The Revival of the King - Bab 327 Penyelamat Sudah Tiba
Debu dari tembok yang roboh oleh bom itu terbang ke mana-mana!
Terry Fan menggelengkan kepalanya, dan setelah membersihkan debu-debu, dia segera menarik Stella Dong dan Elena, melompat keluar dari lubang yang baru saja diledakkan itu.
“Berbaring di tanah dan jangan bergerak!"
Terry Fan berkata dengan suara kecil, kemudian dia menendang dinding di sampingnya dan melompat ke atap dengan kuat.
Elena dan Stella Dong saling menatap.
Tanpa berkata-kata, Stella Dong langsung menginjak lubang besar itu, dan memanjat ke atap.
Elena juga tanpa ragu-ragu, langsung mengikutinya.
Walaupun dia ingin menyingkirkan Terry Fan, namun kondisi sekarang, hal mana yang lebih krusial dia masih dapat membedakannya dengan jelas.
Sekarang yang paling penting adalah bekerja sama dengan Terry Fan, menyelamatkan nyawanya terlebih dahulu, mengenai nyawa Terry Fan, nanti baru merenggut nyawa juga masih sempat.
Drrdrrdrr---
Piupiiupiuu---
Dua buah mobil pick up masing-masing menghalangi kedua ujung pintu masuk desa, setelah menyerang dengan menembak 2 buah roket, 2 buah senapan mesin di bagian depan mobil langsung menerjang ke sisi ini.
“Kenapa kalian naik ke atas?” Terry Fan bertanya dengan bingung.
Stella Dong dan Elena tidak menjawabnya, mereka memanjat ke ujung atap, mereka sudah menjelaskan kepada Terry Fan dengan aksi mereka, mengapa mereka naik ke atas atap.
Mereka ini bukan orang biasa.
Satu adalah Kepala pusat dari pusat pekerjaan Biro Intelijen Barat, satu adalah Polwan Tim SWAT, walaupun mereka berdua bergabung pun masih kalah dari Terry Fan, namun asal memiliki pistol di tangan, mereka juga tidak membutuhkan perlindangan dari Terry Fan.
Setelah melihat kedua mobil pick up dari pihak lain, mereka semua ada 7 orang, langsung tahu jika mereka mengejar mereka dari dataran tinggi sana.
Terlihat jelas, orang-orang ini menemukan jejak kaki Terry Fan mereka, jadi mengejar sampai kemari.
Karena sudah gelap juga, jadi jejak kaki pun tidak dapat terlihat dengan jelas, di saat yang sama takut juga akan ketahuan, jadi mereka beraksi dengan pelan.
Meskipun Terry Fan mereka menghalangi pintu depan dengan perabot, namun cahaya api yang ada di dalam kamar, tetap dapat terlihat dari celah.
Apalagi di desa yang terlihat tidak memiliki kehidupan ini, cahaya kecil ini pun sudah cukup menyebar jauh.
Orang-orang ini mulai melacak jejak kaki mereka, dan kemudian bergegas ke pintu masuk desa dengan mengikuti cahaya.
Mereka tidak menemukan penjaga yang berjaga, tetapi mereka tidak berani mendekat
Bagaimana pun sore tadi, mereka sudah kehilangan 7 teman.
Meski hanya ada tiga orang di jalan, yang disebut tentara itu tidak akan lupa menggunakan taktik, mereka khawatir jika itu hanya merupakan sebuah umpan saja, hendak menjebak mereka ke dalam desa untuk menyerang mereka dengan sekaligus.
Jadi mereka memarkirkan mobil di tempat yang sangat jauh, lalu membiarkan Peluncur roket menembakkan dua buah roket ke arah rumah yang ada cahaya, lalu menembak lagi dengan senapan mesin.
Ini karena mereka menggunakan cara untuk mengetes terlebih dahulu, jika di dalam rumah tersebut ada orang, jika tidak orang yang keluar dari rumah pun pasti akan mati karena ledakan, atau mungkin akan terkena roket tersebut, atau tidak mungkin saja akan mengeluarkan suara teriakan yang histeris.
Namun setelah senapan mesin menembak dalam waktu lama, dan sama sekali tidak mendengar adanya suara dari rumah.
Fakta bahwa lampu sebelumnya padam tidak berarti ada orang di dalam rumah itu, karena dua roket cukup untuk meledakkan seluruh rumah.
Seorang Kepala tim berada di dekat sudut depan dan melambai kepada orang-orang di kedua sisi.
Di sisi kiri dan kanan pintu masuk desa, ada dua bayangan hitam pada saat bersamaan, sedang meraba-raba dan mendekat ke arah rumah.
Terry Fan menunjuk kedua orang itu dengan jarinya, dan membiarkan Elena dan Stella Dong satu orang menangani satu, sementara dia mengarahkan pistolnya ke Kepala tim itu.
Setelah melihat mereka berdua telah membidik dengan baik, Terry Fan berteriak: “Tembak!”
Trtrtrtrtr____
Bombombombom----
Piupiupiuupu-----
Tttrrr-----Boom!
Saat mereka bertiga menembak dalam bersamaan, 3 bayangan hitam itu hampir tidak bergerak pada saat yang sama, tapi mereka malah menyambut serangan balik yang lebih gila.
Dua senapan mesin menembakkan ke arah atap, dan Peluncur roket itu menembakkan roket lain.
Karena atapnya terlalu sempit, roket tersebut tidak bisa mengenai mereka secara langsung, jadi dia menembak ke rumah yang ada di bawah atap, dan dia berencana untuk meledakkan seluruh rumah.
Terry Fan mereka sudah merasakan jika guncangan dari rumah tersebut, dan jika mereka masih ingin bertahan, sepertinya atapnya akan benar-benar runtuh.
“Cepat bubar!”
Terry Fan berteriak, dia berguling langsung dari atap, dan setelah dia mendarat, dia dengan cepat menangkap Elena dan Stella Dong.
Mereka berdua baru saja mendarat, langsung mendengar suara ledakan keras.
Ketika sebuah lubang besar menghantam dinding di samping mereka, atap tiba-tiba runtuh, dan senapan mesin di kedua sisi tersebut terus menembak ke arah atap.
Untung saja mereka sudah lama meninggalkan atap, kalau tidak mungkin saja akan ditembak sampai babak belur.
Tapi situasi mereka juga tidak baik.
Karena tadi baru di dalam rumah, terlalu dekat dengan tembok, ketika tembok diledakkan sampai memiliki lubang yang besar, percikan batu bata akibat ledakan itu langsung terbang ke arah mereka bertiga.
Mereka bertiga terjatuh sekaligus, dan seluruh dinding yang roboh pun menekan di atas badan mereka, tiba-tiba mereka pun tidak bisa menggerak.
Trrrrr-------
Bombombom----
Tembakan senjata menjadi semakin gencar, tetapi mereka menemukan hal yang aneh bahwa peluru itu sepertinya tidak mengarah ke arah mereka, sebaliknya, terdengar suara tembakan dari kejauhan, seolah-olah orang-orang ini sedang melawan orang lain lagi.
Terlihat jelas, mungkin ada lagi sekelompok angkatan bersenjata lain dari aliran yang berbeda lewat dari sini dan mendengar adanya suara tembakan dari sini, jadi kemari untuk melihat orang-orang ini hanya fokus pada keuntungan di depan mata, tidak tahu jika malapetaka ada di belakang.
Hanya saja bagi Terry Fan mereka, ini mungkin saja mungkin bukan sesuatu yang baik.
Kecuali jika kedua pihak dari mereka kalah semua, kalau tidak, siapapun yang menang pun tidak akan melepaskan Terry Fan mereka.
Tidak demi hal lain, hanya karena mereka ada kedua wanita ini.
Terry Fan berusaha kuat untuk terbangun, pertama-tama ia menahan batu bata yang ada di punggungnya, lalu baru menopang Elena dan Stella Dong, bertanya: “Apakah kalian baik-baik saja?”
Mereka berdua menggelengkan kepala.
Kita buru-buru berjalan dari belakang, persimpangan di kedua sisi sudah dihalangi, kita hanya bisa keluar dengan manjat tembok yang ada di rumah belakang dan langsung berlari ke arah gurun pasir.
Meskipun mereka tidak memiliki masalah besar, tapi baru saja mencoba berjalan mereka sudah tidak kuat, Elena dan Stella Dong berdua sama-sama pincang, kaki dan pinggang mereka terluka oleh batu bata tadi.
Melihat seperti ini, akan sangat sulit jika ingin memasuki gurun melalui rumah-rumah di belakang.
Dan di saat ini juga, suara tembakan tiba-tiba berhenti, seluruh desa sangat hening tanpa sedikit suara.
Suara apa pun yang berbunyi pada saat ini akan menyebar jauh.
Terry Fan langsung menarik mereka, meminta mereka untuk berhenti di tempat.
Dan di saat ini, tiba-tiba ada sebuah suara berkata: “Bos, apakah itu kalian?”
Buset, ternyata Wellington sudah datang.
“Orang sendiri!” Terry Fan berkata kepada Stella Dong dan Elena, lalu membalikkan badan dan melalui atap yang sudah roboh, datang ke depan pintu berteriak: “Wellington, kenapa kalian sekarang baru sampai?”
Stella Dong dan Elena berjalan ke sisi Terry Fan dengan pincang.
Saat ia baru mendengar Terry Fan mengatakan bahwa mereka adalah orang sendiri, Stella Dong mengira mereka adalah orang Timur, dan setelah baru melihat, ternyata 30 Prajurit bayaran, semuanya adalah orang barat.
Stella Dong sambil mengedip dan melihat ke Terry Fan.
Sebelum menjalankan misi, dia sudah memiliki pemahaman umum tentang situasi Terry Fan, dia berpikir bahwa semua bawahannya adalah orang Timur, mirip dengan pemberontakan petani di masa lalu, tetapi sekarang dia menemukan bahwa sama sekali tidak seperti itu.
Lalu melihat lagi ke Prajurit bayaran ini, badan mereka semua terlihat besar, bertotot, dan senjata yang digunakan mereka juga sangat modern, baru lihat saja sudah tahu mereka sangat berpengalaman.
Dengan kekuatan mereka 30 orang, dengan situasi negara T saat ini, ini jelas merupakan kekuatan yang sangat mendukung.
Bisa dikata dengan kekuatan mereka, pasti bisa mengalah sebagian besar pasukan bersenjata illegal.
Sekarang ia baru paham, mengapa Ayahnya dan Atasannya, akan memilih Terry Fan untuk melaksanakan tugas kali ini.
Novel Terkait
My Greget Husband
Dio ZhengDon't say goodbye
Dessy PutriStep by Step
LeksAfter The End
Selena BeeHusband Deeply Love
NaomiCinta Yang Terlarang
MinniePernikahan Kontrak
JennyMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiThe Revival of the King×
- Bab 1 Teman Sekelas Yang Cantik
- Bab 2 Kesepakatan yang Menghina
- Bab 3 Bahan Tertawaan Seluruh Orang
- Bab 4 Dihina Lagi
- Bab 5 Keduanya Bertemu
- Bab 6 Pembalasan
- Bab 7 Sahabat Sejati
- Bab 8 Menangis Tersedu-Sedu
- Bab 9 Unit Rawat Intensif
- Bab 10 Kebetulan Bertemu
- Bab 11 Harus Melapor Polisi
- Bab 12 Keras Kepala
- Bab 13 Mutiara Sejahtera Corp.
- Bab 14 Pertemuan Di Rumah Sakit
- Bab 15 Ambang Batas Kesabaran
- Bab 16 Penyesalan Yang Muncul Karena Sikap Keterlaluan
- Bab 17 Lawan Yang Selalu Saja Bertemu
- Bab 18 Perasaan Yang Berkonflik
- Bab 19 Peristiwa Yang Benar Adanya
- Bab 20 Emosi Yang Memuncak
- Bab 21 Kebetulan Hendak Mencarimu
- Bab 22 Berpikiran Sempit
- Bab 23 Pembalasan Instan
- Bab 24 Sujud Yang Mengejutkan
- Bab 25 Setiap Pelaku Mempunyai Alasan Tersendiri
- Bab 26 Perasaan Tidak Tenang
- Bab 27 Tertegun
- Bab 28 Melewati Semuanya
- Bab 29 Ikatan Yang Menjauh
- Bab 30 Penyesalan Terhadap Tindakan Di Masa Lalu
- Bab 31 Hati Yang Berkecamuk
- Bab 32 Terkejut Setengah Mati
- Bab 33 Ingin Menangis Tapi Tidak Ada Air Mata
- Bab 34 Hatinya Merasa Sangat Tidak Nyaman
- Bab 35 Kesalahpahaman Semakin Besar
- Bab 36 Perasaan Krisis
- Bab 37 Mengejutkan
- Bab 38 Pandai Bersilat Lidah
- Bab 39 Sangat Menyesal
- Bab 40 Berbeda Jauh
- Bab 41 Menangis Tanpa Air Mata
- Bab 42 Memberikan Barang Pemberian Orang Lain
- Bab 43 Bertemu Teman Sekelas Lama Lagi
- Bab 44 Bingung
- Bab 45 Datang Mencari Masalah
- Bab 46 Tidak Berani Tampil
- Bab 47 Malu Sendiri
- Bab 48 Sesuatu Terjadi Tentu Ada Sebabnya
- Bab 49 Gugup Sekali
- Bab 50 Tidak Bisa Mengerti
- Bab 51 Menyesal
- Bab 52 Semuanya Sandiwara
- Bab 53 Berkata Sembarangan
- Bab 54 Marah Hingga Muntah Darah
- Bab 55 Perubahan yang Besar
- Bab 56 Tidak Dapat Ditoleransi
- Bab 57 Mutiara Sejahtera
- Bab 58 Menyelidiki
- Bab 59 Rencana Pembalasan
- Bab 60 Terkejut
- Bab 61 Sudah Bukan Yang Dulu Lagi
- Bab 62 Tak Bisa Ditahan
- Bab 63 Nasehat Yang Bagus
- Bab 64 Datang Dengan Persiapan
- Bab 65 Menggertak
- Bab 66 Masalah Muncul Karena Sebab
- Bab 67 Marah Sekali
- Bab 68 Sial Dan Tidak Beruntung
- Bab 69 Menolak Melihat Kebenaran
- Bab 70 Asal Usul Yang Jelas
- Bab 71 Bersikeras Dengan Pendapat Sendiri
- Bab 72 Memeriksa Keadaannya
- Bab 73 Rasa Iri Yang Menggila
- Bab 74 Berinisiatif Menyapa
- Bab 75 Tidak Bisa Mempercayainya
- Bab 76 Perkataan Yang Masuk Akal
- Bab 77 Menebus Kesalahan
- Bab 81 Ruang VIP KTV
- Bab 78 Benar-Benar Tidak Menduganya
- Bab 79 Menebus Hutang Lama
- Bab Menyadari Bahaya Di Saat-saat Akhir
- Bab 82 Serangan yang Luar Biasa
- Bab 83 Pertempuran yang Mengerikan
- Bab 84 Sedikit Menyesal
- Bab 85 Meminta Maaf Dan Memberi Hadiah
- Bab 86 Memberi Wajah
- Bab 87 Keributan Di Ruang Rawat
- Bab 88 Operasi Berhasil
- Bab 89 Membereskan Willy Wang
- Bab 90 Kata-Kata Dan Kasih Sayang yang Dalam
- Bab 91 Menyelesaikan Kesalahpahaman
- Bab 92 Hati Diganti Hati
- Bab 93 Sebuah Drama
- Bab 94 Memang Kaya Itu Sangat Bagus
- Bab 95 Teman Sekolah Datang Menjenguk
- Bab 96 Kebetulan Bertemu Dengan Kenalan
- Bab 97 Ketakutan
- Bab 98 Ingin Memenangkannya
- Bab 99 Ayah Dan Anak Yang Kejam
- Bab 100 Ada Hal Yang Ingin Dibicarakan
- Bab 101 Saling Beradu.
- Bab 102 Rasa Sakit Tidak Tertahankan.
- Bab 103 Mencurahkan Apa Yang Ada Di Otaknya.
- Bab 104 Berseteru.
- Bab 105 Dipermalukan Di Depan Semua Orang.
- Bab 106 Perlelangan Yang Hampir Gagal.
- Bab 107 Pemuda Kaya Raya.
- Bab 108 Mengacaukan Rencana
- Bab 109 Sebuah Keadaan Mendadak Yang Menimbulkan Sebuah Kesalahan
- Bab 110 Perasaan Hati Yang Tidak Baik
- Bab 111 Masalah Internal dan Agresi Asing
- Bab 112 Keadaan Yang Kacau
- Bab 113 Dimana-mana Terancam Oleh Bahaya
- Bab 114 Siap Untuk Bertindak
- Bab 115 Merasa Ketakutan dan Tidak Tenang
- Bab 116 Pertemuan Yang Sempit
- Bab 117 Penuh Drama
- Bab 118 Berusaha Meningkatkan Rasa Kehadiran
- Bab 119 Saling Memberi Simpati
- Bab 120 Mengendalikan Semuanya
- Bab 121 Ibu Yang Aneh
- Bab 122 Vila Gunung Min
- Bab 123 Semua Yang Di Lihat Dan Di Dengar Terasa Sangat Segar
- Bab 124 Bertarung Dengan Sangat Sengit
- Bab 215 Tidak Ingin Kalah
- Bab 126 Mencurigakan
- Bab 127 Mengakui Putri Angkat
- Bab 128 Memiliki Pemikiran Masing-Masing
- Bab 129 Tidak Bisa Menyelesaikan Perkataan
- Bab 130 Katakan Baik-Baik
- Bab 131 Semua Ada Ceritanya
- Bab 132 Mengeluh
- Bab 133 Mencapai Pemahaman Rahasia
- Bab 134 Rekaman Telepon
- Bab 135 Mengupas Habis
- Bab 136 Perlahan-lahan Menjadi Cerah
- Bab 137 Mengobati Sesuai Gejala
- Bab 138 Dekorasinya Terlalu Bagus
- Bab 139 Kasih Yang Tak Ternilai
- Bab 140 Terkejut Senang
- Bab 141 Ini Hal Besar
- Bab 142 Keinginan Nenek
- Bab 143 Tiga Wanita
- Bab 144 Semua Adalah perangkap
- Bab 145 Mengerahkan Seluruh Kemampuan
- Bab 146 Pertengkaran Ibu dan Anak
- Bab 147 Ragu
- Bab 148 Mengusahakan Yang Terbaik Walaupun Telah Salah Langkah
- Bab 149 Baru Pertama Kalinya
- Bab 150 Misi
- Bab 151 Sinyal Kematian
- Bab 152 Terus Menguji
- Bab 153 Semua Hanya Akting
- Bab 154 Penyesalan
- Bab 155 Kencan di Siang Hari
- Bab 156 Teman Makan Teman
- Bab 157 Kehidupan yang Memaksa
- Bab 158 Sahabat Menyusahkan
- Bab 159 Tergoda Hatinya
- Bab 160 Tidak Mau Tanda Tangan
- Bab 161 Masalah Kehidupan
- Bab 162 Merasa Sangat Puas
- Bab 163 Wanita Bernasib Buruk
- Bab 164 Dipermainkan Orang
- Bab 165 Orang Kaya Yang Sederhana
- Bab 166 Menembus Rekor
- Bab 167 Kagum Dan Cemburu
- Bab 168 Grup Yang Bergosip
- Bab 169 Bicara Dari Pengalaman
- Bab 170 Nasehat Ibu Tiri
- Bab 171 Pulang
- Bab 172 Menjadi Seperti Air
- Bab 173 Membuat Kesempatan
- Bab 174 Pergerakan Rahasia
- Bab 175 Datang Sendiri
- Bab 176 Pemula
- Bab 177 Memalukan
- Bab 178 Agen Spesial
- Bab 179 Timbul Pemikiran
- Bab 180 Mempercayakan Seumur Hidup
- Bab 181 Menghadapi Pilihan
- Bab 182 Perlu Diselesaikan
- Bab 183 Menaruh Investasi Untuk Mendapatkan Keuntungan
- Bab 184 Mengikuti Petunjuk Yang Ada
- Bab 185 Agen Spesial
- Bab 186 Mencegah Terlebih Dahulu
- Bab 187 Membongkar Identitas
- Bab 188 Ternyata Dia
- Bab 189 Tak Bisa Kembali
- Bab 190 Harus Dilanjutkan
- Bab 191 Wanita Yang Selalu Berubah
- Bab 192 Pembalasan Dendam Yang Manis
- Bab 193 Tidak Ada Yang Perlu Diragukan
- Bab 194 Sengaja Mempersulit Keadaan
- Bab 195 Bisnis Bernilai Satu Miliyar Yuan
- Bab 196 Tidak Ingin Menjadi Tumpuan
- Bab 197 Menerima Kebaikan
- Bab 198 Mendapatkan Keuntungan Dari Dua Belah Pihak
- Bab 199 Merasa Tidak Senang Di Dalam Hati
- Bab 200 Datang Satu Demi Satu
- Bab 201 Menjadi Bingung Sendiri
- Bab 202 Menyembunyikan
- Bab 203 Melampiaskan
- Bab 204 Berkelahi
- Bab 205 Mengatur Segalanya
- Bab 206 Beraturan
- Bab 207 Meyakinkan Secara Rasional
- Bab 208 Mencapai Kesepakatan Secara Diam-Diam
- Bab 209 Hasil Awal
- Bab 210 Risau
- Bab 211 Memiliki Rencana Lain
- Bab 212 Penderitaan Hati
- Bab 213 Setahap Demi Setahap Dilakukan Dengan Hati-Hati
- Bab 214 Menghentikan Akhir Yang Buruk
- Bab 215 Tersentuh Dengan Apa Yang Dilihat
- Bab 216 Tak Tahu Malu
- Bab 217 Memotivasi Orang Untuk Membuat Masalah
- Bab 218 Selangkah Demi Selangkah
- Bab 219 Tidak Akan Menikah Lagi
- Bab 220 Adegan Bahagia Dan Harmonis
- Bab 221 Hubungan Darah Lebih Erat Dari Apapun
- Bab 222 Tidak Tahan Lagi
- Bab 223 Lolos
- Bab 224 Kecerdasan Dan Keberanian
- Bab 225 Adegan Mendebarkan
- Bab 226 Menghadiri Pertemuan Beresiko
- Bab 227 Beraksi Di Tempat
- Bab 228 Ada Yang Membantu
- Bab 229 Tidak Terbayangkan
- Bab 230 Melampiaskan Amarah
- Bab 231 Penyelamat Datang
- Bab 232 Menunggu Waktu
- Bab 233 Perlahan-lahan Melunasi
- Bab 234 Kejadian Akan Terjadi Saat Situasinya Lengkap
- Bab 235 Cepat Kabur
- Bab 236 Ada Penyebab di Balik Masalah
- Bab 237 Sudah Memiliki Rencana Yang Matang
- Bab 238 Ada Dimana-mana
- Bab 239 Secara Berurutan
- Bab 240 Siapa Yang Mendalangi
- Bab 241 Sudah Seharusnya Berterus Terang
- Bab 242 Sungguh Tidak Mengetahuinya
- Bab 243 Menanti Pergantian
- Bab 244 Peralihan Perang
- Bab 245 Ada Alasan Lain
- Bab 246 Diperalat Orang Lain
- Bab 247 Ajaran Secara Diam-diam
- Bab 248 Penyebaran Cepat
- Bab 249 Berbahaya
- Bab 250 Siapa Yang Mengutus Ini
- Bab 251 Ternyata Itu Dia
- Bab 252 Mendapat Masalah
- Bab 253 Janji
- Bab 254 Menghadapi Kesulitan Lagi
- Bab 255 Menyeberang Jalan
- Bab 256 Duluan Menangkap Orang Terpenting
- Bab 257 Bergegas Menyelesaikan Pertempuran
- Bab 258 Tampaknya Mengerikan, Tapi Tidak Berbahaya
- Bab 259 Dipercayakan Untuk Menjaga Keluarganya
- Bab 260 Aksi Gagal
- Bab 261 Bertindak Sesuai Dengan Situasi
- Bab 262 Kebocoran Informasi
- Bab 263 Menghalangi Jalan
- Bab 264 Dia Masih Memiliki Alasan
- Bab 265 Sediakan Payung Sebelum Hujan
- Bab 266 Terencana
- Bab 267 Bekerja Sama dalam Investasi
- Bab 268 Alasan Masalah Terjadi
- Bab 269 Bersiap Pergi
- Bab 270 Demii Perasaan
- Bab 271 Bertemu Secara Kebetulan
- Bab 272 Perkataan Yang Memilukan
- Bab 273 Draf Perjanjian
- Bab 274 Tidak Bisa Berkata Apapun
- Bab 275 Jangan Berpura Lembut
- Bab 276 Mengunjungi Guru
- Bab 277 Intuisi Yang Tajam
- Bab 278 Maksud Dari 4 Kata Itu
- Bab 279 Muncullah Wujud Aslinya
- Bab 280 Mendalam Dan Mendetail
- Bab 281 Tangisan Tak Terbendung
- Bab 282 Membujuk Dengan Teori
- Bab 283 Menggunakan Tindakan Untuk Mendapatkan Simpati
- Bab 284 Penuh Penyesalan
- Bab 285 Berusaha Untuk Berubah
- Bab 286 Perasaan Yang Sebenarnya
- Bab 287 Terlalu Tidak Terduga
- Bab 288 Punya Selera Tinggi
- Bab 289 Pemikiran Yang Cerdik
- Bab 290 Sangat Memuaskan
- Bab 291 Mencairkan Kesalahpahaman
- Bab 292 Rencana Pulang Negeri
- Bab 293 Konsentrasi
- Bab 294 Mendadak Sadar
- Bab 295 Mengenal Kembali
- Bab 296 Jauh Lebih Santai
- Bab 297 Bertemu Teman Baik
- Bab 298 Ada Alasannya
- Bab 299 Reaksi Berlebihan
- Bab 300 Melaporkan Setengah Mati
- Bab 301 Berani dan Jago
- Bab 302 Mencapai Kesepakatan
- Bab 303 Suasana Hati Rumit
- Bab 304 Penuh Antisipasi
- Bab 305 Menghadapi Serangan
- Bab 306 Sementara Waktu Menghindar Dari Bahaya.
- Bab 307 Banyak Melakukan Kegagalan.
- Bab 308 Wanita Cantik Adalah Bencana.
- Bab 309 Kemampuannya Di Atas Satu Langkah.
- Bab 310 Sedikit Keterlaluan.
- Bab 311 Bangun Dari Mimpi Buruk
- Bab 312 Malam Terlalu Dingin
- Bab 313 Aturan Bertahan Hidup
- Bab 314 Perbedaan Kualitatif
- Bab 315 Desa Perbatasan
- Bab 316 Terlambat
- Bab 317 Penolong
- Bab 318 Perangkap
- Bab 319 Kecelakaan Membawa Berkat
- Bab 320 Secara Adil
- Bab 321 Senjata Ilegal
- Bab 322 Serangan Roket
- Bab 323 Serangan Balik Di Situasi Berbahaya
- Bab 324 Tidak Membiarkan Orang Yang Akan Menimbulkan Kerugian Untuk Orang Lain Tetap Hidup
- Bab 325 Desa Kecil Tanpa Orang
- Bab 326 Nyawa Di Ujung Tanduk
- Bab 327 Penyelamat Sudah Tiba
- Bab 328 Berangkat Pada Malam Ini Juga
- Bab 329 Melepaskan untuk Kemudian Menangkap
- Bab 330 Tipu Daya yang Cerdas
- Bab 331 Terbongkar
- Bab 332 Situasi Berubah
- Bab 333 Warga Negara yang Dihormati
- Bab 334 Memilih untuk Tidak Pulang
- Bab 335 Tidak Tahu Harus Berbuat Apa
- Bab 336 Sahabat Berkhianat
- Bab 337 Nasehat-Nasehat Berharga
- Bab 338 Perlu Buka Kartu
- Bab 339 Hotel Holiday Inn
- Bab 340 Hati Gusar
- Bab 341 Rencana Licik Yang Menakjubkan
- Bab 342 Kenyataan Yang Tidak Dapat Dimengerti
- Bab 343 Mendekati Kenyataan
- Bab 344 Menjalani Hidup Dengan Mabuk Dan Bermimpi
- Bab 345 Menyaksikan Keajaiban
- Bab 346 Keberuntungan yang Dahsyat
- Bab 347 Mengagetkan Semua Orang
- Bab 348 Memahami Prinsip
- Bab 349 Suami-Istri Bersitegang
- Bab 350 Memancing Diskusi
- Bab 351 Ambisius
- Bab 352 Membangun kepercayaan
- Bab 353 Senjata pembunuh
- Bab 354 Saling menipu
- Bab 355 Sedikit pusing
- Bab 356 Berharap bertemu
- Bab 357 Memberikan Peringatan
- Bab 358 Langsung Beraksi
- Bab 359 3 Orang 3 Hati
- Bab 360 Prioritas
- Bab 361 Langsung Beraksi
- Bab 362 Percakapan Suami-Istri