Nikah Tanpa Cinta - Bab 302 Menyebalkan

Meskipun aku tidak puas, tetapi aku tidak menunjukannya, aku hanya menganggukan kepala. “Baik, aku mengerti.”

Peter Shen masih cemas, berkata kepadaku, “CEO Yao jangan menyetujui Winsen Chen, jika dia datang ke perusahaan, maka akan menjadi sebuah bencana.

Aku tidak menunjukkan sikap yang jelas, dan hanya berkata kamu pergi lanjutkan pekerjaan mu, aku juga harus menyelesaikan masalah lain.

Melihat bayangan tubuh Peter Shen, di benak ku memikirkan ekspresi wajahnya. Dia dibandingkan dengan dia yang dulu, memang sekarang lebih baik, dia sekarang rajin bekerja, dan berambisi besar untuk membuat perusahaan lebih baik, benar-benar merupakan kinerja mengetahui rasa malu dan menjadi berani. Tapi ada sesuatu dalam dirinya, itu tidak bisa diubah sama sekali, itulah gayanya dalam melakukan sesuatu, itu adalah sifatnya.

Beberapa semakin unggul, namun akan ada sesutau yang menjadi masalah. Peter Shen adalah orang seperti itu. Tapi tidak ada yang sempurna, sejak zaman kuno.

Aku memperingatkan diriku sendiri, jangan masuk terlalu terlibat dalam masalah perusahaan Yulianto Hua, pada dasarnya memang bukan masalah aku. Tenangkan diri, dan bekerja keras adalah tujuan utama.

Menenankan diri dan kembali bekerja, sambil berpikir, jika Julian Tsu mendapat masalah seperti ini, bagaimana dia akan menyelesaikannya? Apakah dia akan membantu Winsen Chen, apakah dia masih akan memperkerjakan orang seperti Peter Shen?

Jadi aku hanya menelepon dia, ternyata malah sekretaris dia yang menjawabnya. Dan mengatakan bahwa Julian Tsu tidak bisa menjawab telepon. Menanya aku ada masalah apa.

Aku merasa sekidit aneh, biasanya jika aku yang menelepon, seberapa sibuknya Julian Tsu dia akan mengangkat teleponnya sendiri, kali ini malah dia tidak menerima telepon, apa yang dia sibukkan?

Aku bertanya kepada CEO Tsu kapan dia memiliki waktu, aku akan menelepon kembali. Sekretaris itu berkata sekarang dia belum tahu, jika CEO Tsu memiliki waktu, dia akan mencari aku.

Semakin aku berpikir ada yang tidak beres. Sebagai sekretaris pribadi, seharusnya mengetahui jadwal Julian Tsu, berapa lama Julian Tsu bekerja, dia pasti tahu, dia tidak mungkin tidak mengetahuinya.

Aku berkata aku mencari CEO Tsu atas masalah yang mendadak, bisakah kamu memberikan aku waktu yang pasti, aku baru menelepon kembali?

Dia berkata jika dia memiliki masalah yang mendadak, boleh langsung memberi tahu dia, dia akan memebri tahu atasan, boleh juga segera menghubungi CEO yang lain.

Kali ini aku marah, aku bilang kamu sengaja tidak membiarkan aku menghubungi CEO Tsu? Masalah pekerjaan aku hanya dia yang dapat menyelesaikannya, jika kamu tidak membiarkan dia menghubungi aku, aku akan segera pergi ke Kota Y menemui CEO Tsu.

Di sisi lain dia mendengar nada bicara aku yang tidak benar, segera meminta maaf, berkata CEO Yao kamu jangan marah, bukan aku tidak membiarkan kamu menghubungi CEO Tsu. Melainkan sekarang dia sedang tidak dapat di hubungi.

Aku bertanya kembali sebernarnya kenapa dia tidak menjawab telepon, katakan kepada aku sekarang.

Dia ragu sejenak, baru berkata jujur, ternyata Julian Tsu sedang sakit.

Setelah aku mendengar aku menjadi cemas, Julian Tsu pasti sakit berat, jika tidak tidak mungkin dia tidak menjawab teleponku. Aku segera menyuruh sekretarisku untuk membeli tiket pesawat, aku mau pergi ke Kota Y menjenguk Julian Tsu.

Sesampai aku di Kota Y, waktu telah menunjukkan jam enam malam. Mencari tahu dimana rumah sakit Julian Tsu di rawat, aku bergegas kesana.

Setelah sampai bertanya kepada resepsionis, malah berkata tidak ada pasien bernama Julian Tsu. Aku lalu menelepon sekretaris Julian Tsu untuk memastikan, benar berada di rumah sakut ini, tetapi sekretaris itu tidak berada di rumah sakit, karena dia sedang bekerja sama dengan sekretaris lain dalam tugas sederhana.

Aku mengetahui pihak rumah sakit menerima pemberitahuan, untuk tidak membocorkan informasi tentang keberadaan dan penyakit Julian Tsu, maka dari itu mereka segera berkata bahwa orang seperti ini di rumah sakit ini.

Tidak ada cara lain, aku hanya bisa menelepon Nadine Jiang, bertanya dimana kamar Julian Tsu .

Nadine Jiangmalah bertanya darimana aku tahu Julian Tsu di rawat di ruma sakit, aku takut dia menyalahkan sekretaris Julian Tsu karena membocorkan kabar Julian Tsu sedang sakit, aku berkata bahwa memdengarnya dari seorang teman. Maka ingin datang menjenguk dia.

Nadine Jiang berkata bahwa Julian Tsu hanya sakit ringan, menyuruh aku untuk jangan khawatir, pentingkan pekerjaan saja. Selain itu, menyuruh aku untuk pulang ke Shanghai untuk kembali berkerja, tidak perlu menjenguk.

Aku sendiri sudah datang, malah tidak memperbolehkan aku untuk menjenguk, ini sangat tidak manusiawi. Aku berkata aku akan mengerjakan pekerjaan aku dengan baik, selain itu aku sudah tiba di sini, biarkan aku melihat menjenguk sebentar kemudian pulang.

Nadine Jiang berkata kalau begitu baiklah, kamu pergi ke area ruang rawat inap 1, Julian berada di kamar no.1. Kamu pergi lihat dia.

Aku mencari tahu dimana area ruang inap 1, ternyata adalah kamar khusus untuk pasien VIP, disini di design lagi sebuah pintu, bagi yang menjenguk harus mendaftar, berjaga-jaga jika ada orang luar yang masuk. Orang yang mendaftar, harus membawa kartu identitas dan memberitahu pasien yang hendak di jenguk, setelah pihak keluarga pasien telah mengizinkan untuk menjenguk, baru dapat masuk.

Setelah aku mendaftar, pekerja menyuruh aku untuk menunggu sejenak, dia ingin memverifikasi, pasien atau keluarga pasien apakah mereka menyetujui aku untuk masuk.

Setelah dia kembali dan memberitahu aku, bahwa keluarga pasien tidak menyetujui aku untuk menjenguk.

Aku sedikit kesal, Aku telah tiba disini. Malah tidak memperbolehkan aku untuk menjenguk? Apa maksudnya? Aku bertanya kepada staf itu, siapa dari keluarga pasien itu yang menolak aku untuk menjenguk?

“Aku”

Saat itu dari dalam muncul seorang wanita muda, memakai gaun merah, dengan tubuh molek, fitur wajahnya yang indah, bentuk wajah biji melon, kulit yang lembut dan putih, sangat cantik.

Aku tidak pernah bertemu dengan wanita ini, dan mengira apakah dia adalah pacar baru Julian Tsu? Jika tidak mengapa dia melarangku untuk menjenguk Julian Tsu?

“Halo, maaf kamu siapa? Aku adalah adik Julian Tsu, aku hanya ingin menjenguknya, dan aku akan pergi.” Aku mencoba untuk berbicara dengan sopan.

“Dia tidak ingin bertemu denganmu. Kamu pulang saja.” Wanita itu sedikit mengangkat dagunya, dan berbicara dengan sombong.

Aku benar-benar tidak percaya, aku tidak percaya Julian Tsu tidak ingin bertemu denganku. Aku datang jauh-jauh untuk menjenguknya, mengapa dia tidak ingin bertemu denganku? Dan sikap wanita cantic ini sangat sombong, membuatku merasa tidak senang. Sebenarnya darimana adal muasal orang ini?

“Permisi kamu ini siapa?” Aku mencoba bertanya dengan tenang.

“Untuk apa kamu peduli siapa? Mengapa aku harus memberitahukannya kepadamu? Kamu ini siapa?” tiba-tiba dia berkata dengan kasar.

Ini membuatku semakin jijik, aku datang dari Shanghai jauh-jauh, dalam hati hanya ingin segera bertemu dengan Julian Tsu, tetapi sepanjang perjalanan ini banyak rintangan, dan pada akhirnya muncul orang yang bertanya siapa aku ini?

“Sebenarnya kamu ini siapa? Tolong perhatikan perkataanmu.” Aku sudah tidak bisa menahan emosiku.

“Mengapa aku harus memperhatikan perkataanku sendiri? Aku memang mengatakannya, kamu ini apa? Seorang janda yang pernah masuk penjara, dan ingin mendaki keatas keluarga Tsu aku, dan mengaku adalah adik Julian Tsu, apakah kamu pantas? Tidak tahu untuk mengaca diri sendiri.” Kata wanita itu dengan jijik.

Kali ini aku bisa memastikan, bahwa wanita ini mengenaliku. Dan sangat tahu dengan latar belakangku, kalau tidak dia tidak akan berkata begitu padaku.

Dan dia pasti memiliki hubungan yang erat dengan Keluarga Tsu, jika tidak dia tidak akan “Memanjat tinggi Keluarga Tsu aku”. Hanya saja aku tidak pernah bertemu dengannya, sebenarnya dia ini siapa?

Aku memutuskan untuk tidak bertengkar dengannya, meskipun dia cantic, tetapi tidak memiliki sopan santun. Jika aku melanjutkan pembicaraan ini, hanya akan membuatku kesal, dan tujuan aku hanya ingin menjenguk Julian Tsu, aku tidak bisa tinggal disini selamanya.

Jadi aku menelepon Nadine Jiang lagi, dan mengatakan aku telah tiba di area rawat inap, tetapi di cegat oleh seorang wanita, dia tidak membiarkanku untuk menemui Julian Tsu.

Nadine Jiang mengatakan aku sudah tahu, kamu berikan telepon ini padanya.

Nadine Jiang berbicara padanya, seharusnya dia dalah seorang wanita yang cantic.

Novel Terkait

Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu