbaur, kamu akan berada di luar lingkaran.

Ada beberapa sumber daya tidak dapat diakses, ada beberapa hal karena mengenal seseorang, satu kalimat yang dia katakan menjadi lebih mudah, jika tidak kenal seseorang yang menjadi kuncinya, mungkin harus mengeluarkan biaya berkali-kali lipat, dan hal itu masih tetap tidak dapat dilakukan.

Jadi Yulianto Hua ingin aku mengenal beberapa pebisnis terkenal di sini, jadi aku hanya bisa menyetujuinya, karena aku mengerti maksud perkataannya.

Setelah berkeliling, dan terlalu berdiri lama memakai sepatu hak tinggi, aku merasa sedikit lelah, jadi aku memilih duduk di pojok dan beristirahat.

Saat ini, di belakang ku ada seseorang memanggil ku, "Adik."

Aku menoleh dan melihat Julian Tsu yang berbalut gaun berwarna hitam.

Dia terlihat anggun, dan dia memiliki tubuh yang ramping, dia tersenyum lembut padaku.

Aku berdiri dengan penuh semangat, "Kakak kedua, bagaimana kamu bisa di sini?"

“Memberikan selamat untuk adikku, yang akhirnya bertanggung jawab atas pekerjaannya, bagaimana mungkin aku tidak muncul di kesempatan ini dan mendukungmu.” Mata Julian Tsu penuh dengan perhatian dan cinta.

Penampilannya yang seperti ini membuat hatinya sedikit menghangat dan sedikit sakit, orang yang benar-benar baik padanya, barulah terlihat seperti ini.

"Yulianto Hua berkata, bahwa malam ini akan muncul orang penting, ternyata itu adalah Kakak Kedua. Aku sangat senang."

Julian Tsu berpura-pura marah, "Msdih berkata begitu, kamu tidak memberi tahu ku, coba katakan, sudah berapa lama kamu tidak menghubungi ku? Melupakan Kakak kedua mu? Sekarang sudah berkembang, dan menjadi CEO, lalu melupakan orang begitu saja? "

"Mana ada, kakak kedua sangat sibuk, aku tidak berani mengundang mu. Dan juga Yulianto Hua yang memberikan posisi CEO ini, awalnya tidak ada yang perlu dirayakan."

Julian Tsu mengambil sampanye dan menyentuh ku. "Aku masih harus mengucapkan selamat kepada adikku, aku sudah menggunakan produk dari Lanhai Technology, dan sangat kreatif, aku yakin ke depannya nanti akan ada inovasi lainnya. Dan selama bertahun-tahun, bisa berada di pasaran. "

"Terima kasih kakak kedua telah datang ke sini, aku tidak terlalu mengerti banyak soal bisnis, aku berharap ke depannya, kakak akan banyak mengajari banyak hal."

"Untuk apa sungkan, dik, kapan pun, masalah mu adalah masalah ku. Jika kamu membutuhkan ku, aku akan membantunya, aku akan berusaha sekuat tenaga membantu mu. "

"Terima kasih kakak kedua sebelumnya, bagaimana kabar kakak kedua ?"

“Baik. Benar juga, adik, apakah kamu tertarik untuk berinvestasi, agar Lanhai Technology bisa berkembang?” Tanya Julian Tsu.

"Sekarang aku masih belum memperhatikan. Sebenarnya aku baru saja mengambil alih dan masih tidak tahu apa-apa dan bagaimana menjalankannya, tetapi yang dimaksud Yulianto Hua, tahun ini akan terus mengembangkan skala, sampai tiga kali lipat. "

Julian Tsu menganggukkan kepala, "Ide ini benar. Begitu perusahaan teknologi ini berdiri, dam setelah memastikan bahwa prouduk yang dikeluarkan ini cukup kompetitif, maka harus memperluas skalanya dan telebih dahulu menduduki posisi teratas di pasar. Terutama perusahaan perangkat software, sangat mudah ditiru. Jika dalam waktu dekat tidak bisa menduduki posisi tertinggi di pasar, sering trend, persaingan akan semakin ketat, begitu ada produk lainnya yang lebih besar, maka situasinya akan semakin sulit, jadi skala itu sangat penting. "

“Kalau begitu berapa banyak uang yang perlu ditanggung?”Aku bertanya pada Julian Tsu.

"Dalam tiga bulan, setidaknya empat ratus miliar atau lebih," kata Julian Tsu.

Aku menarik nafas, "Dan lagi empat ratus miliar, Yulianto Hua baru saja menginvestasikan empat ratus miliar. Aku baru berada di bawah banyak tekanan, dan ingin 400 ratus miliar lagi?"

"Yang aku bicarakan adalah dolar.” Julian Tsu menambahkan.

Aku terperangah, “Dolar? Empat ratus miliar?"

“Begini saja, Lanhai Technology dianggap sebagai sebuah perusahaan berskala kecil, sebuah perusahaan tingkat menengah ke atas, baru bisa membeli beberapa perusahaan teknologi kecil dan baru bisa berkembang dengan pesat,” kata Julian Tsu.

Tiba-tiba, aku merasa ini sangat sulit, benar-benar merasa aku tidak bisa bermain-main dengan perusahaan yang bernilai ratusan miliar.

Meskipun sedang mengobrol dengan Julian Tsu, tapi aku tetap tidak bisa mengalihkan pandanganku, aku melihat Felicia Chen menuju ke kamar mandi, jadi aku mengambil ponsel ku dan mengirim pesan kepada Alfred Jiang: Sudah masuk.

Alfred Jiang dengan cepat menjawab: Aku melihatnya, dan aku akan segera menyuruh orang untuk bertindak.

Novel Terkait

Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu