Nikah Tanpa Cinta - Bab 181 Hal yang Baik

Tetapi aku tidak berani menunjukkan ekspresi bahwa aku telah melupakannya, jadi aku segera berkata, "Aku masih kecil pada saat itu, dan tidak mengerti apa-apa, aku hanya bercanda dengan kakak seperguruan. Bukannya kita tidak memiliki pembicaraan untuk dibicarakan. Aku sangat senang bisa bertemu dengan kakak seperguruan lagi hari ini."

Karena sudah berakting sampai seperti ini, maka anggap saja pertemuan mereka adalah sebuah kebetulan.

“Sungguh suatu kebetulan, aku membuat janji dengan beberapa teman sekelas untuk mengadakan pertemuan kecil hari ini, adik seperguruan juga sama? Sejak kamu keluar, kami sudah tidak mendengar kabarmu lagi, semua orang sangat merindukanmu.” kata Peter Shen.

Aku sedang memikirkan bagaimana caranya untuk mengundangnya makan bersama, tentu saja aku tidak bisa menolaknya setelah dia berkata seperti ini.

"Baiklah, hanya saja jika aku menghadiri pesta yang sudah kalian rencanakan, bukankah terlalu mendadak?"

"Tidak, tidak, pukul 6 malam, kita akan bertemu di Restoran Zhongnan."

"Baik, sampai jumpa nanti malam. Kakak seperguruan bolehkah aku meminta kontakmu?" tanyaku sambil tersenyum.

"Boleh, ini kartu namaku, adik seperguruan harus datang. Kamu tidak boleh tidak datang." Peter Shen menyerahkan kartu nama perunggu dengan tulisan CEO Hailan Technology Co., Ltd. tertulis di atasnya.

"Aku pasti akan datang." aku juga memberikan nomor ponselku kepadanya.

"Baiklah, ada pekerjaan yang masih harus kukerjakan, aku harus pergi terlebih dahulu, apakah adik seperguruan ingin kembali bersamaku?"

Aku awalnya juga memiliki maksud untuk berbicara lebih lanjut dengannya, sekarang aku memiliki kesempatan, tetapi aku tidak boleh terlihat terlalu buru-buru, lagipula aku juga tidak terlalu mengenalnya sekarang, jadi sebaiknya aku lebih berhati-hati, jadi aku tersenyum dan menolaknya, "Tidak, aku masih ingin bermain sebentar, sampai jumpa malam ini. "

"Baik, pukul 6 malam, di Restoran Zhongnan, sampai nanti."

"Sampai nanti." aku tersenyum sambil melambaikan tangan.

Masalah ini berjalan lebih mulus dari yang dibayangkan, dan suasana hatiku telah kembali menjadi semula.

Aku duduk sebentar di tempat peristirahatan, setelah merasa Peter Shen telah berjalan jauh, aku baru berjalan menuju tempat parkir, dan bersiap untuk kembali.

Tetapi sebelum tiba dii tempat parkir, aku mendengar seseorang memanggilku dari belakang, "Hei, pemula!"

Tanpa sadar alisku berkerut, ternyata orang gila itu lagi.

Dia sudah mengganti pakaiannya, celana pendek berwarna pink, T-shirt lengan pendek berwarna merah dengan motif setan di dadanya, kalung tengkorak tergantung di lehernya, ditambah dengan rongga matanya yang sudah dalam dan wajah yang tajam, membuatnya terlihat seperti penjahat dari komik-komik.

Tetapi yang harus kuakui adalah bahwa dia adalah orang yang sangat unik, dia adalah tipe orang yang dapat dibedakan dari orang lain secara sekilas, yang pertama adalah penampilannya yang blaster, dan yang kedua adalah peringainya yang jahat.

Ada pepatah mengatakan bahwa orang jahat tidak akan menulis kata orang jahat di wajahnya.

Tetapi orang di depannya hampir memiliki empat kata yang tertulis di wajahnya: Aku adalah orang jahat.

Tidak peduli pakaiannya yang aneh, maupun rambut panjangnya yang diwarnai abu-abu, dan matanya yang dingin, dia mengatakan kepadamu bahwa dia bukan orang yang baik, tetapi dia terlihat sangat tampan.

Dia sudah mendekat, "Aku sudah memeriksanya, kuda itu milik Yulianto Hua, kamu siapanya Yulianto Hua?"

Aku tidak menjawab, aku berpikir, apa maksud dia dengan bertanya seperti ini? Apakah dia musuh Yulianto Hua, atau teman Yulianto Hua?

Yulianto Hua adalah orang yang jahat, dan bukan burung yang baik, jadi kemungkinan dia bukanlah teman Yulianto Hua.

Jika dia seorang teman, maka tidak apa-apa, jika dia musuh Yulianto Hua, itu sangat buruk, aku tidak boleh mengatakan yang sebenarnya kepadanya.

“Kamu tidak mungkin adalah istrinya, bukan?” orang gila itu menatapku dengan tatapan yang dingin, yang membuatku merasa tidak nyaman.

“Dia adalah bosku.” jawabku.

“Oh, kamu adalah karyawan dari perusahaannya? Ada yang salah, karyawan perusahaannya, datang menunggang kudanya?” dia tidak mudah untuk dibohongi.

"CEO Hua sibuk bekerja dan tidak punya waktu untuk datang, dia menyuruhku datang untuk melihat kudanya, aku penasaran dan ingin mencobanya, aku tidak menyangka akan bertemu denganmu, aku tidak ingin kamu memberi tahu CEO Hua tentang hal ini."

Ketika aku mengatakan ini, tentu saja aku ingin menguji seberapa baik dia mengenal Yulianto Hua dan melihat apakah dia memiliki kontak Yulianto Hua.

Karena di satu sisi dia menunjukkan ketertarikan pada Yulianto Hua, di sisi lain, dia tidak tahu kalau aku adalah istri Yulianto Hua, hal ini membuatku merasa sangat aneh, dia dan Yulianto Hua sebenarnya adalah musuh atau teman?

“Oh, begitu. Bagaimana kabar Yulianto Hua sekarang?” dia bertanya dengan penuh minat.

Ini berarti dia sudah lama tidak bertemu dengan Yulianto Hua.

“CEO Hua sangat baik.” jawabku dengan sederhana.

"Hm, sangat bagus, sangat bagus. Kuda Yulianto Hua sangat bagus. Dia pasti sangat menyukainya, bukan?” orang gila itu menanyakan pertanyaan aneh lainnya.

“CEO Hua sangat menyukainya.” aku menjawab dengan enggan.

“Hm, sangat bagus, sangat bagus, baguslah jika dia menyukainya.” kata-katanya aneh, dan aku tidak mengerti apa maksud dari perkataannya.

“Kalau tidak hal yang lain, aku pergi dulu.” kataku sopan, tidak berani menyinggungnya.

Dia melambaikan tangannya, “Pergilah, kita akan bertemu lagi, hehe.” dia tersenyum jahat.

Aku bergegas berjalan ke mobil, begitu aku masuk ke dalam mobil, aku segera mengunci pintu, lalu menyalakan mobil dan pergi dari arena berkuda dengan cepat.

Aku menelepon Yulianto Hua dalam perjalanan kembali untuk memberi tahu dia tentang pertemuanku di arena berkuda, tetapi ponsel pribadinya dimatikan.

Aku menelepon kantor dan asistennya memberitahuku bahwa dia sedang rapat di kantor pusat.

Aku kembali ke perusahaan, membaca rencana akuisisi beberapa kali, dan bertanya-tanya bagaimana aku akan membahas hal ini dengan Peter Shen pada saat di pertemuan malam ini.

Yulianto Hua tidak kembali sampai waktu pulang kerja.

Aku pulang kerja lebih awal, pulang ke rumah, lalu mengganti pakaianku, dan merapikan diriku lagi, kemudian naik taksi ke Restoran Zhongnan seperti yang dikatakan oleh Peter Shen.

Alasan kenapa aku tidak membawa mobil ke sana adalah karena aku berpikir bahwa mungkin aku akan minum sedikit alkohol, dan aku tidak ingin mengemudi mobilku, meskipun ini bukan mobil super mewah, tetapi mobil ini memang terlihat lebih keren dari pada kebanyakan mobil, menghadiri pertemuan untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun tidak bertemu, aku tidak tahu bagaimana situasi teman-teman sekelas, dan aku tidak ingin mereka salah mengira aku mengemudi mobil untuk memamerkan kekayaanku.

Ketika aku tiba di pintu masuk restoran, aku hendak menelepon Peter Shen untuk menanyakan di mana ruangannya berada, pada saat ini, ponselku berdering, dan ternyata Peter Shen yang meneleponku dan menanyakan apakah aku sudah tiba.

Aku mengatakan aku sudah tiba dan berada di depan pintu. Dia berkata aku telah melihatmu, aku berada di belakangmu.

Aku berbalik dan melihat Peter Shen berjalan ke arahku sambil tersenyum, sepertinya dia baru saja tiba.

"Adik seperguruan, mereka sudah hampir sampai, mereka berada di lantai 3. Ayo kita naik, setelah bertahun-tahun tidak bertemu, aku tidak menyangka kamu masih terlihat seperti seorang gadis, dan masih sangat cantik, kamu benar-benar seperti seorang dewi." Peter Shen sambil berjalan sambil memujiku.

Terus terang, semua orang suka mendengar pujian, begitu juga diriku.

Tidak perlu memusingkan ketulusannya ketika mengatakan pujian ini, tetapi pujian ini memang terasa menyenangkan untuk didengar.

"Kakak seperguruan, jangan menggodaku, aku yang seperti ini, pada saat membeli pasar sayur dalam jumlah besar, sama sekali tidak ada sifat feminin, aku seperti seorang bibi yang sudah tua." kataku sambil tersenyum.

Ketika tiba di depan pintu ruangan pribadi, Peter Shen berkata kepadaku, "Adik seperguruan, jangan masuk terlebih dahulu, aku ingin memberi mereka kejutan."

Peter Shen memintaku untuk berdiri di samping dan mendorong pintu masuk, kemudian aku mendengar dia berkata, "Semuanya, aku membawa seseorang hari ini, kalian pasti tidak bisa menebak siapa dia, 3...2....1....mari kita persilahkan dewi untuk keluar."

Di tengah suasana yang penasaran, aku dibimbing oleh Peter Shen ke hadapan semua orang, anehnya, orang-orang ini hampir semuanya memanggil namaku: "Ivory Yao, ternyata benar kamu."

Aku melihat lebih teliti dan menemukan bahwa beberapa teman sekelas yang datang ke sini adalah teman sekelasku.

Tampaknya Peter Shen memiliki banyak teman, dia tidak hanya menghubungi teman sekelasnya, ternyata dia juga menghubungi yang lain.

Dipersatukan kembali setelah bertahun-tahun, mereka dapat mengenaliku dengan cepat, aku merasa sangat terkejut. Ini tidak ada hubungannya dengan kesombongan, tetapi jika ada seseorang di dunia ini mengingatmu, kamu akan merasa sangat baik dan hangat.

Novel Terkait

Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu