Nikah Tanpa Cinta - Bab 404 Rencana
Aku mengira aku salah dengar, “Apa yang kamu katakan?”
“Aku bilang, tanyakan pada Julian Tsu, apa dia ingin aku membantunya untuk menahan harga pasar saham? Apa kamu tidak memahaminya?”
“Kamu ingin mengeluarkan uang untuk melindungi pasar sahamnya? Itu membutuhkan uang yang sangat besar.”
Yulianto Hua tersenyum dengan sinis dan berkata, “Jadi menurutmu aku terlalu miskin untuk melakukannya?”
“Tentu saja aku tidak bermaksud begitu. Aku tahu kamu punya uang. Jika kamu miskin, maka tidak akan ada orang miskin di dunia ini. Maksudku, apa kamu akan mengeluarkan banyak uang untuk Nanhe Corporation?”
“Itu semua aku lakukan karena kamu, kamu adalah istriku dan adik perempuan dari Julian Tsu, jadi Julian Tsu adalah kakak ipar keduaku, dan Zacker Tsu adalah ayah mertuaku……”
“Berhenti!” Aku menghentikannya dan berkata, “Jangan membicarakan hal tentang hubungan sanak saudara, langsung katakan intinya saja.”
Yulianto Hua tersenyum dan berkata, “Kamu melarangku untuk mengatakan yang sebenarnya? Awalnya aku melakukan ini untukmu, tetapi kamu masih tidak percaya. Tentu saja, aku juga punya syarat.”
“Katakan dulu syaratmu, dan aku akan memberitahu kakak kedua.”
Yulianto Hua mengerutkan keningnya dan berkata, “Aku paling tidak suka sosokmu yang tidak percaya padaku, apakah aku akan menyakiti Julian Tsu?”
Aku menjelaskannya dengan berkata, “Ini bukan masalah pribadiku. Jika ini masalah pribadiku, aku tentu akan mempercayaimu sepenuhnya, tetapi ini adalah masalah dua keluarga, aku harus mengetahuinya dengan jelas, kamu harus memahami kesulitanku.”
“Baiklah, syaratku sangat sederhana, aku akan membantu Julian Tsu, dan jika aku membutuhkannya di masa depan, dia harus membantuku juga, sesederhana itu.”
“Baik, aku mengerti.”
Aku menelepon kakak kedua dan memberitahukanya semua yang dikatakan oleh Yulianto Hua. Kakak kedua juga ragu-ragu dan tidak langsung setuju. Dia meminta untuk langsung berbicara dengan Yulianto Hua.
Aku memberikan ponselku ke Yulianto Hua, dan keduanya berbicara di telepon hampir 20 menit. Pada akhirnya, tampaknya kesepakatan pun telah tercapai.
Yulianto Hua mengembalikan ponselku dan berkata, “Sudah selesai, aku akan bersiap sekarang, kamu bisa lanjut sibuk kerjaanmu lagi.”
Aku masih sedikit khawatir dan bertanya pada Yulianto Hua, “Kamu mengerahkan begitu banyak dana untuk membantu Nanhe Corporation melindungi pasar sahamnya, apa masalah ini benar-benar tidak memerlukan persetujuan dewan direksi?”
Yulianto Hua bertanya balik padaku, “Jika mereka yang ada di dewan direksi tahu, apa menurutmu mereka akan setuju?”
“Tentu saja tidak, tapi apa tidak apa-apa menyembunyikannya dari mereka? Bagaimana jika mereka mengetahuinya?”
“Tenang saja, aku punya caraku sendiri. Selain itu, aku tidak akan memakai dana Group, aku masih punya cara lain.”
“Cara lain apa?”
“Aku berencana untuk mencari beberapa kenalan lama untuk melakukannya bersama. Kamu akan tahu nanti.”
……
Pada pukul 6.30 malam, Yulianto Hua menelepon dan memintaku untuk pergi ke sebuah restoran untuk makan malam. Dia mengatakan bahwa dia ingin aku bertemu dengan beberapa teman lamanya.
Ketika tiba di restoran, aku menyadari bahwa restoran itu sangat kosong. Tempat ini seharusnya sudah dipesan olehnya.
Yulianto Hua memberi isyarat agar aku duduk, kemudian dia berkata, “Angsio tahu di sini enak, wine plum hijau buatannya juga enak. Makanlah lebih banyak nanti.”
“Bukankah kamu sudah berjanji untuk bertemu dengan teman lamamu, kenapa kamu sendirian?” tanyaku pada Yulianto Hua.
“Tenang saja, mereka akan segera datang.”
Begitu Yulianto Hua selesai berbicara, benar-benar ada orang yang masuk. Orang yang datang itu tampan dan terlihat anggun dengan baju hitam dan celana hitamnya, dan itu adalah Rick Chen.
“Yulianto, Ivory, maaf sudah membuat kalian lama menunggu”, kata-kata dan perbuatan Rick Chen seperti selalu tepat.
“Tidak lama, kita juga baru saja sampai”, kataku sambil tersenyum.
“Sembarangan, kita sudah menunggu 2 jam, bukankah itu termasuk lama?” kata Yulianto Hua mengoreksi kata-kataku.
Ketika mengatakan omong kosong, dia benar-benar tidak merasa malu. Jelas baru saja tiba, tetapi dia malah bilang sudah dua jam?
Rick Chen tersenyum tipis dan berkata, “Dengan temperamen Yulianto Hua, tidak mungkin dia menunggu orang lain selama dua jam.”
“Benar, jangan dengarkan omong kosongnya, kami baru saja tiba”, kataku sambil tersenyum.
“Ada masalah apa Yulianto mengundangku datang hari ini? Kamu begitu muak denganku, jika tidak terjadi apa-apa, kamu tidak akan mengundangku malam ini”, tanya Rick Chen dengan tenang.
“Intinya aku hanya ingin melihat apa kamu sudah mati atau belum”, kata Yulianto Hua.
“Bencana berlangsung ratusan tahun, dan orang jahat sepertiku tidak akan mati untuk sementara waktu, maaf telah mengecewakanmu”, kata Rick Chen masih acuh tak acuh.
Yulianto Hua mengangguk dan berkata, “Benar juga, kamu berjanji pada kakakku untuk tidak menikah selamanya sebelumnya, apa kamu benar-benar bisa melakukannya?”
Rick Chen mengangguk dan berkata, “Tentu saja, menikah bukanlah sesuatu yang harus dilakukan, tidak sulit untuk tidak menikah, yang sulit itu tidak minum bir.”
Tepat ketika keduanya sedang mengobrol, ada orang yang datang lagi, dan orang itu adalah Michael Lu dengan rambut abu-abunya. Ketika melihat Yulianto Hua dan Rick Chen ada di sana, dia pun berdiri di sana dengan ragu-ragu dan tidak ingin masuk.
“Kalian berdua ada di sini, apa kalian ingin mengepungku lagi?” kata Michael Lu sambil tersenyum.
“Takut? Kalau takut jangan kemari”, kata Yulianto Hua dengan nada menghina.
“Aku benar-benar takut. Jika sendiri-sendiri melawanku, kalian bukanlah lawanku, tapi aku takut kalian mengepungku, karena bagaimanapun juga, kalian berdua adalah cucu yang tidak tahu malu. Karena tidak bisa mengalahkanku, kalian berdua pun bersatu untuk menghadapiku”, kata Michael Lu dengan marah.
“Keluar saja jika kamu takut, jangan berdiri di sana dan terus berkicau. Mengganggu kesenangan kami minum bir saja”, kata Rick Chen sambil melambaikan tangannya.
“Tetapi ketika melihat Ivory, aku langsung tidak rela untuk pergi”. kata Michael Lu dengan wajah yang penuh dengan senyuman.
Aku merasa sedikit canggung. Mengatakan hal seperti itu di depan Yulianto Hua adalah hal yang paling mudah untuk membuatnya marah.
Tapi kali ini, Yulianto Hua tidak marah. Dia hanya berkata dengan sangat tenang, “Karena sudah datang ke sini, jangan takut, kemarilah.”
Michael Lu masih belum datang dan berkata, “Kalian benar-benar tidak mengepungku?”
“Hari ini kami tidak mengepungmu, jangan khawatir, kemarilah”, kata Yulianto Hua sambil melambaikan tangannya.
Setelah itu, Michael Lu baru mendekat dengan perlahan dan waspada sambil berkata, “Yulianto Hua, apa kamu bisa begitu baik hati mengundangku untuk makan? Tidak ada konspirasi?”
“Sepertinya kamu benar-benar memiliki rasa takut padaku hingga membuatmu ketakutan seperti itu, apa kamu masih iblis kecil?” kata Yulianto Hua sambil tertawa.
Michael Lu berjalan ke sisi meja, kemudian duduk di sebelahku, dan memindahkan kursinya sedikit lebih dekat ke arahku.
“Bisakah kamu menjauh dari istriku? Jika kamu tidak ingin dikepung, sebaiknya kamu menjaga jarak”, kata Yulianto Hua dengan wajah yang marah.
“Aku sudah menjauh, jangan begitu pelit”, kata Michael Lu sambil pindah agak jauh.
Yulianto Hua memberi isyarat pada pelayan untuk mulai menyajikan makanan dan bir.
“Ivory, bagaimana kabarmu akhir-akhir ini? Apa kamu sehat? Apa suasana hatimu bagus? Apa kamu punya nafsu makan dan tidur nyenyak?” tanya Michael Lu seperti orang idiot.
Yulianto Hua memutarkan bola matanya padanya, tetapi dia pura-pura tidak melihat dan berkata, “Mimik wajahmu tidak terlalu bagus, apa ada masalah yang tidak menyenangkan? Katakan padaku, aku akan mencoba mencari cara untukmu……”
“Michael Lu, sudah cukup!” kata Yulianto Hua sambil memelototinya.
Michael Lu terkekeh dan berkata, “Aku hanya mengkhawatirkan Ivory, apa hubungannya dengamu, jangan sombong di depanku.”
Yulianto Hua hendak marah, Rick Chen pun membujuknya dengan berkata, “Bicarakan hal penting, bicarakan hal penting, jangan marah.”
“Kalian berdua masih ada hal penting? Hal penting kalian bukan untuk bersatu melawanku, kan?” tanya Michael Lu dengan hati-hati.
Sepertinya dia benar-benar khawatir Rick Chen dan Yulianto Hua bekerja sama untuk melawannya. Dia selalu tidak bisa tenang.
Novel Terkait
Cutie Mom
AlexiaMarriage Journey
Hyon SongKamu Baik Banget
Jeselin VelaniBretta’s Diary
DanielleHis Second Chance
Derick HoSuami Misterius
LauraLove and Trouble
Mimi XuMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiNikah Tanpa Cinta×
- Bab 1 Menjual diri
- Bab 2 Kembali bertemu
- Bab 3 Aku bukan pelacur
- Bab 4 Tuan Muda Keempat
- Bab 5 Aku tidak bersedia
- Bab 6 Kamu sungguh keterlaluan
- Bab 7 Menjebak
- Bab 8 Bingung
- Bab 9 Pengaruh obat
- Bab 10 Dia akan segera datang
- Bab 11 Bodoh
- Bab 12 Kamu bisa memukul wajahku?
- Bab 13 Manipulasi
- Bab 14 Lakukanlah sesukamu
- Bab 15 Dibodohi lagi
- Bab 16 Sesuka hati
- Bab 17 Anak-anak orang kaya
- Bab 18 Jamua Malam Keluarga
- Bab 19 Hujan Malam
- Bab 20 Rahasia lantai atas
- Bab 21 Punyaku?
- Bab 22 Tidak Rela Untuk Berpisah Juga Suatu Kesalahan
- Bab 23 Memerankan Karakter Seperti Apa
- Bab 24 Hadiah
- Bab 25 Dalam Hujan Lebat
- Bab 26 Luka hati
- Bab 27 Mengapa ?
- Bab 28 Musuh
- Bab 29 Apakah hanya berani menyakiti wanita ?
- Bab 30 Apakah aku kalau bukan kamu
- Bab 31 Katakan sekali lagi
- Bab 32 Sedekah
- Bab 33 Kegelisahan
- Bab 34 Kunjungan rumah
- Bab 35 Jebakan
- Bab 36 Serangan Balik
- Bab 37 Meminta Tolong
- Bab 38 Masa Lalu
- Bab 39 Sifat Aslinya
- Bab 40 Mengekspos
- Bab 41 Kenapa kamu begitu berkeringat?
- Bab 42 Aku tidak menyukaimu
- Bab 43 lepaskan
- Bab 44 Bukan Aku
- Bab 45 Sungguh Galak
- Bab 46 Bukti
- Bab 47 Tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah
- Bab 48 Pria yang banyak rahasia
- Bab 49 Tidak bisa melihat orang dari penampilan
- Bab 50 Kejam
- Bab 51 Panggil Ayah
- Bab 52 Masuk akal
- Bab 53 Semakin antusias
- Bab 54 Kebetulan
- Bab 55 Maksudnya bukan seperti ini
- Bab 56 Tidak Mudah Terprovokasi
- Bab 57 Memegang Janji
- Bab 58 Dalam Hati Merasakan Kesenangan
- Bab 59 Tampaknya Mengerti
- Bab 60 Adanya Rasa Egois
- Bab 61 Kekuatan Yang Tidak Kecil
- Bab 62 Aneh Bisa Memilihmu
- Bab 63 Sedikit Memberikan Warna
- Bab 64 Inti
- Bab 65 Sangat Tidak Seimbang
- Bab 66 Seberapa Sulit
- Bab 67 Kamu Saja
- Bab 68 Penipu
- Bab 69 Komputer Canggih
- Bab 70 Juga Adalah Jebakan
- Bab 71 Mengetahui Kebenarannya
- Bab 72 Tidak tergantikan
- Bab 73 Hanya Pantas Menenteng Sepatu
- Bab 74 Jumlahnya Tidak Banyak
- Bab 75 Semoga Ada Hasilnya
- Bab 76 Melihat Keriuhan
- Bab 77 Pengaruh Yang Besar
- Bab 78 Tubuh Yang Bagus
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Tidak Peduli Bentuknya
- Bab 81 Menurutku Kamu Bisa
- Bab 82 Bukan Sesuatu Yang Istimewa
- Bab 83 Merasa Agak Bersalah
- Bab 84 Bukan Pemula
- Bab 85 Jelas Sekali Bukan
- Bab 86 Terlihat sedikit akrab
- Bab 87 Sangat mengejutkan
- Bab 88 Dalam satu malam
- Bab 89 Sekali Mendayung Dua Pulau Terlampaui
- Bab 90 Mendorongku ke tembok
- Bab 91 Ini Sangat Penting
- Bab 92 Gaya Apa
- Bab 93 Kebahagiaan Melayang
- Bab 94 Bukti Yang Sangat Kuat
- Bab 95 Memberikan Dampak Buruk Pada Tubuh
- Bab 96 Tidak masuk akal
- Bab 97 Tidak masuk akal
- Bab 98 Mengganggu wanita
- Bab 99 Dirimu yang menghindar
- Bab 100 Prajurit sedang dalam bahaya
- Bab 101 Pekerjaan Yang Sia-Sia
- Bab 102 Keluarga Yang Hebat
- Bab 103 Berusaha Tampil Sebaik Mungkin
- Bab 104 Benar-Benar Sangat Jahat
- Bab 105 Tidak Ada Kharisma
- Bab 106 Punya Reputasi
- Bab 107 Apa yang ingin dia lakukan
- Bab 108 Tidak tahu malu
- Bab 109 Solusi Yang Lebih Baik
- Bab 110 Ada harga diri
- Bab 111 Bagaimana membuktikannya
- Bab 112 Bagaimana Mungkin
- Bab 113 Hatinya jauh lebih tenang
- Bab 114 Benar Juga
- Bab 115 Tak Ternilai
- Bab 116 Kesan Pertama Yang Baik
- Bab 117 Tidak Sopan
- Bab 118 Pertempuran
- Bab 119 Menenangkan Diri Sendiri
- Bab 120 Apa kamu ingin mati
- Bab 121 Takdir Mempermainkan Manusia
- Bab 122 Benar-benar Bukan Manusia
- Bab 123 Menjaga Jarak
- Bab 124 Tidak Bisa Tenang
- Bab 125 Turut Prihatin Padamu
- Bab 126 Sangat kuat
- Bab 127 Mutiara di dalam Lautan
- Bab 128 Melihat aku dipermalukan
- Bab 129 Adalah orangku
- Bab 130 Lengan panjang
- Bab 131 Tidak bisa menahan emosi
- Bab 132 Citra perempuan
- Bab 133 sedikit mengejutkan
- Bab 134 Jalan Lain
- Bab 135 Menunggu kesempatan untuk pindah
- Bab 136 Tidak bisa diselesaikan
- Bab 137 Keterlaluan
- Bab 138 Jauh lebih rileks
- Bab 139 Aku akan melakukan yang terbaik
- Bab 140 Sesuai keinginanmu
- Bab 141 Mudah sekali
- Bab 142 Tidak bisa menikmati
- Bab 143 Panutan Belajarku
- Bab 144 Tidak sanggup Menerima
- Bab 145 Tiada habisnya
- Bab 146 Tidak Peduli
- Bab 147 Ingat
- Bab 148 Kamu Tidak Tahu Malu
- Bab 149 Tidak Bisa Menjebakku
- Bab 150 Niat Apa
- Bab 151 Dibuat Gila
- Bab 152 Berakting Sendiri
- Bab 153 Benar-Benar Hebat
- Bab 154 Mengompori
- Bab 155 Mendapatkan Keseimbangan
- Bab 156 Pemaluan Yang Besar
- Bab 157 Sangat berpengetahuan
- Bab 158 berkah dari kehidupan sebelumnya
- Bab 159 Tolong tenang sedikit
- Bab 160 Tidak bisa menyentuhku
- Bab 161 Kefokusan yang Sangat Tajam
- Bab 162 Berhati Kecil
- Bab 163 Hanya Ada Yang Lebih Bodoh
- Bab 164 Saling Memuji
- Bab 165 Sudah Tahu
- Bab 166 Kebahagiaan Terbesar
- Bab 167 Sempurna Tanpa Cacat Sedikipun
- Bab 168 Menyebarkan Keromantisan
- Bab 169 Muncul Kecurigaan
- Bab 170 Berpura-Pura Bodoh Padaku
- Bab 171 Bersikap Mendominasi
- Bab 172 Wajar
- Bab 173 Tidak Diragukan
- Bab 174 Banyak Tingkatan Yang Berbedaan
- Bab 175 Tidak Berdasar
- Bab 176 Membuatku Merasa Jijik
- Bab 177 Perkataan Mengejutkan
- Bab 178 Ahli Cinta
- Bab 179 Tidak Serius
- Bab 180 Sembunyi Dulu Saja
- Bab 181 Hal yang Baik
- Bab 182 Sangat Canggung
- Bab 183 Pasti Berhasil
- Bab 184 Solusi
- Bab 185 Rasa yang Dingin
- Bab 186 Tidak Punya Hati Nurani
- Bab 187 Bersikap Netral
- Bab 188 Terlihat Kuat Dari Luar, Akan Tetapi Dalamnya Sangat Lemah
- Bab 189 Kamu Tidak Akan Mengerti
- Bab 190 Seberapa Banyak yang Kamu Pahami
- Bab 191 Daya imajinani yang lumayan tinggi
- Bab 192 Tidak sempat mengurusi diri sendiri
- Bab 193 Sangat tegas
- Bab 194 Semakin mudah
- Bab 195 Bagaikan bermimpi
- Bab 196 Mengata-ngatai
- Bab 197 Membongkar Kartu Akhir
- Bab 198 Perilaku Pribadi
- Bab 199 Pertarungan Sengit
- Bab 200 Sulit Dipercaya
- Bab 201 Masuk akal
- Bab 202 Gentayangan di mana-mana
- Bab 203 Membereskan semuanya
- Bab 204 Begitu Lagak
- Bab 205 Harus Aku Akui
- Bab 206 Sangat berkualitas
- Bab 207 Tidak ada kemampuan
- Bab 208 Sikap apa
- Bab 209 Hal yang menakutkan
- Bab 210 Hubungan apa
- Bab 211 Hidup Bahagia
- Bab 212 Masuk Akal
- Bab 213 Bagaimana cara mengatasinya
- Bab 214 Membuat Orang Muntah Darah
- Bab 215 Tidak memperingatkan kamu
- Bab 216 Sudah Terbiasa
- Bab 217 Wanita Ku
- Bab 218 Jangan Terlalu Bersemangat
- Bab 219 Seorang Istri Harus Mematuhi Suaminya
- Bab 220 Posisinya Terlalu Rendah
- Bab 221 Ada Maksud Buruk Dibalik Perjamuan Makan
- Bab 222 Dia Tidak Peduli
- Bab 223 Bukan Orang Jahat
- Bab 224 Apa yang Perlu Ditebak?
- Bab 225 Jangan Bicara Omong Kosong Denganku
- Bab 226 Apakah dia tidak bisa melihatnya
- Bab 227 Mesra
- Bab 228 Sudah terjadi
- Bab 229 Motif yang sebenarnya
- Bab 230 Emosional
- Bab 231 Berusaha Lebih Keras
- Bab 232 Benar-Benar Hadiah Yang Besar
- Bab 233 Melakukan Pergerakan Setelah Adanya Pertimbangan
- Bab 234 Tunggu Kapan Lagi
- Bab 235 Sesuka Hati Berkata
- Bab 236 Masalah Penting
- Bab 237 Apa Artinya
- Bab 238 Terserah Padamu
- Bab 239 Berhenti Sebentar
- Bab 240 Yang Lebih Cantik
- Bab 241 Mulut binatang buas
- Bab 242 Tidak akan mengampunimu
- Bab 243 Suami istri yang saling mencintai
- Bab 244 Tidak bisa berkata-kata
- Bab 245 Kandidat yang paling cocok
- Bab 246 Ini tidak logis
- Bab 247 Tidak yakin
- Bab 248 Ada orang sengaja mengaturnya
- Bab 249 Frustasi
- Bab 250 Siapa lagi yang bisa
- Bab 251 Tidak Optimis
- Bab 252 Mengutamakan Kepentingan Bersama
- Bab 253 Mengakui Akan Mendapatkan Keringanan Hukuman
- Bab 254 Persiapan Mental
- Bab 255 Tak Berdaya
- Bab 256 Melamun
- Bab 257 Belajar Dari Kehidupan
- Bab 258 Menghindari Pertemuan
- Bab 259 Bertemu Lagi
- Bab 260 Orang Yang Terkenal
- Bab 261 Jangan menganggu terus
- Bab 262 Tidak Berkata apa-apa
- Bab 263 Tidak tergugah
- Bab 264 Binatang berpakaian manusia
- Bab 265 Ternyata begitu
- Bab 266 Mengganti Dengan Gaya Kelas Atas
- Bab 267 Bukan Masalah
- Bab 268 Terlepas Dari Rasa Beban
- Bab 269 Alasan Yang Mana
- Bab 270 Mempertanyakan Soal Makam
- Bab 271 Berkharisma
- Bab 272 Memiliki Tekanan Besar
- Bab 273 Bangunan Masih Sama Tapi Orang Sudah Berubah
- Bab 274 Kembali
- Bab 275 Jangan Membenciku
- Bab 276 Jatuh terluka
- Bab 277 Tetap bersikap tenang
- Bab 278 kembali berharap
- Bab 279 Persaingan sehat
- Bab 280 Silahkan kamu pergi
- Bab 281 Bahaya yang lebih besar
- Bab 282 Temani aku ngobrol
- Bab 283 Tebakannya langsung benar
- Bab 284 Sangat realistis
- Bab 285 Tak terduga
- Bab 286 Sangat berjodoh
- Bab 287 Waktu tidak bisa kembali
- Bab 288 Lama tidak bertemu
- Bab 289 Niat jahat
- Bab 290 Dekorasi yang indah
- Bab 291 Apa Yang Kamu Lakukan?
- Bab 292 Segera berkumpul kembali
- Bab 293 Bertemu dia lagi
- Bab 294 Pria Super Tampan
- Bab 295 Mengejutkan dan mengagumkan
- Bab 296 Jangan Hiraukan Dia
- Bab 297 Berkata Jujur
- Bab 298 Bukti
- Bab 299 Senang Di atas Penderitaan Oranglain
- Bab 300 Menghindar
- Bab 301 Pengkhianat
- Bab 302 Menyebalkan
- Bab 303 Fitnah
- Bab 304 Tinggal
- Bab 305 Kabur
- Bab 306 Nada salah
- Bab 307 Bicarakan baik-baik
- Bab 308 Menjadi patuh
- Bab 309 Menyuapimu
- Bab 310 Lubang hitam
- Bab 311 Membuat Penasaran
- Bab 312 Siapa Yang Sakit
- Bab 313 Merahasiakan
- Bab 314 Ditanya-tanya
- Bab 315 Tidak keluar
- Bab 316 Orang Pintar
- Bab 317 Aku Bukan Orang Luar
- Bab 318 Mencari Kamu
- Bab 319 Wajah Merona
- Bab 320 Pura-pura Sakit
- Bab 321 Bergerak
- Bab 322 Kita Akan Baik-Baik Saja
- Bab 323 Konflik
- Bab 324 Benar-Benar Sangat Mendesak
- Bab 325 Ternyata Enak Sekali
- Bab 326 Pribadi
- Bab 327 Tidak Tega
- Bab 328 Berkhianat
- Bab 329 Anak Gadis
- Bab 330 Ada Apa
- Bab 331 Tenang
- Bab 332 Menurut Kamu Bagaimana?
- Bab 333 Akrab
- Bab 334 Sudah Tidak Ada Masalah
- Bab 335 Orang Picik
- Bab 336 Tidak Bersalah
- Bab 337 Orang Yang Berguna
- Bab 338 Saudara
- Bab 339 Muda Dan Bersemangat
- Bab 340 Minta Maaf
- Bab 341 Foto Bersama
- Bab 342 Hadir
- Bab 343 Lalu Apa Maksudnya
- Bab 344 Wangi
- Bab 345 Orang Yang Tidak Penting
- Bab 346 Tenang
- Bab 347 Gadis cantik mabuk
- Bab 348 Apakah aku sudah gila
- Bab 349 Menyiksa
- Bab 350 Nanti kita bicarakan lagi
- Bab 351 Apa ini
- Bab 352 Melempar tangan
- Bab 353 Mempersulit
- Bab 354 Mengubah rencana
- Bab 355 Tuan Michael
- Bab 356 Kejadian Tak Terduga
- Bab 357 Bukan Dia
- Bab 358 Pasti Ada Persaingan
- Bab 359 Masalah Rumit
- Bab 360 Tempat Umum
- Bab 361 Mencari tahu
- Bab 362 Mendengarkanmu
- Bab 363 Apakah bodoh
- Bab 364 Penjudi
- Bab 365 Menangani
- Bab 366 – Bukan Urusanku
- Bab 367 Korban
- Bab 368 – Langsung berbicara ke intinya
- Bab 369 Kesedihan
- Bab 370 Aku Mengubah Pikiran Aku
- Bab 371 Sakit Hati
- Bab 372 Tidak Tega Hati
- Bab 373 tidak bercerita?
- Bab 374 Selalu sangat dalam
- Bab 375 tidak memaafkan
- Bab 376 Berpura-pura Tertarik
- Bab 377 Memutarbalikkan
- Bab 378 Kembali Diputarbalikkan
- Bab 379 Sudah Tidak Tahan Lagi
- Bab 380 Disengaja
- Bab 381 Salling Memaksa
- Bab 382 Dihalangi Didepan Pintu
- Bab 383 Membuat Masalah
- Bab 384 Makan-makan Keluarga
- Bab 385 Tidak Belajar Apa-apa
- Bab 386 Peran yang sulit
- Bab 387 Meledak Marah
- Bab 388 Rock
- Bab 389 Dia adalah adikku
- Bab 390 Tidak boleh
- Bab 391 Aku Juga Tidak Pergi
- Bab 392 Diduga Teman Lama
- Bab 393 Semuanya Terihat Familiar
- Bab 394 Aku Bukan Dia
- Bab 395 Benar-benar Palsu
- Bab 396 berpura-pura
- Bab 397 penghasutan
- Bab 398 perubahan tiba-tiba
- Bab 399 tidak terlambat
- Bab 400 ceritanya panjang
- Bab 401 Perasaan
- Bab 402 Buntu
- Bab 403 Datang Tak diundang
- Bab 404 Rencana
- Bab 405 Kemitraan
- Bab 406 Siasat
- Bab 407 Perjanjian
- Bab 408 Berterima kasih secara langsung
- Bab 409 Ada masalah
- Bab 410 Ternyata begitu
- Bab 411 Mengancam Aku?
- Bab 412 Wanita Muda Cantik
- Bab 413 Tunangan
- Bab 414 Mendengarkan Dia
- Bab 415 Kemenangan
- Bab 416 Kolaborasi yang Kuat
- Bab 417 Tidak Bisa Menerima
- Bab 418 Wawancara
- Bab 419 Pesta Minum
- Bab 420 Pergi
- Bab 421 Tiba-tiba dan tidak menduga
- Bab 422 Menunggu Kabar
- Bab 423 Mengkhianati
- Bab 424 Dikurung
- Bab 425 Transaksi
- Bab 426 fakta
- Bab 427 Sedikit lelah
- Bab 428 Mengakui
- Bab 429 Ayah
- Bab 430 Takdir
- Bab 431 Hati yang hampa
- Bab 432 Berbohong
- Bab 433 Mengambil barang milik orang lain
- Bab 434 Berakting
- Bab 435 Aneh
- Bab 436 Bertemu
- Bab 437 Pertemuan Tidak Menyenangkan
- Bab 438 Suami Istri Menjalani Hidupnya Masing-masing
- Bab 439 Nona Besar
- Bab 440 Kamu adalah Dia
- Bab 441 Kamu
- Bab 442 Ingatan Yang Hilang
- Bab 443 Berantakan
- Bab 444 Seluruh Situasi
- Bab 445 Kebakaran
- Bab 446 iblis
- bab 447 melarikan diri
- Bab 448 anjlok
- Bab 449 gelisah
- Bab 450 meminta bantuan
- Bab 451 Masalah pribadi
- Bab 452 Permasalahan dalam perusahaan
- Bab 453 Pengobatan Tradisional
- Bab 454 Tidak Mungkin Kambuh
- Bab 455 Bahagia
- Bab 456 dapat dipercaya
- Bab 457 cowok itu ganteng