Nikah Tanpa Cinta - Bab 191 Daya imajinani yang lumayan tinggi

Rambutnya sedikit panjang, dan berwarna abu yang sangat trendi, rongga matanya sangat dalam, hidungnya sangat mancung, dia memang iblis kecil yang aku lihat di arena pacuan kuda, Michael Lu.

Kulitnya sangat putih, warna kulit khas blasteran yang sangat indah, tapi sekarang wajahnya membiru , bukan hanya di satu tempat, tapi seluruh wajahnya membiru .

Dia mencoba untuk bangkit dan berjalan ke mobilku, tetapi dia kembali jatuh.

Kondisinya terlihat sangat buruk.

Aku melihatnya menjulurkan tangan ke arahku, dan dari bibirnya keluar suara minta tolong yang serak: "Tolong aku!"

Aku sedikit takut, dalam hati aku berpikir apakah aku harus pergi atau tidak.

Orang ini adalah orang jahat, dia adalah musuh Yulianto Hua, haruskah aku membantunya menelepon panggilan darurat?

Selagi aku berpikir, aku melihat kondisinya, kalau aku tidak membantunya, dia akan mati.

Kalau dia benar-benar mati karena aku tidak membantunya, aku khawatir aku akan merasa gelisah, bagaimana pun, ini adalah nyawa manusia.

Saat ini dia kembali bangkit dari tanah, tapi tiba-tiba dia mengeluarkan tenaga yang sangat besar dan bergegas menghampiri mobilku dan bersandar di kaca mobilku, lalu dengan perlahan tubuhnya kembali jatuh. Sepertinya dia benar-benar sekarat.

Aku akhirnya tidak tega, melihat seseorang meninggal di depan mataku. Meskipun orang ini bukan orang baik, tapi aku benar-benar tidak tega melihatnya mati, .

Aku membuka pintu dan keluar dari dalam mobil, aku bergegas memeriksa keadaan Michael Lu yang tergeletak di samping mobilku, dia belum mati, tapi dia terlihat kesakitan. Bibirnya tidak berhenti bergumam, "Tolong aku ..."

“Ada apa denganmu?” tanyaku padanya.

"Aku... diracuni ..." dengan susah payah dia mengucapkan beberapa patah kata.

"Kalau begitu sekarang aku akan memanggilkan ambulans untukmu, bertahanlah sebentar."

"Sudah tidak sempat, tolong antar aku..."

Bicara sampai disini, dia terlihat kesulitan meneruskan ucapannya, dia sama sekali tidak bisa bersuara.

Aku mengerti apa yang dia maksud. Dia bilang kalau harus menunggu ambulans datang, sudah tidak sempat. Ini adalah pinggiran kota, menunggu ambulans sampai sini memang memakan sedikit waktu.

Tidak ada pilihan lain, aku hanya bisa membuka pintu mobil dan membantunya masuk ke dalam mobilku.

Dia benar-benar kesakitan, tetapi dengan bantuanku, dia naik ke kursi belakang mobilku.

Aku segera menyalakan mobil dan bergegas ke rumah sakit terdekat.

Ketika tiba di rumah sakit, dia sudah tidak sadarkan diri.

Dokter bergegas memulai penyelamatan.

Saat dia sedang dalam penyelamatan, aku baru ingat aku harus memberi tahu Yulianto Hua mengenai hal ini, tetapi setelah memikirkannya, aku rasa lebih baik tidak usah, aku menyelamatkan musuhnya, aku takut dia akan menyalahkanku, selain itu ini terlalu kebetulan, kalau dikatakan sangat aneh , aku sudah melakukan apa yang seharusnya aku lakukan. Mengenai apakah Michael Lu bisa bertahan hidup atau tidak, itu tergantung keberuntungannya.

Oleh karena itu aku menyelinap keluar dari rumah sakit dan kembali ke Maple Garden.

Yulianto Hua belum kembali. Saat aku mandi, aku terus memikirkan wajah Michael Lu yang membiru.

Entah dia berhasil selamat atau tidak?

Saat aku selesai mandi dan mengganti pakaianku, Yulianto Hua sudah pulang. Setelah dia selesai mandi dan keluar dari kamar mandi dia bertanya padaku.

"Setelah kamu pergi Lanhai Technology sore ini, bagimana hasilnya?"

"Kalau dilihat dari luarnya, perusahaan masih beroperasi dengan normal, dan ada beberapa karyawan yang masih lembur. Seharusnya masih belum hancur sepenuhnya."

"Kalau begitu menurutmu, berapa harga yang harus kita tawarkan untuk membeli saham Peter Shen? Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah ini?"

“Aku rasa ini sedikit sulit. Partner Peter Shen, Winsen Chen adalah kerabat Rick Chen. Konon, ketika Lanhai Technology didirikan, Rick Chen adalah investor malaikat perusahaan ini. Jadi Rick Chen beranggapan Lanhai Technology adalah usaha yang dia bangun, jadi kalau mau di jual sekarang, hanya boleh dijual kepadanya. "

Yulianto mengerutkan keningnya, "Rick Chen ini benar-benar ada di mana-mana. Dia pasti memintamu menyuruhku menyerah dan jangan bersaing dengannya, kan?"

Aku mengangguk, "Iya."

“Apa jawabanmu?” Yulianto Hua bertanya dengan dingin.

Mendengar nada bicaranya yang tidak beres, aku rasa aku harus menjawab pertanyaan ini dengan baik, jika tidak, mungkin akan menimbulkan konflik keluarga.

"Aku bilang, kita tidak akan mundur, kita akan bersaing dengan adil. Orang yang memiliki kemampuan yang akan memenangkan hak kuasa atas Lanhai Technology. Yulianto tidak akan pernah mengaku kalah kepada siapa pun."

Selesai berbicara, aku menatap Yulianto Hua, ternyata benar raut wajahnya menjadi sedikit lebih baik. "Kamu benar-benar berbicara seperti itu?"

"Tentu saja, aku berkata seperti itu. Tapi ..."

"Tapi apa?"

“Aku terus kepikiran dengan satu hal. Kalau kita berhasil membeli saham Peter Shen dan Winsen Chen juga sudah berhasil kita atasi, kalau Winsen Chen meninggalkan perusahaan karena pengaruh Rick Chen, sampai saatnya Peter Shen dan Winsen Chen kedua pendiri sudah pergi, apakah Lanhai Technology yang kita beli masih memiliki nilai yang sama? Yang menjadi nilai penting perusahaan teknologi seperti ini adalah sumber daya manusianya. Kalau timnya bubar, nilai perusahaan akan berkurang. "

Yulianto Hua memberikan tatapan setuju kepadaku, "Pemikiranmu ini benar. Sangat bagus kamu bisa memikirkan hal ini . Jadi kita tidak hanya harus membeli perusahaan, tetapi juga mempertahankan tim utama yang sebelumnya untuk tetap ada. Dengan begini nilai perusahaan tetap terjamin. "

"Ini terlalu sulit. Kalau Rick Chen adalah investor malaikat, Winsen Chen berhutang budi kepadanya, selain itu mereka adalah kerabat. Ingin Winsen Chen menentang Rick Chen dan berpaling kepada kita, aku rasa sangat sulit. "aku berkata sambil menggelengkan kepala.

"Aku juga tahu ini sangat sulit, justru karena sulit, jadinya menarik. Kalau tidak sulit, Daniel Hua pasti sudah membereskannya, mana mungkin masih menunggu kita turun tangan? Pasti ada jalan, asalkan tidak menyerah maka tidak benar-benar gagal. "

"Mengucapkan kata-kata motivasi seperti ini aku juga bisa, tetapi sangat sulit untuk melakukannya. Aku khawatir kalau kita gagal, kakak dan yang lainnya akan beranggapan kita sok hebat, menerima tugas yang tidak bisa mereka lakukan."

"Mengapa kamu tidak berpikir bagaimana kalau kamu berhasil, kamu pasti akan dikagumi? Semua orang di perusahaan akan takjub denganmu? Singkat kata, kamu harus berhasil, kalau kamu berhasil, jasa atas keberhasilan ini kita bagi bersama, kalau gagal, aku akan melimpahkan semua tanggung jawab kepadamu dan menyuruhmu pergi menemui dewan direksi untuk mengakui kesalahanmu. "

Melihat Yulianto Hua mengucapkan kata-kata yang sangat tidak tahu malu ini dengan sangat santai, aku benar-benar tidak berdaya.

“Tuan Hua sangat hebat, aku benar-benar salut.” sindirku.

“Kamu terlalu sungkan.” Yulianto Hua tidak menghiraukan sindiranku.

Aku mendengus dan malas meladeninya.

“Aku rasa malam ini matamu terus berkedip, apakah ada yang kamu sembunyikan dariku?” Yulianto Hua tiba-tiba bertanya padaku.

Aku merasa kaget. Sebenarnya dari tadi aku terus memikirkan soal Michael Lu, dan menimbang-nimbang apakah aku harus memberi tahu Yulianto Hua tentang hal ini. Tak disangka dia bisa melihat masalah di dalam hatiku.

"Kamu sangat hebat, coba kamu katakan padaku, apa masalahku?"

“Peter Shen menyatakan cinta padamu? Lalu kamu tidak menolaknya? Atau kamu memberikan harapan kepadanya?” Yulianto Hua menatapku sambil bertanya.

Daya imajinasinya lumayan tinggi, selain itu juga penuh dengan kecemburuan, dia benar-benar membuatkku tidak bisa berkata-kata.

"Peter Shen mengatakan dia menyukaiku, dia hanya bercanda, dan itu sudah berlalu. Mana mungkin dia menyatakan cinta kepadaku? Bukan ini masalahnya."

"Kalau begitu apa? Pokoknya ada masalah di hatimu, dan masalahnya besar. Cepat katakan!"

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu