The Revival of the King - Bab 335 Tidak Tahu Harus Berbuat Apa

Terdengar suara “krek”, kemudian Stella Dong pingsan di tempat dan Terry Fan dengan siap memapahnya.

Peter Chen bertanya dengan tatapan heran: “Tuan Fan, ini kamu——”

“Kapten Chen, aku benar-benar tidak bisa pergi. Aku khawatir dia sebentar lagi akan membujuk ini itu lagi, jadi ini cara terbaik. Setellah kalian naik ke kapal, tidak peduli apa pun alasannya, aku berharap kamu tidak membiarkan dia kembali ke sini. Akan sangat baik jika kamu menelepon atasanmu dan bilang bahwa aku sudah pergi dari sini ke Negara S. Mohon kalian semua jangan khawatir.”

“Tetapi——”

“Kapten Chen, aku tahu bahwa kalian punya cukup alasan untuk mengajakku pulang. Tetapi, aku juga punya alasan untuk tetap tinggal. Kalian mungkin akan kena kritik dari atasan kalian jika pulang tanpa aku, tetapi apalah artinya kritik itu? Aku tidak bisa kembali. Jika aku kembali, rekan-rekanku di Negara S, atau bahkan situasi Negara S secara keseluruhan, akan kena dampak signifikan.”

Peter Chen jelas telah membca informasi tentangnya. Ia dalam hati paham betul bahwa meski berusia beberapa tahun lebih muda darinya, Terry Fan telah mengendalikan kekuatan militer negara.

Yang dia kendalikan bukan hanya para prajurit bayaran, melainkan juga pemerintah Negara S.

Terry Fan selanjutnya berkata: “Kapten Dong adalah sahabat istriku. Dia selalu mengkhawatirkanku. Aku paham betul, jika aku tidak mau pulang ke negara dengannya, dia pasti memaksa tetap tinggal. Itu akan sungguh menjadi beban buatku, kamu sendiri juga akan lebih ditegur lagi oleh atasan. Jika kamu pun ikutan tetap tinggal, urusan akan jadi tambah rumit lagi.”

Peter Chen memahami bahwa sebagai tentara, jika terjadi masalah dengan evakuasi orang China di luar negeri, mereka akan dimintai pertanggungjawaban dari atas, bawah, bahkan juga dari komunitas internasional.

Tidak peduli seberapa dalam hubungan Terry Fan dengan Negara S, bagaimana pun juga, itu adalah urusan pribadi dia. Sebagai tentara, jika Peter Chen dan Stella Dong ikut-ikutan, mereka akan kena masalah.

Sekalinya mereka melakukan sesuatu yang kontroversial, konflik diplomatik yang sangat besar akan terjadi.

Pada momen ini, kapal sudah siap berangkat. Peter Chen mengangguk: “Ya sudah lah. Berhati-hatilah, satu-satunya penyesalanku adalah aku tidak bisa membantumu lagi.”

Terry Fan membalas dengan disertai senyum: “Membawa Kapten Dong kembali dengan selamat sudah sangat membantuku.”

Terry Fan membantu Peter Chen dengan memapah Stella Dong ke kapal. Begitu kapal penumpang sudah tiba di kapal perang dan mereka sudah naik ke atasnya, ia baru melajukan pickup-nya pergi.

Begitu terbangun di kapal perang, si wanita langsung mencari-cari Terry Fan.

Setelah Peter Chen menceritakan apa yang terjadi selama dirinya pingsan, Stella Dong menjadi marah: “Kamu seorang tentara! Dia, seorang rakyat jelata, bisa mempertaruhkan nyawanya untuk membantu kita. Tetapi, ketika dia paling membutuhan kita, kamu malah meninggalkannya?”

Peter Chen menjelaskan: “Aku pikir yang dia katakan benar. Persis karena status kita sebagai tentara, kita tidak boleh ikut campur dalam urusan pribadinya. Kecuali, jika kita mendapat instruksi dari atasan.”

“Ya kalau begitu, kamu tadi harusnya hubungi atasan kita!”

“Sudah. Atasan juga merasa kata-katanya tepat.”

“Kentut!” Si wanita meraung: “Pokoknya, kita bertiga sudah berusaha melaksanakan tugas sama-sama, jadi harus pulang sama-sama juga. Jika dia besok ingin datang lagi ke sana, itu urusan pribadinya. Untuk saat ini, jika sesuatu terjadi pada nyawanya, kita harus bertanggung jawab!”

Si pria terhenyak.

Dalam impresinya, Stella Dong adalah seorang wanita yang pendiam, tinggi hati, dan tidak pernah meraung.

Apa yang terjadi padanya dalam dua hari ini?

Ia menemukan bahwa protes Stella Dong tidak hanya diucapkan begitu saja, melainkan juga dengan pandangan yang penuh kegarangan. Pada saat bersamaan, dia juga selalu dipenuhi kekhawatiran tentang Terry Fan. Sikap ini sangat berbeda dengan perangainya yang biasa!

Masa dia berubah jadi begini hanya gara-gara Terry Fan sudah berusaha melaksanakan tugas dengan mereka, atau gara-gara istri si pria, Stella Dong, merupakan sahabatnya?

Insting Peter Chen mengatakan bahwa Stella Dong sepertinya sudah memiliki semacam ketertarikan dengan Terry Fan. Tidak bisa mengungkapkan ini secara eksplisit, ia menghela nafas dan menyusun kata-kata yang lain: “Stella Dong, jangan lupa, dia sudah beristri dan istrinya adalah sahabatmu.”

“Apa yang kamu bicarakan?” Yang diingatkan secara halus menatap dengan pucat: “Kamu ingin menyindir bahwa aku tertarik padanya? Heh, kamu tahu tidak selama dua hari bersama Terry Fan, kami mengalami berapa kali situasi di tengah hidup dan mati? Jalan berpikirmu itu kacau, jangan-jangan kamu kali yang suka dengannya!”

Stella Dong bergegas ke geladak dan hendak melompati pagarnya ke laut.

“Kamu gila?” Peter Chen meraih tangannya: “Jangan bicara tentang hal lain. Kita sudah melihat sendiri betapa lihainya Terry Fan. Jika kembali ke sana, kamu hanya akan menjadi beban buat dia.”

“Aku tidak peduli. Aku hanya tahu bahwa sebagai seorang tentara, aku tidak akan pernah meninggalkan rekanku di pertempuran!”

“Kata-kataku ini mungkin akan sedikit kasar, tapi kamu harus dengar. Hatimu pasti paham seberapa kuat musuh yang dihadapi Terry Fan. Jika kamu kembali ke sana, kamu sepertinya akan terlihat membantu dia, padahal kamu sebenarnya akan menggali lubang kubur buatnya. Dengan keberadaan kamu, dia akan jadi seperti orang yang pergi berperang dengan membawa bayi. Gila, dia punya salah apa padamu sampai kamu berniat menyusahkannya seperti itu?”

Kata-kata yang menusuk terkadang memang dibutuhkan.

Meski kata-kata Peter Chen cukup menusuk, Stella Dong paham bahwa omongan pria ini sangat masuk akal. Kembalinya dirinya ke sana bukan hanya tidak akan membantu Terry Fan, namun juga menyusahkan dia dalam banyak hal.

Tetapi, masalahnya, si wanita sungguh tidak ingin pergi dengan begini saja.

Di permukaan, ia terlihat telah menjalin sebuah rasa persahabatan dengan Terry Fan karena mereka telah melalui banyak situasi antara hidup dan mati bersama-sama.

Namun nyatanya, di alam bawah sadar, ia merasakan sebuah perasaan yang tidak bisa ia sendiri pun tidak mampu jelaskan.

Harus bagaimana bilangnya?

Stella Dong dan tunangannya, Andrew Qin, saling mencintai dengan sangat dalam. Tetapi, pada momen ini, jika harus memilih menggantikan siapa yang mati, ia tanpa ragu akan memilih menggantikan Terry Fan.

Masalahnya, apakah Terry Fan benar-benar perlu ia gantikan?

Melihat Terry Fan berada dalam bahaya, Stella Dong malah tidak dapat membantu.

Pada saat ini, matahari sudah mulai tiba di atas. Melihat kota di kejauhan, ia teringat suara tembakan dan bom yang sempat didengar di sana.

Kapal perang sudah berlabuh. Membayangkan kembali ibu kota Negara T, Stella Dong tidak bisa menahan tangis.

Peter Chen menatapnya sambil menggeleng. Tidak membujuknya untuk berhenti, ia hanya berdiri menjaganya. Si pria berharap si wanita tidak terpikir melakukan hal bodoh lagi.

Begitu kapal perang memasuki laut lepas, ponsel Stella Dong akhirnya beroleh sinyal.

Valentine Li meneleponnya.

Stella Dong menyeka air mata dan mengamati saja ponsel itu. Telepon Valentine Li baru diangkat pada panggilan ketiga.

“Stella Dong, bagaimana? Aku dua hari ini tidak juga bisa menghubungimu. Kamu baik-baik saja? Terry Fan juga bagaimana?”

Omongan depannya adalah omong kosong, yang terpenting hanya omongan akhirnya. Untuk pertanyaan terakhir, Stella Dong tidak tahu bagaimana harus menjawab.

“Valentine Li, tugas kami untuk sementara dibatalkan. Aku tengah dalam perjalanan kembali ke China. Terry Fan bilang punya beberapa urusan pribadi yang perlu ditangani, jadi perlu waktu dulu sebelum kembali.”

“Mengapa kalian terus-terusan tidak bisa dihubungi?”

“Karena di sana terjadi perang. Semua komunikasi terputus. Aku sekarang bisa terhubung denganmu karena sudah berada di laut lepas.”

“Jadi, kalian meninggalkan Terry Fan sendirian di medan perang?”

Novel Terkait

Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu