Nikah Tanpa Cinta - Bab 218 Jangan Terlalu Bersemangat
Untungnya, mungkin dia merasa kasihan pada ku karena sudah terluka, jadi dia tidak lagi memukul ku, hanya melambaikan tangan, mengisyaratkan agar aku menghampirinya.
Otomatis, aku masih waspada, menunjukkan bahwa aku tidak mau menghampirinya.
Jika aku tidak datang, dia yang akan datang.
Aku membuat postur bertahan dengan gugup, "Dia hanya harus menyakinkan seseorang tanpa bertindak, ditambah aku sedang terluka."
Dengan lembut dia menarik tanganku, “Tenang saja, selama kamu tidak melakukannya, aku akan tetap menyayangi mu. Sekarang ayo kita pergi ke rumah sakit."
Sesampainya di rumah sakit, aku kira hanya dengan mengobatinya sedikit sudah bisa selesai, tapi Yulianto Hua mengatakan untuk mencegah adanya gegar otak, aku harus melakukan pemeriksaan lebih mendalam.
Ternyata setelah diperiksa, tidak ada masalah, hanya diolesi obat sudah baik-baik saja.
“Sekarang aku akan mengajakmu untuk bertemu dengan seseorang. Jangan terlalu bersemangat, setelah bertemu dengan orang ini, kita akan pulang dan menukar pakaian, lalu malam nanti kita akan mengikuti pesta.” Kata Yulianto Hua.
“Bertemu dengan siapa?” Tanyaku ingin tahu.
“Kamu akan tahu setelah bertemu dengannya.” Yulianto Hua membuka pintu mobil, menyuruh ku masuk ke dalam mobil.
Setengah jam kemudian, aku melihat orang yang Yulianto Hua minta untuk bertemu dengan ku, satpam itu, sekilas saja aku bisa langsung mengenalinya.
Dia masih mengenakan seragam satpam, tetapi topinya sudah tidak terlihat, dia hilang, dia berlutut di tanah memohon belas kasihan.
Aku berjongkok, "Kamu adalah satpam Venture Park, atau hanya berpura-pura."
"Aku satpam di Venture Park, ada seseorang yang memberiku 600 ribu untuk membuat mu pingsan, dan untuk mengunci mu selama beberapa jam,”kata satpam itu.
"Siapa?"
“Ini Direktur Chen dari Lanhang Technology.” Jawab satpam itu.
Yang dia katakan adalah Lanhang Technolog, bukan Lanhai Technology, apa dia salah dengar, atau salah ingat.
Lanhai Technology adalah satu-satunya perusahaan di Venture Park yang telah mencapai hal besar, jika benar dia adalah satpam di situ, kemungkinannya sangat kecil jika dia bekerja di sana.
Aku melihat lagi wajah satpam itu, celana satpam nya terlihat ketat dan, terlihat jelas bahwa celananya tidak muat, menunjukkan bahwa dia berbohong.
Aku dapat melihat dengan jelas bahwa dia berbohong, dan tidak perlu menyebutkan orang licik seperti Alfred Jiang dan Yulianto Hua.
Alfred Jiang tidak mengatakan sepatah kata pun, dia mengambil pipa baja di tangannya dan mengarahkannya kepada satpam itu, satpam itu menahan sakit untuk tidak berteriak, lalu setelah pukulan kedua, dia berteriak kesakitan.
“Sekarang bisakah kamu berkata dengan jujur?” Tanya Yulianto Hua dengan dingin.
"Aku……"
"Jujur saja, jika tidak kamu akan menyia-nyiakan sisa hidupmu."
"Aku bilang ..." Akhirnya satpam itu mulai mengaku.
……
Saat malam tiba, aku dan Yulianto Hua segera bergegas, dan tepat ketika pesta baru dimulai.
Kali ini Yulianto Hua yang memberikan kalimat pembuka, dia berdiri di atas panggung dengan setelan jas putihnya, dia hanya mengucapkan kata-kata sambutan yang sederhana, dan penonton terus bertepuk tangan.
Para pria berhenti bertepuk tangan, dan para wanita masih bertepuk tangan dengan penuh semangat.
Di kerumunan orang itu, dia mencari bayangan Felicia Chen, secara khusus Yulianto Hua mengundangnya, setelah melihat sekeliling, dia menemukannya sedang berdiri di samping Daniel Hua dan mengobrol dengannya.
Yulianto Hua berkata bahwa malam ini akan datag orang penting, yang akan mengejutkan ku, tetapi setelah melihat-lihat, aku tidak menemukan orang penting itu.
Yulianto Hua mengakhiri pidatonya yang singkat, lalu berjalan ke arah ku, mengajak ku mengelilingi venue, dan bersulang dengan beberapa orang penting, sebelumnya dia telah menyebutkan beberapa para pengusaha penting di kalangan bisnis ini, dengan sepenuh hati aku berusaha mengikuti pesta ini, setelah beberapa saat, aku mencoba mengingat tampilan dan nama mereka, sehingga setelah melihatnya beberapa kali, aku dapat mengenalinya.
Aku tidak terlalu menyukai pesta seperti ini, tetapi masalah ini, bukan masalah suka atau tidak suka, lalu tidak bisa mengikuti hiburan semacam ini.
Sumber relasi itu ada di sana, jika tidak berbaur, kamu akan berada di luar lingkaran.
Ada beberapa sumber daya tidak dapat diakses, ada beberapa hal karena mengenal seseorang, satu kalimat yang dia katakan menjadi lebih mudah, jika tidak kenal seseorang yang menjadi kuncinya, mungkin harus mengeluarkan biaya berkali-kali lipat, dan hal itu masih tetap tidak dapat dilakukan.
Jadi Yulianto Hua ingin aku mengenal beberapa pebisnis terkenal di sini, jadi aku hanya bisa menyetujuinya, karena aku mengerti maksud perkataannya.
Setelah berkeliling, dan terlalu berdiri lama memakai sepatu hak tinggi, aku merasa sedikit lelah, jadi aku memilih duduk di pojok dan beristirahat.
Saat ini, di belakang ku ada seseorang memanggil ku, "Adik."
Aku menoleh dan melihat Julian Tsu yang berbalut gaun berwarna hitam.
Dia terlihat anggun, dan dia memiliki tubuh yang ramping, dia tersenyum lembut padaku.
Aku berdiri dengan penuh semangat, "Kakak kedua, bagaimana kamu bisa di sini?"
“Memberikan selamat untuk adikku, yang akhirnya bertanggung jawab atas pekerjaannya, bagaimana mungkin aku tidak muncul di kesempatan ini dan mendukungmu.” Mata Julian Tsu penuh dengan perhatian dan cinta.
Penampilannya yang seperti ini membuat hatinya sedikit menghangat dan sedikit sakit, orang yang benar-benar baik padanya, barulah terlihat seperti ini.
"Yulianto Hua berkata, bahwa malam ini akan muncul orang penting, ternyata itu adalah Kakak Kedua. Aku sangat senang."
Julian Tsu berpura-pura marah, "Msdih berkata begitu, kamu tidak memberi tahu ku, coba katakan, sudah berapa lama kamu tidak menghubungi ku? Melupakan Kakak kedua mu? Sekarang sudah berkembang, dan menjadi CEO, lalu melupakan orang begitu saja? "
"Mana ada, kakak kedua sangat sibuk, aku tidak berani mengundang mu. Dan juga Yulianto Hua yang memberikan posisi CEO ini, awalnya tidak ada yang perlu dirayakan."
Julian Tsu mengambil sampanye dan menyentuh ku. "Aku masih harus mengucapkan selamat kepada adikku, aku sudah menggunakan produk dari Lanhai Technology, dan sangat kreatif, aku yakin ke depannya nanti akan ada inovasi lainnya. Dan selama bertahun-tahun, bisa berada di pasaran. "
"Terima kasih kakak kedua telah datang ke sini, aku tidak terlalu mengerti banyak soal bisnis, aku berharap ke depannya, kakak akan banyak mengajari banyak hal."
"Untuk apa sungkan, dik, kapan pun, masalah mu adalah masalah ku. Jika kamu membutuhkan ku, aku akan membantunya, aku akan berusaha sekuat tenaga membantu mu. "
"Terima kasih kakak kedua sebelumnya, bagaimana kabar kakak kedua ?"
“Baik. Benar juga, adik, apakah kamu tertarik untuk berinvestasi, agar Lanhai Technology bisa berkembang?” Tanya Julian Tsu.
"Sekarang aku masih belum memperhatikan. Sebenarnya aku baru saja mengambil alih dan masih tidak tahu apa-apa dan bagaimana menjalankannya, tetapi yang dimaksud Yulianto Hua, tahun ini akan terus mengembangkan skala, sampai tiga kali lipat. "
Julian Tsu menganggukkan kepala, "Ide ini benar. Begitu perusahaan teknologi ini berdiri, dam setelah memastikan bahwa prouduk yang dikeluarkan ini cukup kompetitif, maka harus memperluas skalanya dan telebih dahulu menduduki posisi teratas di pasar. Terutama perusahaan perangkat software, sangat mudah ditiru. Jika dalam waktu dekat tidak bisa menduduki posisi tertinggi di pasar, sering trend, persaingan akan semakin ketat, begitu ada produk lainnya yang lebih besar, maka situasinya akan semakin sulit, jadi skala itu sangat penting. "
“Kalau begitu berapa banyak uang yang perlu ditanggung?”Aku bertanya pada Julian Tsu.
"Dalam tiga bulan, setidaknya empat ratus miliar atau lebih," kata Julian Tsu.
Aku menarik nafas, "Dan lagi empat ratus miliar, Yulianto Hua baru saja menginvestasikan empat ratus miliar. Aku baru berada di bawah banyak tekanan, dan ingin 400 ratus miliar lagi?"
"Yang aku bicarakan adalah dolar.” Julian Tsu menambahkan.
Aku terperangah, “Dolar? Empat ratus miliar?"
“Begini saja, Lanhai Technology dianggap sebagai sebuah perusahaan berskala kecil, sebuah perusahaan tingkat menengah ke atas, baru bisa membeli beberapa perusahaan teknologi kecil dan baru bisa berkembang dengan pesat,” kata Julian Tsu.
Tiba-tiba, aku merasa ini sangat sulit, benar-benar merasa aku tidak bisa bermain-main dengan perusahaan yang bernilai ratusan miliar.
Meskipun sedang mengobrol dengan Julian Tsu, tapi aku tetap tidak bisa mengalihkan pandanganku, aku melihat Felicia Chen menuju ke kamar mandi, jadi aku mengambil ponsel ku dan mengirim pesan kepada Alfred Jiang: Sudah masuk.
Alfred Jiang dengan cepat menjawab: Aku melihatnya, dan aku akan segera menyuruh orang untuk bertindak.
Novel Terkait
Yama's Wife
ClarkAku bukan menantu sampah
Stiw boyHis Second Chance
Derick HoPernikahan Kontrak
JennyLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieMr. Ceo's Woman
Rebecca WangNikah Tanpa Cinta×
- Bab 1 Menjual diri
- Bab 2 Kembali bertemu
- Bab 3 Aku bukan pelacur
- Bab 4 Tuan Muda Keempat
- Bab 5 Aku tidak bersedia
- Bab 6 Kamu sungguh keterlaluan
- Bab 7 Menjebak
- Bab 8 Bingung
- Bab 9 Pengaruh obat
- Bab 10 Dia akan segera datang
- Bab 11 Bodoh
- Bab 12 Kamu bisa memukul wajahku?
- Bab 13 Manipulasi
- Bab 14 Lakukanlah sesukamu
- Bab 15 Dibodohi lagi
- Bab 16 Sesuka hati
- Bab 17 Anak-anak orang kaya
- Bab 18 Jamua Malam Keluarga
- Bab 19 Hujan Malam
- Bab 20 Rahasia lantai atas
- Bab 21 Punyaku?
- Bab 22 Tidak Rela Untuk Berpisah Juga Suatu Kesalahan
- Bab 23 Memerankan Karakter Seperti Apa
- Bab 24 Hadiah
- Bab 25 Dalam Hujan Lebat
- Bab 26 Luka hati
- Bab 27 Mengapa ?
- Bab 28 Musuh
- Bab 29 Apakah hanya berani menyakiti wanita ?
- Bab 30 Apakah aku kalau bukan kamu
- Bab 31 Katakan sekali lagi
- Bab 32 Sedekah
- Bab 33 Kegelisahan
- Bab 34 Kunjungan rumah
- Bab 35 Jebakan
- Bab 36 Serangan Balik
- Bab 37 Meminta Tolong
- Bab 38 Masa Lalu
- Bab 39 Sifat Aslinya
- Bab 40 Mengekspos
- Bab 41 Kenapa kamu begitu berkeringat?
- Bab 42 Aku tidak menyukaimu
- Bab 43 lepaskan
- Bab 44 Bukan Aku
- Bab 45 Sungguh Galak
- Bab 46 Bukti
- Bab 47 Tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah
- Bab 48 Pria yang banyak rahasia
- Bab 49 Tidak bisa melihat orang dari penampilan
- Bab 50 Kejam
- Bab 51 Panggil Ayah
- Bab 52 Masuk akal
- Bab 53 Semakin antusias
- Bab 54 Kebetulan
- Bab 55 Maksudnya bukan seperti ini
- Bab 56 Tidak Mudah Terprovokasi
- Bab 57 Memegang Janji
- Bab 58 Dalam Hati Merasakan Kesenangan
- Bab 59 Tampaknya Mengerti
- Bab 60 Adanya Rasa Egois
- Bab 61 Kekuatan Yang Tidak Kecil
- Bab 62 Aneh Bisa Memilihmu
- Bab 63 Sedikit Memberikan Warna
- Bab 64 Inti
- Bab 65 Sangat Tidak Seimbang
- Bab 66 Seberapa Sulit
- Bab 67 Kamu Saja
- Bab 68 Penipu
- Bab 69 Komputer Canggih
- Bab 70 Juga Adalah Jebakan
- Bab 71 Mengetahui Kebenarannya
- Bab 72 Tidak tergantikan
- Bab 73 Hanya Pantas Menenteng Sepatu
- Bab 74 Jumlahnya Tidak Banyak
- Bab 75 Semoga Ada Hasilnya
- Bab 76 Melihat Keriuhan
- Bab 77 Pengaruh Yang Besar
- Bab 78 Tubuh Yang Bagus
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Tidak Peduli Bentuknya
- Bab 81 Menurutku Kamu Bisa
- Bab 82 Bukan Sesuatu Yang Istimewa
- Bab 83 Merasa Agak Bersalah
- Bab 84 Bukan Pemula
- Bab 85 Jelas Sekali Bukan
- Bab 86 Terlihat sedikit akrab
- Bab 87 Sangat mengejutkan
- Bab 88 Dalam satu malam
- Bab 89 Sekali Mendayung Dua Pulau Terlampaui
- Bab 90 Mendorongku ke tembok
- Bab 91 Ini Sangat Penting
- Bab 92 Gaya Apa
- Bab 93 Kebahagiaan Melayang
- Bab 94 Bukti Yang Sangat Kuat
- Bab 95 Memberikan Dampak Buruk Pada Tubuh
- Bab 96 Tidak masuk akal
- Bab 97 Tidak masuk akal
- Bab 98 Mengganggu wanita
- Bab 99 Dirimu yang menghindar
- Bab 100 Prajurit sedang dalam bahaya
- Bab 101 Pekerjaan Yang Sia-Sia
- Bab 102 Keluarga Yang Hebat
- Bab 103 Berusaha Tampil Sebaik Mungkin
- Bab 104 Benar-Benar Sangat Jahat
- Bab 105 Tidak Ada Kharisma
- Bab 106 Punya Reputasi
- Bab 107 Apa yang ingin dia lakukan
- Bab 108 Tidak tahu malu
- Bab 109 Solusi Yang Lebih Baik
- Bab 110 Ada harga diri
- Bab 111 Bagaimana membuktikannya
- Bab 112 Bagaimana Mungkin
- Bab 113 Hatinya jauh lebih tenang
- Bab 114 Benar Juga
- Bab 115 Tak Ternilai
- Bab 116 Kesan Pertama Yang Baik
- Bab 117 Tidak Sopan
- Bab 118 Pertempuran
- Bab 119 Menenangkan Diri Sendiri
- Bab 120 Apa kamu ingin mati
- Bab 121 Takdir Mempermainkan Manusia
- Bab 122 Benar-benar Bukan Manusia
- Bab 123 Menjaga Jarak
- Bab 124 Tidak Bisa Tenang
- Bab 125 Turut Prihatin Padamu
- Bab 126 Sangat kuat
- Bab 127 Mutiara di dalam Lautan
- Bab 128 Melihat aku dipermalukan
- Bab 129 Adalah orangku
- Bab 130 Lengan panjang
- Bab 131 Tidak bisa menahan emosi
- Bab 132 Citra perempuan
- Bab 133 sedikit mengejutkan
- Bab 134 Jalan Lain
- Bab 135 Menunggu kesempatan untuk pindah
- Bab 136 Tidak bisa diselesaikan
- Bab 137 Keterlaluan
- Bab 138 Jauh lebih rileks
- Bab 139 Aku akan melakukan yang terbaik
- Bab 140 Sesuai keinginanmu
- Bab 141 Mudah sekali
- Bab 142 Tidak bisa menikmati
- Bab 143 Panutan Belajarku
- Bab 144 Tidak sanggup Menerima
- Bab 145 Tiada habisnya
- Bab 146 Tidak Peduli
- Bab 147 Ingat
- Bab 148 Kamu Tidak Tahu Malu
- Bab 149 Tidak Bisa Menjebakku
- Bab 150 Niat Apa
- Bab 151 Dibuat Gila
- Bab 152 Berakting Sendiri
- Bab 153 Benar-Benar Hebat
- Bab 154 Mengompori
- Bab 155 Mendapatkan Keseimbangan
- Bab 156 Pemaluan Yang Besar
- Bab 157 Sangat berpengetahuan
- Bab 158 berkah dari kehidupan sebelumnya
- Bab 159 Tolong tenang sedikit
- Bab 160 Tidak bisa menyentuhku
- Bab 161 Kefokusan yang Sangat Tajam
- Bab 162 Berhati Kecil
- Bab 163 Hanya Ada Yang Lebih Bodoh
- Bab 164 Saling Memuji
- Bab 165 Sudah Tahu
- Bab 166 Kebahagiaan Terbesar
- Bab 167 Sempurna Tanpa Cacat Sedikipun
- Bab 168 Menyebarkan Keromantisan
- Bab 169 Muncul Kecurigaan
- Bab 170 Berpura-Pura Bodoh Padaku
- Bab 171 Bersikap Mendominasi
- Bab 172 Wajar
- Bab 173 Tidak Diragukan
- Bab 174 Banyak Tingkatan Yang Berbedaan
- Bab 175 Tidak Berdasar
- Bab 176 Membuatku Merasa Jijik
- Bab 177 Perkataan Mengejutkan
- Bab 178 Ahli Cinta
- Bab 179 Tidak Serius
- Bab 180 Sembunyi Dulu Saja
- Bab 181 Hal yang Baik
- Bab 182 Sangat Canggung
- Bab 183 Pasti Berhasil
- Bab 184 Solusi
- Bab 185 Rasa yang Dingin
- Bab 186 Tidak Punya Hati Nurani
- Bab 187 Bersikap Netral
- Bab 188 Terlihat Kuat Dari Luar, Akan Tetapi Dalamnya Sangat Lemah
- Bab 189 Kamu Tidak Akan Mengerti
- Bab 190 Seberapa Banyak yang Kamu Pahami
- Bab 191 Daya imajinani yang lumayan tinggi
- Bab 192 Tidak sempat mengurusi diri sendiri
- Bab 193 Sangat tegas
- Bab 194 Semakin mudah
- Bab 195 Bagaikan bermimpi
- Bab 196 Mengata-ngatai
- Bab 197 Membongkar Kartu Akhir
- Bab 198 Perilaku Pribadi
- Bab 199 Pertarungan Sengit
- Bab 200 Sulit Dipercaya
- Bab 201 Masuk akal
- Bab 202 Gentayangan di mana-mana
- Bab 203 Membereskan semuanya
- Bab 204 Begitu Lagak
- Bab 205 Harus Aku Akui
- Bab 206 Sangat berkualitas
- Bab 207 Tidak ada kemampuan
- Bab 208 Sikap apa
- Bab 209 Hal yang menakutkan
- Bab 210 Hubungan apa
- Bab 211 Hidup Bahagia
- Bab 212 Masuk Akal
- Bab 213 Bagaimana cara mengatasinya
- Bab 214 Membuat Orang Muntah Darah
- Bab 215 Tidak memperingatkan kamu
- Bab 216 Sudah Terbiasa
- Bab 217 Wanita Ku
- Bab 218 Jangan Terlalu Bersemangat
- Bab 219 Seorang Istri Harus Mematuhi Suaminya
- Bab 220 Posisinya Terlalu Rendah
- Bab 221 Ada Maksud Buruk Dibalik Perjamuan Makan
- Bab 222 Dia Tidak Peduli
- Bab 223 Bukan Orang Jahat
- Bab 224 Apa yang Perlu Ditebak?
- Bab 225 Jangan Bicara Omong Kosong Denganku
- Bab 226 Apakah dia tidak bisa melihatnya
- Bab 227 Mesra
- Bab 228 Sudah terjadi
- Bab 229 Motif yang sebenarnya
- Bab 230 Emosional
- Bab 231 Berusaha Lebih Keras
- Bab 232 Benar-Benar Hadiah Yang Besar
- Bab 233 Melakukan Pergerakan Setelah Adanya Pertimbangan
- Bab 234 Tunggu Kapan Lagi
- Bab 235 Sesuka Hati Berkata
- Bab 236 Masalah Penting
- Bab 237 Apa Artinya
- Bab 238 Terserah Padamu
- Bab 239 Berhenti Sebentar
- Bab 240 Yang Lebih Cantik
- Bab 241 Mulut binatang buas
- Bab 242 Tidak akan mengampunimu
- Bab 243 Suami istri yang saling mencintai
- Bab 244 Tidak bisa berkata-kata
- Bab 245 Kandidat yang paling cocok
- Bab 246 Ini tidak logis
- Bab 247 Tidak yakin
- Bab 248 Ada orang sengaja mengaturnya
- Bab 249 Frustasi
- Bab 250 Siapa lagi yang bisa
- Bab 251 Tidak Optimis
- Bab 252 Mengutamakan Kepentingan Bersama
- Bab 253 Mengakui Akan Mendapatkan Keringanan Hukuman
- Bab 254 Persiapan Mental
- Bab 255 Tak Berdaya
- Bab 256 Melamun
- Bab 257 Belajar Dari Kehidupan
- Bab 258 Menghindari Pertemuan
- Bab 259 Bertemu Lagi
- Bab 260 Orang Yang Terkenal
- Bab 261 Jangan menganggu terus
- Bab 262 Tidak Berkata apa-apa
- Bab 263 Tidak tergugah
- Bab 264 Binatang berpakaian manusia
- Bab 265 Ternyata begitu
- Bab 266 Mengganti Dengan Gaya Kelas Atas
- Bab 267 Bukan Masalah
- Bab 268 Terlepas Dari Rasa Beban
- Bab 269 Alasan Yang Mana
- Bab 270 Mempertanyakan Soal Makam
- Bab 271 Berkharisma
- Bab 272 Memiliki Tekanan Besar
- Bab 273 Bangunan Masih Sama Tapi Orang Sudah Berubah
- Bab 274 Kembali
- Bab 275 Jangan Membenciku
- Bab 276 Jatuh terluka
- Bab 277 Tetap bersikap tenang
- Bab 278 kembali berharap
- Bab 279 Persaingan sehat
- Bab 280 Silahkan kamu pergi
- Bab 281 Bahaya yang lebih besar
- Bab 282 Temani aku ngobrol
- Bab 283 Tebakannya langsung benar
- Bab 284 Sangat realistis
- Bab 285 Tak terduga
- Bab 286 Sangat berjodoh
- Bab 287 Waktu tidak bisa kembali
- Bab 288 Lama tidak bertemu
- Bab 289 Niat jahat
- Bab 290 Dekorasi yang indah
- Bab 291 Apa Yang Kamu Lakukan?
- Bab 292 Segera berkumpul kembali
- Bab 293 Bertemu dia lagi
- Bab 294 Pria Super Tampan
- Bab 295 Mengejutkan dan mengagumkan
- Bab 296 Jangan Hiraukan Dia
- Bab 297 Berkata Jujur
- Bab 298 Bukti
- Bab 299 Senang Di atas Penderitaan Oranglain
- Bab 300 Menghindar
- Bab 301 Pengkhianat
- Bab 302 Menyebalkan
- Bab 303 Fitnah
- Bab 304 Tinggal
- Bab 305 Kabur
- Bab 306 Nada salah
- Bab 307 Bicarakan baik-baik
- Bab 308 Menjadi patuh
- Bab 309 Menyuapimu
- Bab 310 Lubang hitam
- Bab 311 Membuat Penasaran
- Bab 312 Siapa Yang Sakit
- Bab 313 Merahasiakan
- Bab 314 Ditanya-tanya
- Bab 315 Tidak keluar
- Bab 316 Orang Pintar
- Bab 317 Aku Bukan Orang Luar
- Bab 318 Mencari Kamu
- Bab 319 Wajah Merona
- Bab 320 Pura-pura Sakit
- Bab 321 Bergerak
- Bab 322 Kita Akan Baik-Baik Saja
- Bab 323 Konflik
- Bab 324 Benar-Benar Sangat Mendesak
- Bab 325 Ternyata Enak Sekali
- Bab 326 Pribadi
- Bab 327 Tidak Tega
- Bab 328 Berkhianat
- Bab 329 Anak Gadis
- Bab 330 Ada Apa
- Bab 331 Tenang
- Bab 332 Menurut Kamu Bagaimana?
- Bab 333 Akrab
- Bab 334 Sudah Tidak Ada Masalah
- Bab 335 Orang Picik
- Bab 336 Tidak Bersalah
- Bab 337 Orang Yang Berguna
- Bab 338 Saudara
- Bab 339 Muda Dan Bersemangat
- Bab 340 Minta Maaf
- Bab 341 Foto Bersama
- Bab 342 Hadir
- Bab 343 Lalu Apa Maksudnya
- Bab 344 Wangi
- Bab 345 Orang Yang Tidak Penting
- Bab 346 Tenang
- Bab 347 Gadis cantik mabuk
- Bab 348 Apakah aku sudah gila
- Bab 349 Menyiksa
- Bab 350 Nanti kita bicarakan lagi
- Bab 351 Apa ini
- Bab 352 Melempar tangan
- Bab 353 Mempersulit
- Bab 354 Mengubah rencana
- Bab 355 Tuan Michael
- Bab 356 Kejadian Tak Terduga
- Bab 357 Bukan Dia
- Bab 358 Pasti Ada Persaingan
- Bab 359 Masalah Rumit
- Bab 360 Tempat Umum
- Bab 361 Mencari tahu
- Bab 362 Mendengarkanmu
- Bab 363 Apakah bodoh
- Bab 364 Penjudi
- Bab 365 Menangani
- Bab 366 – Bukan Urusanku
- Bab 367 Korban
- Bab 368 – Langsung berbicara ke intinya
- Bab 369 Kesedihan
- Bab 370 Aku Mengubah Pikiran Aku
- Bab 371 Sakit Hati
- Bab 372 Tidak Tega Hati
- Bab 373 tidak bercerita?
- Bab 374 Selalu sangat dalam
- Bab 375 tidak memaafkan
- Bab 376 Berpura-pura Tertarik
- Bab 377 Memutarbalikkan
- Bab 378 Kembali Diputarbalikkan
- Bab 379 Sudah Tidak Tahan Lagi
- Bab 380 Disengaja
- Bab 381 Salling Memaksa
- Bab 382 Dihalangi Didepan Pintu
- Bab 383 Membuat Masalah
- Bab 384 Makan-makan Keluarga
- Bab 385 Tidak Belajar Apa-apa
- Bab 386 Peran yang sulit
- Bab 387 Meledak Marah
- Bab 388 Rock
- Bab 389 Dia adalah adikku
- Bab 390 Tidak boleh
- Bab 391 Aku Juga Tidak Pergi
- Bab 392 Diduga Teman Lama
- Bab 393 Semuanya Terihat Familiar
- Bab 394 Aku Bukan Dia
- Bab 395 Benar-benar Palsu
- Bab 396 berpura-pura
- Bab 397 penghasutan
- Bab 398 perubahan tiba-tiba
- Bab 399 tidak terlambat
- Bab 400 ceritanya panjang
- Bab 401 Perasaan
- Bab 402 Buntu
- Bab 403 Datang Tak diundang
- Bab 404 Rencana
- Bab 405 Kemitraan
- Bab 406 Siasat
- Bab 407 Perjanjian
- Bab 408 Berterima kasih secara langsung
- Bab 409 Ada masalah
- Bab 410 Ternyata begitu
- Bab 411 Mengancam Aku?
- Bab 412 Wanita Muda Cantik
- Bab 413 Tunangan
- Bab 414 Mendengarkan Dia
- Bab 415 Kemenangan
- Bab 416 Kolaborasi yang Kuat
- Bab 417 Tidak Bisa Menerima
- Bab 418 Wawancara
- Bab 419 Pesta Minum
- Bab 420 Pergi
- Bab 421 Tiba-tiba dan tidak menduga
- Bab 422 Menunggu Kabar
- Bab 423 Mengkhianati
- Bab 424 Dikurung
- Bab 425 Transaksi
- Bab 426 fakta
- Bab 427 Sedikit lelah
- Bab 428 Mengakui
- Bab 429 Ayah
- Bab 430 Takdir
- Bab 431 Hati yang hampa
- Bab 432 Berbohong
- Bab 433 Mengambil barang milik orang lain
- Bab 434 Berakting
- Bab 435 Aneh
- Bab 436 Bertemu
- Bab 437 Pertemuan Tidak Menyenangkan
- Bab 438 Suami Istri Menjalani Hidupnya Masing-masing
- Bab 439 Nona Besar
- Bab 440 Kamu adalah Dia
- Bab 441 Kamu
- Bab 442 Ingatan Yang Hilang
- Bab 443 Berantakan
- Bab 444 Seluruh Situasi
- Bab 445 Kebakaran
- Bab 446 iblis
- bab 447 melarikan diri
- Bab 448 anjlok
- Bab 449 gelisah
- Bab 450 meminta bantuan
- Bab 451 Masalah pribadi
- Bab 452 Permasalahan dalam perusahaan
- Bab 453 Pengobatan Tradisional
- Bab 454 Tidak Mungkin Kambuh
- Bab 455 Bahagia
- Bab 456 dapat dipercaya
- Bab 457 cowok itu ganteng