Nikah Tanpa Cinta - Bab 349 Menyiksa

Siang ini Yulianto Hua makan sangat banyak, diam-diam aku tertawa di dalam hati, mungkin tadi malam benar-benar membuatnya kelelahan?

“Makanan hari ini sangat enak. Semakin lama keahlian memasak Kak Yulie semakin bagus.” Yulianto Hua akhirnya selesai makan, lalu dia berkata dengan puas.

“Ini karena Nyonya sudah kembali, jadi suasana hati Tuan menjadi baik dan nafsu makan Tuan juga jadi baik, karena itulah Tuan makan dengan lahap.” Kak Yulie berkata sambil tersenyum.

“Dengar tidak, aku adalah mataharimu, setelah aku menyinarimu, kamu langsung merasa hangat. Karena aku datang, nafsu makanmu jadi baik, jadi kamu harus lebih menyanjungku.” aku melirik Yulianto Hua.

"Bukankah aku selalu menyanjungmu? Hanya belum sampai ke tahap menyembahmu seperti menyembah dewa. Seharusnya kamu merasa puas. Betapa menderitanya aku, betapa sulitnya aku."

Ada makna lain dalam ucapan Yulianto Hua ini, sepertinya dia sedang menyinggung apa yang terjadi tadi malam, aku sedikit tidak berani membalas ucapannya.

“Tuan dan Nyonya bisa rujuk seperti dulu, benar-benar sangat baik. Kalian bisa rujuk, kami juga bahagia,” kata Kak Yulie.

"Kak Yulie, aku tidak rujuk dengannya. Sekarang nyonya di rumah ini bukan aku lagi, kamu harus mempersiapkan diri."

Kak Yulie menatapku lalu menatap Yulianto Hua, "Mana mungkin tidak rujuk, jelas-jelas hubungan kalian sangat baik. Selama Nyonya tidak ada, Tuan tidak pernah membiarkan wanita lain datang kesini! Nyonya jangan terlalu curiga. "

Yulianto Hua ikut melirikku, "Dengar tidak? Kak Yulie adalah orang yang bijaksana, jadi jangan terlalu curigaan! Kamu harus hidup dengan lebih bijaksana!"

"Justru aku terlalu bijaksana jadi aku tidak akan rujuk denganmu. Kak Yulie pasti belum tahu, Tuan kita ini, sekarang sudah punya tunangan kecil yang sedang kuliah. Setelah gadis kecil itu tamat kuliah, dia akan menikah dengannya. Jadi aku hanya persinggahan, bisa tinggal sehari berarti satu hari. "

Karena gegabah, aku malah mengatakan isi hatiku.

Sorot mata dan raut wajah Yulianto Hua berubah, "Bagaimana kamu bisa tahu?"

Ekspresi wajahnya membuat hatiku sakit, ini berarti, apa yang aku katakan benar. Kalau tidak, ekspresi wajahnya tidak akan seperti ini.

“Tuan Hua, menurutmu kertas bisa membungkus api tidak? Kalau tidak ingin ada yang tahu, jangan melakukannya. Kamu pikir kamu bisa menyembunyikannya dari semua orang?” saat berbicara hatiku terasa sangat sakit.

Aku tidak pernah langsung menanyakan hal ini kepada Yulianto Hua, mungkin juga karena aku masih berangan-angan, berharap semua ini tidak benar, tapi hari ini setelah aku mengatakannya, dan setelah mengkonfirmasi hal ini, hatiku benar-benar sakit dan membuatku sesak nafas.

Ada beberapa hal sebenarnya aku hanya membohongi diri sendiri. Tapi bagaimanapun juga, aku tidak bisa terus membohongi diriku karena kenyataannya ada di depan mata.

"Tuan, ini tidak benar kan. Kalau Anda benar-benar berbuat seperti ini, kami tidak akan bekerja di sini lagi! Selama ini, Anda hanya mengizinkan Nyonya datang ke rumah ini, dan kami hanya mengenalinya sebagai Nyonya rumah ini, wanita yang lainnya, kami tidak akan mengenalinya! ”Kakak Yulie juga emosional.

Tentu saja Kak Yulie berbicara seperti itu demi aku, meskipun dia adalah seorang pembantu, tapi hubungan kami sangat dekat seperti keluarga. Dia juga tahu apa yang dia katakan tidak ada gunanya, tetapi dia tetap mengatakannya, hal ini membuatku sangat terharu.

“Kak Yulie kamu juga sudah bilang, hanya Ivory Yao yang pernah datang ke rumah ini dan aku tidak pernah membiarkan wanita lain masuk ke rumah ini, kan? Kalau begitu kenapa kalian masih percaya aku akan menikahi wanita lain? ”Yulianto Hua berkata sambil menatapku.

Aku tidak ingin melanjutkan membahas masalah ini. Hatiku sesak, aku tidak ingin membahasnya lagi.

“Kalau tidak ada hal seperti itu, Tuan jelaskan kepada Nyonya, katakan padanya tidak ada hal seperti itu.” masalah kami membuat Kak Yulie sangat cemas.

Yulianto Hua menatapku, "Kalau aku menjelaskannya, apakah kamu mau mendengarkannya?"

Aku langsung menolak, "Aku tidak mau dengar."

Yulianto Hua menatap Kak Yulie dengan tatapan tidak berdosa, "Lihat, aku sudah tahu dia tidak akan mendengarkan penjelasanku, kalian masih menyalahkan aku?"

Kak Yulie mulai panik, “Nyonya, dengarkan penjelasan Tuan, mungkin ada sesuatu di balik semua ini? Kenapa kamu tidak mendengarkan penjelasannya?

"Kak Yulie, kamu terlalu baik. Kalau seorang pria ingin berbohong kepadamu, dia bisa mengarang berbagai macam cerita untuk membohongimu. Kemampuan seorang pria dalam bercerita benar-benar lebih hebat dari yang kamu bayangkan. Sudah, makan siang ini sangat enak, terima kasih Kak Yulie sudah bersusah payah membuatkan makan siang untukku. Aku juga mau pergi dulu. "

“Kamu mau kemana? Bukankah hari ini akhir pekan. Kamu juga tidak perlu pergi kerja, kamu mau kemana?” Yulianto Hua menghentikanku.

"Ada urusan pribadi yang perlu aku urus, minggir."

“Kalau ada urusan pribadi, aku akan menemanimu. Lagian hari ini aku tidak perlu pergi kerja,” kata Yulianto Hua.

“Aku tidak ingin kamu menemaniku. Aku ingin mengurus urusan pribadi, kalau kamu ikut tidak terlalu baik.” Aku menolak dengan dingin.

“Urusan pribadi apa yang perlu kamu urus? Kenapa kamu tidak mengizinkan aku menemanimu?”suara Yulianto Hua juga semakin dingin.

"Karena ini adalah urusan pribadi, tentu saja aku tidak bisa mengatakannya, Tuan Hua tolong minggir, aku benar-benar harus pergi."

Kebetulan, saat ini ponselku bergetar, ketika aku melihat nomornya, ternyata Michael Lu yang menelepon.

Aku tidak boleh membiarkan Yulianto Hua tahu Michael Lu yang meneleponku, kalau tidak, dia pasti tidak akan membiarkanku pergi. Aku berjalan ke samping untuk mengangkat telepon, untungnya, Yulianto Hua masih punya sopan santun, dia tidak mengikutiku dan mendengarkan percakapanku di telepon.

"Ada apa?"

"Lihat bicaramu, kalau tidak ada apa-apa memangnya aku tidak boleh meneleponmu? Kamu pikir aku seperti kamu, baru mencariku kalau ada sesuatu? Aku hanya ingin makan denganmu, tidak boleh?" Kata Michael Lu.

"Aku sudah makan, kalau ada sesuatu langsung katakan saja."

"Kita bicara saat bertemu saja, ada sesuatu yang bagus yang ingin aku berikan kepadamu."

Dalam hati aku bertanya-tanya, apa yang ingin Michael Lu berikan padaku? Tapi dia bukan orang yang akan membohongiku. Kalau dia bilang kalau ada sesuatu yang bagus, pasti ada sesuatu yang ingin dia berikan kepadaku, mengenai bagus atau tidaknya masih belum jelas .

"Baik, kirimkan lokasinya kepadaku, aku akan pergi menemuimu."

“Benar-benar menyenangkan, seharusnya kamu selalu menyenangkan seperti ini. Aku akan segera mengirimkan lokasinya kepadamu.” kata Michael Lu.

Setelah aku menutup telepon Michael Lu, Yulianto Hua datang menghampiriku, "Kamu janjian dengan seseorang?"

"Iya," jawabku datar, "Tadi malam aku minum terlalu banyak dan aku benar-benar minta maaf karena sudah merepotkanmu. Kelak tidak akan terulang lagi."

Yulianto Hua mengerutkan keningnya, "Kenapa kamu bicara seperti ini, tadi malam sangat baik, tidak merepotkan. Kenapa tiba-tiba kamu menjauhiku?"

Aku tidak memberikan penjelasan kepadanya, "Aku pergi dulu, terima kasih tadi malam kamu sudah mengizinkanku tinggal disini."

Yulianto Hua mencengkeram lenganku lalu berkata, "Haruskah seperti ini? Langsung memalingkan wajah begitu saja? Aku benar-benar bisa menjelaskannya."

"Aku tidak mau mendengarkan penjelasanmu. Karena faktanya sudah jelas, apa yang perlu dijelaskan?"

"Fakta apa? Apa kamu melihatku menikah dengan orang lain? Di mana faktanya?"

“Kamu berani bilang kamu dan keponakan Erika Feng tidak memiliki perjanjian pernikahan?”tanyaku dengan suara dingin.

Sebenarnya dalam hati aku berharap dia mengatakan, tidak! Kalau dia berkata seperti itu aku akan langsung tinggal.

"Sekarang sudah zaman apa, kamu masih percaya dengan perjanjian pernikahan? Apa kamu bodoh?"

Sayangnya Yulianto Hua tidak mengatakan 'tidak', dia hanya menyuruhku untuk tidak mempercayainya. Tapi bagaimana mungkin aku tidak mempercayainya? Perjanjian pernikahan memang tidak sah secara hukum, tapi kalau perjanjian ini merupakan kesepakatan antara keluarga besar, maka perjanjian ini berlaku, Erika Feng tidaklah bodoh, mungkinkah dia membuat kesepakatan seperti ini dengan Yulianto Hua?

Novel Terkait

My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu