Nikah Tanpa Cinta - Bab 40 Mengekspos

Saat kita sedang berbicara, pemilik kafe datang dengan laptop. "Tuan Hua, untuk menghemat waktu Anda, saya sudah menyiapkan video cctv untuk Anda. Anda silahkan duduk dan menonton. Saya akan menyiapkan kopi untuk anda.

Aku mengambil laptop dari pemilik kafe dan dengan cepat mempercepat videonya ke bagian saat Crystal Lin menuangkan kopi ke dirinya.

Yulianto Hua membungkuk dan memeluk Crystal Lin, bersiap untuk pergi. Aku memaksakan mebuat layar komputer kedepannya, "Tuan Hua, lihat aku. Apakah aku yang menyiramnya?"

Yulianto Hua menoleh ke layar. Untuk membuatnya melihatnya dengan jelas, aku berulang kali menyeret progress bar untuk menunjukkan kepadanya bagaimana Crystal Lin menuangkan kopi pada dirinya sendiri.

Setelah memastikan bahwa dia sudah melihat dengan jelas, aku berhenti berbicara. Dia adalah orang yang cerdas dan memiliki penilaian sendiri. Aku tidak perlu terus-menerus mengganggunya.

Yulianto Hua tidak lagi memeluk Crystal Lin, tapi menurunkannya, ekspresinya menjadi jelek. Tiba-tiba dia mengulurkan tangan dan menjatuhkan laptop ke lantai, lalu berjalan turun tanpa melihat ke belakang.

"Tuan Hua, bukan seperti yang kamu pikirkan ..." Crystal Lin masih terus berpura-pura.

"Apa yang terjadi, dia sudah melihatnya dengan jelas. Jangan berpura-pura lagi, tidak ada penonton, kamu berakting untuk siapa?" Kataku dengan dingin.

Crystal Lin tidak peduli dengan sarkasme ku, dan tiba-tiba perutnya tidak sakit lagi, lalu pergi mengejar Yulianto Hua Huanfeng.

Aku pun juga menyusul, aku ingin melihat bagaimana Crystal Lin menjelaskan aktingnya.

"Tuan Hua, bukan seperti yang kamu pikirkan, karena saya tidak bisa mengingat apa pun, jadi saya takut. Saya melakukan itu, hanya ingin kamu melihat saya. Saya ingin membuatmu mengingat saya dengan cara ini, saya harap kamu memberi saya waktu untuk mengingat masa lalu, hiks ... " Crystal Lin terlihat sangat menyesal, menangis dengan sedih.

Yulianto Hua berdiri di sana tanpa ekspresi, tidak mengatakan apapun.

Aku melewati mereka dan pergi seperti pejalan kaki. Tujuanku sudah tercapai, tidak perlu mengejarnya. masalah mereka memang tidak ada hubungannya denganku. Jika Crystal Lin tidak memprovokasi aku, aku juga tidak akan memprovokasi dia.

Stasiun bus terdekat dari kafe hanya berjarak sekitar 500 meter, aku juga tidak terburu-buru, jadi aku berjalan perlahan.

Begitu aku berjalan ke stasiun bus, aku melihat Porsche Yulianto Hua perlahan mendekat. Mobilnya jelas berhenti di sampingku, dan jendelanya diturunkan, tetapi dia tidak memintaku untuk naik mobil.

Aku menoleh ke samping. Aku bisa naik bus sendiri tanpa harus dipermalukan dalam mobilnya. Saat menoleh ke belakang lagi, aku melihat Porsche tiba-tiba meraung dan bergegas ke jalan raya, dengan cepat menghilang di kerumunan mobil.

Dalam hati aku malah kebingungan.

Setelah kembali ke rumah, dan istirahat sebentar. Aku menyalakan komputer dan mulai memposting resume di internet.

Sekarang aku hampir pulih, harus mencari pekerjaan. Pertama-tama aku setidaknya harus bertahan hidup terlebih dahulu.

Melihat pekerjaan di Internet yang membutuhkan gelar sarjana atau lebih tinggi, aku sangat merasa tidak enak, merasa kalau aku sudah tersingkir oleh masyarakat.

Sebenarnya dulu aku diterima di Universitas Keuangan yang terkenal. Tapi di tahun ketiga universitas aku malah hamil, dan itu mengganggu hidupku.

Pada saat itu, bukannya aku tidak pernah berpikir untuk mengaborsi anakku, tapi setelah dipikirkan, aku tidak tega. Karena aku orang yang tidak memiliki akar, aku ingin memiliki sebuah keluarga asli , jadi aku berusaha keras, mengabaikan semuanya, dan melahirkannya.

Alasanku idak memiliki akar, adalah karena aku tidak tahu orang tua kandungku siapa. Saat aku masih remaja, di tol dari Shanghai sampai kota Yang terjadi kecelakaan besar, dan aku berada dalam salah satu bus itu.

Aku berada dalam keadaan koma selama setengah tahun di rumah sakit. ingatanku semua hilang. Aku tidak ingat siapa aku atau dari mana aku berasal. Polisi memeriksa bahwa bus itu dari Kota Yang ke Shanghai, tetapi dari semua info penumpang yang membeli tiket di stasiun, tidak ada yang cocok dengan aku. Polisi curiga bahwa aku tidak membeli tiket di stasiun, melainkan naik di tengah jalan.

Pengemudi bus itu meninggal di tempat, dan penumpang lainnya yang selamat tidak memperhatikan aku, dan tidak tahu kapan aku naik bus. Jadi aku yang tidak memiliki memori dan tidak memiliki sura-surat, seperti mahkluk tidak memiliki asal-usul jelas.

Kemudian, seorang bibi yang kehilangan putrinya dan suaminya dalam kecelakaan mobil menerimaku dan dia menjadi ibu angkatku, Setelah melalui serangkaian prosedur, aku yang yang tidak jelas asal-usulnya pun tinggal di rumahnya dan menjadi Ivory Yao. Pada awalnya, aku selalu berada dalam kegilaan dan kecemasan. Karena aku ingin tahu siapa kau dan dari mana asalku. Namun, di bawah asuhan dan bimbingan ibu angkat, aku perlahan menerima kenyataan kalau aku sudah kehilangan ingatan.

Aku juga kembali belajar di sekolah. Anehnya, aku tidak bisa mengingat siapa diriku, tapi aku masih ingat dengan pelajaran yang aku pelajari. Setelah menjadi murid transfer di SMA Shanghai no.1, aku dengan cepat menjadi salah satu murid yang paling hebat di sekolah, setiap ulangan pun selalu masuk juara 3 besar. Terutama aku sangatlah peka terhadap angka, dan nilai pelajaran ipaku sangtlah bagus.

Pada waktu itu, guru-guruku mengira aku akan masuk sekolah ternama, tetapi pada akhirnya aku memilih Universitas keuangan Shaghai. Alasannya sangat sederhana, biaya kuliah di Universitas itu rendah, dan aku bisa tetap tinggal di Shanghai untuk merawat ibu angkatku yang sudah tidak memiliki keluarga lagi.

Ibu angkatku tidak sehat dan meninggal disaat aku sedang semester kedua. Ibu meninggalkanku dengan uang simpanan lebih dari 500.000 yuan dan sebuah apartemen kecil, yang juga merupakan rumah tempat tinggalku saat menikah dengan Kris Wu.

Setelah ibu angkatku meninggal, aku menjadi yatim piatu dan tidak ada saudara lagi. Biasanya aku akan mengobrol bersama teman seumuranku dan pergi pulang sekolah bersama. Tapi saat akhir minggu aku pulang ke rumah sendirian, perasaan kesepian itu datang. Aku merasa diri ku seperti dandelion, tidak tahu berasal dari mana dan tidak tahu mau pergi kemana.

Aku mulai gila mencari tempat asalku. Aku menggunakan waktu liburan untuk mengelilingi semua kota di dekat Shanghai, hampir menghabiskan tabungan yang diberikan ibu. Tetapi pada akhirnya, aku tidak menemukan apa-apa, karena aku juga tidak memiliki petunjuk, seperti lalat tanpa kepala menabarak secara asal-asalan, pasti tidak akan menghasilkan apa-apa.

Pada saat itu, Kris Wu masuk ke dalam hidup saya. Dia adalah seorang siswa dari pedesaan, dia juga adalah seorang senior setahun diatasku. Dia mengejarku, menjagaku dengan halus dan penuh perasaan. Aku yang sudah tidak memiliki keluarga lagi dengan cepat menyukainya, pada akhirnya disaat malam natal dibuatnya mabuk dan dibawa ke hotel.

Kemudian aku mengetahui bahwa aku hamil. Kris Wu juga mendukungku untuk melahirkannya. Aku yang tidak memiliki keluarga lagi, tiba-tiba saya memiliki orang yang paling dekat dengan diriku, aku pasti tidak akan membiarkan dia menghilang. Jadi aku menunda sekolah dan berencana untuk melahirkan anakku lalu baru kembali menyelesaikan sekolah.

Tetapi setelah anak itu lahir, aku menyadari bahwa hidup itu tidak sesederhana yang aku bayangkan. Aku tidak bisa meninggalkan anakku dan pergi ke sekolah. Ibu Kris Wu juga tidak membantu menjaga anak sama sekali. Penghasilan Kris Wu juga tidak cukup untuk memberi makan aku dan Melvin. Jadi aku hanya bisa menyerah untuk masuk kembali ke sekolah dan sambil bekerja sambil membesarkan anak. Yang tadinya dari sekolah bergengsi sampai menjadi karyawan kecil yang menjual ponsel di pusat perbelanjaan. Tanpa ijazah, perusahaan besar tidak akan pernah memberikan aku kesempatan. Terlebih lagi, di mata orang lain, orang yang sibuk akan mempunyai anak sebelum lulus tentu saja tidak pantas. Perusahaan besar tidak akan memberikan peluang kerja untuk orang seperti itu .

"hiks ..."

Telepon di atas meja tiba-tiba bergetar, menarikku kembali dari pikiranku. Aku membaca nama penelepon dan dengan cepat menjawab telepon.

Novel Terkait

My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu