Nikah Tanpa Cinta - Bab 280 Silahkan kamu pergi

Namun ketika aku dan Jerry Wang berjalan ke tempat parkir, aku mendapati mobil Yulianto Hua terparkir di sana. Jendela mobilnya dalam keadaan terbuka, tampak Yulianto Hua sedang duduk di kursi belakang mobil dengan sebuah laptop di pangkuannya, seolah sedang mengurusi pekerjaannya.

Dia adalah ketua yang bermartabat dari sebuah perusahaan besar, kenapa dia mengurusi pekerjaannya di area parkir Venture Park ?

Aku berpura-pura tidak melihatnya, dan terus berjalan ke arah mobil Cadillac putih yang diberikan perusahaan kepadaku.

Seorang pemuda berpakaian jas datang, dan dengan sopan membungkuk kepadaku sambil menyapaku dengan sebutan, nyonya Hua, tuan ingin memintamu untuk kesana sebentar.

Sebutan nyonya Hua sudah sangat asing bagiku, dan sebenarnya sekarang aku sudah tidak memiliki hubungan dengan sebutan ini.

Aku berkata kepada pemuda itu untuk memberitahu tuannya bahwa tuannya telah salah mengenali orang, aku bukan nyonya Hua.

Tetapi pemuda itu tidak pergi, "Tuan berkata bahwa anda pasti akan mengatakan bahwa dia salah mengenali orang, namun penglihatan tuan sangat bagus, tidak akan salah mengenali orang. Dia memerintahku bahwa aku harus membawamu ke sana, jika tidak, dia akan memecatku."

Yulianto Hua benar-benar terlalu cerdas, sungguh tidak tahu malu, mengancamku dengan pekerjaan anak muda ini. Aku tahu bahwa jika aku tidak pergi, dia tidak akan menyerah, jadi aku terpaksa mengikutnya kesana.

"Tunggulah dua menit, mari kita pergi makan malam setelah aku selesai memproses dua email ini, aku sudah memesan restorannya, aku juga telah menyiapkan tahu rebus kesukaanmu secara khusus untukmu." Kata Yulianto Hua kepadaku.

"Aku tidak berencana untuk pergi makan malam denganmu, dan jangan membiarkan orang lain memanggilku nyonya Hua, kita sudah tidak memiliki hubungan apa pun sekarang, tolong tahu batas." Kataku dengan dingin.

"Aku teringat, pria simpanan yang ada di sebelahmu itu adalah pria yang pernah minum denganmu dan difoto oleh reporter sebelumnya. Pada saat itu, kamu mengatakan bahwa kamu tidak bersalah, bagaimana kamu menjelaskannya sekarang ?" Tatapan Yulianto Hua masih tertuju pada laptopnya, tidak menatapku, dia memang sedang mengurusi pekerjaannya.

"Dia adalah karyawan perusahaanku, merupakan hal yang wajar jika aku pergi makan bersamanya, dan aku tidak perlu menjelaskan hal ini kepadamu."

"Aku mendengar bahwa Tongyu merekrut seorang CEO baru yang cantik, aku mengira siapa, ternyata itu adalah kamu. Kamu jelas tahu bahwa Tongyu dan Lanhai adalah pesaing, dan kamu masih mau pergi menjadi CEO Tongyu, apakah kamu bertekad untuk melawanku ?"

Yulianto Hua akhirnya menyelesaikan pekerjaannya dan menutup buku catatannya. Dia menatapku dengan dingin.

"Itu adalah pekerjaanku, aku tidak pernah berpikir untuk melawan siapa, aku harus pergi makan malam dengan rekanku, jika kamu menghentikanku lagi, aku akan menuntutmu atas pelecehan. Kita tidak memiliki hubungan apa pun sekarang, tolong tuan Hua sadar diri."

Setelah aku selesai berbicara, aku berjalan ke mobilku lagi, yang mengejutkanku adalah ternyata Yulianto Hua tidak mengejarku.

Jerry Wang menarik pintu belakang mobil untukku, dan berkata : silahkan, biar aku saja yang menyetir.

Aku mengabaikannya dan langsung duduk di kursi belakang. Jerry Wang membawa mobil keluar dari tempat parkir.

"CEO Yao, apa yang akan kita makan ?" Nada suara Jerry Wang tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya.

Aku berpikir sejenak, dan aku merasa bahwa aku benar-benar tidak ada nafsu makan.

Tetapi karena aku telah setuju untuk makan bersama Jerry Wang, maka bagaimana pun, aku harus menemaninya, yang paling penting adalah bisa mendapatkan informasi tentang situasi Tongyu darinya. Situasi yang nyata tidak bisa hanya dilihat dari laporan perusahaan.

Jadi, dengan santai aku menyebutkan nama sebuah restoran. Itu adalah sebuah restoran China yang bagus, tidak terlalu mewah, namun hidangannya enak.

Ketika tiba di restoran, aku memesan dua hidangan dan memberikan daftar makanan kepada Jerry Wang, kemudian mulai membicarakan urusan pekerjaan dengannya.

Jerry Wang tampak tak berdaya, "Tidak bisakah kita membicarakan hal-hal lain? Sekarang sudah waktunya pulang kerja, kenapa kita harus membicarakan urusan pekerjaan lagi ?"

"Bukankah kamu yang ingin melapor sesuatu kepadaku, mengapa kamu malah tidak tertarik untuk membicarakannya sekarang ? Jika kita tidak membicarakan urusan pekerjaan, apa yang bisa kita bicarakan ?"

"Tidak bisakah kita membicarakan hal-hal menarik lainnya ? Aku telah bekerja seharian, dan sekarang juga harus mengurusi pekerjaan, sungguh melelahkan." Jerry Wang tampak tidak senang.

Aku tidak peduli apakah dia senang atau tidak, aku datang makan malam dengannya hanya untuk membicarakan pekerjaan.

"Kamu juga tahu bahwa lawan utama kita adalah Lanhai Technology. Dari segi teknis, menurutmu berapa lama kita bisa melampaui Lanhai ?" Aku langsung menuju ke pokok bahasan.

"Bagaimana harus mengatakannya ya, mereka melakukannya lebih awal, kelebihannya adalah mereka memiliki jumlah pengguna. Tetapi, kita juga memiliki kelebihan, karena kita belajar beberapa hal dari mereka, maka kita bisa menghindari keputusan salah yang pernah mereka ambil. Selain itu, aku pernah bekerja di Lanhai, jadi keuntungan yang terlambat seperti ini menjadi jauh lebih jelas."

Aku mengangguk, meskipun aku tidak tahu banyak tentang teknologi, tetapi aku bisa mengerti bahwa apa yang dikatakan Jerry Wang sangat praktis dan tidak berlebihan.

Jerry Wang melanjutkan perkataannya : "Mengenai kapan kita bisa melampauinya, ini sulit untuk dikatakan. Karena ini tidak hanya bergantung pada kemajuan kita sendiri, tetapi juga memperhitungkan kemajuan pihak lawan. Winsen Chen adalah senior teknisi yang sangat terampil, apakah dia akan tiba-tiba menggunakan keterampilannya untuk meningkatkan produk mereka dengan cepat, ini sangat sulit untuk dikatakan. Karena beberapa teknologi, sifatnya adalah perubahan kualitatif yang mendadak, namun, satu hal yang pasti adalah meski kita tidak bisa mengungguli dalam waktu singkat, namun kita pasti bisa membuat produk yang hampir semaju mereka."

Aku mengangguk, aku mengerti maksudnya, daya saing suatu perusahaan bergantung pada produknya, juga adanya kemampuan kolaborasi dan kemampuan eksekusi dari departemen lain.

Saat ini makanan sudah disajikan, aku mengatakan kepadanya bahwa aku sudah mengerti, mari kita mulai makan.

"CEO Yao, aku mendengar desas desus bahwa Lanhai ingin mengakuisisi Tongyu dan sudah bersiap untuk berkompromi dengan kita, apakah ini benar?" Tanya Jerry Wang kepadaku.

Aku benar-benar tidak tahu akan hal ini, namun itu adalah hal yang wajar jika perusahaan yang bergerak di bidang yang sama lalu bergabung. Jika perusahaan yang bergerak di bidang yang sama digabungkan, itu dapat mengurangi pemborosan sumber daya yang disebabkan oleh persaingan.

"Aku belum menerima kabar apa pun terkait hal ini, tetapi jangan khawatir, Tongyu tidak akan diakuisisi oleh Lanhai. Di balik dukungan terbesar Tongyu adalah Nanhe Corporation yang kuat, kemungkinan diakuisisi sangat kecil. Tetapi kita tetap harus bekerja keras, jika tidak, kita tidak tahu kapan hal itu benar-benar terjadi."

Jerry Wang menghela napas, "Aku keluar dari Lanhai, jika Tongyu diakuisisi oleh mereka, maka aku tidak akan bertahan di perusahaan ini lagi."

Aku mengatakan kepadanya bahwa dia berpikir terlalu banyak, tidak perlu memikirkan terlalu banyak, kerjakan pekerjaanmu dengan baik saja.

Hidangan sudah siap disajikan, kami sedang bersiap-siap untuk makan, tetapi seseorang datang pada saat ini, orang itu adalah Yulianto Hua.

Dia melihat-lihat makanan yang ada di atas meja, dan mengangguk, "Lumayan, sangat bisa dimakan."

Kemudian dia melihat ke arah Jerry Wang, "Pergilah, aku akan menemani istriku makan."

Jerry Wang menatapku, lalu berkata dengan ekspresi tidak senang, "Apa hak kamu ?"

"Restoran ini tidak menyambutmu, jadi kamu tidak boleh makan di sini." Yulianto Hua mengambil sumpitnya dan mencicipi hidangan, "Um, lumayan enak."

"Aku belum pernah mendengar tentang restoran yang tidak menerima tamu, kamu tidak berhak mengatakannya." Tentu saja Jerry Wang mengabaikannya.

"Tentu aku berhak mengatakannya, karena aku telah membeli restoran ini, sekarang ini adalah restoranku, jika aku tidak mengizinkanmu untuk makan di sini, maka kamu tidak boleh makan di sini, tidak peduli seberapa kamu ingin membayarku." Kata Yulianto Hua dengan santai.

Sepertinya aku pernah melihat gaya hidup ini sebelumnya, standar 'orang kaya baru' menggunakan uang untuk menekan orang lain, dan menghina orang lain dengan kekuasaan.

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu