The Revival of the King - Bab 150 Misi

Jessy Shangguan merasa sangat gugup tapi juga bergairah, ia takut tapi juga menginginkannya, dan seperti sebuah cermin, ia membuat Terry Fan merasakan hal yang sama.

Pada mulanya, semua manusia terlahir baik.

Tapi karena perbedaan lingkungan dan didikan, manusia bisa tumbuh ke arah yang berbeda, dan karena perbedaan kepentingan, masyarakat yang awalnya hidup dengan damai bisa berubah menjadi bermusuhan.

Dan bagi setiap orang, diri merekalah yang benar, lawanlah yang salah, sama seperti Terry Fan dan Jessy Shangguan.

Tak peduli dari organisasi mana Jessy Shangguan berasal, tak peduli misi apa yang sedang diembannya, saat ini ia adalah seorang gadis yang lugu dan polos, tak peduli apakah ia baik atau licik, bermaksud baik atau buruk.

Dan sama seperti Terry Fan, ia juga menganggap keperawanannya ini yang terpenting dibandingkan segalanya, jika Terry Fan tak bisa bertanggung jawab padanya tapi tetap ingin mendapatkan tubuhnya, ialah yang jahat.

Setelah memikirkan hal ini, ia menatap Jessy Shangguan sejenak, lalu tiba-tiba menjauh dari tubuh Jessy Shangguan dan berbaring menatap langit-langit kamar dengan ekspresi melamun.

Jessy Shangguan tertegun.

Saat Terry Fan membopongnya ke ranjang, hal ini telah membuatnya tertegun dan tak tahu harus berbuat apa, tapi melihat Terry Fan tak melanjutkan dan malah melepaskannya dan berbaring di sisinya membuatnya semakin tertegun.

Semua yang dialaminya hari ini adalah yang pertama kalinya bagi Jessy Shangguan, ia belum pernah mengalami hal ini dan tak tahu bagaimana cara menghadapinya. Maka ia hanya bisa menatap ke langit-langit dengan diam seperti Terry Fan.

Jantungnya yang berdegup kencang perlahan kembali tenang.

“Jessy,” tiba-tiba Terry Fan bertanya, “Apakah kau benar-benar menyukaiku?”

“Tak tahu...”

“Jika tadi kita telah melakukan hal itu, dan aku tak bisa menikahimu, apakah kau akan membenciku?”

“Aku... tak tahu.”

Terry Fan menoleh, menatap wajah cantiknya, dan bertanya, “Pernahkah kau memikirkan pria seperti apa yang akan kau nikahi di masa depan?”

“Tak pernah...”

Terry Fan menghela nafas dan berhenti bertanya.

Pertanyaannya hanya dijawab dengan singkat.

Karena bingung, Jessy Shangguan sama sekali tak mengindahkan pertanyaan Terry Fan dan hanya menjawab sekedarnya.

Jessy Shangguan menjawab dengan jujur, ia memang tidak tahu apa yang sedang ia lakukan, apa yang hendak ia lakukan.

Tapi, tanpa sengaja ia telah membuat Terry Fan merasa tebakannya benar. Jessy Shangguan tidak benar-benar menyukainya, juga tak berpikir untuk menikah dengannya, menjalani hidup dengannya, ia bahkan belum pernah memikirkan pria seperti apa yang ia inginkan.

Dengan kata lain, mungkin karena masih muda, Jessy Shangguan belum pernah memikirkan tentang pasangan dan pernikahan.

Berarti, tindakannya selama ini yang selalu memeluk dan merangkulnya hanyalah sandiwara!

Pasti ada tujuan lain di balik semua ini.

“Jessy, tujuanmu pergi ke Negara S, bukan untuk mengejarku, kan?”

“Tak tahu...”

Terry Fan terkejut dan bertanya dengan heran, “Kau juga tak tahu tentang hal ini?”

“Hehe...” Jessy Shangguan tertawa kecil, “Aku benar-benar tak tahu...”

“Jika aku menceraikan Valentine Li, maukah kau menikahiku?”

“Tak tahu...”

Apa-apaan ini!

Terry Fan hanya berbaring dengan diam, tak lama kemudian, ia berkata, “Sudah larut malam, kembalilah ke kamarmu.”

“Iya.”

Jessy Shangguan segera bangkit berdiri dan kembali ke kamarnya tanpa mengatakan apapun. Saat ia telah berbaring di ranjangnya sendiri, ia memikirkan kejadian barusan.

Ia meremas dadanya dengan erat, mengerutkan kening, dan beberapa kali berseru kesakitan.

Ada apa dengannya hari ini? Kenapa ia menjadi gugup karena ciuman Terry Fan?

Untungnya di saat puncak, Terry Fan tiba-tiba berhenti, jika tidak...

Jessy Shangguan benar-benar tak bisa membayangkan, bagaimana jadinya jika Terry Fan benar-benar merenggut keperawanannya?

Ia sebentar lagi akan mati, apakah ia begitu linglungnya hingga hendak memberikan keperawanannya pada seseorang yang sebentar lagi akan mati?

Meskipun saat pertama kali menerima misi itu, atasannya hanya memerintahkan Jessy Shangguan mendekati dan mengawasi Terry Fan dan para tentaranya, dan memata-matai gerak-gerik mereka.

Setelah itu, ia mendapat misi lain, yaitu menimbulkan konflik internal antara Terry Fan dan para tentaranya. Dan atasannya tak menentukan cara apa yang harus digunakannya, juga tak menyuruhnya harus tidur dengannya.

Jessy Shangguan sangat beruntung, tanpa harus menyerahkan tubuhnya, ia berhasil menyelesaikan kedua misi dari atasannya itu.

Kini ia telah memasuki misi ketiga, yaitu menyingkirkan Terry Fan, dan semuanya sudah siap, tinggal menunggu kesempatan.

Tapi ciuman ganas Terry Fan yang tiba-tiba ini membuat Jessy Shangguan tak tahu harus berbuat apa.

Sungguh berbahaya, keperawananku hampir saja hilang!

Jessy Shangguan merasa takut memikirkannya, setelah beberapa saat bergumam pada dirinya sendiri, Terry Fan kembali muncul di pikirannya.

Ia sebenarnya pria yang baik dan layak dicintai, apakah ia harus mati?

Jessy Shangguan merasa ragu sejenak, tapi akhirnya mengeluarkan ponselnya dan menelepon James.

“James, bisakah kita tak membunuhnya?”

“Apa maksudmu?”

“Maksudku, tak bisakah kita hanya mengalahkannya, tak perlu membunuhnya?”

“Kita telah mencoba melakukannya, dan kita mengalami kekalahan besar, bukankah kau juga berkata, tak peduli bagaimanapun kau menggodanya, ia hanya mengacuhkanmu?”

“Sepertinya kondisinya telah berubah, ia tampak tertarik padaku.”

James mengerutkan kening, “Apakah ia telah mendapatkan informasi tentangmu dan berusaha mengetesmu? Jessy, kau adalah penggoda yang hebat, jangan sampai malah kau yang tergoda oleh lawan!”

Perkataan James membuat Jessy Shangguan kembali teringat bahwa Kalvin Chang telah memberitahunya bahwa Terry Fan telah curiga ia memiliki tujuan lain. Apakah malam ini ia benar-benar hanya mengetesnya?

Tapi tadi Jessy Shangguan 100% yakin bahwa Terry Fan benar-benar menyukainya, ia tampak sangat emosional.

Jika ia hanya mengetesnya, setelah memastikan ia adalah musuh, kenapa ia tak menggunakan kesempatan itu untuk membalas dendam dan malah berhenti di saat puncak?

“James, bisakah kau sampaikan pada atasan, aku ingin mencoba mengalahkannya.”

James menggeleng, “Sudah terlambat, misi ini telah disiapkan selama beberapa tahun, lingkupnya juga sangat luas. Ini sudah hampir mencapai titik puncak dan semua telah bersiap menyerang. Beberapa orang sedang dalam perjalanan untuk menyelesaikan misi ini. Kita tak bisa lagi berputar balik, juga tak mungkin untuk mengubah rencana.”

“Kau tak mengerti masalahnya, kau tak tahu seberapa kuatnya Terry Fan, bagaimana jika kita gagal? Maksudku, biarkan aku mencobanya, jika tak bisa...”

“Kau harus tahu, misi kita bukanlah diatur oleh biro, rencana ini melibatkan Badan Pertahanan Nasional, dan pimpinan kita yang sebenarnya adalah Kantor Badan Pertahanan Nasional yang berada tepat di bawah Presiden!”

“Jika di tahap awal kau melontarkan ide ini, mungkin masih bisa dipertimbangkan. Tapi sekarang tidak lagi. Tetap lakukan tugasmu dan manfaatkanlah kesempatan dengan baik. Kau tahu, banyak agen Biro Intelijen bekerja secara diam-diam dalam waktu yang sangat lama, tak banyak yang mendapatkan kesempatan sepertimu.”

Novel Terkait

Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu