Nikah Tanpa Cinta - Bab 327 Tidak Tega

"Apakah sebegitu parahnya? Langit belum gelap." Aku masih merasa curiga.

"Aku tahu ini masih siang hari, tetapi tidur di siang hari aku juga harus memejamkan mata. Apakah kamu tidur di siang hari tidak perlu memejamkan mata?"

"Kalau begitu aku akan tidur di kamarmu dan kamu tidur di sini."

"Aku itu tidak ingin sendirian di dalam kamar maka dari itu aku mengajakmu untuk menemani aku. Apakah ada bedanya jika aku tidur di kamarmu dan kamu pergi ke tempat lain?"

Aku setuju dengan ucapan dia. Akan tetapi saat ini Julian Tsu juga tinggal di ---------, aku merasa tidak cocok jika aku dan Yulianto Hua berada di dalam satu kamar pada siang bolong seperti ini, apakah yang akan dipikirkan orang lain mengenai kita berdua?

"Tetapi ini benar-benar tidak baik, ada kakak kedua dan yang lain di sini. Apakah kamu tidak merasa canggung?"

"Kita diam-diam tidur lalu diam-diam bangun. Tidak akan ada orang yang akan menyadarinya." Yulianto Hua berbicara dengan pelan.

Pada awalnya ini adalah tidur siang seperti pada umumnya, tetapi setelah mendengar ucapannya, seolah-olah kita akan berselingkuh saja.

"Sudahlah biarkan aku masuk untuk tidur. Daripada membuang-buang waktu di sini lebih baik biarkan aku tidur." Yulianto Hua terlihat sangat mengantuk.

Aku pun tidak tega dan hanya dapat membiarkan dia masuk.

Yulianto Hua langsung tidur begitu kepalanya menempel dengan bantal. Aku duduk di samping dan melihat dia yang sedang tertidur. Dia kembali membuka matanya dan menyuruhku untuk tidur. Dia tidak tega jika aku tidak tidur.

Aku mengatakan mengapa permintaan dia begitu banyak, bukannya akan selesai selama aku tidak menganggumu tidur. Untuk apa kamu mengajak aku untuk tidur bersama juga. Sudah sana kamu cepat tidur.

Dia menjulurkan tangan dan langsung merangkul aku, dengan paksa menahan aku di atas ranjang. Aku ingin memberontak akan tetapi dia mengatakan, "tenanglah, ayo cepat tidur jangan berulah lagi, nanti ada yang mendengar."

Aku juga merasa tidak ada gunanya memberontak, akhirnya aku pun tidur bersama Yulianto Hua dan bisa-bisanya jantungku masih berdetak dengan cepat, aku benar-benar tidak tahu harus mengatakan apa.

Yulianto Hua tidur dengan sangat nyeyak, dia bernafas dengan teratur dan tidur dengan tenang, bahkan tidak membalikkan badannya sama sekali.

Setelah tidur sejenak aku merasa jauh lebih segar, maka dari itu aku pun mulai menatap Yulianto Hua. Ini adalah hal yang suka aku lakukan. Ketika dia sedang dalam keadaan sadar, aku tmalu untuk menatap dia. Tetapi ketika dia sedang tidur, aku dapat terus melihat pria yang membuat aku merasa benci dan juga tidak rela untuk melepaskannya.

Pada saat ini tiba-tiba terdengar suara ketukan dari luar, "adik apakah kamu masih tidur?" Ini adalah suara Julian Tsu.

Aku tidak berani menjawabnya karena aku takut Julian Tsu tahu Yulianto Hua dan aku tidur bersama di siang bolong seperti ini.

Pada saat ini aku melihat Yulianto Hua sudah turun dari atas ranjang. Lalu dia memasukkan badannya yang besar itu ke dalam lemari baju! Dan menarik pintu lemari tersebut!

Pada saat ini Julian Tsu kembali bersuara, "adik apakah kamu masih tidur?"

Karena Yulianto Hua sudah bersembunyi, pada saat ini aku baru berani bersuara, "sudah sadar kak, aku akan bangun sekarang."

Aku berdiri untuk membukakan pintu, ketika aku ingin membuka pintu dan tiba-tiba terdengar suara kucing. Aku menoleh dan menatap Yulianto Hua keluar dari lemari baju. Rupanya tadi dia yang mengeluarkan suara kucing.

Rupanya sepatu dia lupa disembunyikan, maka dari itu dia kembali keluar dari lemari baju. Untuk mengingatkan aku jangan membukakan pintu maka dari itu dia mengeluarkan suara kucing. Dia mengambil sepatunya dan kembali bersembunyi di dalam lemari baju!

Mengapa dia terlihat begitu ahli? Apakah dia sering melakukannya?

Begitu melihat pintu lemari sudah tertutup, aku baru membuka pintu dan melihat Julian Tsu berdiri di luar sambil menggunakan kruk.

"Kak kamu sudah dapat berdiri dengan menggunakan kruk?" Aku berbicara dengan nada terkejut.

"Iya, aku merasa harus bisa berdiri. Jadi aku berlatih kruk. Aku tidak bisa melakukannya dua hari yang lalu. tetapi hari ini aku berhasil, aku pun sangat senang sehingga aku datang untuk memberitahu kamu. Aku sudah meminta Kak Tina untuk membeli camilan. Aku akan membangunkan Yulianto." Julian Tsu berkata.

Aku terkejut begitu mendengarnya. Pada saat ini Yulianto Hua ada di dalam kamarku. Jika kakak kedua pergi memanggil Yulianto Hua, bukannya akan ketahuan?

"Kak, Yulianto tidak tidur dengan baik kemarin malam, biarkan dia tidur lebih lama saja. Kita berdua berbincang-bincang saja, dia akan bangun dengan sendirinya." Aku bergegas membujuknya.

"Baik." Julian Tsu mengiyakan. "Dik, ayo pergi ke halaman. Ada yang ingin aku bicarakan denganmu."

Aku membilas wajahku dan pergi ke halaman dan melihat Julian Tsu sedang latihan untuk berjalan menggunakan kruk. Mungkin kaki dia tidak bertenaga sehingga langkahnya terlihat sangat berat.

"Kak istirahat sebentar, kamu jangan sampi kelelahan. Cuaca sangat panas, pasti tenagamu akan lebih cepat terkuras. Ayo istirahat sebentar." Aku memapah dia untuk duduk.

"Adik, masalah Manger Liu hentikan saja sampai di sini. Jika sudah diselesaikan maka jangan mengungkitnya lagi." Julian Tsu berkata.

"Apakah sudah diselesaikan?"

"Aku sudah menerima pesan bahwa Manager Liu sudah mengajak beberapa media untuk berkumpul di hotel dan mengakui bahwa dia berpura-pura bunuh diri untuk mendapatkan perhatian lalu meminta maaf."

Mendengar seperti ini, seharusnya nama Aulex Tsu tidak disebutkan. Lagipula Julian Tsu tidak ingin nama Aulex Tsu tersebutkan, dia tidak ingin orang lain mengetahui ada perang saudara di dalam Keluarga Tsu.

"Kak aku tahu maksudmu, aku tidak akan membicarakannya."

"Tentu saja aku tahu kamu tidak akan mengatakannya, tetapi......"

"Tenang saja CEO Tsu, aku Yulianto Hua bukanlah orang yang tidak dapat mengontrol mulutku sendiri, aku juga tidak akan mengatakannya." Yulianto Hua berjalan keluar dan melirik ke arahku.

Begitu teringat gerakan dia di dalam kamar yang begitu lancar itu, aku pun yakin pasti dulu dia pernah melakukan hal itu sebelumnya dan aku merasa sangat kesal.

Aku membuang wajahku ke sisi lain dan tidak memberikan respon apa pun.

"Tentu saja aku percaya pada CEO Hua. Hanya saja anak buahmu mohon bantuan CEO Hua untuk mengingatkannya. Aku tidak ingin masalah ini terus meluar, aku rasa CEO Hua juga mengerti."

"Bagaimana karakterku begitu juga dengan karakter anak buahku. Aku mengatakan kepada mereka untuk tidak membicarakannya tentu saja mereka tidak akan membicarakannya. CEO Tsu tenang saja, masalah ini sudah selesai dan aku juga harus pulang. Aku masih memiliki banyak hal yang perlu aku urus. Ivory apakah kamu akan kembali ke Shanghai bersamaku?" Yulianto Hua menatap ke arahku.

"Sepertinya dalam beberapa saat ini adikku tidak dapat meninggalkan Kota Y. Karena aku masih memerlukan adikku untuk mengurusi beberapa hal karena keadaanku yang seperti ini. Tunggu ketika keadaanku sudah membaik, aku akan datang ke Shanghai dan berterima kasih langsung di depan Kakak Hua." Julian Tsu menggantikan aku menjawab pertanyaan Yulianto Hua.

"Baiklah kalau begitu aku pamit. Tunggu ketika urusanku selesai, aku akan mencari Kakak Tsu lagi."

Hatiku menjadi sedikit tidak rela begitu mendengar Yulianto Hua sudah mau pergi. Aku merasa diriku sudah tamat karena bisa-bisanya aku masih memiliki pemikiran untuk kembali ke Shanghai bersama dia.

"Kamu pergi setelah makan malam saja. Terima kasih atas bantuan Kakak Hua dalam masalah kali ini." Julian Tsu menahannya.

Aku juga bergegas menahannya juga, "iya, kamu berangkat malaman saja yang penting besok kamu bisa bekerja."

Yulianto Hua mengeluarkan ponsel, "kalau begitu aku akan menelepon terlebih dahulu untuk menanyakan perkembangan masalah."

Yulianto Hua berjalan ke samping untuk menelepon. Dia kembali lagi setelah selesai menelepon dan ekspresinya terlihat dingin, "Kakak Tsu ada sebuah masalah kecil. Polisi Kota Y menemukan anak buahku dan sedang mengejar mereka."

Novel Terkait

Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu