Nikah Tanpa Cinta - Bab 93 Kebahagiaan Melayang

“Direktur Yao, posisi Direktur Feng di perusahaan, seharusnya kamu sudah jelas. Dan Direktur Feng adalah kerabat dari istrinya ketua dewan direksi, saya yang hanya orang biasa ini, mana mungkin mampu melawanya.”

“Ini tidak bisa menjadi alasan untuk melakukan perbuatan jahat demi dia. Jika kamu tidak mau menjadi cacat, sebaiknya kamu katakan alasan dari masalah ini dari awal hingga akhir.”

“Masalah ini, memang benar aku berbuat jahat. Direktur Feng berkata dahulu CEO Hua diperusahaan, dia sudah sangat sulit menghadapinya, sekarang kamu Direktur Yao datang lagi, kalian berdua suami istri bergabung untuk melawannya, jadi dia ingin saya membawa mu ke hotel, dan mengambil foto yang tidak senonoh dari kamu, dipakai untuk mengancam mu. Sebelumnya aku mendapatkan komisi dari seorang pelanggan, ada sebagian berada ditangan Direktur Feng, aku tidak berani menolaknya, jadi aku mendegarkan perintahnya, Direktur Yao, aku tidak mungkin berani menyentuh mu, aku benar-benar sudah tidak ada cara lain, tolong Direktur Yao dan CEO Hua maafkan aku.”

Bagus, bukti yang penting, sudah diucapkan, dan rencananya sudah tercapai pada dasarnya.

“Kita setiap orang harus memiliki sikap tanggung jawab pada diri kita sendiri. Aku harap kamu menuliskan kejadian ini, kemudian tanda tangan, dan kumpulkan pada ku. Bagaimana aku mengurusnya, kita diskusikan lagi nanti.”

“Direktur Yao, maafkanlah aku, jika seperti ini, aku pasti bersalah pada Direktur Feng, jika aku melakukan kesalahan pada Direktur Feng, selanjutnya aku tidak akan bisa memiliki posisi di perusahaan lagi.” Blake Zhao berkata.

“Jadi apakah kamu tidak memikirkan, sebelum kamu melakukan kesalahan pada Keith Feng, kamu telah melakukan kesalahan pada ku? Kamu khawatir tidak dapat menanggung akibat dari melakukan kesalahan pada Keith Feng, Apakah Kamu tidak khawatir dengan akibat dari melakukan kesalahan pada ku dan Yulianto Hua? Aku beritahu kamu Blake Zhao, aku telah susah payah menahan Alfred Jiang, kamu baru mendapatkan sedikit luka, aku hanya perlu megucapkan satu kata, bukan hanya kamu, istri dan anak mu akan menderita, sebaiknya kamu pertimbangkan dengan baik!”

Ekpresi Blake Zhao menjadi sedih, masih sedang ragu. Baginya, keputusan selanjutnya ini sangat sulit.

“Baiklah, Direktur Yao, aku bisa menulisnya, tapi apakah kamu bisa berjanji pada ku, jika Keith Feng membalas aku, bisakah kalian memberikan ku sebuah pekerjaan?”

“Ini tergantung pada kinerja mu. Besok pagi sebelum jam sembilan, berikan aku berkasnya. Dan juga, masalah ini tidak boleh terasebar keluar, kalau tidak akibatnya akan kamu tanggung sendiri.”

Setelah aku berbicara dengan nada dingin, aku berbalik dan pergi.

Kembali ke mobil Alfred Jiang, mengeluarkan alat perekam dan mendengarnya sekali. Rekamannya sangat jelas, tidak ada masalah.

“Bagaimana kamu akan menggunakan rekaman ini?” Alfred Jiang bertanya pada ku.

“Digunakan untuk menuntutnya, Kak Alfred bagaimana menurut mu?” Aku bertanya dengan tersenyum.

“Keith Feng adalah kerabat dari istri ketua dewan direksi, tidak semudah itu menaklukannya. Jika mudah untuk menaklukannya, Tuan Muda Keempat sudah akan melakukannya sejak awal. Dibelakang Keith Feng adalah istri dari ketua dewan direksi, dan dibelakang istri dari ketua dewan direksi, kekuatan dari seluruh Keluarga Feng, sedikit saja menyinggungnya maka seluruhnya akan mengetahuinya.”

Bisa dilihat Kak Alfred mengetahui segala masalah Keluarga Hua, tidak heran bahwa Yulianto Hua adalah teman hidup dan matinya.

“Aku tidak berpikir untuk menaklukannya dalam sekejap, tetapi setidaknya dia tergoyahkan. Orang-orang dengan akar yang terlalu dalam, sedikit demi sedikit menggoyahlannya, dengan perlahan pasti dapat menaklukannya.”

“Tidak heran Tuan Muda keempat memuji mu pintar. Kamu benar-benar berbeda dari wanita biasa.”

Ucapan ini membuat perasaan ku senang sejenak, “Yuliantu Hua pernah memuji ku, tetapi dia selalu meneriaki ku dengan wajah datarnya, dan selalu menghukum ku.”

Ekspresi Alfred Jiang masih serius, “Tuan Muda Keempat memang seperti ini. Luarnya terlihat dingin, tapi dalamnya hangat, meskipun dia terlahir dikeluarga kaya, tetapi dia sangat menderita, jadi dia tidak mudah percaya dengan orang lain. Didunia ini yang memahami Tuan Muda Keempat tidak banyak. Setelah kamu menghabiskan waktu yang lama dengannya, kamu akan tahu bahwa Tuan Muda Keempat orang yang sangat baik.”

“Jika Kak alfred berkata seperti itu, sudah pasti seperti itu. Dapat dilihat hubungan kamu dan dia sangat lah baik.”

“Kami adalah teman hidup dan mati. Jika tidak ada Tuan Muda Keempat, aku sudah mati sejak awal.”

Sebenarnya aku sangat ingin memahami persahabatan antara lelaki ini, tetapi melihat sikap Alfred Jiang, dia sudah tahu, dia tidak akan memberi tahunya. Jadi dia tidak menanyakannya.

“Kak Alfred, sebenarnya aku ingin bertanya pada mu, tentang masalah Crystal Lin, akhirnya Yulianto Hua bagaimana mengurusinya? Tidak mungkin dia setelah mengetahui bahwa wanita ini berbohong, tetapi masih berurusan dengannya bukan? Bukan kah dia paling tidak suka orang lain membohonginya? Apakah dia bisa menerima tipuan orang lain?”

“Tentang masalah Tuan Muda Keempat, kamu hanya bisa bertanya padanya. Jika dia tidak ingin mengatakannya. Aku juga tidak bisa mengatakannya.”

Jawaban Alfred Jiang, sebenarnya apa yang telah saya pikirkan.

Seharusnya aku tidak bertanya, sedikit mencela diri sendiri dan membosankan.

Alfred Jiang sepertinya merasa tidak nyaman karena telah menghalangi pertanyaan ku, karena itu dia berkata lagi: “Tetapi kamu tenang saja, Tuan Muda Keempat memiliki batas untuk bertindak. Dia bukab orang yang ceroboh, ada beberapa masalah jika dilihat tampak tidak masuk akal, tetapi Tuan Muda Keempat memiliki pemikiran dan perhitungan sendiri. Kamu hanya perlu percaya padanya.”

Ucapannya ini aku tidak begitu setuju, saat Yulianto Hua mengerjakan banyak masalah, dimata ku tidak ada apa-apanya. Contohnya tidak berdiskusi dengan aku, dan meningkatkan tugas pemasaran lansung menjadi 20%, aku benar-benar sangat marah.

Kenaikan 20% itu sebenarnya berasal dari proyek apa, sampai sekarang aku masih belum menemukan jawabannya.

Tidak tahu harus bagaimana agar bisa melewati situasi sulit ini, setelah memikirkannya kepala ku jadi sakit, dan menjadi sangat kesal pada Yulianto Hua.

Alfred Jiang lansung membawa mobil ke taman kanak-kanak, setelah menunggu sebentar, Melvin sudah pulang sekolah.

Aku menjemputnya masuk kemobil, sepanjang perlajanan tawa dan canda tidak berhenti, perasaan bahagia yang lama menghilang melayang kembali diperasaan ku.

Saat tiba dirumah, Yulianto Hua masih belum pulang lagi.

Aku menelepon padanya, dia menerimanya, dan berkata sedang mengurusi sebuah urusan.

Pikiran ku menjadi berpikir yang tidak-tidak, apakah dia sedang bersama dengan Crystal Lin?

“Mama, papa tidak pulang, apakah kamu tidak senang?” Melvin benar-benar bisa merasakan perasaannya.

“Tidak, papa sedang sibuk berkerja. Tidak pulang itu sangat normal.” Aku mengatakannya sambil tersenyum.

“Kenapa papa kerjaannya sangat sibuk?” Melvin kembali bertanya.

Aku berpikir sebentar, pertanyaan ini tidak mudah untuk dijawab. “Perusahaan papa besar, jadi sangat sibuk, karena dia ingin menghasilkan uang, baru bisa merawat keluarga, baru bisa membelikan Melvin mainan.”

Melvin berpikir sebentar, “Kalau sepeti itu aku tidak mau beli mainan lagi, jadi papa tidak perlu sibuk berkerja, setiap hari menemani aku bermain?”

Aku terdiam sebentar, “Seperti itu juga tidak bisa, orang dewasa harus berkerja. Setelah kamu besar nanti, juga harus belerja. Orang dewasa yang tidak berkerja, orang dewasa yang tidak......”

Sepertinya aku telah mengatakan hal yang salah, orang dewasa yang tidak berkerja, bukan oraang baik? Sepertinya tidak benar.

“Singkatnya, orang dewasa itu harus berkerja, karena jika orang dewasa tidak berkerja, maka tidak ada pemasukan, anaknya tidak bisa bersekolah, tidak ada uang untuk beli baju baru, beli mainan, dan lain-lain. Ada beberapa masalah yang tidak bisa kamu pahami sekarang, tapi suatu saat nanti kamu akan mengerti.”

Melvin mau tidak mau harus mengerti, kemudian menganggukan kepalanya.

Saat aku sudah akan tertidur, Yulianto Hua sudah pulang, sepertinya dia mabuk, supirnya yang mengantarkannya. Dia tidak mengganggu aku dan Melvin, lansung masuk kedalam kamar.

Keesokan paginya, saat aku bangun, Yulianto Hua baru kembali dari tempat fitnes, aku rasa waktu tidur pria ini sangat sedikit, tetapi juga tidak mempengaruhinya. Dia setiap hari bisa sangat kuat, sungguh menakjubkan.

“Pagi, wanita bodoh.” Dia berinisiatif menyapa ku.

“Pagi, pria bodoh.” Aku membalasnya dengan malas.

“Masalah Blake Zhao, bagaimana kamu menanganinya?”

“Oh, kupikir karena kamu minum alkohol, kamu telah melupakan semua masalah, ternyata kamu masih mengingatnya. Tidak mudah.” Aku berkata padanya dengan kesal.

“Jika kamu marah karena aku pulang agak malam, seharusnya kamu sejak awal sudaah sangat kesal dengan ku. Pagi ini, aku menerima telepon dari sana, menyuruh aku dan kamu untuk kesana, aku berpikir apakah ada hubunganya dengan masalah Blake Zhao.” Yulianto Hua menjawabnya.

“Telepon dari mana?”

“Asisten Pribadi Tuan Besar yang menelepon, sepagi ini menelepon, aku rasa pasti ada masalah, dan bukan masalah yang kecil, kamu bersiap-siap dahulu, nanti kita pergi bersama.”

Novel Terkait

Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu