Nikah Tanpa Cinta - Bab 278 kembali berharap

Aku mengucapkan banyak terima kasih untuk masalah hari ini, aku pergi dulu.

Aku mengulurkan tangan untuk menarik pintu taksi, namun Yulianto Hua kembali menutup pintu taksi. "Naiklah mobilku."

Saat ini, Jerry Wang datang menghampiri, "CEO Yao kami tidak ingin naik mobilmu, CEO Yao, mari kita pergi."

Yulianto Hua melihat-lihat Jerry Wang, "Diam, atau aku akan memanggil mobil polisi tadi untuk datang menjemputmu kembali."

Jerry Wang ingin melawan, dan aku segera menghentikannya, "Kembalilah terlebih dahulu, besok kamu masih harus bekerja."

Jerry Wang melihatku, kemudian melihat Yulianto Hua, juga melihat ke arah Alfred Jiang, lalu dia ingin mengatakan sesuatu lagi, namun aku memberinya isyarat agar dia segera pergi.

Mungkin karena Jerry Wang juga khawatir Yulianto Hua benar-benar akan memanggil polisi untuk menangkapnya kembali, maka itu, dia langsung pergi.

Supir taksi di sana sudah mulai tidak sabar, "Hei, jadikah kamu naik mobil ? Ada yang salah ?"

"Pergilah, dia tidak jadi menaiki mobilmu." Kata Yulianto Hua dengan dingin kepada supir taksi.

"Tidak ingin naik namun menghentikanku, benar-benar tidak beres." Kata supir taksi itu dengan sedikit marah.

Ekspresi Yulianto Hua sedikit tidak enak, lalu kembali menatap Alfred Jiang.

Alfred Jiang berjalan mendekatinya, mengetuk kaca jendela taksi, lalu supir taksi itu membuka kaca jendela, setelah Alfred Jiang mengatakan sesuatu kepadanya, supir taksi itu tidak berani mengatakan apa pun lagi, lalu pergi mengendarai mobil dengan kecepatan cepat.

Yulianto Hua menjadi semakin tidak senang ketika aku akan menghentikan sebuah taksi lagi, "Jika kamu benar-benar ingin naik taksi, maka jadikanlah mobilku sebagai taksi dan bayarlah ongkos taksi kepadaku, bagaimana ?"

Aku tidak ingin menciptakan suasana yang kaku, tetapi aku benar-benar tidak ingin naik mobilnya. Sejak aku tahu dia memiliki kontrak pernikahan dengan keponakan perempuan Erika Feng, aku sudah tidak punya hati terhadap orang ini. Aku tidak ingin terlalu banyak berhubungan dengannya, karena aku tidak ingin membiarkan diriku kembali mengharapkannya.

"Ivory, biarkan dia mengantarmu kemanapun kamu ingin pergi, ini sudah larut malam, tidak baik membiarkanmu pulang sendirian." Ivana Hua juga datang untuk membujukku.

Begitu Ivana Hua mengatakan ini, aku baru menyadari bahwa aku tidak memiliki tempat tinggal sekarang. Meskipun aku memiliki sebuah rumah tua di Shanghai, namun aku sudah lebih dari setahun tidak tinggal di sana, sehingga itu pasti harus dibersihkan terlebih dahulu, jadi aku hanya bisa menginap di hotel.

Jika aku harus menginap di hotel, aku tidak boleh membiarkan Yulianto Hua mengantarku, aku tidak ingin memberitahunya bahwa aku tidak memiliki tempat tinggal, aku tidak ingin dia bersimpati terhadapku.

Jadi aku bersikeras untuk tidak menaiki mobilnya, jika dia tidak mengizinkanku menghentikan taksi, maka aku akan pergi ke stasiun kereta bawah tanah yang ada di seberang untuk naik kereta bawah tanah.

"Kakak, kembalilah dulu, mari kita buat janji di lain hari." Kataku kepada Ivana Hua.

Aku berbalik dan bersiap untuk pergi setelah aku selesai mengatakan itu, tetapi dihentikan oleh Yulianto Hua, "Apa yang kamu inginkan ? Apakah kamu begitu membenciku ?"

"Tuan Hua, bukankah seharusnya aku yang menanyakan apa yang kamu inginkan ?" Kataku tanpa daya.

"Kemana kamu akan pergi sekarang ?" Dia mengerutkan kening dingin, seolah menekan amarahnya.

“Aku tidak perlu melapor kepadamu. Kita tidak memiliki hubungan apa pun sekarang." Kataku dengan lembut, mencoba melewatinya, namun langsung ditarik olehnya.

"Ikut aku pulang." Katanya sambil menatapku.

Aku tersenyum pahit, "Itu rumahmu, bukan rumahku. Jangan menghentikanku, cepat antar kak Ivana kembali."

"Apakah kamu harus seperti ini ? Bukankah kita baik-baik saja di Kota F ? Kenapa sekarang berubah lagi ?" Yulianto Hua masih belum melepaskanku.

"Orang pasti akan berubah, bukankah itu hal yang wajar ?" Aku menatap Yulianto Hua dan berkata padanya dengan nada datar.

Yulianto Hua tentu dapat mengerti arti dari kata-kataku, "Apa yang ingin kamu katakan, sebaiknya katakanlah dengan jujur."

"Tidak, tidak ada hal yang ingin kukatakan." Aku menggelengkan kepala, "Jangan menghentikanku, sampai jumpa."

"Sampai jumpa ?" Alis Yulianto Hua menegang.

"Sampai jumpa." Kataku dengan ringan.

"Apa artinya sampai jumpa ?"

"Itu artinya kita akan bertemu lagi." Kataku dengan ringan.

Kali ini dia tidak menghentikanku lagi, aku melewatinya tanpa suara, dan berjalan maju tanpa melihat ke belakang, ada sedikit rasa sakit di dalam hatiku.

Aku menjadi lega ketika tahu dia tidak lagi mengejarku. Aku berjalan maju perlahan, lagi pula aku tidak sedang buru-buru, dan tidak tahu harus pergi kemana, jadi tidak masalah kemanapun aku pergi.

Pada saat ini, mobil Yulianto Hua melaju lagi dan berhenti di sebelahku, aku mengabaikannya, dan terus bergerak maju, hanya saja aku mempercepat langkahku.

"Ivory, masuklah ke dalam mobil, biarkan aku mengantarmu pulang." Orang yang memanggilku adalah Ivana Hua.

Aku menoleh dan melihat bahwa bukan Yulianto Hua atau Alfred Jiang yang mengemudi, melainkan Ivana Hua.

"Yulianto berkata bahwa karena kamu begitu benci melihatnya, maka mereka akan naik taksi dan membiarkanku mengantarmu pulang." Kata Ivana Hua.

Karena itu, aku baru membuka pintu mobil dan masuk ke dalam mobil. Benar saja, hanya ada Ivana Hua yang di dalam mobil, Yulianto Hua dan Alfred Jiang benar-benar pergi menggunakan taksi.

Ivana Hua bertanya kemana aku akan pergi, dan aku hanya menyebutkan alamat tempat tinggal yang pernah kutinggali itu. Karena jika aku memberitahunya bahwa aku menginap di hotel, aku khawatir Ivana Hua akan memberitahu Yulianto Hua.

Ketika aku tiba di tempat tinggal sebelumnya, dan setelah menyaksikan Ivana Hua pergi, aku berpikir apakah aku perlu menginap di hotel terdekat.

Namun aku berpikir kembali, dan memutuskan untuk menetap di rumah ini sementara, karena hari sudah larut malam, tidak baik berjalan sendirian di jalan.

Aku naik ke lantai atas dan membuka pintu, namun tidak ada bau apak seperti yang kubayangkan. Aku menyalakan lampu, dan menyadari bahwa rumah ini tidak hanya tidak kotor, tetapi juga sangat rapi. aku mengulurkan tanganku dan mengelapnya di atas meja kopi, dan melihat lebih dekat ke lampu, tidak ada debu sama sekali, rumah ini jelas dibersihkan oleh seseorang dalam dua hari terakhir ini.

Aku pergi ke dapur, dan barang-barangnya tersusun sangat rapi. Aku membuka lemari es, mendapati telur dan susu di dalamnya, dan juga terdapat beberapa pangsit beku.

Merk susu ini adalah merk yang sering diminum oleh Yulianto Hua, ini yang membuatku curiga bahwa rumah ini mungkin dibersihkan oleh suruhan Yulianto Hua. Tetapi aku tidak mengerti mengapa dia menaruh makanan di sini, apakah dia mengira bahwa aku akan tinggal di sini, sehingga dia menyiapkan makanan untukku ?

Aku menyadari bahwa aku mulai berpikir sembarangan, dan aku segera mengingatkan diri untuk tidak berperasaan tinggi.

Ketika aku berjalan ke arah kamar mandi, aku menemukan satu set lengkap perlengkapan mandi baru, merk pasta gigi adalah merk yang biasa kugunakan, dan itu juga merupakan merk yang digunakan oleh Yulianto Hua.

Aku pergi tidur setelah membersihkan diri, dan mendapati bahwa selimutnya juga bersih dan rapi, tidak ada bau apak yang kukhawatirkan.

Aku bahkan tidak mengalami insomnia malam itu, aku tidur dengan nyenyak.

Ketika aku berangkat kerja keesokan harinya, aku mendapati seikat besar bunga terletak di atas mejaku, aku bertanya kepada asistenku, dia berkata bahwa direktur Wang yang menyuruhnya untuk menaruhnya di atas mejaku. Aku bertanya direktur Wang yang mana, asistenku menjawab bahwa itu adalah direktur Jerry Wang.

Aku membawa seikat bunga tersebut ke ruangan kerja Jerry Wang, dia sedang melihat sesuatu di komputer. Ketika aku masuk, dia tidak melihatku, sepertinya dia terlalu keasikan mempelajari teknologi.

Aku meletakkan bunga di mejanya, dan dia masih terus menatap komputernya, tatapannya tanpa beralih sedikitpun ke tempat lain.

Dia menoleh setelah aku memanggilnya, ketika dia melihatku, dia segera berdiri, "Kamu sudah datang ? duduklah."

Aku menunjuk ke bunga yang ada di atas meja, "Apa artinya ini ?"

Jerry Wang tampak polos, "Aku hanya ingin memberimu seikat bunga, aku hanya ingin menyambutmu kembali."

"Jangan lakukan ini lagi nanti, aku tidak suka." Kataku dengan tenang.

"Apakah kamu khawatir orang-orang akan berbicara gosip ? Tidak masalah, itu hanya seikat bunga. Mulai sekarang aku akan membelikannya untukmu setiap hari, selama kamu senang. CEO Yao, bolehkah kamu keluar dulu, aku harus meneliti produk." Kata Jerry Wang.

"Aku beritahu kepadamu, lakukanlah penelitian terhadap produkmu, tidak perlu memberiku bunga. Pertama, itu sangat boros, kedua, aku tidak suka. Kita hanya memiliki hubungan kerja, dan hubungan rekan kerja tidak perlu memberi bunga, selama kamu melakukan pekerjaanmu dengan baik, itu sudah membuatku senang."

Jerry Wang tersenyum dan tidak menjawabku secara langsung, namun dia juga tidak setuju dengan apa yang kukatakan.

"Apa yang kamu tertawakan ? Jangan memberiku bunga lagi, apakah kamu mendengarnya ?"

"Aku mendengarnya, CEO Yao, tetapi aku sangat menyukaimu, kamu cantik dan cerdas, wanita sepertimu sudah terlalu sedikit di zaman sekarang ini."

Anak ini membuatku sedikit canggung dengan mengatakan hal-hal seperti ini kepadaku, bagaimana pun, dia sekarang adalah bawahanku. Jika dia terus seperti ini, orang-orang di perusahaan pasti akan mengatakan bahwa aku menggunakan jabatanku untuk mendapatkan pria muda tampan.

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu