Nikah Tanpa Cinta - Bab 272 Memiliki Tekanan Besar

Direktur, tekananku besar sekali. Dulu membeli Lanhai Technology, bukanlah perbuatanku seorang. Aku hanya mendapatkan keberhasilan yang palsu saja. Kemampuanku terbatas, aku benar-benar tidak berani menjamin aku bisa melakukan dengan baik atau tidak.

Julian Tsu tidak bersedia aku berkata seperti ini, menunjukkan dengan matanya kalau aku seharusnya lebih percaya diri sedikit. Tentu saja, aku juga mengerti, di hadapan bos besar, sebagai bawahan seharusnya menunjukkan kesetiaan. Mengungkit tentang kepercayaan diri, harus terlihat tidak takut pada apapun, dan bukan seperti aku sekarang, belum mulai saja sudah tidak percaya diri.

Tapi aku benar-benar tidak yakin. Aku dulu mempunyai arahan dari Yulianto Hua, sekarang kalau menyuruhku bertanggung jawab sendiri, aku tidak tahu apakah aku mampu atau tidak. Berjanji pada hal yang tidak mampu dilakukan mudah. Nanti kalau benar-benar sampai gagal, maka bagaimana Julian Tsu mempertanggungjawabkannya pada William Tsu?

Jadi aku sekarang harus lebih rendah hati, meskipun kelihatan tidak begitu berkharisma, tapi kalau nanti aku tidak bisa melakukannya, juga termasuk sadar diri. Kalau aku sekarang berjanji dengan begitu percaya diri dan sampai nanti tidak bisa meelakukannya dengan baik, maka tidak tahu harus bagaimana mempertanggungjawabkannya.

William Tsu malah tidak perhitungan dengan sikapku, tetap tersenyum dengan baik, dan berkata tenang saja, kami akan mendukungmu. Tidak peduli bertemu dengan kesulitan apapun, kami akan menjadi sandaranmu yang tegar.

Ini memberikan pil ketegaran bagiku. Ada perkataannya ini, aku benar-benar tenang. Kemampuan Nanhe Corporation hebat, selama berani memberikan pekerjaan yang menguntungkan padaku, aku tidak percaya aku tidak dapat melakukan sebuah perusahaan teknologi yang bagus.

"Kalau begitu terima kasih direktur. Aku pasti akan berusaha keras melalukan yang terbaik." saat ini aku sudah bisa menunjukkan kepercayaan diriku.

"Berusaha lakukan sekuat tenaga. Kalau ada kesulitan apapun, cari Julian, suruh dia pikirkan cara untuk membantumu. Kalau dia tidak bisa selesaikan, dia akan melaporkannya padaku." William Tsu berkata sambil tersenyum.

"Baik, kalau begitu aku tidak mengganggu direktur lagi." kataku sambil berdiri.

William Tsu menganggukan kepala, "Ok, Julian, kamu atur sebentar. Lain hari suruh Ivory makan di rumah saja. Aku dengar kamu dan Ivory ini sahabatan, karena adalah hubungan itu, maka seharusnya datang makan di rumah dong."

"Baik, direktur, aku akan mengaturnya." kata Julian Tsu.

Ini mau menyuruhku pergi makan ke rumah Keluarga Tsu? Ini mungkin bukan karena pekerjaan kali?

Setelah keluar dari kantor direktur, aku menghela napas lega. Pertemuan pertama kali, jauh lebih baik dari yang aku bayangkan.

Saat ini datang seorang wanita cantik yang mengenakan pakaian jas, "CEO Yao, aku adalah asisten barumu, Laura Wang. Mohon bantuannya."

Setelah selesai berkata, dia membungkukkan badan dengan sopan, aku juga menganggukan kepala, "Aku tidak terlalu kenal dengan pekerjaan perusahaan baru, harus bergantung pada bantuanmu padaku."

Dia tersenyum, "CEO Yao benar-benar sungkan. CEO adalah bosku, aku mana mungkin bisa menjagamu. CEO Jiang sudah bilang, menyuruhku membawamu pergi ke kantornya. Dia menyerahkan beberapa pekerjaan perusahaan teknologi."

Laura Wang ini sangat cantik dan bercahaya. Begitu aku melihat, aku langsung suka. 'CEO Jiang' yang dia katakan itu, seharusnya adalah Nadine Jiang, istri cantik William Tsu itu.

Kantor Nadine Jiang dan William Tsu tidak berada di satu lantai yang sama, melainkan satu lantai di bawah kantor William Tsu. Setelah mengetuk pintu, aku mendengar Nadine Jiang berkata silakan masuk, aku pun membuka pintu dan masuk. Nadine Jiang menengadahkan kepala menatapku. Ketika matanya menatapku, aku melihat kedinginan di matanya.

Kedinginan seperti itu hanya berlalu saja, tapi aku memang menangkapnya, kedinginan itu benar-benar ada.

Aku bingung dalam hati. Apakah aku benar-benar begitu tidak disukai orang. Kenapa pandangan mata Nadine Jiang sedingin itu padaku? Aku tidak kenal dengannya, juga tidak pernah bersalah padanya, kenapa dia tidak suka padaku?

Nadine Jiang memberi tanda pada Laura Wang untuk keluar duluan, dia ingin bicara berdua denganku.

Laura Wang ini, seharusnya diatur oleh Nadine Jiang untuk menjadi asistenku. Katanya sih memang asistenku, tapi tidak tahu apakah merupakan orang yang Nadine Jiang tempatkan di sampingku atau bukan. Bukan aku yang berpikir terlalu banyak, tapi keadaan seperti ini memang sangat sering dijumpai.

Setelah Laura Wang keluar, Nadine Jiang tidak bermaksud menyuruhku duduk, aku pun berdiri di depan meja kantornya, mendengar perkataannya.

Dia ini sengaja, diam-diam bermaksud menunjukkan kehebatannya padaku. Tapi aku tidak keberatan, aku di sini hanya seorang pekerja saja. Sangat wajar dia menyuruhku berdiri.

"Ini adalah dokumen tentang Tongyu Company, kamu bawa dan bacalah, usahakan hafal dalam waktu yang singkat. Kalau ada yang tidak dimengerti, boleh tanyakan pada Laura." wajah Nadine Jiang tidak ada ekspresi apapun, menunjuk setumpuk dokumen yang sudah dipersiapkan padaku.

Aku menjawab baik.

"Kamu bersiap sebentar, lusa aku akan menyuruh orang mengantarmu pergi ke Shanghai. Di sana ada mobil, jadi langsung naik kereta bawah tanah saja ke sana. Kamu boleh membeli first-class ticket, dan melaporkannya pada perusahaan untuk digantikan. Kamu juga bisa memilih naik pesawat." Nadine Jiang berkata, "Kamu juga adalah orang yang pernah bekerja di perusahaan, kamu pasti mengerti tentang hal-hal seperti ini. Saat pergi ingat bawa Laura juga."

Yang lainnya tidak ada masalah, tapi begitu mendengar mau ke Shanghai, aku langsung panik, "Kenapa harus pergi ke Shanghai?"

"Tongyu Technology memang ada di Shanghai. Perusahaan ini bukan kita yang dirikan, melainkan dari merger dan akuisisi. Kamu akan tahu setelah ke sana." kata Nadine Jiang.

"CEO Jiang, sebelumnya tidak bilang akan pergi ke Shanghai. Aku tidak ingin pergi ke Shanghai." aku sedikit kesal, sudah susah-susah keluar dari Shanghai, dan sekarang menyuruhku kembali ke sana lagi. Apa-apaan ini?

"Anak perusahaan Nanhe Corporation ada di banyak tempat, sangat wajar kalau ada perusahaan di Shanghai juga. Apakah kamu tidak mengerti satu hal itu? Apakah ini adalah suatu masalah?" Nadine Jiang berkata dengan dingin.

Aku tiba-tiba merasa ini adalah sebuah konspirasi. Aku heran kenapa begitu mudah bagiku, orang tidak suka aku bekerja sebagai kepala bagian penjualan di perusahaan kecil, tiba-tiba langsung menyuruhku menjadi CEO di perusahaan teknologi. Ternyata ini semua ada alasannya. Perusahaan ini di Shanghai.

Aku sudah berjanji pada William Tsu untuk menjadi CEO Tongyu Company. Kalau aku sekarang bilang tidak mau pergi ke Shanghai, maka aku pasti tidak bisa terus bekerja di perusahaan lagi. Jadi ini sebenarnya memberikan suatu jebakan padaku. Meskipun kelihatannya memang naik jabatan, tapi aku diusir keluar dari Kota Y, selain itu malah pergi ke Shanghai, tempat yang aku paling tidak ingin pergi.

"CEO Yao? Apa yang sedang kamu pikirkan? Apakah masih ada masalah?" Nadine Jiang bertanya padaku.

"Tidak apa-apa, aku pergi." aku memutuskan.

"Ok, bagus kalau begitu. Kalau ada masalah apapun di sana, bisa langsung mencariku. Ini adalah nomor teleponku." Nadine Jiang menunjuk kartu nama yang ada di atas meja, memberikan tanda aku ambil sendiri.

Aku menahan ketidaksenangan di dalam hati dan mengobrol sebentar dengannya.

Perkataan yang dia katakan padaku, hanya masalah kerjaan saja. Singkat, tapi sangatlah efisien. Selain itu maksud yang ingin disampaikan jelas, menunjukkan kemampuan seorang wanita yang hebat.

"Apakah sudah jelas?" setelah menyampaikan semua hal, dia memastikan sekali lagi denganku.

"Sudah jelas." jawabku.

Dia berdiri, melihat ke arah jam, dan berkata, "Aku nanti masih ada rapat, begini dulu saja."

"Ok, kalau begitu CEO Jiang sibuk saja, aku keluar dulu." aku menggendong setumpuk berkas tebal dan berjalan keluar dari kantor Nadine Jiang.

Kantor Julian Tsu ada di lantai bawah kantor Nadine Jiang. Rasanya pengaturan kantor di perusahaan mereka, memang untuk menunjukkan tingkatan posisi seseorang di dalam perusahaan.

"Bagaimana? CEO Jiang tidak mempersulitmu 'kan?" Julian Tsu bertanya dengan perhatian padaku.

Aku bilang tidak. CEO Jiang sangat baik padaku, tapi ada satu pertanyaan, kenapa harus mengutusku ke Shanghai?

Novel Terkait

My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu