Nikah Tanpa Cinta - Bab 354 Mengubah rencana

Setelah memutuskan telepon Yulianto Hua, masuk telepon dari Michael Lu. Aku tidak ingin langsung menjawabnya, aku ingin menenangkan diri.

Membawa mobil pulang ke rumah. Sedikit lelah, dan berbaring di ranjang untuk sesaat, dan berdiri menyalakan komputer, dan mencolokkan USB.

Lagipula apa yang ingin aku tahu juga telah mengetahuinya, jadi aku boleh mengundur video ini ke sosial media, membuat Felicia Chen malu.

Tetapi ketika tanganku bergerak ingin melakukannya, aku berubah pikiran lagi.

Meskipun menyebarkan video ini, bisa membuat malu Felicia Chen, tetapi berhubungan seks dengan seorang pria, bukanlah hal yang ilegal, tidak akan banyak dampak terhadapnya, ataupun tidak ada sebuah tekanan terhadapnya. Dengan status dan latar belakangnya, sebuah video disebarkan, pasti akan ada orang yang menghapusnya, bahkan jika ada juga akan dengan cepat di hapus.

Tetapi dalam video ini kemungkinan akan ada yang menderita, yaitu Michael Lu. Jika ada skandal yang terungkap, mungkin saja akan membuat marah Walikota, dan kemudian Michael Lu akan menjadi target utama. Dan masalah ini akan menjadi lebih sulit.

Masalah ini Michael Lu tulus membantuku, aku tidak boleh karena masalah pribadiku dan menjebak dia. Lagipula, menyimpan video ini, mana tau lain kali bisa menggunakannya lagi. Untuk apa menyebarkannya ke internet?

Setelah memikirkan ini, aku mengungah video ini ke ruang penyimpanan, dan kemudian menghapusnya dari USB.

Kemudian kembali ke ranjang dan membaca buku, setelah beberapa saat, merasa mata sedikit lelah, lalu pergi tidur.

Saat terbangun, melihat hari sudah malam. Sudah lama tidak tertidur seperti ini, merasa tubuhnya tidak nyaman. Waktu tidur siangnya terlalu panjang, semakin lama tidur akan mebuat semakin tidak enak.

Setelah mandi, merasa sangat tenang. Tiba-tiba terdengar suara lapar dari perut.

Pada saat ini telepon dari Michael Lu masuk. Aku baru ingat, telah berjanji untuk makan malam dengannya. Karena telah berjanji, tetap harus menepatinya, orang seperti Michael Lu ini, mungkin bisa menggunakannya di masa depan.

Aku bertanya padanya ingin makan makanan apa? Makanan barat atau makanan chinese. Jika ingin makanan chinese, ingin makan yang bagaimana？

Dia mengatakan terserah, aku bilang jika kamu menjawab terserah, aku juga tidak tahu harus bagaimana memilihnya. Lebih baik kamu mengatakan sesuatu lebih jelas, dengan begitu aku lebih mudah untuk memilih restoran.

“Biasanya kamu makan apa dengan Yulianto Hua?” Michael Lu bertanya pertanyaan aneh, kemudian aku tidak menjawab, lalu dia berkata, “Biasanya kalian makan apa, aku juga makan itu.”

Aku bilang kami bisanya makan mie instan, biasanya makan mie instan, apakah kamu juga ingin ikut makan mie instan? Apa yang kamu pikirkan？

“Kalau makan mie instan lupakan saja, begini saja, kamu pilih sebuah restoran, yang kamu suka, aku apapun boleh. hanya ingin makan bersamamu, makan apa aku juga senang.”

Aku malas untuk membahas ini padanya, aku memilih sebuah restoran ala Sichuan yang aku suka. Aku suka menu tahu rebus mereka, lagipula aku juga seorang penggemar tahu.

Ketika memesan sayur, aku justru memesan seekor ikan, kesukaan Yulianto Hua. Aku hampir lupa, kali ini aku tidak sedang makan dengannya. Melainkan makan dengan pria lain.

Michael Lu mengikat rambutnya, dan mengenakan setelan formal. Dan memakai jam tangan yang cukup mahal yang bisa membeli sebuah mobil. Ini membuat charisma seroang preman berkurang, dan membuatnya lebih terpandang.

“Kamu lihat aku? Apakah aku ganteng” Michael Lu tampak bersemangat.

“Sejujurnya, kamu tidak jelek. Kamu seharusnya memenuhi criteria hati banyak wanita.”

“Hati wanita? Apakah maksud kamu aku hanya cocok untuk menggoda wanita muda yang bodoh? Untuk wanita dewasa sepertimu, aku tidak boleh tertarik?” Kata Michael Lu.

“Aku tidak mengatakan sepenuhnya begitu, tetapi aku tidak tertarik padamu, ini serius.” Kataku sambil tersenyum.

“Mengapa tidak tertarik padaku? Apakah aku tidak setampan Yulianto Hua, atau aku tidak kaya sepertinya? Tetapi semua uangnya berasal dari ayah angkatku, apa yang bisa di banggakan？”

Aku berkata dengan tegas berkata padanya, aku tidak suka membandingkan kamu dengan Yulianto Hua. Setiap orang terlahir dengan kekayaan sendiri, jadi tidak bisa dibandingkan. Dan benar-benar tidak perlu untuk membandingkannya.

“Baiklah, tidak membahas Yulianto Hua lagi, apakah kamu sudah pergi mencari Felicia Chen, bagaimana hasilnya？”

“Sudah mencarinya, dia mengakui bahwa dia berencana untuk menculikku, tetapi dia mengira aku tidak punya bukti, jadi tidak bisa berbuat apa-apa padanya.”

“Jadi kamu tidak melakukan apa-apa padanya? Apakah kamu ingin aku membantumu untuk pelampiasan?？”

“Tidak perlu, aku bisa menyelesaikan masalahku sendiri, aku masih berharap untuk pergi sendiri, kamu telah membantuku banyak, terima kasih.”

“Apakah kamu berencana melepaskannya begitu saja?” Tanya Michael Lu tidak puas.

“Jadi harus bagaimana lagi, dia adalah putrid dari Walikota, aku tidak bisa mengalahkannya.”

“Tetapi jika kamu bisa mengunduh video aku dengannya, citra dia, dan citra ayahnya akan hancur. Kamu bisa melakukan ini, apakah ini bukan semacam balas dendam terhadapnya？”

“Aku telah memikirkannya, tetapi aku menyerah. Dan merasa tidak ada artinya berbuat begitu.”

“Jika kamu melakukannya, aku yang harus berhati-hati. Bagaimanapun aku adalah pria utama dalam video. Meskipun aku hanya meniduri Felicia Chen, tetapi itu telah menyinggung orang besar, aku tidak akan tahan dengan kekuatan mereka.”

Michael Lu tidak bodoh, dia bahkan telah memikirkan hal ini.

“Kamu masih berani memberikan video itu padaku？”

Michael Lu mengelus poni yang melayang ke sudut matanya, “Terserah apa yang ingin aku lakukan, dan tidak pernah memikirkan akibatnya. Jika kamu mengundah ke internet, apa yang akan aku hadapi, aku lebih jelas daripada kamu, tetapi aku tidak takut. Di dunia ini, tidak ada satu hal pun yang bisa membuatku merasakan ketakutan.”

“Aku tidak percaya.”

“Tidak percaya apa？”

“Selama masih manusia biasa, aku pasti akan merasakan ketakutan, karena manusia sangat lemah. Dengan kelemahan itu, akan membuat ketakutan.”

Michael Lu memiringkan kepalanya, “Kalau begitu mungkin aku tidak menyadarinya, jika pada suatu hari aku menyadari ada ketakutan padaku sendiri, aku pasti akan memberitahumu.”

“Kamu tidak perlu memberitahuku, jika suatu hari kamu mendapati hal yang membuatmu ketakutan, bertanda bahwa kamu masih manusia biasa.” Kataku sambil tersenyum.

“Jadi maksud kamu adalah, aku sekarang bukan manusia biasa？”

Makanan telah dihidangkan, aku mengisyaratkan dia untuk makan. Kemudian membuka bir, dan menuangkan padanya, bersulang, “Terima kasih atas segalanya.”

“Jangan sungkan, demi kamu semua akan kulakukan, karena aku menyukaimu, jadi aku bersedia melakukannya, kamu tidak perlu berterima kasih, karena itu semua aku rela melakukannya.”

“Bahkan jika kamu rela melakukannya, aku juga seharusnya mengucapkan terima kasih.”

Michael Lu meminumnya, kemudian dengan serius bertanya padaku, “Apakah kamu takut padaku?”

Ini adalah pertanyaan yang menarik. Sebenarnya aku dulu sedikit takut padanya, karena dia sangat jahat, dan aku pernah melihat dia melakukan kejahatan dengan mata kepalaku. Sekarang masih ada sedikit takut padanya, tetapi telah jauh daripada yang dulu.

“Untungnya, tidak terlalu takut.”

“Kalau begitu masih ada ketakutan. Mengapa kamu takut padaku, apakah karena mereka memanggilku iblis kecil？”

“Ada alasan ini juga, aku juga tidak tahu.”

“Aku tidak perlu takut padaku, aku tidak akan menyakitimu. Aku bersumpah, bahkan aku mati, aku tidak akan menyakitimu. Karena kamu adalah orang yang aku suka.”

Dia mulai ingin menggoda, jadi dengan segera aku menutup topic ini, dan membahas tentang rasa makanan.