Nikah Tanpa Cinta - Bab 75 Semoga Ada Hasilnya

"Haiya, Yulianto meminta kamu untuk melakukan ini. Itu berarti dia mempercayai kamu, tetapi kamu tidak tahu tentang Hua’s Inter Company. Apakah ada gunanya kamu pergi?" Ivana Hua berkata.

"Awalnya dia sendiri yang akan pergi, lagipula dia punya peluang bagus untuk masuk dewan kali ini, tetapi dikarenakan masalah Crystal Lin, dia diminta untuk sementara waktu menghindari rapat pemegang saham untuk menghindari dampak negatif terhadap perusahaan. Tetapi dia ingin memahami situasi rapat pemegang saham, jadi dia meminta aku untuk pergi mewakilinya. Untuk alasan ini, dia mebawakan sekotak informasi untukku, dan memintaku untuk menghafalnya setiap hari. "

Ivana Hua tertawa, “Yulianto Hua ini benar-benar bisa menyiksa orang, apakah kamu sudah menghafalnya?"

Aku tersenyum getir, "Dia memaksaku untuk menghafalnya, aku hanya bisa hafalkan."

"Bagaimana hasilnya? Berapa banyak kamu bisa hafal dalam beberapa hari?" Ivana Hua bertanya dengan rasa ingin tahu.

"Sudah hampir hafal. Terhadap perusahaan sudah memiliki pemahaman yang umum. Tapi aku belum pernah berpartisipasi di dalamnya, hatiku masih terasa sedikit gugup."

"Hua’s Inter Company punya sejarah berapa tahun? Masuk pasar tahun berapa? Pada hari perdagangan saham baru-baru ini, apa nilai pasar Hua’s Inter Company? Apa pekerjaan utamanya? Siapa saja pemegang saham utamanya?" Ivana Hua mengajukankan kepadaku serangkaian pertanyaan.

Aku hampir tidak berpikir lebih jauh, dan menjawab semua pertanyaan yang diajukan Ivana Hua.

Ivana Hua membuka mulutnya lebar-lebar, menatapku seperti monster, dan kemudian mengajukan beberapa pertanyaan yang lebih terperinci.

Aku terus menjawab dengan lancar.

"Kamu benar-benar belum pernah bekerja di Hua’s Inter Companya sebelumnya?" Ivana Hua tampak curiga.

Aku tersenyum dan menggelengkan kepala, "Ada, tetapi sebagai tenaga penjualan di mal cabang perusahaan."

"Kamu mulai memperhatikan tren perusahaan ketika masih menjadi seorang tenaga penjualan? Memperhatikan kinerja perusahaan? Ambisi ini sudah lama ada di hatimu ya," kata Ivana Hua sambil tersenyum.

"Jika aku bilang aku bahwa semua hal yang aku tahu ini, hasil kerja lembur akhir-akhir ini untuk mengingat, akankah kamu mempercayainya?" Aku tersenyum pahit.

"Kamu benar-benar dapat mengingat begitu banyak? Bahkan angka laba untuk setiap kuartal dalam tiga tahun terakhir dapat akurat sampai angka puluhan?" Ivana Hua masih tidak percaya.

"Aku tidak memiliki keterampilan lain, tetapi memang lebih peka terhadap angka, dan aku lumayan dalam matematika, fisika, dan kimia di sekolah."

“Seberapa lumayan itu?” Ivana Hua bertanya.

"Ya pada dasarnya hampir semuanya mendekati nilai penuh."

"Sialan! Tidak heran, ahli belajar! Kenapa kamu tidak mengambil sekolah bergengsi? Bagaimana kamu bisa menjadi seperti itu?" Seru Ivana Hua.

"Sulit untuk mengatakannya, dan lagian aku bukan ahli dalam belajar. Aku hanya lebih baik dalam matematika, fisika, dan kimia. Kak Ivana, apakah kamu pikir aku bisa melakukannya?"

Ivana Hua menepuk meja, dia sangat emosional sehingga tamu di sebelahnya kaget dan melihat ke belakang. Ketika tamu pria itu melihat seorang wanita cantik yang menepuk meja, dia pun semakin lama menatapnya.

Dia merendahkan suaranya: "Bisa, kamu pasti bisa. Pandangan mata Yulianto Hua sungguh hebat, bisa-bisanya dia menemukan kamu. Data angka perusahaan adalah yang paling membosankan dan tidak menarik. Sulit untuk diingat, tetapi kamu bisa membacakannya layaknya harta keluarga sendiri, ini menunjukkan bahwa kamu memiliki potensi besar. Lakukan dengan baik. Di masa depan, kamu juga dapat masuk ke dalam dewan direktur Hua’s Inter Company! "

Aku berkata: "Kak Ivana, kamu jangan mengolok-olok aku, aku hanya bisa mengingat beberapa data dan informasi, yang lain tidak bisa."

"Percayalah pada penilaian kamu dan Yulianto. Apakah kamu tahu bahwa Yulianto adalah orang yang tidak pernah dengan mudah percaya pada orang lain. Dia dapat membiarkan kamu menggantikannya, tentu melihat beberapa kelebihan kamu, kamu tidak akan mengecewakannya." Kata Ivana Hua.

"Oh ya, aku dengar dari Yulianto bahwa kamu sering sakit kepala, apakah tidak apa-apa sekarang?" Aku mengambil kesempatan untuk bertanya.

Ivana Hua menepuk-nepuk kepalanya, "Sudah penyakit lama, tidak sakit pada waktu-waktu biasa, sakit hanya saat hujan, dan kalau cuacanya sudah cerah akan baik-baik saja."

"Aku dulu pernah sakit kepala setelah melahirkan anak. Seperti kamu, itu juga sakit di hari hujan. Kemudian, aku bertemu dengan seorang tabib di kampung yang punya sebuah resep. Dia meresepkan obat untuk aku dan setelah makan beberapa kali lalu membaik. Apakah kamu mau mencobanya?”

"Oke, aku sudah mencoba banyak metode untuk sakit kepala ini, tetapi belum bisa disembuhkan."

Aku mengeluarkan obat yang diminta Rick Chen untuk diberikan ke Ivana Hua dari dalam tas.

Aku tidak pernah punya kesempatan untuk memberi Ivana Hua obat ini, jadi selama ini ada di dalam tas.

Tapi begitu aku keluarkan, aku langsung menyesalinya. Langkah ini terlalu ceroboh.

Benar saja, Ivana Hua menatapku dengan aneh, "Bukankah sakit kepala kamu sudah baik? Mengapa kamu masih membawa obat?"

Aku hanya bisa berbohong, "Kadang-kadang masih sakit, jadi aku membawa sekotak bersamaku. Ini juga gara-gara Yulianto mengatakan bahwa kamu juga sakit kepala, jadi aku juga berpikir kalau bertemu denganmu, bisa berikan ke kamu untuk coba."

Aku mengeluarkan obat-obatan yang sudah dibungkus rapi itu dan menyerahkannya kepada Ivana Hua.

Ivana Hua membuka tutup botol obat dan mengendusnya dekat hidungnya. "Obat ini benar-benar diberikan kamu kepadaku?"

Hati nuraniku merasa bersalah, jadi sedikit panik. Tetapi masih ku paksa untuk tenang, "Ya, aku yang kasih, kamu cobalah, jika berhasil, aku akan menghubungi dokter itu untuk memberikan kamu lagi."

"Oke. Ketika sakit kepala, aku mencobanya. Terima kasih, Ivory, sudah begitu niat."

"Sama-sama, aku harap itu berhasil."

Setelah menyelesaikan tugas yang diberikan Rick Chen kepadaku, akhirnya aku bisa tenang.

Setelah bercakap-cakap dengan Ivana Hua untuk beberapa waktu, kami berpisah, dan aku mengemudi kembali ke Maple Garden. Ketika sampai di rumah, baru menyadari bahwa dirinya sudah tidak terlalu gugup mengemudi.

Saat malam tiba, aku berulang kali mengambil pakaian di depan lemari, mencoba memilih gaun yang cocok untuk pergi ke pertemuan keesokan harinya.

Pada akhirnya, Yulianto Hua datang dan memberi aku pakaian formal warna hitam secara langsung, meminta aku memakainya pergi.

Memikirkan pertemuan hari berikutnya, hatiku gelisah dan resah, menjelang dini hari baru bisa tidur.

Keesokan paginya, Yulianto Hua membangunkan aku. Dia mengatakan bahwa rapat pemegang saham akan dimulai pukul sepuluh, jadi aku tidak boleh terlambat. Yang terbaik adalah pergi lebih awal dan memperhitungkan waktu kemacetan lalu lintas. Alfred Jiang secara pribadi akan mengantar aku ke venue.

Mobil Alfred Jiang tiba sebelum aku siap.

Ketika semua persiapannya selesai, Yulianto Hua berdiri di samping mobil untuk mengantarku. Aku pikir dia akan mengatakan dua patah kata dorongan seperti ‘semangat’, tetapi tidak disangka dia malah mengeluarkan kalimat keras, "Kalau kamu mengacaukannya, jangan kembali untuk menemuiku."

Aku ingin membalas, tetapi ketika melihat Alfred Jiang, kasih sedikit muka untuknya, jadi aku pun tidak perhitungan dengannya.

Untuk menghindari kemacetan lalu lintas di seluruh kota, Alfred Jiang sengaja berjalan berkeliling lebih jauh 20 kilometer mengelilingi Jalan Lingkar Ketiga, untuk menghindari kemacetan selama jam puncak.

Ketika aku tiba di tempat parkir di lantai bawah kantor pusat Hua’s Inter Company, tepat jam sembilan dan masih ada satu jam lagi sebelum mulai. Akhirnya, belum terlambat, jadi aku bisa lega.

Tapi ketika aku membuka pintu dan keluar dari mobil, aku melihat mobil sport merah di sebelahnya yang kelihatan akrab di mata. Orang-orang yang turun dari mobil juga melihat aku. "Ivory Yao? Apa yang kamu seorang wanita hina lakukan di sini?"

Sangat disayangkan, bertemu Felicia Chen lagi.

Ini tidak baik, Yulianto Hua sudah menyuruhku berjalan melalui pintu samping dengan cara yang sederhana untuk menghindari halangan. Tetapi ini aku belum mencapai pintu samping, sudah ketahuan Felicia Chen, dengan karakternya, dia pasti akan menyusahkan aku.

Aku tidak bisa terlibat dengannya hari ini, karena tugas utama aku adalah mewakili Yulianto Hua di rapat pemegang saham, dan aku tidak bisa membiarkannya merusak urusanku.

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu