The Revival of the King - Bab 348 Memahami Prinsip

Elena, yang sudah keluar dari kasino, bisa menebak apa yang terjadi di dalam ketika terdengar sorakan.

Ia melirik Terry Fan dengan setengah tidak percaya: “Fan, barusan itu sungguhan?”

Setelah ketiga orang masuk ke dalam lift, Terry Fan bertanya, “Kamu menuduhku main curang?”

Wellington tersenyum dan menimpali, “Kalau menurutmu yang pertama dan yang kedua main curang, yang ketiga bagaimana?”

Si wanita menggeleng: “Diancam dibunuh pun aku tidak akan percaya dalam satu malam bisa keluar nomor yang sama sebanyak tiga kali berturut-turut!”

“Kamu mungkin tidak tahu bahwa ketika buka kasino di Negara S, bos kasino tadi hobi menipu turis dari Timur. Suatu hari, dengan memendam kemarahan, Terry Fan datang dengan membawa satu dolar AS saja. Dalam setengah jam, semua uang yang dimiliki kasino ia menangkan.”

“Gila, jadi ada kejadian seperti itu?”

“Setelahnya, Terry Fan memberikan dia satu juta dolar supaya tidak bangkrut. Tanpa disangka, dia berhasil membuka kasino di sini. Untunglah dia kali ini mau diancam dibunuh pun tidak akan berani tipu orang Timur lagi.”

Elena masih tidak percaya.

Ia bukan tidak percaya Terry Fan bisa menggunakan satu dolar AS untuk memenangkan semua uang kasino, melainkan tidak percaya bahwa angka tiga puluh enam bisa keluar terus seperti tadi.

Tetapi, pertanyaan Wellington barusan masuk akal sih…… Jika dirinya menganggap yang pertama dan yang kedua main curang, bagaimana yang ketiga kali? Di yang ketiga kali, mereka sudah keluar dari kasino, loh!

Terpikir sesuatu, wanita itu refleks mendorong Terry Fan: “Pria bau, kamu pikir aku mudah dikelabui? Aku sudah paham, staf kasino pasti orangmu!”

Kedua pria tersenyum satu sama lain. Tidak mengaku, namun juga tidak menyangkal.

Pada momen ini, pintu lift terbuka. Terry Fan menarik nafas dalam-dalam dan menutup diskusi: “Aktivitas kita barusan tidak lebih dari sekadar bermain. Mari kita kembali pikirkan hal-hal yang menyangkut hidup dan matinya kita.”

Begitu kata-kata ini dilotarkan, wajah Elena dan Wellington menjadi serius.

Wellington tidak tahu apa yang terjadi, namun bisa merasakan bahwa Terry Fan hanya akan berbicara dengan nada begini saat menghadapi suatu kejadian atau perubahan besar.

Yang ia paling khawatirkan adalah pria ini sudah mengetahui identitasnya sebagai seorang agen dan suami Elena, juga mengetahui bahwa mereka berkomplotan untuk membunuhnya.

Jadi, Wellington agak gelisah.

Sekalinya Terry Fan “buka kartu”, apa yang harus ia lakukan?

Berduel satu lawan satu…… Jangankan yakin bisa menang, membayangkannya saja Wellington tidak berani.

Kalau Elena, wajahnya menjadi serius karena ia sangat paham bahwa Terry Fan ingin dirinya mengkhianati kepala biro, namun belum menemukan cara yang tepat.

Namun, melalui permainan judi barusan, ia merasa pria yang satu itu sangat sulit dipahami.

Elena samar-samar menyadari bahwa Terry Fan sudah memiliki cara yang lebih baik, namun tidak mengatakannya sekarang.

Ia merasa bahwa yang sekarang ingin pria itu lakukan adalah mendapatkan kepercayaan dari dirinya dan si suami, Wellington.

Bagaimana pun, yang tengah mereka hadapi sama sekali tidak mudah. Jika mereka bertiga tidak bersinergi, semuanya akan sulit diatasi.

Namun, Elena tidak bisa mengambil sebuah keputusan. Mengapa aku harus memercayai semua yang dikatakan Terry Fan di kamar? Lalu, atas dasar apa dirinya layak berkomplotan dengannya dalam melawan kepala biro, melawan Biro Intelijen Barat, dan bahkan melawan negaranya sendiri?

Begitu masuk kamar, Wellington terlihat tidak fokus. Sejatinya, ia hanya tengah mencermati kondisi kamar. Tidak ada apa pun yang mencurigakan di sana.

Terry Fan sendiri tadi juga baru masuk, mandi, dan menyantap steak. Jadi, pria itu juga belum menghabiskan waktu yang banyak di kamar.

Baik di tempat tidur, sofa, atau pun di lantai, Wellington tidak bisa melihat ada jejak pria.

Seperti dugaan Terry Fan, meski orang Barat memandang hubungan antara pria dan wanita jauh lebih santai daripada orang Timur, namun sebagai suami, seorang pria tetap tidak bersedia diselingkuhi oleh istrinya.

Diselingkuhi di belakang adalah satu hal. Diselingkuhi persis di hadapan adalah hal lain.

Tidak sadar diselingkuhi adalah satu hal. Merasa telah diselingkuhi adalah hal lain.

Andai menyadari bahwa sebelum dirinya datang Terry Fan dan Elena sudah melakukan hubungan macam “itu”, tidak peduli apa yang dikatakan Terry Fan sesudahnya, Wellington setidaknya akan membangun rasa permusuhan yang kuat padanya dalam bawah sadar.

Betul, rasa permusuhan itu akan tetap muncul meski Elena di pagi hari sudah bilang bahwa ia telah mengundang Terry Fan di malam hari untuk merasakan “rumput yang lembut”.

Melihat ruangan ini maih sangat rapi, setidaknya tidak ada lipatan sprei bekas pria dan wanita “berpetualang”, suasana hatinya membaik secara signifikan.

Tentu saja, suasana hati ini tidak berlangsung lama. Yang menghancurkan adalah perkataan Terry Fan.

“Wellington.” Pria itu memanggil: “Aku paham betul bahwa kamu merupakan agen Biro Intelijen Barat. Identitas aslimu sama dengan Pierce. Karena kalian punya pengalaman menjadi tentara, jadi terlibat dalam kegiatan spionase, di Afrika dan di Timur Tengah kalian membangun angkatan bersenjata masing-masing, yakni prajurit bayaran.”

Tidak menyangka Terry Fan akan bicara dengan begitu gamblang, Wellington terpana.

Terry Fan melanjutkan: “Namun, aku masih menganggapmu sebagai rekan. Dari pertarungan terakhir kita hingga saat ini, aku menganggapmu seperti itu. Setidaknya sudah lima tahun, bukan?”

Lawan bicaranya mengangguk.

“Selama lima tahun itu, di Negara S, apa pun yang aku punya pasti aku bagi padamu. Bahkan, sesuatu yang paling rahasia dan paling tidak ingin aku buka ke umum pun aku minta kamu yang urus. Kamu tahu alasannya?”

Yang ditanya menyeringai: “Jika kamu tidak tahu identitas asliku sebagai agen, kamu bisa bersikap begitu padaku karena kamu menyukai kemampuanku. Tetapi, berhubung kamu barusan sudah bicara dengan gamblang, aku jadi tidak tahu apa alasannya.”

“Sangat sederhana. Aku begini untuk mengungkapkan dua arti. Pertama, melalui kamu, aku ingin membuktikan ke Biro Intelijen Barat bahwa aku tidak berniat berlawan-lawanan. Bagaimana aku bisa memulai karir, mengapa aku memulai karir, kamu adalah orang yang paling paham. Aku hanya ingin bertahan hidup tanpa sedikit pun niat menjahati orang lain, apalagi bersitegang dengan Biro Intelijen Barat kalian dan negara kalian yang sangat kuat.”

Wellington mengangguk.

“Kedua, jelas bahwa prajurit bayaran asing yang paling perkasa di Negara S adalah prajurit bayaran yang kamu dan Pierce pimpin. Dalam pemahamanku, meski kalian sama-sama agen Biro Intelijen Barat dan berjuang demi negara kalian, namun cara kalian menyusun pasukan sepenuhnya berbeda.”

Wellington menanggapi: “Prajurit bayaran dia terdiri dari penjahat, pecandu alkohol, dan bahkan buronan. Sementara, prajurit bayaranku sebagian besar adalah veteran perang, juga warga sipil yang taat hukum.”

“Persis karena itu, prajuritmu hanya melakukan apa yang harus dilakukan di Negara S. Sekali pun prajuritmu bertukar api dengan kami, namun kamu memang melakukannya untuk kepentingan negara. Pierce berbeda. Dia bilang pasukannya berjuang untuk negara, padahal banyak melakukan pembakaran, pembunuhan, dan penjarahan. Di Negara S, citra semua prajurit bayaran asing telah dihancurkan oleh pasukan Pierce.”

Wellington tersenyum pahit: “Juga persis karena itu, begitu kalian yang lemah dan kecil beraliansi dengan prajurit-prajurit bayaran yang tidak perkasa, kalian tidak hanya bisa menaklukkan teritori apa pun, namun juga mengalahkan prajurit bayaran kami.”

Novel Terkait

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu