Nikah Tanpa Cinta - Bab 332 Menurut Kamu Bagaimana?

Setelah aku melihatnya perlahan tenang, aku lanjut berbicara dengannya.

“Kak, aku berikan kamu setengah juta yuan untuk melunasi hutang kamu, menurut kamu boleh?” Aku mencoba memancing.

Aku baru saja membuka mulut dan matanya berbinar. Bagi orang yang terbebani hutang jangka panjang, khawatirnya ini adalah godaan terbaik baginya.

"Benarkah?"

"Tentu saja benar. Aku ingin tahu berapa banyak uang yang akan mereka berikan kepada kamu ketika menyuruh kamu mengawasi aku? Aku akan membayar tiga kali lipat harga."

Dia menjadi waspada lagi, "Tidak, jika mereka tahu, mereka akan menyakiti keluarga aku."

“Kak, mereka biarkan kamu menjaga aku sendiri, pernahkah kamu memikirkannya, mereka sebenarnya sedang mencelakai kamu. Kalau polisi menemukan tempat ini, pasti mereka tidak akan muncul. Semua kejahatan kamu tanggung sendiri, kamu percaya atau tidak?"

Dia menatap aku, bibirnya bergerak, dia tidak berbicara, jelas dia telah mendengarkan apa yang aku katakan.

“Kak, tidak semua orang kaya itu jahat, dan tidak semua orang miskin itu baik. Aku membantu kamu melunasi utangnya, dan kamu akan menjalani kehidupan yang baik bersama keluarga di masa depan. Pertemuan kita adalah jodoh, dan aku tidak akan memperlakukanmu sebagai musuh. Aku hanya akan berterima kasih kepada kamu. ”Aku melanjutkan serangan psikologis.

"Tapi jika aku melepaskan kamu, mereka tidak akan melepaskan aku. Mereka semua adalah penjahat kejam di desa, kamu tidak tahu betapa kejamnya mereka."

"Aku tidak ingin kamu melepaskan aku, aku hanya perlu kamu untuk membantu aku menyebarkan informasi. Ketika aku orang masuk, mereka tidak bisa menyalahkan kamu kan? Kalau kamu tidak tenang kamu bisa memberikan nomor rekening dulu pada aku, aku akan meminta orang untuk mentransfer uang ke rekening kamu dulu, menurutmu bolehkah ini?"

"Kamu berarti kamu meminta aku untuk menyebarkan informasi dan membiarkan orang lain menyelamatkan kamu?"

"Ya bernar. Yang menculik aku tidak akan tahu kalau itu bocoran dari kamu, jadi tidak bisa menyalahkan kamu."

"Tapi kalau terungkap, polisi akan menangkap aku."

"Kamu tidak terlibat dalam penculikan. Kamu hanya bertugas menjaga, jadi kamu bukan dalang kejahatan. Saat itu aku akan bersaksi secara pribadi bahwa kamu tidak melakukan apa pun yang menyakiti aku, dan bahkan melepaskan aku. Kamu tidak perlu masuk penjara. Aku tahu kamu melakukan ini demi uang. Sekarang aku akan memberi kamu uang dan mencegah kamu mengambil risiko sebesar itu. Kamu seharusnya bisa merasakan ketulusan aku, kan?"

Dia tidak berbicara, seolah memikirkannya. Baginya, ini pasti akan menjadi keputusan yang sulit. Masalah utamanya adalah dia tidak berani mempercayai aku sepenuhnya.

Tapi aku harus membiarkan dia mengambil keputusan secepatnya, masalah ini tidak bisa ditunda. Semakin tertunda akan semakin bahaya bagi aku. Karena aku tahu sekarang apa yang diinginkan orang-orang ini dengan menculik aku ke sini.

"Kak, secepatnya kamu buat keputusan. Jangan ditunda lagi, lebih cepat masalah ini diselesaikan lebih baik. Kalau orang-orang itu memindahkan aku ke lokasi lain, itu akan merepotkan."

“Kamu beri aku uang dulu!” Dia mengatupkan giginya seolah dia sudah membuat keputusan.

“Oke!” Aku pun langsung mengiyakan, “Aku bisa mentransfer kamu uang dulu, tapi kamu bantu aku untuk mendapatkan ponsel aku segera, aku bisa menggunakan mobile banking untuk mentransfer 500.000 ke kamu. Jika ponsel tidak ada, hanya bisa meminta teman aku mengirimkan uang kepada kamu."

"Ponsel kamu ada di rumah aku, mobil kamu disembunyikan oleh mereka, tapi tas kamu ada di rumah aku. Mereka membiarkan aku menyimpannya."

Aku sangat senang mendengarnya. Selama bisa mendapatkan ponsel dan menghidupkan ponsel, Yulianto Hua dan yang lainnya bisa menemukan aku.

“Kalau begitu kamu pergi ambilkan ponsel aku sekarang, setelah aku mentransfer uang ke kamu, rekening bisa langsung diterima. Setelah transfer berhasil, baru kamu putuskan untuk membantu aku membocorkan informasi atau tidak.”

"Apa yang kamu katakan itu benar? Bisakah ponsel benar-benar mentransfer uang? Bisakah kamu mentransfer 500.000 yuan?"

"Tentu saja benar. Batas transfer seluler aku persis setengah juta, aku orang yang pegang janji."

"Oke, kalau begitu aku akan mengambil ponsel kamu sekarang. Kamu menunggu. Tapi aku akan mengikat tangan kamu dulu."

Aku berkata tidak ada masalah, dan langsung bekerja sama dengan dia dan memintanya untuk mengikat aku.

Setelah dia pergi, aku juga sedikit bimbamg dalam hati. Bagaimana jika setelah di menereima lima ratus ribu yuan dari aku, dia menolak untuk melepaskan aku, dan menolak untuk membocorkan informasi tentang aku?

Kalau dipikir-pikir, sungguh tidak punya solusi lain, jika dia benar-benar seperti ini, 500.000 yuan aku akan sia-sia. Bagaimanapun, aku sekarang menggunakan setengah juta yuan untuk sebuah kesempatan. Jika benar-benar berhasil, itu sangat bernilai.

Hasilnya satu jam setelah menunggu, dan orang tersebut tidak kembali. Melihat hari sudah hampir sore, hati aku semakin gelisah, tapi tak ada yang bisa dilakukan.

Setelah menunggu sepuluh menit lagi, pria itu akhirnya kembali! Dia tidak hanya membawa ponsel aku, tapi juga tas aku.

“Orang-orang itu berkeliaran di desa, dan aku takut ketahuan, jadi terus bersembunyi di rumah dan tidak berani keluar. aku hanya datang saat mereka pergi,” jelasnya.

Lalu serahkan ponsel ke aku, aku menyalakan ponsel dan membukanya dengan sidik jari. Menemukan bahwa sinyalnya sedikit lemah, aku pindah ke jendela, dan sedikit lebih baik.

“Kamu jangan menelepon ke luar, kalau tidak aku tidak akan melepaskan kamu pergi. Kamu transfer uang ke aku dulu baru bahas nanti.” Dia menatap aku dengan penuh waspada, tapi bisa terlihat kegembiraan di matanya. Lima ratus ribu terlalu penting baginya.

Aku bilang kamu tenang, karena kita sudah negosiasi, maka aku akan tetapi janji. Aku akan membayar kamu dulu.

Benar aku tidak berbohong padanya, limit mobile banking aku tepat 500.000, dan aku langsung mentransgfer dia 500.000.

Tetapi kartu banknya tidak terikat pada ponselnya, dan dia tidak yakin bahwa dia telah menerima uangnya. aku memintanya untuk menelepon untuk memeriksa, dan dia tidak memiliki phone banking, jadi dia hanya bisa pergi ke mesin teller di kota untuk memeriksa apakah aku telah mengiriminya uang.

Katanya mungkin butuh waktu satu jam untuk sampai ke kota dengan menggunakan sepeda motor, jika memastikan sudah menerima uangnya, dia akan melapor kepada aku.

Aku bilang begini saja, jika kamu memastikan uang telah masuk di kota, kamu jangan kembali memberi tahu aku. Kamu langsung telepon nomor ini untuk memberi tahu di mana aku berada, seseorang akan datang menyelamatkan aku.

Supaya tidak ada kegagalan, aku memberinya dua nomor yaitu nomor Yulianto Hua dan nomor Rick Chen, namun masih tidak tenang, aku memberinya nomor Michael Lu dan Julian Tsu.

Selama kamu berhasil menghubung salah satu nomor ini, aku bisa diselamatkan. Adapun akankah dia kabur begitu saja setelah mendapatkan uang, aku juga tidak tahu aku, hanya bisa menerima nasib.

Alhasil, ada orang yang datang saat pria tersebut baru pergi. Setelah membuka pintu, ternyata orang yang menjaga aku tidak ada, dia mulai mencaci maki dengan kasar.

Aku menjatuhkan bahu dan kepala, berpura-pura pusing. Pria itu mendekat dan menjambak rambut aku dan bertanya padaku kemana perginya orang yang menjaga aku?

Aku berpura-pura sangat lemah dan berkata mana tahu kemana dia pergi. Siapa sebenarnya kalian, mengapa menangkap aku ke sini?

Dia bilang kamu tidak perlu peduli siapa kami, Singkatnya, kami juga menerima pembayaran dan melakukan sesuatu untuk orang lain, lebih baik kamu jangan bertingkah agar tidak terlalu menderita.

Aku bilang karena aku sedang pilek dan sakit kepala, dan sekarang seluruh tubuh lemah, bisakah berikan aku dua pil?

Dia tidak sabar dan berkata sialan kamu anggap aku sebagai pengasuh? Apa urusan aku jika kamu masuk angin, masih minta aku memberimu obat, mimpi sana.

Orang di hadapanku jauh lebih buruk dari orang yang menjaga aku sebelumnya. Jika orang ini yang bertanggung jawab menjaga aku, aku tebak dia pasti akan berniat mesum pada aku.

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu