Nikah Tanpa Cinta - Bab 388 Rock

Memasuki kamar yang dipesan Yulianto Hua, musiknya memekakkan telinga, aku sedikit tidak nyaman. Sebenarnya Yulianto Hua memesan bar yang bertema rock, apakah pria ini ingin melepaskan emosi?

Untungnya, meskipun lagu selanjutnya juga lagu rock, tetapi musiknya lebih ringan sedikit. Yulianto Hua juga mengenakan setelan kasual, kaus putih, celana jean hitam, sepatu kets putih, dan mengenakan topi hitam, berbusana hitam dan putih, mambuat seluruh tubuhnya terlihat sangat mewah.

“Apakah Julian suka musik rock?” Yulianto Hua bertanya kepada kakak kedua.

“Ya begitulah, tetapi aku lebih suka musik klasik.” Kata kakak kedua sambil tersenyum.

Yulianto Hua mengacungkan jempol, “Hebat! Orang yang menyukai musik klasik adalah orang-orang pintar, membutuhkan literasi musik yang tinggi, untuk bisa mendengarkannya.”

“Semuanya ini adalah musik, hanya gayanya yang beda. Tetapi tidak disangka kamu menyukai rock, apakah kamu sering bermain?” Tanya kakak kedua sambil tersenyum.

“Main, tetapi tidak profesional, saat sedang marah, tidak tahu bagaimana melampiaskan emosi, jadi bermain rock, tetapi memainkannya dengan sangat buruk, dan amatiran. Jangan perlu diungkit.” Yulianto Hua melambaikan tangan sambil tersenyum.

Kedua pria itu membahas musik dengan semangat, seolah-olah telah melupakan bahwa aku ada di samping. Tiba-tiba aku merasa tidak bermanfaat.

Aku sangat terkejut dengan keharmonisan keduanya, dalam beberapa waktu lalu, kakak kedua sangat tidak menyukai Yulianto Hua, terutama menantang kebersamaanku dengan Yulianto Hua.

Sejak kapan kakak kedua mulai berubah, aku bahkan tidak menyadarinya. Juga tidak tahu apa alasannya, yang membuat sikapnya mulai berubah?

Yulianto Hua berbicara tentang musik, sangat bersemangat, sehingga mengabaikanku, tetapi kakak kedua menjaga perasaanku, “Adik, apakah kamu juga suka rock?”

Aku bilang bahwa aku tidak begitu suka, merasa terlalu berisik, terutama yang sangat ribut, tidak hanya berisik, bahkan tidak bisa mendengar apa yang mereka nyanyikan.

Yulianto Hua mengelengkan kepala tidak setuju, “Tidak semua musik harus dipahami, harus ada perasaan. Tidak semua musik dapat dipahami.”

Aku langsung menyela,”Lalu kamu baru saja mengatakan, bahwa mendengarkan musik klasik membutuhkan literasi untuk memahaminya, jika tidak perlu dipahami, lalu untuk apa faktor esensial? Cukup mendengar orang berteriak saja?”

“Jadi kamu kemari untuk berdebat denganku?” Alis mata Yulianto Hua terangkat, berkata sambil menatapku.

“Jadi apa, tidak bisa berdebat lagi?” Aku juga menirunya mengangkat alis.

“Baik. Tetapi tidak ada artinya jika hanya berdebat, mari minum dengan aku jika berani.” Kata Yulianto Hua.

“Tidak suka minum dengan orang yang suka berdebat, ini bukan berdebat, ini konyol.” Kataku.

Yulianto Hua mengangkat gelas menghadap ke Julian Tsu, “Dia tidak minum, kita minum. Sudah lama tidak minum dalam suasana seperti ini. Merasa sangat senang, dan sangat menyukai.”

Kakak kedua juga menyulang dengan Yulianto Hua, dan menghabiskan segelas besar.

Aku terpengaruh oleh emosi mereka, juga minum secangkir kecil.

“Adik, apakah dia pernah bernyanyi lagu rock untukmu?” Tanya kakak kedua kepadaku.

Aku menggelengkan kepala, “Tidak pernah, kamu jangan dengar bualannya, dia hanya bisa berpura-pura saja.”

Kakak kedua memandang Yulianto Hua dengan terpesona, “Hei, adikku mengatakan kamu pembual, atau, coba buktikan?”

Yulianto Hua melambaikan tangan, “Tidak perlu. Bisa pasti bisa, aku tidak perlu pengakuan dari orang lain.”

“Kalau begitu apakah kamu tidak bisa menyanyikan lagu untuk adikku?” Kata kakak kedua.

Tanpa menunggu jawaban dari Yulianto Hua, aku segera berkata, “Dia benar-benar tidak bisa, kamu jangan mempermalukannya, kakak kedua.”

Yulianto Hua tersenyum, “Jika aku benar-benar bisa? Bagaimana?”

“Jika kamu bisa, berarti kamu tidak membual. Tetapi aku tahu bahwa kamu tidak bisa. Jangan memaksa diri sendiri, hal seperti ini tidak perlu dipaksa.” Kataku sambil tersenyum.

Yulianto Hua juga tersenyum, tetapi masih tetap tidak bergerak, dia cukup tenang hari ini.

“Yulianto, jika bisa, maka nyanyi dong, adik sangat memprovokasi kamu, aku juga tidak tahan lagi. Jika aku bisa, aku akan bergegas naik ke panggung.” Kata kakak kedua sambil tertawa.

Yulianto Hua memandangku, “Jika aku benar-benar bisa, apa yang akan kamu katakan?”

Aku berpikir, dan menunjuk ke gelas anggur, “Jika kamu benar-benar bisa, aku menemanimu untuk minum tiga gelas, tidak, aku bersulang tiga gelas untukmu.”

“Itu tidak cukup, jika aku bisa, kamu menemani aku kembali ke Shanghai besok, bagaimana?”Kata Yulianto Hua.

Aku mempunyai hal yang penting untuk dilakukan besok, tentu saja tidak bisa menyetujuinya. Tetapi kakak kedua menyemangatiku, “Adik, berjanjilah kepadanya, lihat apakah dia bisa atau tidak.”

Aku mengatakan iya, maka aku berjanji, aku menemanimu kembali ke Shanghai besok.

“Sepakat. Jangan menyesal saja.”

Aku tersenyum, “Perkataan seorang wanita, tidak akan mengingkari begitu saja.”

“Kalau begitu aku berdiskusi dengan mereka sebentar, dan mendapat persetujuan kerja sama dengan band, baru aku dapat memainkannya. Aku sudah bertahun-tahun tidak bermain, dan merasa sedikit gugup. Jika bermain jelek, tidak diperbolehkan untuk disebar.” Yulianto Hua berdiri, dan meminum minumannya sendiri, alkohol membuatnya seperti berani.

Yulianto Hua merapikan pakaian, berjalan menuju panggung pertunjukan bar. Perawakannya tinggi, punggungnya tinggi dan tegak. Mengingatkan aku kepada sebuah kata, semoga kamu meninggalkan setengah hidupmu, kembali kemasa remaja. Dia juga telah meninggalkan setengah hidupnya, dan kembali kemasa remaja, dia ingin seperti remaja bermain rock.

Sebenarnya aku tahu bahwa dia bisa, jika dia mengatakan bisa, maka dia pasti bisa. Dia bukan type orang yang jelas tidak bisa, tetapi memaksa, dia jarang memamerkan diri sendiri, karena dia penuh aura, tidak perlu pamer.

Setelah Yulianto Hua pergi, ada seseorang masuk. Adalah Sussie Tsu.

“Rupanya kalian di sini, tidak disangka kalian akan datang ke bar murahan ini untuk minum? Aku melihat kalian masuk, aku masih tidak percaya dengan penglihatanku.” Kata Sussie Tsu.

Mendengar maksudnya, dia mengikuti kami, kemudian melihat kami masuk ke bar, dia pergi berkeliling ke tempat lain, dan kemudian kemari untuk melihat apakah kami berada di sini.

“Untuk apa kamu kemari?” Aku mengertukan kening dan bertanya.

“Kamu boleh datang tetapi aku tidak boleh, kalian penuh misterius, aku ingin tahu hal memalukan apa yang kalian bicarakan.”

Aku dan kakak kedua mengabaikannya.

“Bukankah kalian ingin menemui mantan suamimu, dimana mantan suamimu?” Sussie Tsu melihat ke sekeliling.

Kami masih mengabaikannya.

“Ternyata tidak datang, dibohongi? Ternyata kamu begitu tidak penting? Tetapi memang wajar, jika kamu ingin disambut, tidak mungkin dicampakkan oleh mantan suamimu.” Sussie Tsu merasa mengejek aku, dan tersenyum bangga sendiri.

Aku juga tersenyum, meremehkan penjelasannya.

Saat ini ada kegiatan di atas pentas pertunjukan, vokalis band berkata kepada hadirin, ada seorang teman ingin menyelesaikan sebuah lagu bersama kami, kita sambut teman-teman yang menyukai musik dan telah berpartisipasi dalam penampilan kami, kita memberikan tepuk tangan untuk menyemangatinya!

Yulianto Hua maju ke depan, melambaikan tangan. Langsung terdengar tepuk tangan di bawah. Sudah ada tepuk tangan sebelum bernyanyi? Karena orangnya tampan. Aku mendengar suara seorang gadis berteriak.

Pada zaman sekarang ini, benar-benar keuntungan besar bagi yang orang tampan.

Novel Terkait

Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu