Nikah Tanpa Cinta - Bab 268 Terlepas Dari Rasa Beban

Aku mendengarkan dalam diam, kemudian dia melanjutkan.

“Bagaimana menurut mu, CEO Yao?“ Manager sedikit merasa bersalah, saat mengatakan itu, dia sedikit tidak percaya diri.

“Aku tidak mengerti. Tolong langsung katakan saja. Apakah kamu mau memecat ku?”Kata ku dengan pelan.

"Sebenarnya ini bukan pemecatan, pekerjaan mu sangat baik, sebenarnya tidak ada alasan untuk memecatmu. Hanya saja kami merasa bahwa platform kami ini terlalu kecil, jika kamu tetap berada di sini, itu akan sangat disayangkan, jadi kami menyarankan agar kamu bekerja di perusahaan lain.” Kata Manager tersebut, bahkan dia merasa lebih bersalah, dan tidak berani melihatku.

Aku tidak bisa menahan tetapi menyeringai, “Ini namanya aku dipecar, hanya saja dengan alasan bahwa pekerjaan ku bagus dan memuji ku. Daripada menemukan alasan memuji seperti itu, lebih baik katakan saja alasan sebenarnya? Apakah karena aku menyinggung seseorang, atau aku melakukan sesuatu yang tidak cukup baik?"

Manajer itu berdiri, lalu menuangkan segelas air untukku. "CEO Yao, kamu jangan marah, kamu telah melakukan pekerjaan mu dengan baik, bagaimana bisa mengatakan bahwa kamu tidak melakukan pekerjaanmu dengan baik? Kamu adalah direktur yang kami temukan, yang dapat membuat kinerja baik dalam waktu sesingkat ini, benar, jika dari dalam lubuk hatiku, aku tidak rela melepas bawahan yang sangat berpotensi tinggi seperti mu. Dengan kemampuanmu ini, sudah lebih dari cukup untuk berada di posisiku. "

Aku sudah bilang bahwa tidak ada gunanya mengatakan hal ini kepada ku, bilang saja, ide siapa yang menyuruhmu untuk memecat ku?

"Secara garis besar, mereka tidak menyebutkan alasan yang spesifik, hanya saja mereka mengatakan bahwa kamu tidak cocok untuk bekerja di sini. Dan menyuruh ku untuk memberi tahu kamu agar kamu mengundurkan diri.” Manager itu berkata dengan ekspresi getir.

"Oh, aku tahu." Aku menjawab singkat, "Sekarang aku akan pergi dan mengemas barang-barang, merepotkan mu untuk memberi tahu bagian keuangan untuk menghitung gaji ku."

“Tentu saja, aku akan menyuruh mereka untuk mengurusnya, dan juga bonus mu, tidak akan berkurang sepersen pun.” Manajer berkata seperti bebannya sudah hilang.

Aku berjalan keluar, tetapi Manager kembali memanggil ku, “CEO Yao ..."

Aku membalikkan badan, melihatnya seperti ingin berkata sesuatu tetapi ragu-ragu, aku merasa lelah untuknya.

“Ada apa lagi? Jangan khawatir. Tidak perlu merasa tidak enak seperti iniJangan terlalu malu,” kataku santai.

" Direktur Tsu, heum, tolong bantu katakan padanya, bahwa bukan maksudku yang ingin kamu pergi, ini bukan mau ku, jangan sampai Direktur Tsu berpikir… kemudian ..."

Manajer tidak bisa mengatakan apa-apa lagi, tetapi aku mengerti maksudnya. Tidak ada yang lebih dia takutkan, dia takut bahwa Julian Tsu akan menyalahkannya, jadi dia meminta ku untuk menjelaskan kepada Julian Tsu bahwa itu bukan niatnya untuk memecat ku.

"Tenang saja, ini hanyalah sebuah pekerjaan, aku bisa kapan saja kehilangan pekerjaan ini. Aku tidak akan membiarkan Direktur Tsu mempersulit mu. Masalah ini tidak ada hubungannya denganmu."

"Kalau begitu terima kasih CEO Yao, aku sangat minta maaf atas kejadia ini. Tetapi ada beberapa hal yang benar-benar tidak bisa aku perbuat. Aku berharap kamu bisa mengerti."

Aku mengibas-gibaskan tangan, lalu keluar dari kantornya.

Aku belum lama berada di sini, jadi tidak banyak barang yang harus ku bawa, aku tidak perlu membawa kotak, aku langsung membawa tas ku dan pergi. Ketika pergi, tidak ada banyak kenangan dan rasa tidak rela, saat berada di sini, tidak meninggalkan kesan yang mendalam.

Dan juga posisi ku masih lebih tinggi, terhadap pekerjaan seperti ini, ada pekerjaan atau tidak ada pun tidak masalah. Aku datang ke sini untuk bekerja, terutama untuk membalas kebaikan yang diberikan Julian Tsu. Aku hanya bisa sebaik mungkin melakukan hal ini, dan Sejauh yang saya bisa, saya bisa melakukan sesuatu untuknya sebanyak mungkin, dan aku menganggapnya impas.

Aku masih tinggal di Nanju Hotel, setelah kembali ke Nanju Hotel, aku langsung tidur terlebih dulu. Ketika terbangun, menyadari ada puluhan telepon, ponsel ku sedang dalam mode silent, beberapa di antaranya adalah telepon dari Manager, dan beberapa lainnya dari Julian Tsu.

Aku tidak peduli telepon dari Manager, tapi aku harus menelepon kembali Julian Tsu.

Julian Tsu mengatakan agar aku pergi ke perusahaan sebentar, dia ada beberapa urusan dan ingin aku yang menanganinya. Aku berkata, Kakak kedua, aku sudah dipecat, dan sekarang urusan perusahaan tidak ada hubungannya dengan ku, kamu cari orang lain saja.

Dia mengatakan bahwa dia sudah tahu tentang itu, jadi dia ingin mengurus masalah ini, dan menyuruh ku untuk datang.

Aku mengatakan bahwa aku sudah dipecat, dan sudah mengurus semua prosedurnya, tidak perlu diselesaikan lagi. Aku bisa mencari pekerjaan lain, tidak perlu merepotkan mu lagi.

Dia mengatakan meskipun aku sudah pergi, paling tidak harus menyelesaikan semua tugas ku dulu. Menyuruh ku untuk cepat ke sana.

Dia terus memohon, tetapi aku juga tidak bisa mengatakan apa-apa, hanya bisa menyetujuinya.

Ketika sampai di perusahaan, aku menyadari bahwa para Manajer Utama berkumpul di ruang rapat. Wajah mereka tampak serius, suasananya sangat mencekam.

Julian Tsu duduk di kursi utama, wajahnya pucat, dan memberi isyarat agar aku duduk.

Aku tidak dapat memahami situasinya dan tidak berani berbicara, jadi aku mencari tempat di sudut, lalu duduk.

Untuk sejenak ada keheningan di ruang rapat itu, tidak ada yang berbicara. Di dalam hati, aku merasa lebih aneh, apakah di sini ada rapat? Rapat dalam keheningan? Apakah ada yang seperti ini?

Karena mereka tidak berbicara, otomatis aku juga tidak banyak bicara. Aku telah mengundurkan diri, jadi lebih masuk akal jika seharusnya aku tidak menghadiri rapat ini.

Julian Tsu melihat arloji yang berharga di tangannya, "Sudah sepuluh menit, apakah kalian sudah memikirkan dengan baik, sebenarnya siapa yang menuntut CEO Yao? Berkata bahwa dia tidak menghormati bosnya, menentang orang-orang, menindas bawahan, dan melakukan sesuatu untuk keuntungan dirinya sendiri? "

Ternyata ada seseorang yang datang ke bagian Pusat Perusahaan Besar Nanhe dan menuntut ku? Jadi inilah sebabnya aku dipecat? Benar-benar tidak ada angin, tidak ada ombak.

Tetapi tidak ada orang yang menjawabnya, dan orang-orang ini memasang wajah tegang dan tetap diam.

"Tidak ada yang mengaku? Baiklah, kalau begitu, aku akan memecat kalian semua! Beraninya melakukan trik semacam ini saat menjadi bawahan kuz1 Mulai besok, kalian semua tidak perlu pergi bekerja. Semuanya mulai cari pekerjaan yang lain, "kata Julian Tsu dengan wajah tenang.

Semua segerembolan ini mulai tidak tenang. Mereka saling memandang, mereka mulai protes akan keputusan ini.

"Direktur Tsu, masalah ini adalah masalah di antara para petinggi, tidak ada hubungannya dengan kamu, kami tidak melakukan kesalahan apa pun."

"Benar, Direktur Tsu, kami tidak melakukan apa-apa, tidak benar jika memecat kami. Kami masih harus menghidupi keluarga kami."

Singkatnya, semuanya adalah teriakan kesedihan. Hatiku juga berdebar kencang. Yang berada di sini, semuanya hampir Karyawan Senior, jika semuanya dipecat, apakah tidak akan membuat perusahaan melemah ? Bagaimana orang bijak seperti Julian Tsu bisa menggunakan loyalitas perusahaan seperti ini?

Awalnya aku ingin menegurnya, tetapi aku merasa itu tidak benar. Siapa Tuan Muda Kedua Tsu, dia adalah orang elit yang baru kembali dari Wall Street, IQ-nya sama sekali tidak sebanding dengan orang biasa, bagaimana dia bisa sebodoh itu hingga memecat semua karyawan eksekutif hanya karena masalah ku? Jika demikian, maka ini tidak hanya akan mempengaruhi reputasi perusahaan, tetapi juga mempengaruhi reputasi pribadinya.

"Masalah ini begini saja. Malam ini sebelum jam 8 malam, jika masih ada belum yang berinisiatif memberitahuku siapa yang menuntut soal ini, maka besok, kalian semua akan dipecat.” Julian Tsu berdiri, "CEO Yao adalah orang rekomendasi ku, jika kalian melawannya, maka kalian juga melawanku, kalian membuatnya merasa tidak nyaman, aku akan membuat kalian semua merasa tidak nyaman!"

Benar tidak disangka bahwa orang yang berkelas atas seperti Julian Tsu, dapat mengatakan kalimat penuh permusuhan seperti ini, dan masih membuat ku merasa kagum padanya.

Orang-orang ini mengajukan protes lagi.

Didalam hati, aku merasa sedikit khawatir, bahkan jika orang yang menuntuku ini benar-benar berada di antara orang-orang ini, dia tidak akan mengakui. Siapa yang melakukan kejahatan dan berani mengambil inisiatif untuk mengaku? Mengakui kejahatannya dan tindakannya ini bisa mempertahankan pekerjaan orang lain, lalu dia sendiri yang akan habis oleh Julian Tsu, bagaimana mungkin dia akan berinisiatif untuk mengaku? Jadi terlihat jelas bahwa cara Julian Tsu ini tidak akan berjalan dengan baik.

Novel Terkait

My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu