Nikah Tanpa Cinta - Bab 274 Kembali
Dari penjelasan Peter Shen, aku kira-kira tahu, alasan perusahaan ini bisa berjalan, lalu berubah besar, kemudian menarik perhatian Nanhe Corporation untuk merger dan membeli perusahaan ini, pahlawan utamanya tetap adalah Peter Shen.
Meskipun Peter Shen bukan jenius dalam teknologi seperti Winsen Chen, tapi dia sudah berkecimpung begitu lama dalam bidang ini, juga sangat mengerti terhadap cara kerjanya. Produk yang dia buat sekarang, kemampuan dan sifatnya lumayan mirip dengan Lanhai Technology. Sedangkan keuntungan Tongyu, utamanya adalah di media seluler.
"CEO Yao, aku tahu perasaanmu pada Lanhai Technology. Tapi sekarang kamu adalah bos kami, aku tidak berharap kamu karena perasaan pribadi, menjadi sedikit mengalah dalam pertarungan dengan Lanhai ini." Peter Shen berkata dengan sangat terus terang.
"CEO Shen tenang saja, karena aku sudah datang ke sini, maka aku mewakili perusaahaan ini dan juga keuntungan Nanhe Corporation. Aku pasti tidak akan melakukan perbuatan yang bersalah pada perusahaan."
Peter Shen mungkin juga merasa meragukanku seperti ini sedikit tidak baik, karena bagaimanapun aku adalah atasannya, adalah orang yang diutus oleh perusahaan pusat.
"CEO Yao, kamu jangan tersinggung. Aku tidak memiliki maksud lain, aku hanya berharap CEO bisa memimpin kami, membuat perusahaan ini semakin maju."
Aku tersenyum padanya, menunjukkan kalau aku tidak keberatan, "CEO Shen wajar kalau mempunyai kekhawatiran seperti ini. Ada beberapa perkataan lebih baik kalau langsung dibicarakan."
"Kalau begitu bagaimana kalau aku bawa CEO Yao keliling ke departemen-departemen dulu? Atau CEO mau lihat-lihat sendiri?"
Aku bilang kamu pergi sibuk dulu, nanti juga ada waktu untuk keliling-keliling.
Peter Shen berkata kalau begitu aku keluar dulu, sampai di depan pintu, menoleh dan berkata lagi, "Oh iya, kepala bagian teknologi perusahaan kita sangat hebat, adalah seorang jenius. Kamu harus pergi lihat."
Aku bilang baik, nanti aku akan pergi mengunjungi.
Peter Shen bilang orang itu dua hari ini sedang mengunci diri dan membuat teknik, mengunci diri di dalam kantor, dan tidak boleh diganggu oleh orang lain. Lebih baik tunggu dia keluar dulu baru menyapanya, kalau tidak dia akan marah.
Mendengar itu, aku merasa sedikit terkejut. Kepala bagian teknologi juga adalah jabatan tinggi, bukankah seharusnya memimpin tim? Kenapa mengunci pintu dan membuat teknik sendiri? Benar-benar hebat.
Hal ini malah membuatku sedikit penasaran, ingin melihat bagaimana rupa orang hebat itu?
Setelah Peter Shen keluar, aku mulai mempelajari kerjaanku. Untung aku pernah bekerja di perusahaan teknologi, sangat mudah terbiasa. Rasanya benar-benar tidak ada tekanan apapun.
Saat agak malam, pintu kantorku tiba-tiba terbuka. Tidak ada ketukan, langsung terbuka begitu saja. Baru saja aku mau marah, tapi melihat yang masuk adalah seorang pria tampan.
Orang itu mengenakan kemeja putih dan celana panjang putih, bibir sedikit putih, dan berkata dengan senang, "Benar-benar adalah kamu, bagus sekali!"
Aku perlahan-lahan mengingat. Orang ini namanya Jerry Wang, adalah seorang jenius. Dulu aku sendiri yang membujuknya masuk ke Lanhai Technology. Dulu aku minum bir dengannya, lalu dipotret oleh wartawan, bilang aku ngedate dengan pria muda, tidak disangka Jerry Wang malah direkrut oleh Tongyu.
"Kamu tidak ingat aku lagi? Aku adalah Jerry Wang. Kita pernah minum bir bersama, apa kamu sudah lupa? Aku karena suka pada gayamu baru pergi ke Lanhai Technology." Jerry Wang teriak dengan senang.
Aku tersenyum padanya, "Tentu saja aku ingat, hanya saja kenapa kamu datang ke perusahaan ini?"
"Aku dulu pergi ke Lanhai Technology itu karena kamu. Tapi kemudian aku dengar kamu difitnah orang dan masuk ke penjara. Karena marah, aku pun pergi begitu saja! Semakin dipikirkan semakin senang, merasa Hua's Inter Company itu terlalu rendahan. Aku harus memikirkan cara untuk menghancurkan mereka, jadi aku bergabung pada Tongyu. Aku menganggap mereka sebagai lawan dan ingin mengalahkan mereka. Hal-hal yang mereka lakukan, juga bisa aku lakukan. Tapi yang aku lakukan, belum tentu bisa mereka lakukan. Sekarang bertemu denganmu, benar-benar sangat bagus!"
Jerry Wang senang, tiba-tiba datang memelukku. Aku segera menghindar dan bilang di sini adalah perusahaan. Jangan terlalu bersemangat.
"Kedepannya kamu tidak kembali ke Hua's Inter Company lagi? Orang-orang itu mencelakaimu, kamu juga jangan mempedulikan mereka lagi. Tenang saja, aku pasti akan menciptakan produk yang sepuluh kali lipat lebih hebat dari produk mereka, membuat mereka kalah dari kami, juga membalaskan dendammu!"
Aku sekarang mengerti, kepala bagian teknologi yang tadi kata Peter Shen sangat hebat itu, pasti adalah Jerry Wang ini.
Pantas saja Tongyu bisa tiba-tiba hebat dan dalam waktu singkat menjadi perusahaan besar seperti ini, ternyata ada orang jenius seperti Jerry Wang ini. Jerry Wang selalu merupakan orang jenius yang diakui di bidang ini. Perusahaan manapun yang merekrutnya, pasti akan mempunyai posisi bagus di bidang ini.
"Cukup lakukan yang terbaik saja, jangan memikirkan untuk mengalahkan orang lain. Yang paling penting adalah kita sendiri hebat. Selama kita sendiri hebat, maka tidak ada yang bisa mengalahkan kita." aku berkata sambil tersenyum.
"Ok, kalau begitu malam ini mau minum bir bersama? Aku sudah mengunci diri beberapa hari dan tidak makan dengan baik. Bawahan bilang ada seorang CEO wanita baru yang sangat cantik, namanya adalah Ivory Yao. Aku kira aku salah dengar, dan berlari ke sini. Tidak disangka benar-benar adalah kamu. Benar-benar terlalu bagus, terlalu bagus!" Jerry Wang teriak dengan senang.
Sejak masuk ke sini, tidak tahu dia sudah bilang berapa kali 'bagus sekali', kesenangan itu tampil di wajah begitu saja. Aku ikut senang karena kesenangannya.
Tapi aku tidak ingin minum bir dengannya. Kalau bersama dengan rekan-rekan perusahaan tidak apa-apa, tapi kalau hanya berduaan dengannya saja, aku merasa tidaklah baik.
"Kamu tidak bicara, maka aku anggap setuju ya. Kalau begitu aku selesaikan dulu pekerjaanku, setelah pulang kerja baru bertemu lagi." Jerry Wang berkata dengan senang.
"Jerry, aku hari ini masih ada urusan, tidak bisa menemanimu makan lagi, lain hari aku traktir kamu makan saja." kataku.
Wajah Jerry Wang kecewa, "Kamu masih ada urusan apa? Kamu baru tiba di Shanghai, dan sudah mau pergi mencari Yulianto Hua? Pria itu mencelakaimu sampai sekarang ini, kenapa kamu masih mempedulikannya? Dia memang tampan dan kaya, tapi memangnya kenapa kalau seperti itu? Dia tidak baik padamu. Orang yang tidak baik padamu, yang membuatmu masuk penjara, sekaya apapun dia, memangnya kenapa? Dia juga tidak bisa membuatmu bahagia 'kan."
Perkataan Jerry Wang membuatku sedikit tidak nyaman. Aku tidak terpikir dia akan tiba-tiba menghubungkan dengan Yulianto Hua. Tapi setelah dipikir-pikir, wajar juga kalau Jerry Wang bisa berpikir seperti ini.
"Tidak ada hubungan dengan Yulianto. Aku berjanji dengan beberapa teman lama, kita ganti hari saja, lain hari aku pasti akan menraktirmu makan."
Jerry Wang terlihat tidak terima, "Kalau begitu aku juga adalah teman lamamu, ajak aku juga. Perkumpulan teman-teman, membawa teman lain, bukankah sangat wajar?"
"Maaf, kita beberapa teman wanita, benar-benar tidak cocok mengajakmu ikut. Lain hari saja." aku menjelaskan dengan senang.
Jerry Wang sedikitpun tidak menutupi kekecewaannya, "Baiklah kalau begitu. Kamu juga tidak membawaku pergi bermain, maka hanya bisa lain hari saja. Tapi kamu jangan sampai pergi mencari Yulianto ya. Jangan biarkan dia menyakitimu lagi! Kedepannya aku saja yang melindungimu."
Perkataan terakhir ini sedikit mengejutkan. Tapi anak muda ini, seperti anak kecil, aku anggap saja dia sedang bercanda.
Setelah Jerry Wang pergi, aku lanjut bekerja. Tiba-tiba aku teringat, malam ini tinggal dimana? Apakah perusahaan mengatur tempat tinggal untukku?
Aku memanggil Laura Wang, menanyakan masalah tempat tinggalku. Laura Wang bilang perusahaan mengatur asrama khusus karyawan, tapi tidak bilang aku harus pergi kemana. Karena dari dulu tidak ada CEO yang tinggal bersama para karyawan. Akhirnya bilang bukankah aku adalah orang lokal Shanghai, mungkin perusahaan tidak mengatur masalah tempat tinggalku. Lalu bertanya mau telepon ke pusat tidak?
Aku bilang tidak usah. Di sini memang benar ada tempat tinggal. Aku tinggal di tempat asalku saja, menyuruhnya tidak perlu bertanya pada pusat perusahaan.
Laura Wang bilang ok, dia tinggal di asrama karyawan, sedangkan aku atur sendiri.
Setelah pulang kerja, aku mengendarai mobil yang diatur perusahaan kepadaku, pergi ke Chinese Medicine Museum milik Ivana Hua. Aku boleh tidak mempedulikan satu orang di Shanghai, tapi aku harus mengunjunginya. Karena dia adalah salah satu temanku yang paling baik di Shanghai.
Novel Terkait
Blooming at that time
White RoseLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaPria Misteriusku
LylyPernikahan Kontrak
JennyHanya Kamu Hidupku
Renata1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaNikah Tanpa Cinta×
- Bab 1 Menjual diri
- Bab 2 Kembali bertemu
- Bab 3 Aku bukan pelacur
- Bab 4 Tuan Muda Keempat
- Bab 5 Aku tidak bersedia
- Bab 6 Kamu sungguh keterlaluan
- Bab 7 Menjebak
- Bab 8 Bingung
- Bab 9 Pengaruh obat
- Bab 10 Dia akan segera datang
- Bab 11 Bodoh
- Bab 12 Kamu bisa memukul wajahku?
- Bab 13 Manipulasi
- Bab 14 Lakukanlah sesukamu
- Bab 15 Dibodohi lagi
- Bab 16 Sesuka hati
- Bab 17 Anak-anak orang kaya
- Bab 18 Jamua Malam Keluarga
- Bab 19 Hujan Malam
- Bab 20 Rahasia lantai atas
- Bab 21 Punyaku?
- Bab 22 Tidak Rela Untuk Berpisah Juga Suatu Kesalahan
- Bab 23 Memerankan Karakter Seperti Apa
- Bab 24 Hadiah
- Bab 25 Dalam Hujan Lebat
- Bab 26 Luka hati
- Bab 27 Mengapa ?
- Bab 28 Musuh
- Bab 29 Apakah hanya berani menyakiti wanita ?
- Bab 30 Apakah aku kalau bukan kamu
- Bab 31 Katakan sekali lagi
- Bab 32 Sedekah
- Bab 33 Kegelisahan
- Bab 34 Kunjungan rumah
- Bab 35 Jebakan
- Bab 36 Serangan Balik
- Bab 37 Meminta Tolong
- Bab 38 Masa Lalu
- Bab 39 Sifat Aslinya
- Bab 40 Mengekspos
- Bab 41 Kenapa kamu begitu berkeringat?
- Bab 42 Aku tidak menyukaimu
- Bab 43 lepaskan
- Bab 44 Bukan Aku
- Bab 45 Sungguh Galak
- Bab 46 Bukti
- Bab 47 Tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah
- Bab 48 Pria yang banyak rahasia
- Bab 49 Tidak bisa melihat orang dari penampilan
- Bab 50 Kejam
- Bab 51 Panggil Ayah
- Bab 52 Masuk akal
- Bab 53 Semakin antusias
- Bab 54 Kebetulan
- Bab 55 Maksudnya bukan seperti ini
- Bab 56 Tidak Mudah Terprovokasi
- Bab 57 Memegang Janji
- Bab 58 Dalam Hati Merasakan Kesenangan
- Bab 59 Tampaknya Mengerti
- Bab 60 Adanya Rasa Egois
- Bab 61 Kekuatan Yang Tidak Kecil
- Bab 62 Aneh Bisa Memilihmu
- Bab 63 Sedikit Memberikan Warna
- Bab 64 Inti
- Bab 65 Sangat Tidak Seimbang
- Bab 66 Seberapa Sulit
- Bab 67 Kamu Saja
- Bab 68 Penipu
- Bab 69 Komputer Canggih
- Bab 70 Juga Adalah Jebakan
- Bab 71 Mengetahui Kebenarannya
- Bab 72 Tidak tergantikan
- Bab 73 Hanya Pantas Menenteng Sepatu
- Bab 74 Jumlahnya Tidak Banyak
- Bab 75 Semoga Ada Hasilnya
- Bab 76 Melihat Keriuhan
- Bab 77 Pengaruh Yang Besar
- Bab 78 Tubuh Yang Bagus
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Tidak Peduli Bentuknya
- Bab 81 Menurutku Kamu Bisa
- Bab 82 Bukan Sesuatu Yang Istimewa
- Bab 83 Merasa Agak Bersalah
- Bab 84 Bukan Pemula
- Bab 85 Jelas Sekali Bukan
- Bab 86 Terlihat sedikit akrab
- Bab 87 Sangat mengejutkan
- Bab 88 Dalam satu malam
- Bab 89 Sekali Mendayung Dua Pulau Terlampaui
- Bab 90 Mendorongku ke tembok
- Bab 91 Ini Sangat Penting
- Bab 92 Gaya Apa
- Bab 93 Kebahagiaan Melayang
- Bab 94 Bukti Yang Sangat Kuat
- Bab 95 Memberikan Dampak Buruk Pada Tubuh
- Bab 96 Tidak masuk akal
- Bab 97 Tidak masuk akal
- Bab 98 Mengganggu wanita
- Bab 99 Dirimu yang menghindar
- Bab 100 Prajurit sedang dalam bahaya
- Bab 101 Pekerjaan Yang Sia-Sia
- Bab 102 Keluarga Yang Hebat
- Bab 103 Berusaha Tampil Sebaik Mungkin
- Bab 104 Benar-Benar Sangat Jahat
- Bab 105 Tidak Ada Kharisma
- Bab 106 Punya Reputasi
- Bab 107 Apa yang ingin dia lakukan
- Bab 108 Tidak tahu malu
- Bab 109 Solusi Yang Lebih Baik
- Bab 110 Ada harga diri
- Bab 111 Bagaimana membuktikannya
- Bab 112 Bagaimana Mungkin
- Bab 113 Hatinya jauh lebih tenang
- Bab 114 Benar Juga
- Bab 115 Tak Ternilai
- Bab 116 Kesan Pertama Yang Baik
- Bab 117 Tidak Sopan
- Bab 118 Pertempuran
- Bab 119 Menenangkan Diri Sendiri
- Bab 120 Apa kamu ingin mati
- Bab 121 Takdir Mempermainkan Manusia
- Bab 122 Benar-benar Bukan Manusia
- Bab 123 Menjaga Jarak
- Bab 124 Tidak Bisa Tenang
- Bab 125 Turut Prihatin Padamu
- Bab 126 Sangat kuat
- Bab 127 Mutiara di dalam Lautan
- Bab 128 Melihat aku dipermalukan
- Bab 129 Adalah orangku
- Bab 130 Lengan panjang
- Bab 131 Tidak bisa menahan emosi
- Bab 132 Citra perempuan
- Bab 133 sedikit mengejutkan
- Bab 134 Jalan Lain
- Bab 135 Menunggu kesempatan untuk pindah
- Bab 136 Tidak bisa diselesaikan
- Bab 137 Keterlaluan
- Bab 138 Jauh lebih rileks
- Bab 139 Aku akan melakukan yang terbaik
- Bab 140 Sesuai keinginanmu
- Bab 141 Mudah sekali
- Bab 142 Tidak bisa menikmati
- Bab 143 Panutan Belajarku
- Bab 144 Tidak sanggup Menerima
- Bab 145 Tiada habisnya
- Bab 146 Tidak Peduli
- Bab 147 Ingat
- Bab 148 Kamu Tidak Tahu Malu
- Bab 149 Tidak Bisa Menjebakku
- Bab 150 Niat Apa
- Bab 151 Dibuat Gila
- Bab 152 Berakting Sendiri
- Bab 153 Benar-Benar Hebat
- Bab 154 Mengompori
- Bab 155 Mendapatkan Keseimbangan
- Bab 156 Pemaluan Yang Besar
- Bab 157 Sangat berpengetahuan
- Bab 158 berkah dari kehidupan sebelumnya
- Bab 159 Tolong tenang sedikit
- Bab 160 Tidak bisa menyentuhku
- Bab 161 Kefokusan yang Sangat Tajam
- Bab 162 Berhati Kecil
- Bab 163 Hanya Ada Yang Lebih Bodoh
- Bab 164 Saling Memuji
- Bab 165 Sudah Tahu
- Bab 166 Kebahagiaan Terbesar
- Bab 167 Sempurna Tanpa Cacat Sedikipun
- Bab 168 Menyebarkan Keromantisan
- Bab 169 Muncul Kecurigaan
- Bab 170 Berpura-Pura Bodoh Padaku
- Bab 171 Bersikap Mendominasi
- Bab 172 Wajar
- Bab 173 Tidak Diragukan
- Bab 174 Banyak Tingkatan Yang Berbedaan
- Bab 175 Tidak Berdasar
- Bab 176 Membuatku Merasa Jijik
- Bab 177 Perkataan Mengejutkan
- Bab 178 Ahli Cinta
- Bab 179 Tidak Serius
- Bab 180 Sembunyi Dulu Saja
- Bab 181 Hal yang Baik
- Bab 182 Sangat Canggung
- Bab 183 Pasti Berhasil
- Bab 184 Solusi
- Bab 185 Rasa yang Dingin
- Bab 186 Tidak Punya Hati Nurani
- Bab 187 Bersikap Netral
- Bab 188 Terlihat Kuat Dari Luar, Akan Tetapi Dalamnya Sangat Lemah
- Bab 189 Kamu Tidak Akan Mengerti
- Bab 190 Seberapa Banyak yang Kamu Pahami
- Bab 191 Daya imajinani yang lumayan tinggi
- Bab 192 Tidak sempat mengurusi diri sendiri
- Bab 193 Sangat tegas
- Bab 194 Semakin mudah
- Bab 195 Bagaikan bermimpi
- Bab 196 Mengata-ngatai
- Bab 197 Membongkar Kartu Akhir
- Bab 198 Perilaku Pribadi
- Bab 199 Pertarungan Sengit
- Bab 200 Sulit Dipercaya
- Bab 201 Masuk akal
- Bab 202 Gentayangan di mana-mana
- Bab 203 Membereskan semuanya
- Bab 204 Begitu Lagak
- Bab 205 Harus Aku Akui
- Bab 206 Sangat berkualitas
- Bab 207 Tidak ada kemampuan
- Bab 208 Sikap apa
- Bab 209 Hal yang menakutkan
- Bab 210 Hubungan apa
- Bab 211 Hidup Bahagia
- Bab 212 Masuk Akal
- Bab 213 Bagaimana cara mengatasinya
- Bab 214 Membuat Orang Muntah Darah
- Bab 215 Tidak memperingatkan kamu
- Bab 216 Sudah Terbiasa
- Bab 217 Wanita Ku
- Bab 218 Jangan Terlalu Bersemangat
- Bab 219 Seorang Istri Harus Mematuhi Suaminya
- Bab 220 Posisinya Terlalu Rendah
- Bab 221 Ada Maksud Buruk Dibalik Perjamuan Makan
- Bab 222 Dia Tidak Peduli
- Bab 223 Bukan Orang Jahat
- Bab 224 Apa yang Perlu Ditebak?
- Bab 225 Jangan Bicara Omong Kosong Denganku
- Bab 226 Apakah dia tidak bisa melihatnya
- Bab 227 Mesra
- Bab 228 Sudah terjadi
- Bab 229 Motif yang sebenarnya
- Bab 230 Emosional
- Bab 231 Berusaha Lebih Keras
- Bab 232 Benar-Benar Hadiah Yang Besar
- Bab 233 Melakukan Pergerakan Setelah Adanya Pertimbangan
- Bab 234 Tunggu Kapan Lagi
- Bab 235 Sesuka Hati Berkata
- Bab 236 Masalah Penting
- Bab 237 Apa Artinya
- Bab 238 Terserah Padamu
- Bab 239 Berhenti Sebentar
- Bab 240 Yang Lebih Cantik
- Bab 241 Mulut binatang buas
- Bab 242 Tidak akan mengampunimu
- Bab 243 Suami istri yang saling mencintai
- Bab 244 Tidak bisa berkata-kata
- Bab 245 Kandidat yang paling cocok
- Bab 246 Ini tidak logis
- Bab 247 Tidak yakin
- Bab 248 Ada orang sengaja mengaturnya
- Bab 249 Frustasi
- Bab 250 Siapa lagi yang bisa
- Bab 251 Tidak Optimis
- Bab 252 Mengutamakan Kepentingan Bersama
- Bab 253 Mengakui Akan Mendapatkan Keringanan Hukuman
- Bab 254 Persiapan Mental
- Bab 255 Tak Berdaya
- Bab 256 Melamun
- Bab 257 Belajar Dari Kehidupan
- Bab 258 Menghindari Pertemuan
- Bab 259 Bertemu Lagi
- Bab 260 Orang Yang Terkenal
- Bab 261 Jangan menganggu terus
- Bab 262 Tidak Berkata apa-apa
- Bab 263 Tidak tergugah
- Bab 264 Binatang berpakaian manusia
- Bab 265 Ternyata begitu
- Bab 266 Mengganti Dengan Gaya Kelas Atas
- Bab 267 Bukan Masalah
- Bab 268 Terlepas Dari Rasa Beban
- Bab 269 Alasan Yang Mana
- Bab 270 Mempertanyakan Soal Makam
- Bab 271 Berkharisma
- Bab 272 Memiliki Tekanan Besar
- Bab 273 Bangunan Masih Sama Tapi Orang Sudah Berubah
- Bab 274 Kembali
- Bab 275 Jangan Membenciku
- Bab 276 Jatuh terluka
- Bab 277 Tetap bersikap tenang
- Bab 278 kembali berharap
- Bab 279 Persaingan sehat
- Bab 280 Silahkan kamu pergi
- Bab 281 Bahaya yang lebih besar
- Bab 282 Temani aku ngobrol
- Bab 283 Tebakannya langsung benar
- Bab 284 Sangat realistis
- Bab 285 Tak terduga
- Bab 286 Sangat berjodoh
- Bab 287 Waktu tidak bisa kembali
- Bab 288 Lama tidak bertemu
- Bab 289 Niat jahat
- Bab 290 Dekorasi yang indah
- Bab 291 Apa Yang Kamu Lakukan?
- Bab 292 Segera berkumpul kembali
- Bab 293 Bertemu dia lagi
- Bab 294 Pria Super Tampan
- Bab 295 Mengejutkan dan mengagumkan
- Bab 296 Jangan Hiraukan Dia
- Bab 297 Berkata Jujur
- Bab 298 Bukti
- Bab 299 Senang Di atas Penderitaan Oranglain
- Bab 300 Menghindar
- Bab 301 Pengkhianat
- Bab 302 Menyebalkan
- Bab 303 Fitnah
- Bab 304 Tinggal
- Bab 305 Kabur
- Bab 306 Nada salah
- Bab 307 Bicarakan baik-baik
- Bab 308 Menjadi patuh
- Bab 309 Menyuapimu
- Bab 310 Lubang hitam
- Bab 311 Membuat Penasaran
- Bab 312 Siapa Yang Sakit
- Bab 313 Merahasiakan
- Bab 314 Ditanya-tanya
- Bab 315 Tidak keluar
- Bab 316 Orang Pintar
- Bab 317 Aku Bukan Orang Luar
- Bab 318 Mencari Kamu
- Bab 319 Wajah Merona
- Bab 320 Pura-pura Sakit
- Bab 321 Bergerak
- Bab 322 Kita Akan Baik-Baik Saja
- Bab 323 Konflik
- Bab 324 Benar-Benar Sangat Mendesak
- Bab 325 Ternyata Enak Sekali
- Bab 326 Pribadi
- Bab 327 Tidak Tega
- Bab 328 Berkhianat
- Bab 329 Anak Gadis
- Bab 330 Ada Apa
- Bab 331 Tenang
- Bab 332 Menurut Kamu Bagaimana?
- Bab 333 Akrab
- Bab 334 Sudah Tidak Ada Masalah
- Bab 335 Orang Picik
- Bab 336 Tidak Bersalah
- Bab 337 Orang Yang Berguna
- Bab 338 Saudara
- Bab 339 Muda Dan Bersemangat
- Bab 340 Minta Maaf
- Bab 341 Foto Bersama
- Bab 342 Hadir
- Bab 343 Lalu Apa Maksudnya
- Bab 344 Wangi
- Bab 345 Orang Yang Tidak Penting
- Bab 346 Tenang
- Bab 347 Gadis cantik mabuk
- Bab 348 Apakah aku sudah gila
- Bab 349 Menyiksa
- Bab 350 Nanti kita bicarakan lagi
- Bab 351 Apa ini
- Bab 352 Melempar tangan
- Bab 353 Mempersulit
- Bab 354 Mengubah rencana
- Bab 355 Tuan Michael
- Bab 356 Kejadian Tak Terduga
- Bab 357 Bukan Dia
- Bab 358 Pasti Ada Persaingan
- Bab 359 Masalah Rumit
- Bab 360 Tempat Umum
- Bab 361 Mencari tahu
- Bab 362 Mendengarkanmu
- Bab 363 Apakah bodoh
- Bab 364 Penjudi
- Bab 365 Menangani
- Bab 366 – Bukan Urusanku
- Bab 367 Korban
- Bab 368 – Langsung berbicara ke intinya
- Bab 369 Kesedihan
- Bab 370 Aku Mengubah Pikiran Aku
- Bab 371 Sakit Hati
- Bab 372 Tidak Tega Hati
- Bab 373 tidak bercerita?
- Bab 374 Selalu sangat dalam
- Bab 375 tidak memaafkan
- Bab 376 Berpura-pura Tertarik
- Bab 377 Memutarbalikkan
- Bab 378 Kembali Diputarbalikkan
- Bab 379 Sudah Tidak Tahan Lagi
- Bab 380 Disengaja
- Bab 381 Salling Memaksa
- Bab 382 Dihalangi Didepan Pintu
- Bab 383 Membuat Masalah
- Bab 384 Makan-makan Keluarga
- Bab 385 Tidak Belajar Apa-apa
- Bab 386 Peran yang sulit
- Bab 387 Meledak Marah
- Bab 388 Rock
- Bab 389 Dia adalah adikku
- Bab 390 Tidak boleh
- Bab 391 Aku Juga Tidak Pergi
- Bab 392 Diduga Teman Lama
- Bab 393 Semuanya Terihat Familiar
- Bab 394 Aku Bukan Dia
- Bab 395 Benar-benar Palsu
- Bab 396 berpura-pura
- Bab 397 penghasutan
- Bab 398 perubahan tiba-tiba
- Bab 399 tidak terlambat
- Bab 400 ceritanya panjang
- Bab 401 Perasaan
- Bab 402 Buntu
- Bab 403 Datang Tak diundang
- Bab 404 Rencana
- Bab 405 Kemitraan
- Bab 406 Siasat
- Bab 407 Perjanjian
- Bab 408 Berterima kasih secara langsung
- Bab 409 Ada masalah
- Bab 410 Ternyata begitu
- Bab 411 Mengancam Aku?
- Bab 412 Wanita Muda Cantik
- Bab 413 Tunangan
- Bab 414 Mendengarkan Dia
- Bab 415 Kemenangan
- Bab 416 Kolaborasi yang Kuat
- Bab 417 Tidak Bisa Menerima
- Bab 418 Wawancara
- Bab 419 Pesta Minum
- Bab 420 Pergi
- Bab 421 Tiba-tiba dan tidak menduga
- Bab 422 Menunggu Kabar
- Bab 423 Mengkhianati
- Bab 424 Dikurung
- Bab 425 Transaksi
- Bab 426 fakta
- Bab 427 Sedikit lelah
- Bab 428 Mengakui
- Bab 429 Ayah
- Bab 430 Takdir
- Bab 431 Hati yang hampa
- Bab 432 Berbohong
- Bab 433 Mengambil barang milik orang lain
- Bab 434 Berakting
- Bab 435 Aneh
- Bab 436 Bertemu
- Bab 437 Pertemuan Tidak Menyenangkan
- Bab 438 Suami Istri Menjalani Hidupnya Masing-masing
- Bab 439 Nona Besar
- Bab 440 Kamu adalah Dia
- Bab 441 Kamu
- Bab 442 Ingatan Yang Hilang
- Bab 443 Berantakan
- Bab 444 Seluruh Situasi
- Bab 445 Kebakaran
- Bab 446 iblis
- bab 447 melarikan diri
- Bab 448 anjlok
- Bab 449 gelisah
- Bab 450 meminta bantuan
- Bab 451 Masalah pribadi
- Bab 452 Permasalahan dalam perusahaan
- Bab 453 Pengobatan Tradisional
- Bab 454 Tidak Mungkin Kambuh
- Bab 455 Bahagia
- Bab 456 dapat dipercaya
- Bab 457 cowok itu ganteng