Nikah Tanpa Cinta - Bab 220 Posisinya Terlalu Rendah
Setelah dari pesta, pulang ke rumah sudah mulai larut.
Setelah itu, Yulianto Hua dan Juliana Tsu meminum beberapa gelas lagi, mereka sedikit bersemangat, sesampainya di rumah, dia tidak tidur, lalu berada di ruang belajar dan melihat komputer, seolah-olah sepanjang malam, dia harus bekerja lembur.
Awalnya aku ingin memberinya secangkir kopi, tetapi mengingat dia sudah minum anggur, dan meminum kopi lagi, takutknya itu tidak baik untuk lambungnya, jadi aku memberinya segelas susu hangat, mengantarkan kepadanya untuk melihat apa yang sedang dia lakukan.
Dia melihat ku masuk dan lalu membuat gerakan agar aku mendekatinya, "Kemarilah, kebetulan aku sedang mencari mu. Kamu datang tepat waktu."
Aku membungkuk, menyerahkan susu panas kepadanya, "Minumlah, jika ada sesuatu, besok saja, sudah larut begini, kamu sedang sibuk apa?"
"Aku sedang mempersiapkan untuk mengajak Julian Tsu untuk bersama-sama berinvestasi ke Lanhai Technology, dan mengembangkan Lanhai Technology sampai sepuluh kali lipat dari sekarang. Semua saingan Lanhai di Shanghai, membangun perusahaan teknologi nomor satu di Shanghai.” Mata Yulianto Hua bersinar-sinar, menunjukkan bahwa dia sangat bersemangat.
“Julian Tsu sudah setuju?” Tanyaku.
“Sudah setuju, sekarang sedang menyusun perencanaan kerjasama, kamu adalah CEO Lanhai Technology, jadi kamu juga harus lihat.” Yulianto Hua memperlihatkan isi notebooknya di depan ku.
“Aku tidak begitu mengerti, kamu saja yang buat. Tapi Tuan Muda Keempat, takutnya hal ini tidak akan terjadi.” Aku mengatakan kekhawatiran ku.
"Bagaimana bisa mengatakan ini?"
“Kamu angan lupa, kami pernah bekerja sama dengan Keluarga Tsu mengerjakan sebuah proyek, hasilnya posisi ku sebagai penanggung jawab dicabut, nantinya kita akan mengikuti pesta perayaan perusahaan yang diundang oleh Keluarga Tsu, untuk sementara aku ini termasuk yang diskualifikasi, apa artinya semua ini? "
Yulianto Hua perlahan menyesap susu hangat, "Bukankah artinya tidak peduli Shanghai atau Kota Y, ada orang yang tidak ingin melihat kita bekerja sama dengan Klan Tsu. "
“Ya, jadi aku kira masalah ini tidak akan bisa terwujud, pasti akan ada orang yang . Jika kamu berinvestasi puluhan miliaran dolar, kamu harus mendapat persetujuan dari Dewan Direktur Perusahaan, dengan jumlah investasi sebesar itu, Perusahaan Besar Nanhe pasti akan menyelidiki semuanya dengan hati-hati dan tidak akan dengan mudah menyetujuinya. Karena proyek yang lalu ada seseorang yang menghalanginya, kali ini pasti akan ada yang menghambat proyek ini lagi, dan juga akan lebih sulit dari sebelumnya. "
Yulianto Hua tidak berbicaralagi, lalu akhirnya menghabiskan meminum susunya, setelah itu dia menyeka mulutnya dengan tisu, mengulurkan tangan dan menepuk-nepuk wajahku, "Baiklah, pendapat mu ini bagus juga."
Aku juga menambahkan, "Dan juga, awalnya proyek juga diperoleh atas nama Perusahaan, dan sekarang ini adalah milik kita pribadi, awalnya para eksekutif di grup ini tidak senang, apa mereka melihat kita akan membuat peluang yang lebih besar untuk Lanhai Technology? Felicia Chen dan para direktur keluarga Feng itu, apa mereka akan melihat kita bisa melihat rencana besar untuk kita sendiri? "
Yulianto Hua menepuk wajah ku dengan sedikit bertenaga, “Analisismu sangat tepat."
"Lalu apa Tuan Muda Keempat masih mau merekomendasikan investasi kepada Keluarga Tsu?"
"Lanhai Technology adalah langkah pertama ku, seharusnya dari awal kamu sudah menyadarinya," kata Yulianto Hua.
"Benar, aku tahu jika Lanhai Technology ini sangat penting bagimu, tetapi aku tidak begitu memahami pemikiran mu."
“Karena ini adalah permainan catur, kenyataannya bisa menarik seseorang untuk masuk ke dalam permainan itu. Tetapi kamu juga tahu, bahwa selama bertahun-tahun, aku telah dikeluarkan dari dewan direksi. Apabila aku tidak bisa masuk ke dalam dewan direksi, aku akan selalu tersingkirkan. Tentu saja aku tidak bisa terima, itu adalah barangku, dan aku harus mendapatkannya. Jika saya tidak melawan, suatu hari nanti, cepat atau lambat, aku akan keluar dari permainan ini. "
Yulianto Hua berjalan ke jendela, membuka jendela, lalu menghembuskan nafas panjang, merentangkan tangannya dan berkata: "Apakah aku Yulianto Hua adalah orang yang tidak berambisi, dan akan dibantai oleh orang-orang?"
“Jadi kamu ingin memanfaatkan Lanhai Technology dengan baik di dalam game, tapi bagaimana kamu melakukannya?” Tanyaku.
"Mereka paling takut jika aku mengerjakan sesuatu yang besar, aku mau semua orang di Shanghai tahu bahwa aku ingin bekerja sama dengan Perusahaan Besar Nanhe untuk membangun Lanhai Technology menjadi lebih besar, tujuannya adalah agar bisa berada di pasaran. Apa yang kamu katakan itu benar, orang-orang di grup pasti akan merasa cemburu, lalu jika cemburu, apa yang bisa mereka lakukan? "
Setelah berpikir sebenrtar, "Mereka akan mengusulkan untuk menggabungkan Lanhai Technology ke Perusahaan Besar Hua, mereka dapat beralasan, bahwa proyek ini dasarnya perusahaan itu sendiri yang menyuruh kami untuk melakukannya, sekarang sudah selesai. tapi kami tidak bisa mengambil ahli."
“Benar, seperti ini, kamu ini bisa diajarkan, pintar, ”kata Yulianto Hua dengan bersemangat.
Aku tidak menganggap pujiannya serius, yang aku pedulikan adalah rencana ke depannya, lalu bertanya: "Lalu bagaimana?"
"Tentu saja aku tidak akan semudah itu setuju menggabungkan perusahaan perseorangan dan grup besar, aku mempunyai syarat. Aku ingin mereka memiliki valuasi yang tinggi terhadap Lanhai Technology, lalu menukar beberapa keadilan Lanhai Technology dengan Perusahaan Besar Hua, dengan begini saham di Perusahaan Besar Hua, lalu masih ada 2 syarat pentingnya, pertama : aku harus termasuk menjadi anggota dewan direksi, dan kedua : kamuu harus menjadi CEO Lanhai Technology, dengan begini kamu juga menjadi anggota eksekutif dari anak Perusahaan Besar Hua, dan aku bergabung dengan dewan direksi, kita bisa bersama-sama mengambil langkah besar ke depan nya, bukan begitu? "
Aku memikirkannya, merasa bahwa ini ide bagus, tetapi rasanya sedikit seperti hanya sebuah angan-angan.
“Apa kamu berpikir, mungkin mereka akan tidak setuju dengan rencanaku?” Yulianto Hua yang melihatku tidak menjawab, dia bertanya padaku.
“Ya.” Aku mengangguk dan mengakuinya.
"Jika kamu tidak setuju ya sudah. Jika tidak seuju, kami tidak akan menjualnya, kami benar-benar akan membuat Lanhai Technology menjadi besar dan berada di pasaran, lalu membuat mereka menyesal. Kamu tenang saja, Dewan Direksi Lanhai Technology bukan vegetarian, prospek Lanhai Technology ke depannya, di dalam hati mereka juga ada perhitungan sendiri, mereka tidak akan melepaskan perusahaan yang sebaik ini. "
"Tapi jika Lanhai Technology begitu bagus, bukankah sayang jika kita menggunakannya untuk menukar keadilan di Perusahaan Besar Hua?"
"Jika kamu masih tidak tega, kamu harus tega baru bisa mendapatkan semuanya. Ini adalah satu-satunya kesempatan untuk merusak keseimbangan yang ada. Hanya dengan aku menjadi anggota dewan direksi, maka kita akan kehilangan kendali atas Lanhai Technology, selangkah demi selangkah mengeluarkan orang-orang yang ingin mengeluarkanku. Hal yang akan terjadi berikutnya, seharusnya kamu sudah mengerti, bukan? "
Aku mengangguk, menunjukkan bahwa aku mengerti.
"Besok pagi, ada ada berita bahwa Lanhai Technology telah berinvestasi dalam jumlah besar dan berita itu akan tersebar di Shanghai, jika tidak ada hal lainnya, sore nanti aka nada seseorang yang mencari mu, ingat inti perkataan ku, apapun yang terjadi, tahan saja dan jangan memberi ijin apa pun. "
Aku mengangguk, "Mengerti."
“Aku akan menyuruh Kak Alfred meminta seseorang untuk melepaskan Felicia Chen, saat ini, tidak pantas jika terlalu banyak menaruh dendam kepadanya, menghukumnya sebentar saja sudah oke,” kata Yulianto Hua.
Aku menatapnya kosong, "Oh, hatimu sakit? Atau jika tidak, kamu pergi menemaninya saja?"
“Apa wanita pintar yang tadinya menyusun rencana dengan ku sudah pergi? Kenapa sekarang menjadi wanita penuh cemburu?” Yulianto mengerutkan keningnya.
"Jangan merasa buruk, aku sudah menyuruh orang untuk melepaskannya. Tidak masuk akal jika menahannya semalaman. Aku hanya ingin menghukumnya." Aku merasa kata-kata ku terasa pahit.
“Seperti yang diharapkan, istriku ini sangat baik, luar biasa.” Setelah mendengar Yulianto Hua kembali memujiku.
Aku memandangnya sekilas dari samping, melihat komputernya masih menyala, dia pasti belum bisa menyelesaikan rencananya, sepertinya dia memang sudah menjadwalkan bahwa malam ini dia akan kerja lembur, untuk ke depannya nanti, ini adalah langkah terpenting di dalam hidupnya aku juga tidak akan mengganggunya lagi. .
"Kalau begitu aku tidur dulu, kamu juga tidurlah lebih awal."
“Baiklah, selamat malam, mimpi indah.” Yulianto Hua mengangguk, mencoba untuk meraih dan memelukku, tapi aku menolak dan memballikkan badanku.
“Fokuslah bekerja, aku tidak kesal.” Kataku ketika mendekati pintu, aku juga takut dia akan berpikir tentang sesuatu tentang ku.
“Sudah tahu.” Setelah Yulianto Hua menjawab, aku mendengar suara keyboard, aku kembali menatapnya, dia tersenyum padaku, lalu kembali fokus bekerja.
Keesokan paginya, aku bangun lebih awal, dan melihat pintu Yulianto Hua masih belum terbuka, berpikir bahwa dia sudah begadang semalaman dan mungkin sedang tidur, jadi aku tidak memanggilnya dan pergi ke Lanhai Technology.
Ini adalah hari pertamaku bekerja, jadi aku tidak boleh terlambat.
Demi kenyamanan bekerja, aku memindahkan Irene Zeng yang dulu adalah Sekretaris ku di Pusat Telekomunikasi Shanghai ke Lanhai Technology.
Di lingkungan baru, harus ada seseorang yang kamu kenal di sisi mu, jika tidak, akan sulit bekerja.
Di hari pertama bekerja, aku hampir selalu mempelajari ilmu tersebut dan mengakrabkan diri di lingkungan baru.
Lanhai Technology dan dan Pusat Telekomunikasi Shanghai memiliki suasana bekerja yang sangat berbeda, terutama karena Shanghai bergerak di bidang telekomunikasi, dan juga merupakan anak perusahaan dari Hua’s International Company, bisa dikatakan bahwa hirarkinya sangat ketat, dan politik di kantor juga sangat kuat, dan hubungan antar manusia juga sangat rumit.
Tapi Lanhai Technology adalah sekelompok anak muda yang lebih menyukai memakai pakaian yang mewah dan bertingkah laku seenaknya saja, bahkan saat aku berangkat bekerja, aku menemukan setangkai bunga mawar di mejaku, entah siapa yang meletakkannya.
Dibandingkan Perusahaan Telekomunikasi Shanghai, sebenarnya aku lebih menyukai di sini, aku merasa bekerja di sini lebih bahagia, meskipun berada di dalam tekanan yang besar.
Seperti yang diharapkan Yulianto Hua, sorenya seseorang menelepon mencari ku, tetapi aku itdak menyangka bahwa yang mencari ku adalah Keith Feng.
Posisinya terlalu rendah, aku masih merasa sedikit kecewa, paling tidak seharusnya Erika Feng yang mencari ku
Novel Terkait
Demanding Husband
MarshallSi Menantu Dokter
Hendy ZhangLove and Trouble
Mimi XuPernikahan Kontrak
JennyCinta Tak Biasa
SusantiYama's Wife
ClarkNikah Tanpa Cinta×
- Bab 1 Menjual diri
- Bab 2 Kembali bertemu
- Bab 3 Aku bukan pelacur
- Bab 4 Tuan Muda Keempat
- Bab 5 Aku tidak bersedia
- Bab 6 Kamu sungguh keterlaluan
- Bab 7 Menjebak
- Bab 8 Bingung
- Bab 9 Pengaruh obat
- Bab 10 Dia akan segera datang
- Bab 11 Bodoh
- Bab 12 Kamu bisa memukul wajahku?
- Bab 13 Manipulasi
- Bab 14 Lakukanlah sesukamu
- Bab 15 Dibodohi lagi
- Bab 16 Sesuka hati
- Bab 17 Anak-anak orang kaya
- Bab 18 Jamua Malam Keluarga
- Bab 19 Hujan Malam
- Bab 20 Rahasia lantai atas
- Bab 21 Punyaku?
- Bab 22 Tidak Rela Untuk Berpisah Juga Suatu Kesalahan
- Bab 23 Memerankan Karakter Seperti Apa
- Bab 24 Hadiah
- Bab 25 Dalam Hujan Lebat
- Bab 26 Luka hati
- Bab 27 Mengapa ?
- Bab 28 Musuh
- Bab 29 Apakah hanya berani menyakiti wanita ?
- Bab 30 Apakah aku kalau bukan kamu
- Bab 31 Katakan sekali lagi
- Bab 32 Sedekah
- Bab 33 Kegelisahan
- Bab 34 Kunjungan rumah
- Bab 35 Jebakan
- Bab 36 Serangan Balik
- Bab 37 Meminta Tolong
- Bab 38 Masa Lalu
- Bab 39 Sifat Aslinya
- Bab 40 Mengekspos
- Bab 41 Kenapa kamu begitu berkeringat?
- Bab 42 Aku tidak menyukaimu
- Bab 43 lepaskan
- Bab 44 Bukan Aku
- Bab 45 Sungguh Galak
- Bab 46 Bukti
- Bab 47 Tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah
- Bab 48 Pria yang banyak rahasia
- Bab 49 Tidak bisa melihat orang dari penampilan
- Bab 50 Kejam
- Bab 51 Panggil Ayah
- Bab 52 Masuk akal
- Bab 53 Semakin antusias
- Bab 54 Kebetulan
- Bab 55 Maksudnya bukan seperti ini
- Bab 56 Tidak Mudah Terprovokasi
- Bab 57 Memegang Janji
- Bab 58 Dalam Hati Merasakan Kesenangan
- Bab 59 Tampaknya Mengerti
- Bab 60 Adanya Rasa Egois
- Bab 61 Kekuatan Yang Tidak Kecil
- Bab 62 Aneh Bisa Memilihmu
- Bab 63 Sedikit Memberikan Warna
- Bab 64 Inti
- Bab 65 Sangat Tidak Seimbang
- Bab 66 Seberapa Sulit
- Bab 67 Kamu Saja
- Bab 68 Penipu
- Bab 69 Komputer Canggih
- Bab 70 Juga Adalah Jebakan
- Bab 71 Mengetahui Kebenarannya
- Bab 72 Tidak tergantikan
- Bab 73 Hanya Pantas Menenteng Sepatu
- Bab 74 Jumlahnya Tidak Banyak
- Bab 75 Semoga Ada Hasilnya
- Bab 76 Melihat Keriuhan
- Bab 77 Pengaruh Yang Besar
- Bab 78 Tubuh Yang Bagus
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Tidak Peduli Bentuknya
- Bab 81 Menurutku Kamu Bisa
- Bab 82 Bukan Sesuatu Yang Istimewa
- Bab 83 Merasa Agak Bersalah
- Bab 84 Bukan Pemula
- Bab 85 Jelas Sekali Bukan
- Bab 86 Terlihat sedikit akrab
- Bab 87 Sangat mengejutkan
- Bab 88 Dalam satu malam
- Bab 89 Sekali Mendayung Dua Pulau Terlampaui
- Bab 90 Mendorongku ke tembok
- Bab 91 Ini Sangat Penting
- Bab 92 Gaya Apa
- Bab 93 Kebahagiaan Melayang
- Bab 94 Bukti Yang Sangat Kuat
- Bab 95 Memberikan Dampak Buruk Pada Tubuh
- Bab 96 Tidak masuk akal
- Bab 97 Tidak masuk akal
- Bab 98 Mengganggu wanita
- Bab 99 Dirimu yang menghindar
- Bab 100 Prajurit sedang dalam bahaya
- Bab 101 Pekerjaan Yang Sia-Sia
- Bab 102 Keluarga Yang Hebat
- Bab 103 Berusaha Tampil Sebaik Mungkin
- Bab 104 Benar-Benar Sangat Jahat
- Bab 105 Tidak Ada Kharisma
- Bab 106 Punya Reputasi
- Bab 107 Apa yang ingin dia lakukan
- Bab 108 Tidak tahu malu
- Bab 109 Solusi Yang Lebih Baik
- Bab 110 Ada harga diri
- Bab 111 Bagaimana membuktikannya
- Bab 112 Bagaimana Mungkin
- Bab 113 Hatinya jauh lebih tenang
- Bab 114 Benar Juga
- Bab 115 Tak Ternilai
- Bab 116 Kesan Pertama Yang Baik
- Bab 117 Tidak Sopan
- Bab 118 Pertempuran
- Bab 119 Menenangkan Diri Sendiri
- Bab 120 Apa kamu ingin mati
- Bab 121 Takdir Mempermainkan Manusia
- Bab 122 Benar-benar Bukan Manusia
- Bab 123 Menjaga Jarak
- Bab 124 Tidak Bisa Tenang
- Bab 125 Turut Prihatin Padamu
- Bab 126 Sangat kuat
- Bab 127 Mutiara di dalam Lautan
- Bab 128 Melihat aku dipermalukan
- Bab 129 Adalah orangku
- Bab 130 Lengan panjang
- Bab 131 Tidak bisa menahan emosi
- Bab 132 Citra perempuan
- Bab 133 sedikit mengejutkan
- Bab 134 Jalan Lain
- Bab 135 Menunggu kesempatan untuk pindah
- Bab 136 Tidak bisa diselesaikan
- Bab 137 Keterlaluan
- Bab 138 Jauh lebih rileks
- Bab 139 Aku akan melakukan yang terbaik
- Bab 140 Sesuai keinginanmu
- Bab 141 Mudah sekali
- Bab 142 Tidak bisa menikmati
- Bab 143 Panutan Belajarku
- Bab 144 Tidak sanggup Menerima
- Bab 145 Tiada habisnya
- Bab 146 Tidak Peduli
- Bab 147 Ingat
- Bab 148 Kamu Tidak Tahu Malu
- Bab 149 Tidak Bisa Menjebakku
- Bab 150 Niat Apa
- Bab 151 Dibuat Gila
- Bab 152 Berakting Sendiri
- Bab 153 Benar-Benar Hebat
- Bab 154 Mengompori
- Bab 155 Mendapatkan Keseimbangan
- Bab 156 Pemaluan Yang Besar
- Bab 157 Sangat berpengetahuan
- Bab 158 berkah dari kehidupan sebelumnya
- Bab 159 Tolong tenang sedikit
- Bab 160 Tidak bisa menyentuhku
- Bab 161 Kefokusan yang Sangat Tajam
- Bab 162 Berhati Kecil
- Bab 163 Hanya Ada Yang Lebih Bodoh
- Bab 164 Saling Memuji
- Bab 165 Sudah Tahu
- Bab 166 Kebahagiaan Terbesar
- Bab 167 Sempurna Tanpa Cacat Sedikipun
- Bab 168 Menyebarkan Keromantisan
- Bab 169 Muncul Kecurigaan
- Bab 170 Berpura-Pura Bodoh Padaku
- Bab 171 Bersikap Mendominasi
- Bab 172 Wajar
- Bab 173 Tidak Diragukan
- Bab 174 Banyak Tingkatan Yang Berbedaan
- Bab 175 Tidak Berdasar
- Bab 176 Membuatku Merasa Jijik
- Bab 177 Perkataan Mengejutkan
- Bab 178 Ahli Cinta
- Bab 179 Tidak Serius
- Bab 180 Sembunyi Dulu Saja
- Bab 181 Hal yang Baik
- Bab 182 Sangat Canggung
- Bab 183 Pasti Berhasil
- Bab 184 Solusi
- Bab 185 Rasa yang Dingin
- Bab 186 Tidak Punya Hati Nurani
- Bab 187 Bersikap Netral
- Bab 188 Terlihat Kuat Dari Luar, Akan Tetapi Dalamnya Sangat Lemah
- Bab 189 Kamu Tidak Akan Mengerti
- Bab 190 Seberapa Banyak yang Kamu Pahami
- Bab 191 Daya imajinani yang lumayan tinggi
- Bab 192 Tidak sempat mengurusi diri sendiri
- Bab 193 Sangat tegas
- Bab 194 Semakin mudah
- Bab 195 Bagaikan bermimpi
- Bab 196 Mengata-ngatai
- Bab 197 Membongkar Kartu Akhir
- Bab 198 Perilaku Pribadi
- Bab 199 Pertarungan Sengit
- Bab 200 Sulit Dipercaya
- Bab 201 Masuk akal
- Bab 202 Gentayangan di mana-mana
- Bab 203 Membereskan semuanya
- Bab 204 Begitu Lagak
- Bab 205 Harus Aku Akui
- Bab 206 Sangat berkualitas
- Bab 207 Tidak ada kemampuan
- Bab 208 Sikap apa
- Bab 209 Hal yang menakutkan
- Bab 210 Hubungan apa
- Bab 211 Hidup Bahagia
- Bab 212 Masuk Akal
- Bab 213 Bagaimana cara mengatasinya
- Bab 214 Membuat Orang Muntah Darah
- Bab 215 Tidak memperingatkan kamu
- Bab 216 Sudah Terbiasa
- Bab 217 Wanita Ku
- Bab 218 Jangan Terlalu Bersemangat
- Bab 219 Seorang Istri Harus Mematuhi Suaminya
- Bab 220 Posisinya Terlalu Rendah
- Bab 221 Ada Maksud Buruk Dibalik Perjamuan Makan
- Bab 222 Dia Tidak Peduli
- Bab 223 Bukan Orang Jahat
- Bab 224 Apa yang Perlu Ditebak?
- Bab 225 Jangan Bicara Omong Kosong Denganku
- Bab 226 Apakah dia tidak bisa melihatnya
- Bab 227 Mesra
- Bab 228 Sudah terjadi
- Bab 229 Motif yang sebenarnya
- Bab 230 Emosional
- Bab 231 Berusaha Lebih Keras
- Bab 232 Benar-Benar Hadiah Yang Besar
- Bab 233 Melakukan Pergerakan Setelah Adanya Pertimbangan
- Bab 234 Tunggu Kapan Lagi
- Bab 235 Sesuka Hati Berkata
- Bab 236 Masalah Penting
- Bab 237 Apa Artinya
- Bab 238 Terserah Padamu
- Bab 239 Berhenti Sebentar
- Bab 240 Yang Lebih Cantik
- Bab 241 Mulut binatang buas
- Bab 242 Tidak akan mengampunimu
- Bab 243 Suami istri yang saling mencintai
- Bab 244 Tidak bisa berkata-kata
- Bab 245 Kandidat yang paling cocok
- Bab 246 Ini tidak logis
- Bab 247 Tidak yakin
- Bab 248 Ada orang sengaja mengaturnya
- Bab 249 Frustasi
- Bab 250 Siapa lagi yang bisa
- Bab 251 Tidak Optimis
- Bab 252 Mengutamakan Kepentingan Bersama
- Bab 253 Mengakui Akan Mendapatkan Keringanan Hukuman
- Bab 254 Persiapan Mental
- Bab 255 Tak Berdaya
- Bab 256 Melamun
- Bab 257 Belajar Dari Kehidupan
- Bab 258 Menghindari Pertemuan
- Bab 259 Bertemu Lagi
- Bab 260 Orang Yang Terkenal
- Bab 261 Jangan menganggu terus
- Bab 262 Tidak Berkata apa-apa
- Bab 263 Tidak tergugah
- Bab 264 Binatang berpakaian manusia
- Bab 265 Ternyata begitu
- Bab 266 Mengganti Dengan Gaya Kelas Atas
- Bab 267 Bukan Masalah
- Bab 268 Terlepas Dari Rasa Beban
- Bab 269 Alasan Yang Mana
- Bab 270 Mempertanyakan Soal Makam
- Bab 271 Berkharisma
- Bab 272 Memiliki Tekanan Besar
- Bab 273 Bangunan Masih Sama Tapi Orang Sudah Berubah
- Bab 274 Kembali
- Bab 275 Jangan Membenciku
- Bab 276 Jatuh terluka
- Bab 277 Tetap bersikap tenang
- Bab 278 kembali berharap
- Bab 279 Persaingan sehat
- Bab 280 Silahkan kamu pergi
- Bab 281 Bahaya yang lebih besar
- Bab 282 Temani aku ngobrol
- Bab 283 Tebakannya langsung benar
- Bab 284 Sangat realistis
- Bab 285 Tak terduga
- Bab 286 Sangat berjodoh
- Bab 287 Waktu tidak bisa kembali
- Bab 288 Lama tidak bertemu
- Bab 289 Niat jahat
- Bab 290 Dekorasi yang indah
- Bab 291 Apa Yang Kamu Lakukan?
- Bab 292 Segera berkumpul kembali
- Bab 293 Bertemu dia lagi
- Bab 294 Pria Super Tampan
- Bab 295 Mengejutkan dan mengagumkan
- Bab 296 Jangan Hiraukan Dia
- Bab 297 Berkata Jujur
- Bab 298 Bukti
- Bab 299 Senang Di atas Penderitaan Oranglain
- Bab 300 Menghindar
- Bab 301 Pengkhianat
- Bab 302 Menyebalkan
- Bab 303 Fitnah
- Bab 304 Tinggal
- Bab 305 Kabur
- Bab 306 Nada salah
- Bab 307 Bicarakan baik-baik
- Bab 308 Menjadi patuh
- Bab 309 Menyuapimu
- Bab 310 Lubang hitam
- Bab 311 Membuat Penasaran
- Bab 312 Siapa Yang Sakit
- Bab 313 Merahasiakan
- Bab 314 Ditanya-tanya
- Bab 315 Tidak keluar
- Bab 316 Orang Pintar
- Bab 317 Aku Bukan Orang Luar
- Bab 318 Mencari Kamu
- Bab 319 Wajah Merona
- Bab 320 Pura-pura Sakit
- Bab 321 Bergerak
- Bab 322 Kita Akan Baik-Baik Saja
- Bab 323 Konflik
- Bab 324 Benar-Benar Sangat Mendesak
- Bab 325 Ternyata Enak Sekali
- Bab 326 Pribadi
- Bab 327 Tidak Tega
- Bab 328 Berkhianat
- Bab 329 Anak Gadis
- Bab 330 Ada Apa
- Bab 331 Tenang
- Bab 332 Menurut Kamu Bagaimana?
- Bab 333 Akrab
- Bab 334 Sudah Tidak Ada Masalah
- Bab 335 Orang Picik
- Bab 336 Tidak Bersalah
- Bab 337 Orang Yang Berguna
- Bab 338 Saudara
- Bab 339 Muda Dan Bersemangat
- Bab 340 Minta Maaf
- Bab 341 Foto Bersama
- Bab 342 Hadir
- Bab 343 Lalu Apa Maksudnya
- Bab 344 Wangi
- Bab 345 Orang Yang Tidak Penting
- Bab 346 Tenang
- Bab 347 Gadis cantik mabuk
- Bab 348 Apakah aku sudah gila
- Bab 349 Menyiksa
- Bab 350 Nanti kita bicarakan lagi
- Bab 351 Apa ini
- Bab 352 Melempar tangan
- Bab 353 Mempersulit
- Bab 354 Mengubah rencana
- Bab 355 Tuan Michael
- Bab 356 Kejadian Tak Terduga
- Bab 357 Bukan Dia
- Bab 358 Pasti Ada Persaingan
- Bab 359 Masalah Rumit
- Bab 360 Tempat Umum
- Bab 361 Mencari tahu
- Bab 362 Mendengarkanmu
- Bab 363 Apakah bodoh
- Bab 364 Penjudi
- Bab 365 Menangani
- Bab 366 – Bukan Urusanku
- Bab 367 Korban
- Bab 368 – Langsung berbicara ke intinya
- Bab 369 Kesedihan
- Bab 370 Aku Mengubah Pikiran Aku
- Bab 371 Sakit Hati
- Bab 372 Tidak Tega Hati
- Bab 373 tidak bercerita?
- Bab 374 Selalu sangat dalam
- Bab 375 tidak memaafkan
- Bab 376 Berpura-pura Tertarik
- Bab 377 Memutarbalikkan
- Bab 378 Kembali Diputarbalikkan
- Bab 379 Sudah Tidak Tahan Lagi
- Bab 380 Disengaja
- Bab 381 Salling Memaksa
- Bab 382 Dihalangi Didepan Pintu
- Bab 383 Membuat Masalah
- Bab 384 Makan-makan Keluarga
- Bab 385 Tidak Belajar Apa-apa
- Bab 386 Peran yang sulit
- Bab 387 Meledak Marah
- Bab 388 Rock
- Bab 389 Dia adalah adikku
- Bab 390 Tidak boleh
- Bab 391 Aku Juga Tidak Pergi
- Bab 392 Diduga Teman Lama
- Bab 393 Semuanya Terihat Familiar
- Bab 394 Aku Bukan Dia
- Bab 395 Benar-benar Palsu
- Bab 396 berpura-pura
- Bab 397 penghasutan
- Bab 398 perubahan tiba-tiba
- Bab 399 tidak terlambat
- Bab 400 ceritanya panjang
- Bab 401 Perasaan
- Bab 402 Buntu
- Bab 403 Datang Tak diundang
- Bab 404 Rencana
- Bab 405 Kemitraan
- Bab 406 Siasat
- Bab 407 Perjanjian
- Bab 408 Berterima kasih secara langsung
- Bab 409 Ada masalah
- Bab 410 Ternyata begitu
- Bab 411 Mengancam Aku?
- Bab 412 Wanita Muda Cantik
- Bab 413 Tunangan
- Bab 414 Mendengarkan Dia
- Bab 415 Kemenangan
- Bab 416 Kolaborasi yang Kuat
- Bab 417 Tidak Bisa Menerima
- Bab 418 Wawancara
- Bab 419 Pesta Minum
- Bab 420 Pergi
- Bab 421 Tiba-tiba dan tidak menduga
- Bab 422 Menunggu Kabar
- Bab 423 Mengkhianati
- Bab 424 Dikurung
- Bab 425 Transaksi
- Bab 426 fakta
- Bab 427 Sedikit lelah
- Bab 428 Mengakui
- Bab 429 Ayah
- Bab 430 Takdir
- Bab 431 Hati yang hampa
- Bab 432 Berbohong
- Bab 433 Mengambil barang milik orang lain
- Bab 434 Berakting
- Bab 435 Aneh
- Bab 436 Bertemu
- Bab 437 Pertemuan Tidak Menyenangkan
- Bab 438 Suami Istri Menjalani Hidupnya Masing-masing
- Bab 439 Nona Besar
- Bab 440 Kamu adalah Dia
- Bab 441 Kamu
- Bab 442 Ingatan Yang Hilang
- Bab 443 Berantakan
- Bab 444 Seluruh Situasi
- Bab 445 Kebakaran
- Bab 446 iblis
- bab 447 melarikan diri
- Bab 448 anjlok
- Bab 449 gelisah
- Bab 450 meminta bantuan
- Bab 451 Masalah pribadi
- Bab 452 Permasalahan dalam perusahaan
- Bab 453 Pengobatan Tradisional
- Bab 454 Tidak Mungkin Kambuh
- Bab 455 Bahagia
- Bab 456 dapat dipercaya
- Bab 457 cowok itu ganteng