Nikah Tanpa Cinta - Bab 196 Mengata-ngatai

Yulianto punya ekspresi seperti ini, aku tentu saja tidak boleh membiarkannya pergi negosiasi.

"CEO Hua, kamu adalah bos besar, hanya demi sebuah kasus akuisisi kecil saja dan turun tangan sungguh terlalu memalukan, aku saja yang menyelesaikan hal ini saja."

Yulianto menyipitkan matanya, dia tersenyum licik, "Kamu takut aku melukai kakak seperguruanmu?"

"Dia dihadapanmu hanya adalah orang lemah, dia tidak selevel denganmu, kamu sama sekali tidak pantas menyerangnya, untuk melihat apakah seorang lelaki kuat atau tidak perlu melihat musuhnya, untuk melihat seorang wanita hidup baik atau tidak, harus lihat tangannya."

Yulianto mendekatiku dan tiba-tiba menundukkan kepalanya dan meniup angin disamping telinganya, "Sangat pintar berbicara, aku sangatlah puas mendengar perkataanmu ini, kedepannya sering begini."

Aku tersenyum, "Semua orang bilang Tuan Muda Keempat sangatlah bersifat dingin dan tidak peduli, namun ternyata juga suka dengan pujian gadis?"

"Bukan pujian, semua perkataannya adalah perkataan jujur, Peter memang bukanlah satu level denganku." Kata Yulianto.

Aku tersenyum, "Tentu saja, Tuan Muda Keempat diakui sebagai lelaki idaman bagi wanita paruh baya di Shanghai, Peter mana mungkin bisa dibandingkan denganmu?"

"Jadi kamu si wanita paruh baya ini juga adalah fans aku? Salah, seharusnya adalah istriku." Yulianto mengulurkan tangan dan menyentuh daguku.

"Tuan Muda keempat mungkin salah, aku masih berumur 24, masih jauh dari kata paruh baya, mungkin saja ketika aku sudah paruh baya, Tuan Muda keempat sudah adalah orang tua yang berjalan sendiri diiringi matahari terbenam."

Yulianto menyipitkan matanya, "Mengapa aku harus sendiri? Bukankah bersamamu?"

"Duh, aku sangatlah terhormat, Tuan Muda Keempat bersedia berjalan bersamaku? Apakah bukan orang lain?"

Yulianto merangkul tangannya dipinggangku, dan merambat ke pantatku, aku bergegas menarik tangannya, "Tuan Muda Keempat, seorang lelaki sejati tidak sembarangan main tangan, tolong dijaga."

Namun Yulianto malah menambah tenaganya, "Bicara dengan baik bersama Peter, seusai itu jangan pernah bertemu dengannya lagi, jangan buat dia terus memikirkan kamu."

Aku sangatlah kehabisan kata-kata, Yulianto sambil bangga bahwa dia paling bagus, disisi lain dia juga sambil siaga terhadapku.

Sungguh adalah lelaki yang cemburuan, sifat rumit seorang manusia terlihat jelas dibadan Yulianto.

.........

Keesokan harinya pergi kerja, aku menyelesaikan pekerjaanku di kantor, siang hari aku mengajak Peter untuk bertemu.

Telepon dimejanya berbunyi, Asistennya meneleponnya, katanya ada seorang lelaki bernama Tuan Chen ingin bertemu, dia lalu menambahkan, orang itu bernama Rick Chen.

Rick datang ke kantor? Dulu dia biasa bertemu denganku diluar, masih belum pernah bertemu di kantor, untuk apa dia datang kemari?

Disaat ini, pintu kantorku terbuka, asistenku terlihat tegang, "Direktur Yao, tuan ini mau menerobos masuk, aku tidak bisa menghalanginya........"

Aku mengisyaratkan asisten bahwa tidak ada apa-apa, dan mengisyaratkannya kelaur, dan menutup pintunya.

Rick masih saja berpakaian kemeja hitam dan celana hitam, wajah putih halusnya mengenakan kacamata emas itu, dia sepertinya selalu bertampang seperti begini.

Namun hari ini ada sedikit perbedaan, yaitu ditubuhnya menyebarkan aura marah, atau boleh dibilang aura kasar.

Biasanya dia adalah orang yang tidak menganggap apa-apa, jarang ada perubahan suasana hati baginya, hanya saja ketika dia sangatlah marah barulah mungkin ada rasa aura kasar seperti begini.

Terakhir kalinya melihatnya begini adalah ketika Ivana berpacaran dengan orang lain.

Aku menatapinya, dan mengisyaratkannya duduk, "Mengapa datang ke kantorku?"

"Urusan kerja." Rick menarik nafas dalam-dalam, bisa dilihat bahwa dia berusaha menahan emosinya.

"Silakan bilang." Aku mengisyaratkan dia, lalu berpikir dalam hati, aku dan dia sekarang tidak ada urusan bisnis sama sekali, dari mana datangnya masalah kerja?

"Aku terus mengira bahwa kamu adalah orang yang punya prinsip dalam melakukan sesuatu, jadi aku juga terus menganggapmu adalah teman, aku mengerti bahwa dunia ini kacau dan hati manusia tidak bisa ditebak, namun aku mengira bahwa kamu tekecuali." Rick menatapiku terus.

Aku mengisyaratkannya untuk melanjutkan, aku bisa merasakan bahwa dia sedang menyalahkanku, tapi aku tidak tahu mengapa dia menyalahkanku, diamna salahku?

"Masalah Winsen membuat aku berpandangan lain terhadapmu." Dia merapatkan bibirnya, mungkin saja dia ingin mengatakan hal yang lebih tidak enak didengar lagi, namun kali ini dia menahannya.

Aku menganggukkan kepalanya, "Aku tahu kamu adalah pendukung Winsen, kita punya hubungan saingan atas hal ini, namun kali ini Winsen yang datang mencariku dan memberikan harga yang sangatlah adil, aku sama sekali tidak bermaksud membullynya."

"Winsen yang mencarimu sendiri?" Rick menatapiku, tatapannya marah, dia sepertinya benar-benar sangat marah, dia adalah orang yang santai, mengapa dia bisa begitu marah?

"Iya, jika tidak percaya kamu bisa tanya kepadanya, dia bahkan mengambil kontraknya kemari, sebelumnya dia bersikeras tidak mau menjual, tapi dia tiba-tiba berubah, aku juga sedikit merasa aneh, namun kali ini benar-benar adalah keputusannya sendiri."

"Kamu menyuruh orang untuk menculik putrinya yang berumur 4 tahun, dan memaksanya untuk menjual saham perusahaannya, dia tentu saja harus mendengar perkataanmu, apakah kamu tahu bahwa putrinya punya penyakit autis, awalnya memang sudah tidak begitu suka berbicara, sekarang bahkan tidak mau berkata sama sekali, demi keuntungan, kamu memperlakukan seorang anak kecil seperti begini? Kamu juga adalah seorang ibu dari anak, bagaimana kamu bisa melakukan ini?

Rick yang biasanya tenang tiba-tiba terlihat sangatlah emosian, wajahnya yang putih sedikit memerah, tatapannya semakin marah.

Aku juga tercengang.

Winsen tiba-tiba mencariku dan ingin menjual sahamnya kepadaku ternyata karena putrinya diculik? Barulah dia tidak mempedulikan apapun dan menjual sahamnya?

Aku berpikir sejenak, memang waktu itu dia terlihat sangatlah tegang dan juga sedih, disertai dengan kemarahan dan ketidak berdayaan.

Terakhir dia mengambil hp nya dan memotret tanda tangan kontraknya.

Waktu itu aku merasa Winsen bermasalah namun dia juga tidak mau bilang ketika ditanyakan, sekarang sepertinya dia ingin membuat orang yang menculik itu yakin bahwa sahamnya sudah dijual barulah putrinya akan dilepaskan.

""Gadis kecil, menderita autis juga, kamu melakukan begini bisa saja menghancurkan hidupnya, Ivory, ternyata kamu begitu jahat, atau mungkin karena Yulianto makanya kamu berubah menjadi begini? Demi tujuan tidak mempedulikan apapun?"

"Bukan aku........"

Sebelum aku selesai berkata, Yulianto masuk, dan melihat aku dan melirik juga Rick, "Untuk apa kamu datang ke perusahaan aku? Siapa yang mengizinkanmu masuk kesini?"

Rick juga menatapi Yulianto, "Apa hebatnya perusahaan kamu? Aku tidak boleh datang? Asal aku mau, aku bisa menghabisi tempat ini kapanpun aku mau!"

Ketika Rick marah, ternyata perkataannya akan menjadi begini, aku merasa bahwa masalah hari ini rumit.

"Kamu boleh mencobanya, Rick sekarang keluar kamu, jika tidak aku tidak akan sungkan!" Kata Yulianto sambil menunjuk kearah pintu.

"Yulinato, sepertinya ada kesalahpahaman...."

"Kesalahpahaman apa, dia masuk kedalam perusahaanku dan berteriak kepadamu, apakah ini masih salah paham?" Kata Yulianto dengan marah.

"Putri Winsen diculik, ada orang yang mengancamnya untuk menjual sahamnya kepada kita, jika tidak akan mencelakakan putrinya, putrinya punya penyakit autis, hal ini.........."

Yulianto memotong perkataanku, dan melirik kearah Rick, "Jadi kamu datang untuk menyalahkan kami? Kamu berada berposisi dipuncak dari moral dan mengata-ngatai kami? Kamu tidak pantas, demi keuntungan, kamu bahkan tega mendorong orang yang kamu cintai kebawah jurang, kamu tidak pantas mengatai kami."

Hatiku kaget, jangan-jangan Yuliantolah yang menculik putri Winsen?

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu