The Revival of the King - Bab 31 Hati Yang Berkecamuk
Terry Fan tiba dikamar dimana nenek dirawat, baru basa-basi sebentar, perawat kembali masuk, mengatakan Hendrik Fan telah memanggilnya.
Setiba Terry Fan di kamar Hendrik Fan, Hendrik Fan lantas menyerahkan sebuah papan tulis untuknya, tulisan diatasnya berantakan, Terry Fan melihatnya untuk waktu yang cukup lama, pria itu baru menyadari tulisan diatasnya adalah: sandi.
Terry Fan dengan tidak senang bertanya padanya: “Kamu ingin memberitahuku, bahwa kamu ingin memberiku sandi dari kartu bankmu, itukah?”
Hendrik Fan segera mengangguk, pria itu khawatir jika dia meninggal, maka harta yang telah diperebutkannya selama satu generasi, berhasil direbut oleh Penny Zhou, karenanya Hendrik Fan ingin memberitahu sandi tersebut pada Terry Fan.
Terry Fan menggeleng mengatakan: “Semua uang itu adalah uang yang kamu peroleh dengan susah payah, ditambah lagi Penny Zhou juga sudah menjadi istri selama bertahun-tahun, sudah sepantasnya jika Penny Zhou yang mewarisi hartamu, kamu tidak perlu mewariskannya padaku.”
Mendengar Terry Fan mengatakan hal tersebut, amarah di dalam hati Hendrik Fan seperti hampir meledak dibuatnya, jika dia bisa membunuh orang menggunakan tatapannya, maka pria itu tentu sudah menghabisi Penny Zhou berulang-ulang.
Jika Terry Fan tidak menginginkannya, pria itu akan memilih untuk tetap menyembunyikan sandi tersebut, dia tidak akan pernah memberitahukannya pada Penny Zhou.
Tapi Hendrik Fan menyadari, jika dia sudah meninggal, tidak perlu sandi itu, hartanya sendiri, sudah pasti akan jatuh ketangan Penny Zhou, saat itu Penny Zhou hanya perlu menyediakan bukti, dan bertanya dari bank yang satu ke bank yang lain, kartu bank Hendrik Fan pasti akan jatuh ketangan Penny Zhou.
Perut Hendrik Fan menjadi mulas karenanya!
Waktu itu dia menggunakan tanggal ulang tahun Terry Fan sebagai sandinya, tetapi dia menggunakan namanya sendiri, jika dia tahu akan ada hari seperti ini, kartu itu seharusnya dibuat dengan menggunakan nama Aldo Fan.
Hendrik Fan kembali meraung-raung, pria itu sekuat tenaga mengatakan: “Ulan…g ….. ta…..hunnnnn, baran..kasss……”
Terry Fan mengerutkan dahinya, dengan ekspresi serius dia menatap Hendrik Fan, Hendrik Fan kembali mengulang apa yang barusan dikatakannya dengan sekuat tenaga, Terry Fan akhirnya memahaminya, dan mengerjapkan matanya, setelah berpikir sejenak, dia bertanya: “Kamu ingin mengatakan, sandinya adalah tanggal ulang tahunmu, kartu-kartu itu, semuanya tersimpan didalam brankas?”
Hendrik Fan kemudian menggeleng dengan sangat kuat, dia menggunakan tangannya menunjuk Terry Fan dan meraung-raung.
Terry Fan kembali menghela nafas, dan melanjutkan bertanya: “Maksudmu, sandinya adalah tanggal ulang tahunku?”
Hendrik Fan kemudian menggangguk dengan sangat antusias, muncul senyuman diwajahnya.
Terry Fan malah menggeleng dan mengatakan: “Kamu ingin aku mengatakannya berapa kali padamu? Dulu ibuku sama sekali tidak tertarik dengan uangmu, sekarang aku juga sama, aku tidak membutuhkan uangmu, kamu jagalah kesehatanmu dengan baik.”
“Mil……yar mill…yarrr……” Hendrik Fan menjerit keras sampai wajahnya berubah merah.
Mungkin karena mereka adalah ayah dan anak, hanya Terry Fan lah yang mampu memahami apa yang kata-kata yang keluar dari mulut Hendrik Fan.
“Kamu ingin mengatakan padaku, kalau uangmu sangat banyak, sekarang kamu adalah seorang miliarder, benarkah?”
Hendrik Fan kemudian mengangguk dengan sangat kuat, dia pikir Terry Fan tidak tahu jumlah harta yang dimilikinya, oleh karena itu Terry Fan bersikap acuh tak acuh, sekarang setelah dia mengetahui kalau hartanya bernilai miliaran RMB, dia yakin kalau Terry Fan pasti akan mengubah pendapatnya.
Tidak disangka Terry Fan malah mengatakan: “Bukankah dulu Penny Zhou menikahimu karena harta? Jika dia sangat menginginkannya, kalau begitu berikan saja semuanya padanya, jika demikian, dia pasti akan menjagamu seumur hidupmu.”
“Tidaaakk……tidaaaaak____” Hendrik Fan kemudian berteriak dengan sekuat tenaga, sekarang setiap kali mendengar nama wanita itu, pria itu rasanya seperti ingin menabrakkan kepalanya sendiri pada dinding.
Terry Fan kembali menghela nafas: “Orang sakit, emosinya biasanya selalu buruk. Benar juga, dulu kamu adalah seorang bos besar, selalu ada begitu banyak orang yang mengelilingimu, sekarang kamu sendirian berbaring dirumah sakit, pasti akan terasa sepi, sekarang aku akan menghubungi Penny Zhou.”
Mendengar hal ini, Hendrik Fan seolah merasa sangat tersiksa, dia tahu tidak peduli bagaimanapun, dia tidak akan bisa meyakinkan Terry Fan, apalagi sekarang dia tidak bisa berbicara dengan normal seperti biasanya, dia benar-benar tidak bisa menahan diri, pria itu lantas menangis sekeras-kerasnya.
Terry Fan tahu, orang yang paling tidak ingin ditemui oleh Hendrik Fan tak lain adalah Penny Zhou.
Terry Fan sama sekali tidak tahu kalau Penny Zhou telah berselingkuh, dan juga tidak tahu, pria yang berhubungan dengannya adalah mantan suaminya, sementara mantan suami wanita itu, tidak lain adalah orang yang telah mencelakai ibunya Daniel Huang.
Terry Fan berpikir setelah Hendrik Fan sakit, beliau dan istrinya menjadi bertengkar karena masalah kecil, apalagi Terry Fan sendiri juga sudah turun tangan untuk memberi pelajaran pada Penny Zhou, dia tidak pedulu apakah Hendrik Fan bersedia atau tidak, Terry Fan merasa disaat sekarang Penny Zhou seharusnya melakukan kewajibannya sebagai seorang istri.
Dia tidak tahu, hal yang paling dikhawatirkan oleh Hendrik Fan, tidak lain adalah Penny Zhou akan mencelakakan dirinya, sementara Penny Zhou sendiri adalah orang yang paling mengharapakan kematian Hendrik Fan didunia ini.
Terry Fan kemudian berjalan mendekati lemari didekat ranjang rumah sakit, dia mengambil ponsel kemudian mencari nomor ponsel Penny Zhou, dan menghubunginya.
Hendrik Fan sekuat tenaga ingin menghalanginya, tetapi sama sekali tidak dapat melakukan apapun, beliau akhirnya menyerah, kemudian berbaring ditempat itu dan menghela nafasnya.
Disaat itu Penny Zhou telah kembali ke perusahaan, dia duduk di sofa kantor Daniel Huang, dia kelihatan sangat kehilangan kendali.
Daniel Huang duduk disampingnya, salah satu tangannya diletakkan dipundaknya, dia kelihatan sangat gugup dan mengatakan: “Istriku, jika tidak bisa, lebih baik kita segera meninggalkan tempat ini ya?”
“Meninggalkan tempat ini?”
“Benar, kamu sudah mengatakan kalau dia itu sangat lihai, jika dia tidak mati dan mengatakannya, meski dia tidak bisa mencari masalah dengan kita lagi, polisi juga tidak akan melepaskan kita.”
“Lihatlah sekarang, memangnya kenapa kalau polisi mengetahuinya? Aku dan dia tidak lebih hanyalah pertengkaran suami-istri, kehilangan kendali dan melukainya, memangnya bisa sebesar apa masalahnya? Meskipun dia ingin bercerai dariku, aku juga bisa mendapatkan setengah dari hartanya, sekarang atas dasar apa kita kabur? Ditambah lagi, jika benar-benar ada masalah, apa aku bisa kabur?”
Daneil Huang menjelaskan: “Meskipun kita tidak menghindari kejaran polisi, tetapi sudah seharusnya kita kabur dari orang itu bukan? Polisi mungkin bisa memakluminya, tetapi orang itu belum tentu!”
“Aku tidak masalah, masalah yang akan datang cepat dan lambat akan datang, demi setengah dari harta tersebut, meskipun harus dihajar juga tidak masalah, dia tidak akan berani melakukan hal yang buruk padaku.” Penny Zhou kemudian melihat Daniel Huang: “Tapi kamu harus tetap berhati-hati, meskipun mereka tidak tahu kalau kita sebelumnya pernah menjadi suami-istri, tetapi jika orang itu sampai tahu kalau si tua bangka itu sudah mengetahui kalau kita sebelumnya adalah suami istri, dan membuatnya seperti sekarang, dia pasti tidak akan melepaskan kita.”
“Kalau begitu, bagaimana kalau aku pergi saja hari ini?”
“Mengapa terburu-buru? Meskipun ingin kabur, juga tidak bisa pergi dengan tangan kosong.”
“Maksudmu adalah____”
“Kamu adalah manajer, aku adalah GM bendahara, tidak peduli bagaimanapun, kamu harus mendapatkan sedikit uang.” Penny Zhou kembali berpikir sejenak, mengatakan: “Begini saja, kamu kembalilah dulu ke kota Hai dan didirikan sebuah perusahaan disana, aku sudah mengirimkan 10 juta RMB kedalam rekeningmu, anggap seperti modal perusahaan. Situa bangka itu tidak akan mungkin bisa pulih dengan cepat, meskipun bocah itu datang ke perusahaan, dia tentu tidak akan memahami semuanya.”
“Bagus juga seperti ini, sekarang aku akan memesan tiket kereta api kembali ke kota Hai.”
Sambil mengatakannya, Daniel Huang kemudian mengeluarkan ponselnya, memesan sebuah tiket kereta api ke kota Hai.
Disaat itu, ponsel Penny Zhou kemudian bordering, dia mengeluarkannya dan melihat nama yang tertulis dilayar ponselnya dan terkejut: “Ya ampun, situa bangka itu, mungkinkah dia sudah bisa berbicara?”
Novel Terkait
Loving Handsome
Glen ValoraGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangJalan Kembali Hidupku
Devan HardiAkibat Pernikahan Dini
CintiaLove Is A War Zone
Qing QingMy Only One
Alice SongNikah Tanpa Cinta
Laura WangSomeday Unexpected Love
AlexanderThe Revival of the King×
- Bab 1 Teman Sekelas Yang Cantik
- Bab 2 Kesepakatan yang Menghina
- Bab 3 Bahan Tertawaan Seluruh Orang
- Bab 4 Dihina Lagi
- Bab 5 Keduanya Bertemu
- Bab 6 Pembalasan
- Bab 7 Sahabat Sejati
- Bab 8 Menangis Tersedu-Sedu
- Bab 9 Unit Rawat Intensif
- Bab 10 Kebetulan Bertemu
- Bab 11 Harus Melapor Polisi
- Bab 12 Keras Kepala
- Bab 13 Mutiara Sejahtera Corp.
- Bab 14 Pertemuan Di Rumah Sakit
- Bab 15 Ambang Batas Kesabaran
- Bab 16 Penyesalan Yang Muncul Karena Sikap Keterlaluan
- Bab 17 Lawan Yang Selalu Saja Bertemu
- Bab 18 Perasaan Yang Berkonflik
- Bab 19 Peristiwa Yang Benar Adanya
- Bab 20 Emosi Yang Memuncak
- Bab 21 Kebetulan Hendak Mencarimu
- Bab 22 Berpikiran Sempit
- Bab 23 Pembalasan Instan
- Bab 24 Sujud Yang Mengejutkan
- Bab 25 Setiap Pelaku Mempunyai Alasan Tersendiri
- Bab 26 Perasaan Tidak Tenang
- Bab 27 Tertegun
- Bab 28 Melewati Semuanya
- Bab 29 Ikatan Yang Menjauh
- Bab 30 Penyesalan Terhadap Tindakan Di Masa Lalu
- Bab 31 Hati Yang Berkecamuk
- Bab 32 Terkejut Setengah Mati
- Bab 33 Ingin Menangis Tapi Tidak Ada Air Mata
- Bab 34 Hatinya Merasa Sangat Tidak Nyaman
- Bab 35 Kesalahpahaman Semakin Besar
- Bab 36 Perasaan Krisis
- Bab 37 Mengejutkan
- Bab 38 Pandai Bersilat Lidah
- Bab 39 Sangat Menyesal
- Bab 40 Berbeda Jauh
- Bab 41 Menangis Tanpa Air Mata
- Bab 42 Memberikan Barang Pemberian Orang Lain
- Bab 43 Bertemu Teman Sekelas Lama Lagi
- Bab 44 Bingung
- Bab 45 Datang Mencari Masalah
- Bab 46 Tidak Berani Tampil
- Bab 47 Malu Sendiri
- Bab 48 Sesuatu Terjadi Tentu Ada Sebabnya
- Bab 49 Gugup Sekali
- Bab 50 Tidak Bisa Mengerti
- Bab 51 Menyesal
- Bab 52 Semuanya Sandiwara
- Bab 53 Berkata Sembarangan
- Bab 54 Marah Hingga Muntah Darah
- Bab 55 Perubahan yang Besar
- Bab 56 Tidak Dapat Ditoleransi
- Bab 57 Mutiara Sejahtera
- Bab 58 Menyelidiki
- Bab 59 Rencana Pembalasan
- Bab 60 Terkejut
- Bab 61 Sudah Bukan Yang Dulu Lagi
- Bab 62 Tak Bisa Ditahan
- Bab 63 Nasehat Yang Bagus
- Bab 64 Datang Dengan Persiapan
- Bab 65 Menggertak
- Bab 66 Masalah Muncul Karena Sebab
- Bab 67 Marah Sekali
- Bab 68 Sial Dan Tidak Beruntung
- Bab 69 Menolak Melihat Kebenaran
- Bab 70 Asal Usul Yang Jelas
- Bab 71 Bersikeras Dengan Pendapat Sendiri
- Bab 72 Memeriksa Keadaannya
- Bab 73 Rasa Iri Yang Menggila
- Bab 74 Berinisiatif Menyapa
- Bab 75 Tidak Bisa Mempercayainya
- Bab 76 Perkataan Yang Masuk Akal
- Bab 77 Menebus Kesalahan
- Bab 81 Ruang VIP KTV
- Bab 78 Benar-Benar Tidak Menduganya
- Bab 79 Menebus Hutang Lama
- Bab Menyadari Bahaya Di Saat-saat Akhir
- Bab 82 Serangan yang Luar Biasa
- Bab 83 Pertempuran yang Mengerikan
- Bab 84 Sedikit Menyesal
- Bab 85 Meminta Maaf Dan Memberi Hadiah
- Bab 86 Memberi Wajah
- Bab 87 Keributan Di Ruang Rawat
- Bab 88 Operasi Berhasil
- Bab 89 Membereskan Willy Wang
- Bab 90 Kata-Kata Dan Kasih Sayang yang Dalam
- Bab 91 Menyelesaikan Kesalahpahaman
- Bab 92 Hati Diganti Hati
- Bab 93 Sebuah Drama
- Bab 94 Memang Kaya Itu Sangat Bagus
- Bab 95 Teman Sekolah Datang Menjenguk
- Bab 96 Kebetulan Bertemu Dengan Kenalan
- Bab 97 Ketakutan
- Bab 98 Ingin Memenangkannya
- Bab 99 Ayah Dan Anak Yang Kejam
- Bab 100 Ada Hal Yang Ingin Dibicarakan
- Bab 101 Saling Beradu.
- Bab 102 Rasa Sakit Tidak Tertahankan.
- Bab 103 Mencurahkan Apa Yang Ada Di Otaknya.
- Bab 104 Berseteru.
- Bab 105 Dipermalukan Di Depan Semua Orang.
- Bab 106 Perlelangan Yang Hampir Gagal.
- Bab 107 Pemuda Kaya Raya.
- Bab 108 Mengacaukan Rencana
- Bab 109 Sebuah Keadaan Mendadak Yang Menimbulkan Sebuah Kesalahan
- Bab 110 Perasaan Hati Yang Tidak Baik
- Bab 111 Masalah Internal dan Agresi Asing
- Bab 112 Keadaan Yang Kacau
- Bab 113 Dimana-mana Terancam Oleh Bahaya
- Bab 114 Siap Untuk Bertindak
- Bab 115 Merasa Ketakutan dan Tidak Tenang
- Bab 116 Pertemuan Yang Sempit
- Bab 117 Penuh Drama
- Bab 118 Berusaha Meningkatkan Rasa Kehadiran
- Bab 119 Saling Memberi Simpati
- Bab 120 Mengendalikan Semuanya
- Bab 121 Ibu Yang Aneh
- Bab 122 Vila Gunung Min
- Bab 123 Semua Yang Di Lihat Dan Di Dengar Terasa Sangat Segar
- Bab 124 Bertarung Dengan Sangat Sengit
- Bab 215 Tidak Ingin Kalah
- Bab 126 Mencurigakan
- Bab 127 Mengakui Putri Angkat
- Bab 128 Memiliki Pemikiran Masing-Masing
- Bab 129 Tidak Bisa Menyelesaikan Perkataan
- Bab 130 Katakan Baik-Baik
- Bab 131 Semua Ada Ceritanya
- Bab 132 Mengeluh
- Bab 133 Mencapai Pemahaman Rahasia
- Bab 134 Rekaman Telepon
- Bab 135 Mengupas Habis
- Bab 136 Perlahan-lahan Menjadi Cerah
- Bab 137 Mengobati Sesuai Gejala
- Bab 138 Dekorasinya Terlalu Bagus
- Bab 139 Kasih Yang Tak Ternilai
- Bab 140 Terkejut Senang
- Bab 141 Ini Hal Besar
- Bab 142 Keinginan Nenek
- Bab 143 Tiga Wanita
- Bab 144 Semua Adalah perangkap
- Bab 145 Mengerahkan Seluruh Kemampuan
- Bab 146 Pertengkaran Ibu dan Anak
- Bab 147 Ragu
- Bab 148 Mengusahakan Yang Terbaik Walaupun Telah Salah Langkah
- Bab 149 Baru Pertama Kalinya
- Bab 150 Misi
- Bab 151 Sinyal Kematian
- Bab 152 Terus Menguji
- Bab 153 Semua Hanya Akting
- Bab 154 Penyesalan
- Bab 155 Kencan di Siang Hari
- Bab 156 Teman Makan Teman
- Bab 157 Kehidupan yang Memaksa
- Bab 158 Sahabat Menyusahkan
- Bab 159 Tergoda Hatinya
- Bab 160 Tidak Mau Tanda Tangan
- Bab 161 Masalah Kehidupan
- Bab 162 Merasa Sangat Puas
- Bab 163 Wanita Bernasib Buruk
- Bab 164 Dipermainkan Orang
- Bab 165 Orang Kaya Yang Sederhana
- Bab 166 Menembus Rekor
- Bab 167 Kagum Dan Cemburu
- Bab 168 Grup Yang Bergosip
- Bab 169 Bicara Dari Pengalaman
- Bab 170 Nasehat Ibu Tiri
- Bab 171 Pulang
- Bab 172 Menjadi Seperti Air
- Bab 173 Membuat Kesempatan
- Bab 174 Pergerakan Rahasia
- Bab 175 Datang Sendiri
- Bab 176 Pemula
- Bab 177 Memalukan
- Bab 178 Agen Spesial
- Bab 179 Timbul Pemikiran
- Bab 180 Mempercayakan Seumur Hidup
- Bab 181 Menghadapi Pilihan
- Bab 182 Perlu Diselesaikan
- Bab 183 Menaruh Investasi Untuk Mendapatkan Keuntungan
- Bab 184 Mengikuti Petunjuk Yang Ada
- Bab 185 Agen Spesial
- Bab 186 Mencegah Terlebih Dahulu
- Bab 187 Membongkar Identitas
- Bab 188 Ternyata Dia
- Bab 189 Tak Bisa Kembali
- Bab 190 Harus Dilanjutkan
- Bab 191 Wanita Yang Selalu Berubah
- Bab 192 Pembalasan Dendam Yang Manis
- Bab 193 Tidak Ada Yang Perlu Diragukan
- Bab 194 Sengaja Mempersulit Keadaan
- Bab 195 Bisnis Bernilai Satu Miliyar Yuan
- Bab 196 Tidak Ingin Menjadi Tumpuan
- Bab 197 Menerima Kebaikan
- Bab 198 Mendapatkan Keuntungan Dari Dua Belah Pihak
- Bab 199 Merasa Tidak Senang Di Dalam Hati
- Bab 200 Datang Satu Demi Satu
- Bab 201 Menjadi Bingung Sendiri
- Bab 202 Menyembunyikan
- Bab 203 Melampiaskan
- Bab 204 Berkelahi
- Bab 205 Mengatur Segalanya
- Bab 206 Beraturan
- Bab 207 Meyakinkan Secara Rasional
- Bab 208 Mencapai Kesepakatan Secara Diam-Diam
- Bab 209 Hasil Awal
- Bab 210 Risau
- Bab 211 Memiliki Rencana Lain
- Bab 212 Penderitaan Hati
- Bab 213 Setahap Demi Setahap Dilakukan Dengan Hati-Hati
- Bab 214 Menghentikan Akhir Yang Buruk
- Bab 215 Tersentuh Dengan Apa Yang Dilihat
- Bab 216 Tak Tahu Malu
- Bab 217 Memotivasi Orang Untuk Membuat Masalah
- Bab 218 Selangkah Demi Selangkah
- Bab 219 Tidak Akan Menikah Lagi
- Bab 220 Adegan Bahagia Dan Harmonis
- Bab 221 Hubungan Darah Lebih Erat Dari Apapun
- Bab 222 Tidak Tahan Lagi
- Bab 223 Lolos
- Bab 224 Kecerdasan Dan Keberanian
- Bab 225 Adegan Mendebarkan
- Bab 226 Menghadiri Pertemuan Beresiko
- Bab 227 Beraksi Di Tempat
- Bab 228 Ada Yang Membantu
- Bab 229 Tidak Terbayangkan
- Bab 230 Melampiaskan Amarah
- Bab 231 Penyelamat Datang
- Bab 232 Menunggu Waktu
- Bab 233 Perlahan-lahan Melunasi
- Bab 234 Kejadian Akan Terjadi Saat Situasinya Lengkap
- Bab 235 Cepat Kabur
- Bab 236 Ada Penyebab di Balik Masalah
- Bab 237 Sudah Memiliki Rencana Yang Matang
- Bab 238 Ada Dimana-mana
- Bab 239 Secara Berurutan
- Bab 240 Siapa Yang Mendalangi
- Bab 241 Sudah Seharusnya Berterus Terang
- Bab 242 Sungguh Tidak Mengetahuinya
- Bab 243 Menanti Pergantian
- Bab 244 Peralihan Perang
- Bab 245 Ada Alasan Lain
- Bab 246 Diperalat Orang Lain
- Bab 247 Ajaran Secara Diam-diam
- Bab 248 Penyebaran Cepat
- Bab 249 Berbahaya
- Bab 250 Siapa Yang Mengutus Ini
- Bab 251 Ternyata Itu Dia
- Bab 252 Mendapat Masalah
- Bab 253 Janji
- Bab 254 Menghadapi Kesulitan Lagi
- Bab 255 Menyeberang Jalan
- Bab 256 Duluan Menangkap Orang Terpenting
- Bab 257 Bergegas Menyelesaikan Pertempuran
- Bab 258 Tampaknya Mengerikan, Tapi Tidak Berbahaya
- Bab 259 Dipercayakan Untuk Menjaga Keluarganya
- Bab 260 Aksi Gagal
- Bab 261 Bertindak Sesuai Dengan Situasi
- Bab 262 Kebocoran Informasi
- Bab 263 Menghalangi Jalan
- Bab 264 Dia Masih Memiliki Alasan
- Bab 265 Sediakan Payung Sebelum Hujan
- Bab 266 Terencana
- Bab 267 Bekerja Sama dalam Investasi
- Bab 268 Alasan Masalah Terjadi
- Bab 269 Bersiap Pergi
- Bab 270 Demii Perasaan
- Bab 271 Bertemu Secara Kebetulan
- Bab 272 Perkataan Yang Memilukan
- Bab 273 Draf Perjanjian
- Bab 274 Tidak Bisa Berkata Apapun
- Bab 275 Jangan Berpura Lembut
- Bab 276 Mengunjungi Guru
- Bab 277 Intuisi Yang Tajam
- Bab 278 Maksud Dari 4 Kata Itu
- Bab 279 Muncullah Wujud Aslinya
- Bab 280 Mendalam Dan Mendetail
- Bab 281 Tangisan Tak Terbendung
- Bab 282 Membujuk Dengan Teori
- Bab 283 Menggunakan Tindakan Untuk Mendapatkan Simpati
- Bab 284 Penuh Penyesalan
- Bab 285 Berusaha Untuk Berubah
- Bab 286 Perasaan Yang Sebenarnya
- Bab 287 Terlalu Tidak Terduga
- Bab 288 Punya Selera Tinggi
- Bab 289 Pemikiran Yang Cerdik
- Bab 290 Sangat Memuaskan
- Bab 291 Mencairkan Kesalahpahaman
- Bab 292 Rencana Pulang Negeri
- Bab 293 Konsentrasi
- Bab 294 Mendadak Sadar
- Bab 295 Mengenal Kembali
- Bab 296 Jauh Lebih Santai
- Bab 297 Bertemu Teman Baik
- Bab 298 Ada Alasannya
- Bab 299 Reaksi Berlebihan
- Bab 300 Melaporkan Setengah Mati
- Bab 301 Berani dan Jago
- Bab 302 Mencapai Kesepakatan
- Bab 303 Suasana Hati Rumit
- Bab 304 Penuh Antisipasi
- Bab 305 Menghadapi Serangan
- Bab 306 Sementara Waktu Menghindar Dari Bahaya.
- Bab 307 Banyak Melakukan Kegagalan.
- Bab 308 Wanita Cantik Adalah Bencana.
- Bab 309 Kemampuannya Di Atas Satu Langkah.
- Bab 310 Sedikit Keterlaluan.
- Bab 311 Bangun Dari Mimpi Buruk
- Bab 312 Malam Terlalu Dingin
- Bab 313 Aturan Bertahan Hidup
- Bab 314 Perbedaan Kualitatif
- Bab 315 Desa Perbatasan
- Bab 316 Terlambat
- Bab 317 Penolong
- Bab 318 Perangkap
- Bab 319 Kecelakaan Membawa Berkat
- Bab 320 Secara Adil
- Bab 321 Senjata Ilegal
- Bab 322 Serangan Roket
- Bab 323 Serangan Balik Di Situasi Berbahaya
- Bab 324 Tidak Membiarkan Orang Yang Akan Menimbulkan Kerugian Untuk Orang Lain Tetap Hidup
- Bab 325 Desa Kecil Tanpa Orang
- Bab 326 Nyawa Di Ujung Tanduk
- Bab 327 Penyelamat Sudah Tiba
- Bab 328 Berangkat Pada Malam Ini Juga
- Bab 329 Melepaskan untuk Kemudian Menangkap
- Bab 330 Tipu Daya yang Cerdas
- Bab 331 Terbongkar
- Bab 332 Situasi Berubah
- Bab 333 Warga Negara yang Dihormati
- Bab 334 Memilih untuk Tidak Pulang
- Bab 335 Tidak Tahu Harus Berbuat Apa
- Bab 336 Sahabat Berkhianat
- Bab 337 Nasehat-Nasehat Berharga
- Bab 338 Perlu Buka Kartu
- Bab 339 Hotel Holiday Inn
- Bab 340 Hati Gusar
- Bab 341 Rencana Licik Yang Menakjubkan
- Bab 342 Kenyataan Yang Tidak Dapat Dimengerti
- Bab 343 Mendekati Kenyataan
- Bab 344 Menjalani Hidup Dengan Mabuk Dan Bermimpi
- Bab 345 Menyaksikan Keajaiban
- Bab 346 Keberuntungan yang Dahsyat
- Bab 347 Mengagetkan Semua Orang
- Bab 348 Memahami Prinsip
- Bab 349 Suami-Istri Bersitegang
- Bab 350 Memancing Diskusi
- Bab 351 Ambisius
- Bab 352 Membangun kepercayaan
- Bab 353 Senjata pembunuh
- Bab 354 Saling menipu
- Bab 355 Sedikit pusing
- Bab 356 Berharap bertemu
- Bab 357 Memberikan Peringatan
- Bab 358 Langsung Beraksi
- Bab 359 3 Orang 3 Hati
- Bab 360 Prioritas
- Bab 361 Langsung Beraksi
- Bab 362 Percakapan Suami-Istri