Nikah Tanpa Cinta - Bab 40 Mengekspos
Saat kita sedang berbicara, pemilik kafe datang dengan laptop. "Tuan Hua, untuk menghemat waktu Anda, saya sudah menyiapkan video cctv untuk Anda. Anda silahkan duduk dan menonton. Saya akan menyiapkan kopi untuk anda.
Aku mengambil laptop dari pemilik kafe dan dengan cepat mempercepat videonya ke bagian saat Crystal Lin menuangkan kopi ke dirinya.
Yulianto Hua membungkuk dan memeluk Crystal Lin, bersiap untuk pergi. Aku memaksakan mebuat layar komputer kedepannya, "Tuan Hua, lihat aku. Apakah aku yang menyiramnya?"
Yulianto Hua menoleh ke layar. Untuk membuatnya melihatnya dengan jelas, aku berulang kali menyeret progress bar untuk menunjukkan kepadanya bagaimana Crystal Lin menuangkan kopi pada dirinya sendiri.
Setelah memastikan bahwa dia sudah melihat dengan jelas, aku berhenti berbicara. Dia adalah orang yang cerdas dan memiliki penilaian sendiri. Aku tidak perlu terus-menerus mengganggunya.
Yulianto Hua tidak lagi memeluk Crystal Lin, tapi menurunkannya, ekspresinya menjadi jelek. Tiba-tiba dia mengulurkan tangan dan menjatuhkan laptop ke lantai, lalu berjalan turun tanpa melihat ke belakang.
"Tuan Hua, bukan seperti yang kamu pikirkan ..." Crystal Lin masih terus berpura-pura.
"Apa yang terjadi, dia sudah melihatnya dengan jelas. Jangan berpura-pura lagi, tidak ada penonton, kamu berakting untuk siapa?" Kataku dengan dingin.
Crystal Lin tidak peduli dengan sarkasme ku, dan tiba-tiba perutnya tidak sakit lagi, lalu pergi mengejar Yulianto Hua Huanfeng.
Aku pun juga menyusul, aku ingin melihat bagaimana Crystal Lin menjelaskan aktingnya.
"Tuan Hua, bukan seperti yang kamu pikirkan, karena saya tidak bisa mengingat apa pun, jadi saya takut. Saya melakukan itu, hanya ingin kamu melihat saya. Saya ingin membuatmu mengingat saya dengan cara ini, saya harap kamu memberi saya waktu untuk mengingat masa lalu, hiks ... " Crystal Lin terlihat sangat menyesal, menangis dengan sedih.
Yulianto Hua berdiri di sana tanpa ekspresi, tidak mengatakan apapun.
Aku melewati mereka dan pergi seperti pejalan kaki. Tujuanku sudah tercapai, tidak perlu mengejarnya. masalah mereka memang tidak ada hubungannya denganku. Jika Crystal Lin tidak memprovokasi aku, aku juga tidak akan memprovokasi dia.
Stasiun bus terdekat dari kafe hanya berjarak sekitar 500 meter, aku juga tidak terburu-buru, jadi aku berjalan perlahan.
Begitu aku berjalan ke stasiun bus, aku melihat Porsche Yulianto Hua perlahan mendekat. Mobilnya jelas berhenti di sampingku, dan jendelanya diturunkan, tetapi dia tidak memintaku untuk naik mobil.
Aku menoleh ke samping. Aku bisa naik bus sendiri tanpa harus dipermalukan dalam mobilnya. Saat menoleh ke belakang lagi, aku melihat Porsche tiba-tiba meraung dan bergegas ke jalan raya, dengan cepat menghilang di kerumunan mobil.
Dalam hati aku malah kebingungan.
Setelah kembali ke rumah, dan istirahat sebentar. Aku menyalakan komputer dan mulai memposting resume di internet.
Sekarang aku hampir pulih, harus mencari pekerjaan. Pertama-tama aku setidaknya harus bertahan hidup terlebih dahulu.
Melihat pekerjaan di Internet yang membutuhkan gelar sarjana atau lebih tinggi, aku sangat merasa tidak enak, merasa kalau aku sudah tersingkir oleh masyarakat.
Sebenarnya dulu aku diterima di Universitas Keuangan yang terkenal. Tapi di tahun ketiga universitas aku malah hamil, dan itu mengganggu hidupku.
Pada saat itu, bukannya aku tidak pernah berpikir untuk mengaborsi anakku, tapi setelah dipikirkan, aku tidak tega. Karena aku orang yang tidak memiliki akar, aku ingin memiliki sebuah keluarga asli , jadi aku berusaha keras, mengabaikan semuanya, dan melahirkannya.
Alasanku idak memiliki akar, adalah karena aku tidak tahu orang tua kandungku siapa. Saat aku masih remaja, di tol dari Shanghai sampai kota Yang terjadi kecelakaan besar, dan aku berada dalam salah satu bus itu.
Aku berada dalam keadaan koma selama setengah tahun di rumah sakit. ingatanku semua hilang. Aku tidak ingat siapa aku atau dari mana aku berasal. Polisi memeriksa bahwa bus itu dari Kota Yang ke Shanghai, tetapi dari semua info penumpang yang membeli tiket di stasiun, tidak ada yang cocok dengan aku. Polisi curiga bahwa aku tidak membeli tiket di stasiun, melainkan naik di tengah jalan.
Pengemudi bus itu meninggal di tempat, dan penumpang lainnya yang selamat tidak memperhatikan aku, dan tidak tahu kapan aku naik bus. Jadi aku yang tidak memiliki memori dan tidak memiliki sura-surat, seperti mahkluk tidak memiliki asal-usul jelas.
Kemudian, seorang bibi yang kehilangan putrinya dan suaminya dalam kecelakaan mobil menerimaku dan dia menjadi ibu angkatku, Setelah melalui serangkaian prosedur, aku yang yang tidak jelas asal-usulnya pun tinggal di rumahnya dan menjadi Ivory Yao. Pada awalnya, aku selalu berada dalam kegilaan dan kecemasan. Karena aku ingin tahu siapa kau dan dari mana asalku. Namun, di bawah asuhan dan bimbingan ibu angkat, aku perlahan menerima kenyataan kalau aku sudah kehilangan ingatan.
Aku juga kembali belajar di sekolah. Anehnya, aku tidak bisa mengingat siapa diriku, tapi aku masih ingat dengan pelajaran yang aku pelajari. Setelah menjadi murid transfer di SMA Shanghai no.1, aku dengan cepat menjadi salah satu murid yang paling hebat di sekolah, setiap ulangan pun selalu masuk juara 3 besar. Terutama aku sangatlah peka terhadap angka, dan nilai pelajaran ipaku sangtlah bagus.
Pada waktu itu, guru-guruku mengira aku akan masuk sekolah ternama, tetapi pada akhirnya aku memilih Universitas keuangan Shaghai. Alasannya sangat sederhana, biaya kuliah di Universitas itu rendah, dan aku bisa tetap tinggal di Shanghai untuk merawat ibu angkatku yang sudah tidak memiliki keluarga lagi.
Ibu angkatku tidak sehat dan meninggal disaat aku sedang semester kedua. Ibu meninggalkanku dengan uang simpanan lebih dari 500.000 yuan dan sebuah apartemen kecil, yang juga merupakan rumah tempat tinggalku saat menikah dengan Kris Wu.
Setelah ibu angkatku meninggal, aku menjadi yatim piatu dan tidak ada saudara lagi. Biasanya aku akan mengobrol bersama teman seumuranku dan pergi pulang sekolah bersama. Tapi saat akhir minggu aku pulang ke rumah sendirian, perasaan kesepian itu datang. Aku merasa diri ku seperti dandelion, tidak tahu berasal dari mana dan tidak tahu mau pergi kemana.
Aku mulai gila mencari tempat asalku. Aku menggunakan waktu liburan untuk mengelilingi semua kota di dekat Shanghai, hampir menghabiskan tabungan yang diberikan ibu. Tetapi pada akhirnya, aku tidak menemukan apa-apa, karena aku juga tidak memiliki petunjuk, seperti lalat tanpa kepala menabarak secara asal-asalan, pasti tidak akan menghasilkan apa-apa.
Pada saat itu, Kris Wu masuk ke dalam hidup saya. Dia adalah seorang siswa dari pedesaan, dia juga adalah seorang senior setahun diatasku. Dia mengejarku, menjagaku dengan halus dan penuh perasaan. Aku yang sudah tidak memiliki keluarga lagi dengan cepat menyukainya, pada akhirnya disaat malam natal dibuatnya mabuk dan dibawa ke hotel.
Kemudian aku mengetahui bahwa aku hamil. Kris Wu juga mendukungku untuk melahirkannya. Aku yang tidak memiliki keluarga lagi, tiba-tiba saya memiliki orang yang paling dekat dengan diriku, aku pasti tidak akan membiarkan dia menghilang. Jadi aku menunda sekolah dan berencana untuk melahirkan anakku lalu baru kembali menyelesaikan sekolah.
Tetapi setelah anak itu lahir, aku menyadari bahwa hidup itu tidak sesederhana yang aku bayangkan. Aku tidak bisa meninggalkan anakku dan pergi ke sekolah. Ibu Kris Wu juga tidak membantu menjaga anak sama sekali. Penghasilan Kris Wu juga tidak cukup untuk memberi makan aku dan Melvin. Jadi aku hanya bisa menyerah untuk masuk kembali ke sekolah dan sambil bekerja sambil membesarkan anak. Yang tadinya dari sekolah bergengsi sampai menjadi karyawan kecil yang menjual ponsel di pusat perbelanjaan. Tanpa ijazah, perusahaan besar tidak akan pernah memberikan aku kesempatan. Terlebih lagi, di mata orang lain, orang yang sibuk akan mempunyai anak sebelum lulus tentu saja tidak pantas. Perusahaan besar tidak akan memberikan peluang kerja untuk orang seperti itu .
"hiks ..."
Telepon di atas meja tiba-tiba bergetar, menarikku kembali dari pikiranku. Aku membaca nama penelepon dan dengan cepat menjawab telepon.
Novel Terkait
Anak Sultan Super
Tristan XuPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinRahasia Istriku
MahardikaSi Menantu Buta
DeddyTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelSomeday Unexpected Love
AlexanderNikah Tanpa Cinta×
- Bab 1 Menjual diri
- Bab 2 Kembali bertemu
- Bab 3 Aku bukan pelacur
- Bab 4 Tuan Muda Keempat
- Bab 5 Aku tidak bersedia
- Bab 6 Kamu sungguh keterlaluan
- Bab 7 Menjebak
- Bab 8 Bingung
- Bab 9 Pengaruh obat
- Bab 10 Dia akan segera datang
- Bab 11 Bodoh
- Bab 12 Kamu bisa memukul wajahku?
- Bab 13 Manipulasi
- Bab 14 Lakukanlah sesukamu
- Bab 15 Dibodohi lagi
- Bab 16 Sesuka hati
- Bab 17 Anak-anak orang kaya
- Bab 18 Jamua Malam Keluarga
- Bab 19 Hujan Malam
- Bab 20 Rahasia lantai atas
- Bab 21 Punyaku?
- Bab 22 Tidak Rela Untuk Berpisah Juga Suatu Kesalahan
- Bab 23 Memerankan Karakter Seperti Apa
- Bab 24 Hadiah
- Bab 25 Dalam Hujan Lebat
- Bab 26 Luka hati
- Bab 27 Mengapa ?
- Bab 28 Musuh
- Bab 29 Apakah hanya berani menyakiti wanita ?
- Bab 30 Apakah aku kalau bukan kamu
- Bab 31 Katakan sekali lagi
- Bab 32 Sedekah
- Bab 33 Kegelisahan
- Bab 34 Kunjungan rumah
- Bab 35 Jebakan
- Bab 36 Serangan Balik
- Bab 37 Meminta Tolong
- Bab 38 Masa Lalu
- Bab 39 Sifat Aslinya
- Bab 40 Mengekspos
- Bab 41 Kenapa kamu begitu berkeringat?
- Bab 42 Aku tidak menyukaimu
- Bab 43 lepaskan
- Bab 44 Bukan Aku
- Bab 45 Sungguh Galak
- Bab 46 Bukti
- Bab 47 Tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah
- Bab 48 Pria yang banyak rahasia
- Bab 49 Tidak bisa melihat orang dari penampilan
- Bab 50 Kejam
- Bab 51 Panggil Ayah
- Bab 52 Masuk akal
- Bab 53 Semakin antusias
- Bab 54 Kebetulan
- Bab 55 Maksudnya bukan seperti ini
- Bab 56 Tidak Mudah Terprovokasi
- Bab 57 Memegang Janji
- Bab 58 Dalam Hati Merasakan Kesenangan
- Bab 59 Tampaknya Mengerti
- Bab 60 Adanya Rasa Egois
- Bab 61 Kekuatan Yang Tidak Kecil
- Bab 62 Aneh Bisa Memilihmu
- Bab 63 Sedikit Memberikan Warna
- Bab 64 Inti
- Bab 65 Sangat Tidak Seimbang
- Bab 66 Seberapa Sulit
- Bab 67 Kamu Saja
- Bab 68 Penipu
- Bab 69 Komputer Canggih
- Bab 70 Juga Adalah Jebakan
- Bab 71 Mengetahui Kebenarannya
- Bab 72 Tidak tergantikan
- Bab 73 Hanya Pantas Menenteng Sepatu
- Bab 74 Jumlahnya Tidak Banyak
- Bab 75 Semoga Ada Hasilnya
- Bab 76 Melihat Keriuhan
- Bab 77 Pengaruh Yang Besar
- Bab 78 Tubuh Yang Bagus
- Bab 79 Tidak Tahu Malu
- Bab 80 Tidak Peduli Bentuknya
- Bab 81 Menurutku Kamu Bisa
- Bab 82 Bukan Sesuatu Yang Istimewa
- Bab 83 Merasa Agak Bersalah
- Bab 84 Bukan Pemula
- Bab 85 Jelas Sekali Bukan
- Bab 86 Terlihat sedikit akrab
- Bab 87 Sangat mengejutkan
- Bab 88 Dalam satu malam
- Bab 89 Sekali Mendayung Dua Pulau Terlampaui
- Bab 90 Mendorongku ke tembok
- Bab 91 Ini Sangat Penting
- Bab 92 Gaya Apa
- Bab 93 Kebahagiaan Melayang
- Bab 94 Bukti Yang Sangat Kuat
- Bab 95 Memberikan Dampak Buruk Pada Tubuh
- Bab 96 Tidak masuk akal
- Bab 97 Tidak masuk akal
- Bab 98 Mengganggu wanita
- Bab 99 Dirimu yang menghindar
- Bab 100 Prajurit sedang dalam bahaya
- Bab 101 Pekerjaan Yang Sia-Sia
- Bab 102 Keluarga Yang Hebat
- Bab 103 Berusaha Tampil Sebaik Mungkin
- Bab 104 Benar-Benar Sangat Jahat
- Bab 105 Tidak Ada Kharisma
- Bab 106 Punya Reputasi
- Bab 107 Apa yang ingin dia lakukan
- Bab 108 Tidak tahu malu
- Bab 109 Solusi Yang Lebih Baik
- Bab 110 Ada harga diri
- Bab 111 Bagaimana membuktikannya
- Bab 112 Bagaimana Mungkin
- Bab 113 Hatinya jauh lebih tenang
- Bab 114 Benar Juga
- Bab 115 Tak Ternilai
- Bab 116 Kesan Pertama Yang Baik
- Bab 117 Tidak Sopan
- Bab 118 Pertempuran
- Bab 119 Menenangkan Diri Sendiri
- Bab 120 Apa kamu ingin mati
- Bab 121 Takdir Mempermainkan Manusia
- Bab 122 Benar-benar Bukan Manusia
- Bab 123 Menjaga Jarak
- Bab 124 Tidak Bisa Tenang
- Bab 125 Turut Prihatin Padamu
- Bab 126 Sangat kuat
- Bab 127 Mutiara di dalam Lautan
- Bab 128 Melihat aku dipermalukan
- Bab 129 Adalah orangku
- Bab 130 Lengan panjang
- Bab 131 Tidak bisa menahan emosi
- Bab 132 Citra perempuan
- Bab 133 sedikit mengejutkan
- Bab 134 Jalan Lain
- Bab 135 Menunggu kesempatan untuk pindah
- Bab 136 Tidak bisa diselesaikan
- Bab 137 Keterlaluan
- Bab 138 Jauh lebih rileks
- Bab 139 Aku akan melakukan yang terbaik
- Bab 140 Sesuai keinginanmu
- Bab 141 Mudah sekali
- Bab 142 Tidak bisa menikmati
- Bab 143 Panutan Belajarku
- Bab 144 Tidak sanggup Menerima
- Bab 145 Tiada habisnya
- Bab 146 Tidak Peduli
- Bab 147 Ingat
- Bab 148 Kamu Tidak Tahu Malu
- Bab 149 Tidak Bisa Menjebakku
- Bab 150 Niat Apa
- Bab 151 Dibuat Gila
- Bab 152 Berakting Sendiri
- Bab 153 Benar-Benar Hebat
- Bab 154 Mengompori
- Bab 155 Mendapatkan Keseimbangan
- Bab 156 Pemaluan Yang Besar
- Bab 157 Sangat berpengetahuan
- Bab 158 berkah dari kehidupan sebelumnya
- Bab 159 Tolong tenang sedikit
- Bab 160 Tidak bisa menyentuhku
- Bab 161 Kefokusan yang Sangat Tajam
- Bab 162 Berhati Kecil
- Bab 163 Hanya Ada Yang Lebih Bodoh
- Bab 164 Saling Memuji
- Bab 165 Sudah Tahu
- Bab 166 Kebahagiaan Terbesar
- Bab 167 Sempurna Tanpa Cacat Sedikipun
- Bab 168 Menyebarkan Keromantisan
- Bab 169 Muncul Kecurigaan
- Bab 170 Berpura-Pura Bodoh Padaku
- Bab 171 Bersikap Mendominasi
- Bab 172 Wajar
- Bab 173 Tidak Diragukan
- Bab 174 Banyak Tingkatan Yang Berbedaan
- Bab 175 Tidak Berdasar
- Bab 176 Membuatku Merasa Jijik
- Bab 177 Perkataan Mengejutkan
- Bab 178 Ahli Cinta
- Bab 179 Tidak Serius
- Bab 180 Sembunyi Dulu Saja
- Bab 181 Hal yang Baik
- Bab 182 Sangat Canggung
- Bab 183 Pasti Berhasil
- Bab 184 Solusi
- Bab 185 Rasa yang Dingin
- Bab 186 Tidak Punya Hati Nurani
- Bab 187 Bersikap Netral
- Bab 188 Terlihat Kuat Dari Luar, Akan Tetapi Dalamnya Sangat Lemah
- Bab 189 Kamu Tidak Akan Mengerti
- Bab 190 Seberapa Banyak yang Kamu Pahami
- Bab 191 Daya imajinani yang lumayan tinggi
- Bab 192 Tidak sempat mengurusi diri sendiri
- Bab 193 Sangat tegas
- Bab 194 Semakin mudah
- Bab 195 Bagaikan bermimpi
- Bab 196 Mengata-ngatai
- Bab 197 Membongkar Kartu Akhir
- Bab 198 Perilaku Pribadi
- Bab 199 Pertarungan Sengit
- Bab 200 Sulit Dipercaya
- Bab 201 Masuk akal
- Bab 202 Gentayangan di mana-mana
- Bab 203 Membereskan semuanya
- Bab 204 Begitu Lagak
- Bab 205 Harus Aku Akui
- Bab 206 Sangat berkualitas
- Bab 207 Tidak ada kemampuan
- Bab 208 Sikap apa
- Bab 209 Hal yang menakutkan
- Bab 210 Hubungan apa
- Bab 211 Hidup Bahagia
- Bab 212 Masuk Akal
- Bab 213 Bagaimana cara mengatasinya
- Bab 214 Membuat Orang Muntah Darah
- Bab 215 Tidak memperingatkan kamu
- Bab 216 Sudah Terbiasa
- Bab 217 Wanita Ku
- Bab 218 Jangan Terlalu Bersemangat
- Bab 219 Seorang Istri Harus Mematuhi Suaminya
- Bab 220 Posisinya Terlalu Rendah
- Bab 221 Ada Maksud Buruk Dibalik Perjamuan Makan
- Bab 222 Dia Tidak Peduli
- Bab 223 Bukan Orang Jahat
- Bab 224 Apa yang Perlu Ditebak?
- Bab 225 Jangan Bicara Omong Kosong Denganku
- Bab 226 Apakah dia tidak bisa melihatnya
- Bab 227 Mesra
- Bab 228 Sudah terjadi
- Bab 229 Motif yang sebenarnya
- Bab 230 Emosional
- Bab 231 Berusaha Lebih Keras
- Bab 232 Benar-Benar Hadiah Yang Besar
- Bab 233 Melakukan Pergerakan Setelah Adanya Pertimbangan
- Bab 234 Tunggu Kapan Lagi
- Bab 235 Sesuka Hati Berkata
- Bab 236 Masalah Penting
- Bab 237 Apa Artinya
- Bab 238 Terserah Padamu
- Bab 239 Berhenti Sebentar
- Bab 240 Yang Lebih Cantik
- Bab 241 Mulut binatang buas
- Bab 242 Tidak akan mengampunimu
- Bab 243 Suami istri yang saling mencintai
- Bab 244 Tidak bisa berkata-kata
- Bab 245 Kandidat yang paling cocok
- Bab 246 Ini tidak logis
- Bab 247 Tidak yakin
- Bab 248 Ada orang sengaja mengaturnya
- Bab 249 Frustasi
- Bab 250 Siapa lagi yang bisa
- Bab 251 Tidak Optimis
- Bab 252 Mengutamakan Kepentingan Bersama
- Bab 253 Mengakui Akan Mendapatkan Keringanan Hukuman
- Bab 254 Persiapan Mental
- Bab 255 Tak Berdaya
- Bab 256 Melamun
- Bab 257 Belajar Dari Kehidupan
- Bab 258 Menghindari Pertemuan
- Bab 259 Bertemu Lagi
- Bab 260 Orang Yang Terkenal
- Bab 261 Jangan menganggu terus
- Bab 262 Tidak Berkata apa-apa
- Bab 263 Tidak tergugah
- Bab 264 Binatang berpakaian manusia
- Bab 265 Ternyata begitu
- Bab 266 Mengganti Dengan Gaya Kelas Atas
- Bab 267 Bukan Masalah
- Bab 268 Terlepas Dari Rasa Beban
- Bab 269 Alasan Yang Mana
- Bab 270 Mempertanyakan Soal Makam
- Bab 271 Berkharisma
- Bab 272 Memiliki Tekanan Besar
- Bab 273 Bangunan Masih Sama Tapi Orang Sudah Berubah
- Bab 274 Kembali
- Bab 275 Jangan Membenciku
- Bab 276 Jatuh terluka
- Bab 277 Tetap bersikap tenang
- Bab 278 kembali berharap
- Bab 279 Persaingan sehat
- Bab 280 Silahkan kamu pergi
- Bab 281 Bahaya yang lebih besar
- Bab 282 Temani aku ngobrol
- Bab 283 Tebakannya langsung benar
- Bab 284 Sangat realistis
- Bab 285 Tak terduga
- Bab 286 Sangat berjodoh
- Bab 287 Waktu tidak bisa kembali
- Bab 288 Lama tidak bertemu
- Bab 289 Niat jahat
- Bab 290 Dekorasi yang indah
- Bab 291 Apa Yang Kamu Lakukan?
- Bab 292 Segera berkumpul kembali
- Bab 293 Bertemu dia lagi
- Bab 294 Pria Super Tampan
- Bab 295 Mengejutkan dan mengagumkan
- Bab 296 Jangan Hiraukan Dia
- Bab 297 Berkata Jujur
- Bab 298 Bukti
- Bab 299 Senang Di atas Penderitaan Oranglain
- Bab 300 Menghindar
- Bab 301 Pengkhianat
- Bab 302 Menyebalkan
- Bab 303 Fitnah
- Bab 304 Tinggal
- Bab 305 Kabur
- Bab 306 Nada salah
- Bab 307 Bicarakan baik-baik
- Bab 308 Menjadi patuh
- Bab 309 Menyuapimu
- Bab 310 Lubang hitam
- Bab 311 Membuat Penasaran
- Bab 312 Siapa Yang Sakit
- Bab 313 Merahasiakan
- Bab 314 Ditanya-tanya
- Bab 315 Tidak keluar
- Bab 316 Orang Pintar
- Bab 317 Aku Bukan Orang Luar
- Bab 318 Mencari Kamu
- Bab 319 Wajah Merona
- Bab 320 Pura-pura Sakit
- Bab 321 Bergerak
- Bab 322 Kita Akan Baik-Baik Saja
- Bab 323 Konflik
- Bab 324 Benar-Benar Sangat Mendesak
- Bab 325 Ternyata Enak Sekali
- Bab 326 Pribadi
- Bab 327 Tidak Tega
- Bab 328 Berkhianat
- Bab 329 Anak Gadis
- Bab 330 Ada Apa
- Bab 331 Tenang
- Bab 332 Menurut Kamu Bagaimana?
- Bab 333 Akrab
- Bab 334 Sudah Tidak Ada Masalah
- Bab 335 Orang Picik
- Bab 336 Tidak Bersalah
- Bab 337 Orang Yang Berguna
- Bab 338 Saudara
- Bab 339 Muda Dan Bersemangat
- Bab 340 Minta Maaf
- Bab 341 Foto Bersama
- Bab 342 Hadir
- Bab 343 Lalu Apa Maksudnya
- Bab 344 Wangi
- Bab 345 Orang Yang Tidak Penting
- Bab 346 Tenang
- Bab 347 Gadis cantik mabuk
- Bab 348 Apakah aku sudah gila
- Bab 349 Menyiksa
- Bab 350 Nanti kita bicarakan lagi
- Bab 351 Apa ini
- Bab 352 Melempar tangan
- Bab 353 Mempersulit
- Bab 354 Mengubah rencana
- Bab 355 Tuan Michael
- Bab 356 Kejadian Tak Terduga
- Bab 357 Bukan Dia
- Bab 358 Pasti Ada Persaingan
- Bab 359 Masalah Rumit
- Bab 360 Tempat Umum
- Bab 361 Mencari tahu
- Bab 362 Mendengarkanmu
- Bab 363 Apakah bodoh
- Bab 364 Penjudi
- Bab 365 Menangani
- Bab 366 – Bukan Urusanku
- Bab 367 Korban
- Bab 368 – Langsung berbicara ke intinya
- Bab 369 Kesedihan
- Bab 370 Aku Mengubah Pikiran Aku
- Bab 371 Sakit Hati
- Bab 372 Tidak Tega Hati
- Bab 373 tidak bercerita?
- Bab 374 Selalu sangat dalam
- Bab 375 tidak memaafkan
- Bab 376 Berpura-pura Tertarik
- Bab 377 Memutarbalikkan
- Bab 378 Kembali Diputarbalikkan
- Bab 379 Sudah Tidak Tahan Lagi
- Bab 380 Disengaja
- Bab 381 Salling Memaksa
- Bab 382 Dihalangi Didepan Pintu
- Bab 383 Membuat Masalah
- Bab 384 Makan-makan Keluarga
- Bab 385 Tidak Belajar Apa-apa
- Bab 386 Peran yang sulit
- Bab 387 Meledak Marah
- Bab 388 Rock
- Bab 389 Dia adalah adikku
- Bab 390 Tidak boleh
- Bab 391 Aku Juga Tidak Pergi
- Bab 392 Diduga Teman Lama
- Bab 393 Semuanya Terihat Familiar
- Bab 394 Aku Bukan Dia
- Bab 395 Benar-benar Palsu
- Bab 396 berpura-pura
- Bab 397 penghasutan
- Bab 398 perubahan tiba-tiba
- Bab 399 tidak terlambat
- Bab 400 ceritanya panjang
- Bab 401 Perasaan
- Bab 402 Buntu
- Bab 403 Datang Tak diundang
- Bab 404 Rencana
- Bab 405 Kemitraan
- Bab 406 Siasat
- Bab 407 Perjanjian
- Bab 408 Berterima kasih secara langsung
- Bab 409 Ada masalah
- Bab 410 Ternyata begitu
- Bab 411 Mengancam Aku?
- Bab 412 Wanita Muda Cantik
- Bab 413 Tunangan
- Bab 414 Mendengarkan Dia
- Bab 415 Kemenangan
- Bab 416 Kolaborasi yang Kuat
- Bab 417 Tidak Bisa Menerima
- Bab 418 Wawancara
- Bab 419 Pesta Minum
- Bab 420 Pergi
- Bab 421 Tiba-tiba dan tidak menduga
- Bab 422 Menunggu Kabar
- Bab 423 Mengkhianati
- Bab 424 Dikurung
- Bab 425 Transaksi
- Bab 426 fakta
- Bab 427 Sedikit lelah
- Bab 428 Mengakui
- Bab 429 Ayah
- Bab 430 Takdir
- Bab 431 Hati yang hampa
- Bab 432 Berbohong
- Bab 433 Mengambil barang milik orang lain
- Bab 434 Berakting
- Bab 435 Aneh
- Bab 436 Bertemu
- Bab 437 Pertemuan Tidak Menyenangkan
- Bab 438 Suami Istri Menjalani Hidupnya Masing-masing
- Bab 439 Nona Besar
- Bab 440 Kamu adalah Dia
- Bab 441 Kamu
- Bab 442 Ingatan Yang Hilang
- Bab 443 Berantakan
- Bab 444 Seluruh Situasi
- Bab 445 Kebakaran
- Bab 446 iblis
- bab 447 melarikan diri
- Bab 448 anjlok
- Bab 449 gelisah
- Bab 450 meminta bantuan
- Bab 451 Masalah pribadi
- Bab 452 Permasalahan dalam perusahaan
- Bab 453 Pengobatan Tradisional
- Bab 454 Tidak Mungkin Kambuh
- Bab 455 Bahagia
- Bab 456 dapat dipercaya
- Bab 457 cowok itu ganteng