Nikah Tanpa Cinta - Bab 219 Seorang Istri Harus Mematuhi Suaminya

Julian Tsu melihat ke arah pandang ku, "Adik, apa yang sedang kamu lihat?"

"Jangan bahas lagi, kakak kedua, hari ini saat aku datang untuk mengikuti konferensi pers Lanhai, aku diculik, lalu kepala ku dipukul, setelah dipukul sampai pingsan, aku dikunci di sebuah ruangan kecil dan hampir saja tidak bisa bertemu denganmu."

Kening Julian Tsu berkerut dan wajahnya terlihat sedih, "Siapa yang begitu keji?"

"Felicia Chen. Itu putri * Walikota yang sombong, apa kakak masih ingat?"

Julian Tsu mengangguk, “Aku ingat, orang itu dan Sekretaris Lu yang waktu itu memaksamu minum. Teringat soal itu, aku selalu merasa dendam.” Matanya juga terlihat sedikit dingin.

“Hari ini dia juga datang, dan hari ini dia mengurung ku, aku juga ingin mengurungnya kembali. Kalau tidak, akan sulit untuk melampiaskan rasa di hatiku.” Kataku pelan.

Julian Tsu melihat sekelilingnya, "Tetapi di sini tidak ada tempat untuk mengurung seseorang? Di mana kamu akan menguncinya?"

“Toilet,” kataku dengan lembut.

“Ah? Bagaimana cara menguncinya di sana?” Julian Tsu pun merendahkan suaranya.

"Bawahan ku sedang menunggu di kamar mandi, begitu dia masuk, beberapa orang akan menanggalkan pakaiannya, lalu membawa pergi pakaiannya, dan juga mengambil ponselnya. Aku tidak percaya Nona Chen * bermuka tebal sehingga berani keluar tanpa pakaian ? Lalu sebelum orang-orang suruhan ku pergi, mereka akan memasang tanda di pintu yang isinya "Dalam perbaikan, untuk sementara tidak dapat digunakan’. Di sini masih ada toilet lainnya, jadi tamu tidak akan masuk, dan tidak ada yang menyadari jika dia terkunci di kamar mandi. "

Julian Tsu terkejut, kemudian tersenyum: "Kapan adikku mempelajari trik-trik berbahaya seperti ini? Apa kamu dapat memikirkan trik-trik semacam inu? Apakah kamu berubah menjadi nakal?"

Aku tersenyum pahit, "Kakak kedua, aku sering dibully olehnya. Jika aku tidak melawan, dia benar-benar akan memperlakukan ku seenaknya saja. Menghadapi orang seperti ini, trik terbuka seperti ini tidak akan berhasil, dia adalah putri walikota * (walikota), dan di belakangnya banyak para pejabat yang ingin menyenangkan hatinya, melaporkannya kepada polisi sama sekali tidak ada gunanya, jadi ibaratnya gigi harus diganti dengan gigi. Bukannya aku yang berubah menjadi jahat, aku dibuat seperti ini karenanya. "

Julian Tsu pun menundukkan dan tersenyum, senyumnya terlihat indah.

Ketika melihat Julian Tsu, selalu teringat putri yang selalu terlihat anggun.

Julian Tsu adalah tipe orang bangsawan yang akan bersinar di tengah-tengah keramaian.

Setiap gerakannya, kamu dapat menyadari bahwa dia berbeda dari yang lain. Dia tidak berpura-pura, tapi dia bersikap seperti seorang bangsawan dan dia memiliki auranya sendiri.

Namun auranya berbeda dengan Yulianto Hua.

Yulianto Hua seperti memiliki jenis aura raja yang suka menindas, yang seperti memiliki temperamen yang keras, dia sangat tampan sehingga semua orang memandangnya.

Tapi Julian Tsu bukan seperti itu, dia lembut dan sikapnya sangat anggun, tapi dibandingkan dengan Yulianto Hua, dia lebih mudah didekati dan tidak memiliki sifat yang suka menyerang seperti Yulianto Hua.

“Kakak kedua, jangan perlakukan aku sebagai orang yang jahat, aku ini benar-benar terpaksa,” kataku sambil tersenyum.

"Baiklah. Lalu kapan kamu akan menguncinya?"

"Kakak kedua, menurutmu aku harus mengurungnya berapa lama?"

"Berapa lama dia mengurungmu, kamu juga mengurungnya beberapa jam saja. Dengan begini adil. DIa dikurung di kamar mandi, dan juga bajunya diambil, rasanya jauh lebih kejam dirimu."

Aku menggelengkan kepala, "Itu tidak mungkin, apakah mungkin aku menyuruh seseorang unuk menjaganya, lalu setelah beberapa jam melepaskannya? Lihatlah nasib baiknya, jika ada seseorang yang lebih dulu menemukannya, dia bisa terlebih dulu dilepaskan. Aku hanya ingin dia tahu, bahwa aku tidak semudah itu digertak. "

Julian Tsu kembali tertawa, "Apa Yulianto Hua juga tahu tentang ha; ini? Kalian ini pasangan yang bekerja sama untuk melakukan sebuah trik? Istri yang harus mematuhi suami?"

“Dia juga tahu bahwa aku ingin membereskann Felicia Chen, tapi dia tidak bekerja sama denganku, hanya saja dia meminjamkan orang suruhannya. Tetapi dia juga bisa menebak, hanya saja tidak terlibat secara langsung. Yulianto Hua bukan orang yang baik, dia Jauh lebih buruk dariku. "

“Kamu membicarakan hal jelek lagi di belakang ku?” Ketika aku mengatakan itu, dibelakang ku terdengar suara dingin.

Sial, ketika aku mengobrol tentang hal yang menyenangkan dengan Julian Tsu, tapi aku lupa berjaga-jaga dan melihat ke belakang.

“Bukan aku yang mengatakan hal buruk tentang mu, memang dari awal kamu itu sudah lebih buruk dariku. Kamu berani perhitungan dengan ku? Berani atau tidak?” Balasku.

“Julian, sekarang adikmu sudah belajar menjadi jahat, kamu lihat saja, dibelakang ku dia membicarakan hal jelek tentang ku, dan terdengar masih seperti masuk akal. Terima kasih hari ini sudah datang, terima kasih.” Yulianto Hua mengangkat gelasnya.

"Selamat. Selamat." Julian juga menyesap sampanye miliknya, " Dekat dengan orang baik akan membuat dirimu menjadi lebih baik, dan dekat dengan orang jahat akan membuat kamu menjadi lebih jahat. Adikku dibuat jahat olehmu."

Yulianto Hua melambaikan tangannya, "Tidak, dari awal dia sudah jahat. Aku tidak membuatnya menjadi jahat, malahan dia yang membuatku menjadi lebih buruk."

Aku menatap kosong kepadanya, "Apakah hati nurani mu sakit saat mengatakan ini? Tetapi itu tidak akan menyakitkan, karena kamu sama sekali tidak memiliki hati nurani!"

“Julian, lihat saja betapa sombongnya dia. Di Shanghai, hanya dia satu-satunya yang berani berbicara kepada ku seperti ini.” Kata Yulianto Hua.

Saat ini, ponsel ku berdering, itu adalah pesan dari Alfred Jiang: Sudah selesai.

Saya membalas dua kata: Merepotkan mu.

Ketiga orang itu sedang mengobrol sebentar, dan aku berkata: "Kakak kedua, kalian berbincang saja dulu, aku akan pergi ke kamar mandi."

Julian Tsu tersenyum, mengangguk ke arahku, lalu aku pun pergi.

Sebelumnya aku sudah memeriksa posisi kamar mandi, untuk sampai ke sana, harus melewati lorong yang panjang dan berbelok, Felicia Chen terkunci di dalamnya, bahkan jika dia berteriak minta tolong, walau sampai pita suaranya rusak, tidak akan ada yang bisa mendengarnya.

Aku juga sudah memprediksi bahwa Felicia Chen tidak akan pernah menangis minta tolong, atau berani meminta bantuan, di antara orang-orang yang menghadiri pesta ini ada seorang wartawan, jika dia meminta tolong, itu akan membuat seorang wartawan akan memotret dirinya, jika begitu, selesai sudah, dua sudah terbiasa terihat bermatabat tinggi, dia tidak sebodoh itu.

Dan Alfred Jiang juga sudah memasang tanda peringatan kuning di pintu masuk lorong, yang bertuliskan 'Sedang dalam perbaikan, tidak dapat digunakan.’

Tidak hanya itu, ada dua papan peringatan yang di taruh di tengah-tengah sana, yang menghalangi jalan ke toilet.

Aku membungkuk, lalu berjalan mengitari papan itu, dan masuk ke kamar mandi, aku melihat Felicia Chen yang hanya memakai pakaian dalam, sedang duduk di toilet sambil gemetaran.

Ini awal musim gugur, dan di malah hari masih sedikit terasa dingin.

Pertama dia gemetar karena dingin, dan kedua karena panik.

Faktanya, ketika aku melihatnya, hatiku terasa sedikit melunak, tapi tidak disangka ketika dia melihatku, dia langsung membentakku.

"Ivory Yao, dasar perempuan jalang, apakah kamu menyuruh seseorang untuk mengambil pakaianku? Aku tidak akan pernah melepaskanmu, aku ingin kamu mati."

Tadinya aku yang mempunyai sedikit rasa simpati langsung menghilang begitu saja karena aku dimaki olehnya, aku hampir saja lupa, dia adalah Felicia Chen yang sangat luar biasa, dia tidak membutuhkan rasa simpati dariku, apalagi pantas untuk mendapatkan simpati ku.

"Nona Chen *, kenapa kamu bisa ada di sini? Apakah kamu ditelanjangi oleh seseorang? Siapa yang mau kamu rayu? Tapi ini adalah toilet wanita, juga di sini tidak ada pria yang datang kemari, kamu mau pamerkan kepada siapa? Apa kamu juga tertarik dengan wanita? " Aku berpura-pura terkejut.

“Dasar jalang, apakah kamu masih berpura-pura tidak tahu apa-apa? Seharusnya hari ini saat berada di Ventura Park, aku meminta satpam itu untuk mencekikmu sampai mati. Ini benar-benar terlalu mudah untukmu.” Felicia Chen terus memaki ku.

"Jadi bisa dibilang, kejadian penyerangan ku sore ini, benar-benar perbuatan mu?"

"Jika aku, lalu bagaimana? Sekarang aku menyesal karena tidak membunuhmu, jalang, tunggu saja, suatu hari nanti kamu akan mati di tanganku."

Aku benar-benar salah, kupikir dia akan terlihat menyedihkan karena terjebak di sini, tapi dia benar-benar sama sekali tidak terlihat menyedihkan, dia masih saja sombong dan memaki-maki ingin membunuhku.

“Masalah ingin membunuhku, itu nanti saja dibicarakan lagi, nikmatilah, aku pergi dulu.” Aku melambaikan tangan padanya.

"Pergilah. Jalang, tunggu saja.” Felicia Chen berteriak. Aku benar-benar tidak mengerti bahwa ada seseorang yang dengan latar belakang baik, dan menerima pendidikan yang baik sejak kecil, mengapa bisa memaki seseorang dengan sangat hebat? Memaki orang yang tidak enak didengar?

“Nona Chen *, jika kamu mau meminta maaf atas apa yang terjadi sore ini, sebenarnya aku akan mempertimbangkan untuk meminta seseorang memberikan pakaian, tetapi melihat sikapmu tampaknya itu tidak perlu.” Kataku sambil menggelengkan kepala.

“Pergilah, jangan bersikap sombong di depanku, dasar wanita jalang.” Felicia Chen terus berteriak padaku, sama sekali tidak ingin bantuanku.

“Kalau begitu sampai jumpa, nikmati permainan ini.” Aku tersenyum lalu menyingkir.

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu