Nikah Tanpa Cinta - Bab 221 Ada Maksud Buruk Dibalik Perjamuan Makan

Di ujung telepon, Keith berkata ingin bertemu denganku. Aku pun segera mengatakan kepadanya bahwa aku sedang sibuk, sehingga tidak memiliki waktu untuk bertemu dengannya.

Keith pun menjadi agak kesal, tetapi dia tidak mengatakan sesuatu yang buruk. Hanya saja, dengan enggan dia bertanya apakah bisa untuk membuat janji dulu denganku.

Aku berkata padanya bahwa aku tidak memiliki waktu luang dalam beberapa hari kedepan. Kemudian aku juga berkata padanya, bahwa aku akan memberi tahunya jika aku sudah memiliki waktu.

Dia pun pada akhirnya tidak bisa membantu tetapi mengutarakan kekesalannya, "Ivory, apa yang membuatmu menjadi begitu sombong seperti ini?"

Aku sungguh malas mempedulikannya, segera menutup telepon itu. Kemudian dia menelepon lagi, tapi aku segera mematikannya.

Tepat seperti yang apa dikatakan Yulianto bahwa berita tentang pembiayaan Lanhai Technology sedang hangat-hangatnya dibicarakan di Internet, bahkan semakin lama semakin memanas. Diberitakan oleh orang yang mengetahui situasi tersebut, bahwa biaya Lanhai Technology telah ada, menurut penilaian perusahaan itu mencapai 5 miliar yuan, dan akan segera dipasarkan di Nasdaq paling lambat tahun depan.

Saat ini Lanhai Technology sedang hangat-hangatnya. Sehingga sebagai CEO nya, aku tentu mendapat banyak pujian.

Nama dan foto ku sering terpampang di Internet, bahkan para reporter yang mendukungku, membuat foto ku menjadi tampak sangat indah. Beberapa netizen menyebut ku sebegai "CEO Wanita Termuda di Shanghai".

Selain ada perasaan malu, hatiku juga dipenuhi dengan rasa bahagia.

Untuk dapat dihargai dan menjadi pusat perhatian itu tidak bisa dibeli dengan uang. Sungguh tidak dapat di ungkapkan dengan kata-kata, rasa bangga yang muncul setelah memuaskan banyak orang, ataupun nilai yang di capai setelah mendapat pengakuan orang lain.

Ketika waktu semakin larut, aku menerima telepon dari Yulianto, dikatakan bahwa dia mendapat telepon dari Erika yang menyuruhnya untuk makan malam di rumah Keluarga Hua. Dikatakan juga bahwa Hendra merindukan cucunya, sehingga menyuruh untuk membawa Melvin ikut, dia ingin bertemu dengannya.

Begitu mendengar bahwa Melvin juga akan ikut, hatiku pun mulai merasa gugup.

Aku berkata: "Kita berdua saja yang pergi, tidak perlu mengajak Melvin untuk ikut. Aku takut mereka akan berlaku buruk kepada Melvin."

Aku harus menjadi waspada dengan apa yang telah terjadi. Aku masih tidak dapat merasa tenang dengan kejadian terakhir kali.

Yulianto pun berkata: "Kamu tidak perlu terlalu khawatir. Lagipula sampai saat ini, tidak ada yang berani untuk belaku jahat terhadap Melvin. Jika kita tidak membawa anak kita, maka kita akan tampak sombong. Jadi lebih baik jika kita mengajaknya. Tenanglah, kali ini aku akan menjamin keselamatan anak kita dan dirimu. Aku tidak akan pernah membiarkan hal itu terulang lagi."

Setelah mendapatkan jaminannya, aku pun merasa tenang. Aku mempercayainya, dia pasti akan melakukan apa yang sudah dia katakan itu.

Dengan begitu, tentu saja aku tidak memiliki sesuatu yang dapat dikatakan lagi. Usai pulang kerja, aku pergi menjemput Melvin, lalu membawanya ke rumah mewah Keluarga Hua.

"Bu, aku tidak suka datang ke sini. Rumah ini terlalu besar, jadi akan mudah untuk tersesat," Melvin berdiri di halaman di depan White House, menolak untuk masuk ke dalam.

Terkadang jika di dengar dengan saksama, ucapan seorang bocah cilik dapat mengejutkan hati.

Dia berkata, "Rumah itu terlalu besar, mudah tersesat." itu seperti kata-kata alegoris orang dewasa. Berapa banyak orang di dunia ini yang akan akan tersesat dalam kesibukan?

"Kakek sungguh merindukamu. Jika kamu tidak pergi, maka dia akan merasa sedih. Jadi kamu harus masuk," aku membungkuk, dengan penuh kesabaran menasihatinya.

"Jika Kakek merindukanku, lalu mengapa dia tidak datang ke rumah kita saja untuk menemuiku? Mengapa Kakek selalu ingin kita datang ke sini?" tanya Melvin.

Pertanyaannya itu membuatku tercengang. Aku tidak mengira dia akan berpikir seperti ini.

“Karena Kakek sangat sibuk, jadi dia tidak punya waktu untuk pergi ke rumah kita. Jadi kita lah yang datang ke sini.” Aku memberi penjelasan.

"Kalau begitu, Ibu dan ayah juga sibuk, aku pun juga sibuk. Aku bahkan sibuk membaca komik," ucap Melvin, sambil cemburut.

Aku merasa kesal, juga merasa bahwa itu sangat lucu, "Sudahlah, Kakek adalah orang tua yang harus kita hormati. Sudah keharusan kita untuk datang menemui Kakek. Apakah kamu mengerti"

Melvin dengan tampak enggan, berkata, "Baiklah."

Aku pun mengandeng Melvin masuk ke dalam White House. Sebelum Yulianto tiba, ada pelayan yang menyuruhku untuk menitip Melvin kepada mereka. Aku pun tidak tidak melakukannya. Aku berkata, "Tidak perlu, aku sunguh merasa bosan. Aku ingin berjalan-jalan di taman bersama anakku."

Sampai ketika Yulianto telah tiba, aku baru masuk ke dalam bersamanya.

Karena kami datang terlambat, semua hidangan sudah disajikan.

Tokoh-tokoh penting Keluarga Hua pun juga hadir, ditambah dua orang tamu, yaitu Felicia dan Keith.

Dengan adanya keberadaan orang luar, tandanya ini bukanlah makan malam keluarga. Ini tampak seperti sebuah pertemuan.

Aku dan Yulianto pun mengerti dengan jelas,bahwa tujuan mereka menyuruh kami datang ialah untuk membicarakan Lanhai Technology.

Semua yang terjadi saat ini, sama seperti apa yang sudah diduga oleh Yulianto.

Baik Daniel maupun Howard, mereka berdua tidak memiliki keturunan, jadi secara alami Melvin akan menjadi satu-satunya cucu kesayangan di keluarga ini.

Hendra bahkan menyarankan agar Melvin makan bersama di meja, tetapi Yulianto tidak menyetujuinya. Karena di dalam aturan Keluarga Hua, dikatakan bahwa anak-anak tidak boleh makan di meja, jadi mereka tidak boleh terlalu memanjakan anak-anak.

Tatapan Felicia sungguh tajam, bagaikan pisau yang hampir tidak pernah berpaling dariku, tapi aku tidak takut padanya. Ini adalah Keluarga Hua. Aku adalah menantu dari Keluarga Hua. Dia hanya tamu yang diundang oleh Keluarga Hua, sehingga dia tentu tidak berani untuk membuat keributan di sini.

Sebenarnya, dia hampir saja menjadi menantu Keluarga Hua dan menjadi salah satu pemilik di sini.

Jika aku menjadi dirinya, maka bagaimanapun juga aku tidak akan pernah mau masuk ke dalam Keluarga Hua, karena Yulianto pun sudah memilih untuk meninggalkannya, lalu melarikan diri dengan wanita lain di luar sana. Jika dipikir-pikir dia memang memiliki cukup banyak alasan untuk membenciku.

"Ayo, kita bersulang. Terima kasih Felicia karena telah bergabung untuk makan malam dengan keluarga kami," ujar Hendra sambil mengangkat gelasnya.

Hendra menyebut nama Felicia, tapi tidak menyebut tamu lainnya, yaitu Keith.

Aku melirik Keith dan Erika. Ekspresi di wajah Keith tampak dengan jelas berubah, tetapi Erika tampak tetap tenang, tidak memiliki ekspresi apapun.

“Terima kasih, Direktur. Aku pun juga sangat senang dapat makan malam dengan kalian. Terima kasih karena tidak memperlakukan diriku sebagai orang luar,” ujar Felicia.

Semua orang pun meminum satu gelas anggur, tapi tidak dengan diriku dan Yulianto. Kami meminum jus segar.

"Nona Chen, kamu memang bukanlah orang luar. Kamu adalah Direktur Perusahaan. Keluarga kita berdua pun memang berteman. Kamu memang selalu menjadi bagian dari keluarga kami," ucap Daniel.

Dalam benakku aku berpikir, melihat Felicia dan Daniel bersulang, lalu saling berbincang, apakah mereka berdua itu akan berkolega?

"Oh ya Keith, apa yang akan kamu ingin katakan padaku sore ini?" Hendra menatap kearah Keith.

"Begini Direktur, hari ini ada sesorang Direktur yang mengatakan bahwa Lanhai Technology awalnya merupakan proyek yang akan diakuisisi, tetapi saat ini proyek itu telah berhasil. Sehingga akan lebih baik jika Lanhai Technology bergabung ke dalam perusahaan, daripada membiarkan orang lain memilikinya. Melakukan akuisisi dengan Lanhai Technolog, yang awalnya adalah rencana perusahaan,"' ujar Keith dengan lantang.

Aku dan Yulianto tidak mengatakan apa-apa, kami hanya menundukkan kepala untuk makan.

Dapat dilihat bahwa Keith yang membuka topik pembicaraan ini, namun nyatanya, Hendra lah yang ingin mengantikan melalu perataan Keith.

Alasan kehadiran Keith pada hari ini, bukanlah untuk makan malam, tetapi karena dia dipaksa untuk mengatakan kebenarannya.

Layaknya orang bodoh, dia pun cocok untuk melakukan hal seperti ini.

"Aku setuju dengan itu. Karena Lanhai Technology awalnya merupakan bagian dalam perusahaan, itu tidak boleh dimiliki secara pribadi. Aku yakin Yulianto juga akan mempertimbangkan hal ini secara menyeluruh, lalu akan membuat Lanhai Technology masuk ke dalam sistem Hua's Inter Company," Daniel mendukung.

"Aku selalu berpikir seperti ini, saran ku dan Direktur yang lainnya pun juga sama," Felicia segera berkata.

Saat itu, dalam sekejap ada tiga orang menekan ku dan Yulianto. Ini bukanlah sesuatu yang terjadi begitu saja, pasti telah direncanakan.

Perjamuan ini memang diadakan karena ada maksud buruk. Meskipun perjamuan ini tidak direncanakan untuk menghabiskan orang yang ada di dalamnya, tapi perjamuan ini telah disiapkan untuk membuatku dan Yulianto masuk ke dalam perangkap.

Aku dan Yulianto masih tidak mengatakan sepatah kata pun. Ini adalah makan malam Keluarga Hua. Jika ingin membicarakannya, maka Yulianto dapat lebih dulu mengatakannya, aku tidak sedang terburu-buru.

“Yulianto, mengapa kamu tidak bicara? Apa maksudmu?” Erika sudah kehilangan kesabarannya, segera bertanya pada Yulianto.

"Apa nya maksudku?" Yulianto mengangkat kepalanya, lalu bertanya, seakan tidak tahu apa yang mereka bicarakan.

"Apakah kamu setuju dengan saran mereka?" Erika bertanya.

"Aku sedang tidak fokus barusan, sehingga tidak mendengar apa yang kalian katakan, saran seperti apa?" Yulianto berkata dengan ringan.

Semua orang yang berada di atas meja saling memandang. Tidak ada yang percaya jika Yulianto tidak mendengarnya. Bahkan, aku sendiri pun juga tidak mempercayainya.

Dapatkah Yulianto menjadi tidak fokus ketika mendengar topik pembicaraan yang penting seperti itu?

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu