Nikah Tanpa Cinta - Bab 8 Bingung

"Kris Wu, kamu tenang dulu, kamu tidak boleh melakukan ini. Kalau kamu menyakitiku, Tuan Muda Keempat tidak akan mengampunimu!"

Aku segera menggunakan nama Yulianto Hua untuk menakut-nakutinya, karena melihat luka di wajahnya dan apa yang dia katakan, dia pasti habis dipukuli suruhan Yulianto Hua .

"Kamu adalah istriku, kita belum bercerai. Aku menidurimu merupakan hal yang wajar, dan siapa pun tidak bisa mengatur hal ini! Lagipula, setelah aku merekam video, memangnya Yulianto Hua masih bisa berbuat apa? Dia hanya bisa mengeluarkan uang membelinya. Di pesta pernikahan dia berkata kamu adalah wanita yang dia sukai, apakah dia tega membiarkan video seks wanita yang dia sukai dan orang lain tersebar? Menurutmu, berapa banyak uang yang akan dia habiskan untuk membeli video ini? Sepuluh miliyar rupiah, atau lebih?"

Begitu membahas soal uang, mata Kris Wu langsung memancarkan cahaya, dan dia terlihat seperti orang gila.

Saat ini, terdengar suara ketukan pintu yang lemah, dan suara yang sangat lemah, "Ibu, ibu?"

“Demi anak, lepaskan aku,” aku memohon dengan sedih.

"Demi anak? Anak itu sama sekali bukan milikku! Kenapa aku harus mementingkan dia?" Teriak Kris Wu .

"Kris Wu, kamu tenang dulu, begini, coba kamu katakan mengapa anak ini bukan anakmu, setelah kamu mengatakannya dengan jelas, aku akan meminta Tuan Muda Keempat memberikan uang yang kamu inginkan. Tanpa perlu melakukan semua ini, kamu juga bisa mendapatkan uang . "

Kepalaku mulai pusing dan tubuhku semakin panas, tetapi aku berusaha untuk tetap tenang. Aku berharap setidaknya bisa mengulur sedikit waktu, meskipun aku tahu biarpun aku mengulur waktu juga tidak akan ada orang yang datang.

"Apa yang perlu dikatakan, kamu adalah istriku, lelaki lain bisa menidurimu, kenapa aku tidak boleh? Pokoknya aku ingin merekam video seks denganmu dan membuat Yulianto Hua membelinya dengan harga tinggi!"

Sambil berkata, Kris Wu melepas celananya dan melompat ke arahku.

Aku merasa putus asa, dan mulai meneteskan air mata.

Ketika aku hendak menerima nasibku, pintu kamar tiba-tiba ditendang dengan keras. Seorang pria menerobos masuk sambil membawa tongkat baseball dan dia mulai memukuli Kris Wu .

Aku melihat pria yang masuk, dan mendapati dia adalah Yulianto Hua ! Dia muncul di rumah ini bagai seorang dewa!

Kris Wu yang juga sudah melihat pria itu adalah Yulianto Hua merasa ketakutan dan membenamkan kepalanya ke lantai, tetapi Yulianto Hua tidak berhenti dan terus memukulinya sampai Kris Wu berhenti bergerak.

Melihatku tidak bergerak, dia sepertinya memahami sesuatu. Dia melepas jasnya, dan mengenakannya di tubuhku, setelah itu dia menggendongku dan membawaku keluar dari kamar.

Anakku tidak ada di sana, tidak ada seorang pun di ruang tamu.

"Melvin dimana? Dimana anakku? Kenapa kamu bisa ada di sini?" tanyaku.

Wajahnya terlihat dingin, dia menggendongku kebawah tanpa berkata apa-apa.

Mobilnya diparkir di lantai bawah, di kursi belakang mobil, perawat sedang menenangkan Melvin.

Begitu tertiup angin, aku sepertinya memiliki sedikit kekuatan, tapi tubuhku masih lemas dan panas.

Dia menempatkanku di sebelah Melvin, Melvin memeluk leherku, "Ibu, Ayah menyeretmu ke dalam kamar, aku takut, jadi aku menelepon Paman Hua."

Aku mengucapkan terima kasih dengan suara pelan kepada Yulianto Hua . Karena ada perawat di samping, aku tidak berbicara terlalu banyak lagi. Hal yang terjadi di dalam kamar memang memalukan.

“Dasar wanita bodoh.” aku mendengar Yulianto Hua melontarkan dua kata dengan tidak senang.

Untung dia muncul, kalau tidak jahanam Kris Wu itu pasti berhasil. Aku tidak melawan, dan aku juga tidak memiliki tenaga untuk melawan.

Aku pikir dia mengantar kami kembali ke rumah sakit, tetapi ternyata tidak. Mobilnya terus melaju ke selatan dan melaju sampai ke Maple Garden.

Maple Garden adalah kawasan villa mewah di Shanghai. Tempat ini juga merupakan kawasan orang kaya yang terkenal. Sangatlah wajar orang dengan status seperti Yulianto Hua menempati kawasan seperti ini.

Awalnya, aku tidak ingin tinggal di rumah orang lain, tetapi aku tidak mungkin tinggal di jalanan, dan menyusahkan anakku. Hari sudah larut aku hanya bisa tinggal disini.

"Pergi mandikan Melvin," Yulianto Hua memerintahkan perawat itu. Setelah mengiyakan perawat itu membawa Melvin pergi.

Awalnya aku mengira perawat itu dipekerjakan untuk sementara di rumah sakit, sekarang kelihatannya dia adalah pembantu rumah tangga Yulianto Hua.

"Ikut aku."

Selesai berbicara, dia berjalan ke atas. Aku hanya bisa mengikutinya, tapi langkah kakiku masih lemah dan aku tidak sanggup naik ke atas.

Dia menggendongku lagi, dan aku meringkuk di dalam pelukannya, panas yang awalnya sudah sedikit mereda tiba-tiba meluap. Jantungku berdegup kencang, dan beberapa pemikiran yang membuatku merasa malu melintasi di pikiranku.

Di lantai dua, dia memasuki sebuah kamar lalu dia melemparku ke atas tempat tidur. Setelah itu dia berbalik dan pergi.

Dia membuka pintu dan bersiap untuk keluar. Tapi tiba-tiba dia berhenti, lalu berbalik dan menatapku. Tiba-tiba dia berjalan mendekatiku, sambil berjalan dia melepas jasnya dan melemparnya ke samping, lalu dia mulai melonggarkan dasinya.

Aku menatapnya, detak jantungku semakin kencang. Pengaruh obat di dalam tubuhku belum sepenuhnya hilang.

Dia membungkuk dan menatapku. Tiba-tiba dia menjulurkan tangannya di antara kakiku, secara refleks aku gemetar.

Mata indahnya sedikit menyipit, sudut bibirnya memperlihatkan senyuman yang jahat, ekspresi wajahnya yang dingin berubah menjadi sedikit hati-hati. Tangannya yang satu lagi tiba-tiba menyentuh dadaku.

Sekujur tubuhku kembali gemetar.

Novel Terkait

My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu