The Revival of the King - Bab 14 Pertemuan Di Rumah Sakit
Terry Fan tahu bahwa Willy Wang benar-benar berbaik hati, ia tidak menghiraukan apakah ia kaya ataupun tidak, karena inilah ia paling tidak berharap untuk berpura-pura di depan hadapan Willy Wang.
Terry Fan baru saja ingin menceritakan pengalamannya yang berliku-liku di Negara S kepada Willy Wang, namun tidak disangka Willy Wang sudah terlebih dahulu tertidur lelap.
Willy Wang bangun pada pukul lima hingga enam pagi setiap harinya, ia kemudian mengendarai motornya ke pasar sayur grosir untuk mendistribusikan sayuran, setelah ia pulang, ia kemudian mempersiapkan sarapan, makanan tiga kali sehari ditambah makanan ringan malam hari, pada keadaan normal, ia akan menutup tokonya pada pukul sebelas atau dua belas malam.
Ia jarang sekali mendapatkan kesempatan untuk menutup tokonya lebih awal seperti adanya keadaan dimana Terry Fan datang hari ini, sehingga ia pun langsung tertidur ketika berbaring di atas tempat tidur.
Terry Fan baru saja kembali, ia masih belum terbiasa dengan perbedaan waktunya, ditambah lagi dengan banyaknya permasalahan yang terjadi hari ini, ia hampir tidak bisa tidur sepanjang malam, pada saat Willy Wang hendak bangun pada keesokan harinya, Terry Fan baru saja hendak tidur.
“Terry, Terry——”
Terry Fan yang sedang tertidur lelap tiba-tiba mencium aroma wangi yang memenuhi hidungnya, ini jelas-jelas adalah aroma tubuh seorang wanita.
Karena tertidur terlalu lelap, ia masih tidak tahu jelas di mana dirinya sekarang ini untuk sementara waktu, saat Monica Li memanggilnya sekali lagi, bahkan menggunakan tangannya untuk mendorongnya, Terry Fan langsung terduduk dan mengejutkan Monica Li.
Terry Fan melirik dan menyadari bahwa Monica Li sepertinya baru saja mandi, rambutnya masih belum sepenuhnya kering, bahkan sudah merias dirinya sejenak, ia kini terlihat jauh lebih menawan dibandingkan di toko kemarin.
“Maaf! Aku kesiangan.”
Terry Fan bergegas menyingkirkan tatapanya, lalu melihat ke arah jam: Huh, baru saja pukul setengah delapan!
Dia baru saja tertidur ketika waktu menunjukkan pukul lima, Monical Li membangunkannya saat ia baru saja tertidur dua jam lebih.
Monica Li bergegas menjelaskan,”Aku tahu kamu masih penat terbang karena baru saja pulang dari luar negeri, permasalahannya dokter harus mengecek ruangan pada pukul setengah delapan, jadi......”
Terry Fan bergegas bagun dan berlari menuju ke kamar mandi, lalu menyadari bahwa uap yang muncul ketika Monica Li mandi masih belum tersebar, kamar mandi kini masih dipenuhi oleh aroma yang kuat, hingga membuat Terry Fan sepenuhnya sadar.
Ia bahkan membayangkan keadaan dimana Monica Li sedang mandi di bawah pancuran air, namun ia segera menepis pikirannya sendiri, perasaan bersalah pun langsung memenuhi hatinya.
Willy Wang benar-benar terlalu emosional, menarik.
Terry Fan merasa, tidak peduli seberapa dikitpun pikiran yang ia miliki terhadap Monica Li, ia tetap saja sudah mengkhianati hubungan persaudaraan yang ia miliki dengan Willy Wang.
Sebenarnya ini juga bukanlah salahnya, pemuda mana yang tidak pernah jatuh cinta, gadis mana yang tidak pernah haus akan cinta?
Terry Fan yang penuh dengan semangat muda itu hanya bereaksi secara refleks, saat ia mencium aroma Monica Li yang baru saja mandi, tidak heran jika fisiknya bereaksi, ini tidak ada hubungannya dengan moralnya.
Terry Fan menyadari adanya sikat gigi dan handuk baru di wastafel, ia tahu semua itu dipersiapkan untuk dirinya, setelah ia bergegas mencuci wajahnya dan menyikat giginya, pada saat ia bersiap-siap mengganti pakaian kotor yang kemarin ia kenakan, ia menyadari Monica Li sudah terlebih dahulu mencuci dan menjemurnya di teras.
Ia sudah tidak menghiraukan seberapa ketat pakaiannya, ia kemudian mengeluarkan kartu yang Monica Li berikan kepadanya dan langsung menyodorkannya ke tangan Monica Li, lalu berpaling berlari ke luar.
“Terry Fan——” Monica Li bergegas menghampirinya, menghalangi pintu utamanya dengan tubuhnya, dan bertanya dengan ekspresi menegang,”Apa maksudmu, apakah kamu menyepelekanku?”
“Tidak......”
“Kalau begitu, apakah kamu khawatir aku jatuh cinta padamu? Tenang saja, kamu mempunyai Valentine Li, aku mempunyai Willy Wang, terlebih lagi, aku juga bukanlah wanita pembohong!”
“Tidak, tidak, aku tidak bermaksud seperti itu......”
Monica Li menyodorkan kartunya ke dalam saku Terry Fang,”Walaupun kondisi kami tidak terlalu baik, namun sudah jauh lebih kuat dibandingkan dirimu, ini adalah uang yang kupinjamkan kepadamu, kembalikan saja setelah keadaan ekonomimu membaik.”
Saat melihat sikap Monica Li yang bersikeas, Terry Fan tidak berbicara lebih lagi, karena ia dapat merasakan perasaan Monica Li pada saat ini.
Jika diubah dari sudut pandang lainnya, jika orang yang berada di depan hadapan Terry Fan adalah Daisy Fang dan Valentine Li yang pernah diam-diam ia sukai, jika ia menyadari bahwa mereka miskin hingga tidak mempunyai pilihan lain, sekalipun tidak mengharapkan balasan, Terry Fan juga akan membantu mereka, ini dapat tergolong sebagai sebuah niat baik.
Ia kira Monica Li kini pasti sedang berpikiran seperti ini.
“Kalau begitu, terima kasih, aku harus bergegas pergi ke rumah sakit.”
Monica Li tersenyum,”Aku datang untuk menjemputmu, ayo!”
Mereka turun ke lantai bawah, Monica Li mengeluarkan kunci motor listrik dan bertanya,”Apakah kamu yang akan memboncengku, atau aku yang memboncengmu?”
“Kamu tidak perlu pergi, bukan? Willy Wang seorang diri di toko......”
“Tidak apa-apa, periode puncak keramaian sarapan sudah lewat, ia dapat mengendalikannya sendirian, bagaimana kalau kamu yang memboncengku saja! Oh iya, apakah kamu tahu cara mengendarai motor listrik?”
Jangan bicarakan motor listrik, pada saat di Negara S, Terry Fan bahkan sudah pernah mengendarai helikopter dan tank.
Mengenai motor dan motor listrik, Terry Fan sering sekali mengendarai motornya dengan satu tangan, dimana satu tangan lainnya menembak ketika sedang berkelahi di jalanan.
Terry Fan menganggukan kepalanya, akhirnya, setelah menyalakan mesin motor listrik, Monica Li langsung duduk di belakang, kedua tangannya menggegngam pinggangnya, lalu menyandarkan wajahnya pada punggungnya hingga membuat Terry Fan merasa tidak nyaman.
Ia awalnya masih berencana untuk pergi ke toko dan berpamitan dengan Willy Zhang, saat melihat Monica Li seperti ini, ia bersegan untuk menghentikan Monica Li, keadaan ini juga semakin tidak memungkinkan untuk pergi menemui Willy Wang, ia hanya mengiyakannya dan langsung bergegas menuju ke rumah sakit.
Monica Li benar-benar tidak bermaksud untuk mengisenginya.
Karena motor listrik tersebut terlalu kecil, tubuh Monica Li akan langsung menempel pada tubuh Terry Fan ketika duduk, sehingga Monica Li pun langsung merangkul pinggangnya.
Sama halnya seperti lelaki yang senang mencium aroma tubuh wanita, wanita juga senang mencium aroma tubuh lelaki, aroma jantan dari tubuh Terry Fan itu benar-benar membuat Monica Li bersemangat.
Walaupun punggungnya menempel erat dengan Monica Li, tubuh Terry Fan merinding, namun itu hanyalah reaksi rekfleks, dimana hatinya sebenarnya merasa seperti tertusuk, ia selalu saja merasa bahwa ia sudah melakukan tindakan yang bersalah terhadap Willy Wang.
Ia terus terdiam di sepanjang perjalanan, ia hanya ingin bergegas berangkat menuju ke rumah sakit saja.
Pada saat baru saja tiba di depan pintu rumah sakit, kebetulan sekali, mereka bertemu dengan Kenan Liu dan Valentine Li yang juga sedang berdiri di sana.
Kenan Liu selalu diam-diam menyukai Valentine Li dan Daisy Fang, namun kedua wanita cantik ini tidak menghiraukannya, terlebih lagi, Valentine Li juga jatuh berkencan dengan tema baiknya, Gordon Zhang, Daisy Fang yang ankuh tentu saja semakin tidak mungkin terjangkau.
Jadi Kenan Liu memutuskan untuk menikah tiga tahun yang lalu, ia awalnya mengira bahwa kehidupannya tidak akan ada ketertarikan lagi, tidak disangka Valentine Li kemarin meneleponnya pada saat sedang emosi, lalu menyuruhnya untuk menghajar Terry Fan sejenak, ia pun merasa kesempatan sudah datang.
Karena Valentine Li sudah menikah secara resmi dengan Terry Fan, maka campuran tangannya kali ini sudah tidak ada sangkutannya dengan Gordon Zhang, jadi ia sudah berencana untuk menyanjungnya sejak awal, bergegas kemari untuk menjenguk ayah Valentine Li, Jensen Li.
Valentine Li bertemu dengan Kenan Liu saat sedang pergi membeli sarapan, Kenan Liu masih tidak tahu bahwa Gordon Zhang sedang dirawat di rumah sakit, terlebih lagi, ia tentu saja tidak tahu bahwa ia dihabiskan oleh Terry Fan, sebelum mereka sempat berbincang lebih lama, Terry Fan yang sedang membonceng Monica Li pun kebetulan muncul.
“Hei, siapa ini, bukankah ini adalah Terrible yang sangat terkenal itu?”
Novel Terkait
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeUangku Ya Milikku
Raditya DikaHalf a Heart
Romansa UniverseMr. Ceo's Woman
Rebecca WangMr Huo’s Sweetpie
EllyaMy Lady Boss
GeorgeAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaThe Revival of the King×
- Bab 1 Teman Sekelas Yang Cantik
- Bab 2 Kesepakatan yang Menghina
- Bab 3 Bahan Tertawaan Seluruh Orang
- Bab 4 Dihina Lagi
- Bab 5 Keduanya Bertemu
- Bab 6 Pembalasan
- Bab 7 Sahabat Sejati
- Bab 8 Menangis Tersedu-Sedu
- Bab 9 Unit Rawat Intensif
- Bab 10 Kebetulan Bertemu
- Bab 11 Harus Melapor Polisi
- Bab 12 Keras Kepala
- Bab 13 Mutiara Sejahtera Corp.
- Bab 14 Pertemuan Di Rumah Sakit
- Bab 15 Ambang Batas Kesabaran
- Bab 16 Penyesalan Yang Muncul Karena Sikap Keterlaluan
- Bab 17 Lawan Yang Selalu Saja Bertemu
- Bab 18 Perasaan Yang Berkonflik
- Bab 19 Peristiwa Yang Benar Adanya
- Bab 20 Emosi Yang Memuncak
- Bab 21 Kebetulan Hendak Mencarimu
- Bab 22 Berpikiran Sempit
- Bab 23 Pembalasan Instan
- Bab 24 Sujud Yang Mengejutkan
- Bab 25 Setiap Pelaku Mempunyai Alasan Tersendiri
- Bab 26 Perasaan Tidak Tenang
- Bab 27 Tertegun
- Bab 28 Melewati Semuanya
- Bab 29 Ikatan Yang Menjauh
- Bab 30 Penyesalan Terhadap Tindakan Di Masa Lalu
- Bab 31 Hati Yang Berkecamuk
- Bab 32 Terkejut Setengah Mati
- Bab 33 Ingin Menangis Tapi Tidak Ada Air Mata
- Bab 34 Hatinya Merasa Sangat Tidak Nyaman
- Bab 35 Kesalahpahaman Semakin Besar
- Bab 36 Perasaan Krisis
- Bab 37 Mengejutkan
- Bab 38 Pandai Bersilat Lidah
- Bab 39 Sangat Menyesal
- Bab 40 Berbeda Jauh
- Bab 41 Menangis Tanpa Air Mata
- Bab 42 Memberikan Barang Pemberian Orang Lain
- Bab 43 Bertemu Teman Sekelas Lama Lagi
- Bab 44 Bingung
- Bab 45 Datang Mencari Masalah
- Bab 46 Tidak Berani Tampil
- Bab 47 Malu Sendiri
- Bab 48 Sesuatu Terjadi Tentu Ada Sebabnya
- Bab 49 Gugup Sekali
- Bab 50 Tidak Bisa Mengerti
- Bab 51 Menyesal
- Bab 52 Semuanya Sandiwara
- Bab 53 Berkata Sembarangan
- Bab 54 Marah Hingga Muntah Darah
- Bab 55 Perubahan yang Besar
- Bab 56 Tidak Dapat Ditoleransi
- Bab 57 Mutiara Sejahtera
- Bab 58 Menyelidiki
- Bab 59 Rencana Pembalasan
- Bab 60 Terkejut
- Bab 61 Sudah Bukan Yang Dulu Lagi
- Bab 62 Tak Bisa Ditahan
- Bab 63 Nasehat Yang Bagus
- Bab 64 Datang Dengan Persiapan
- Bab 65 Menggertak
- Bab 66 Masalah Muncul Karena Sebab
- Bab 67 Marah Sekali
- Bab 68 Sial Dan Tidak Beruntung
- Bab 69 Menolak Melihat Kebenaran
- Bab 70 Asal Usul Yang Jelas
- Bab 71 Bersikeras Dengan Pendapat Sendiri
- Bab 72 Memeriksa Keadaannya
- Bab 73 Rasa Iri Yang Menggila
- Bab 74 Berinisiatif Menyapa
- Bab 75 Tidak Bisa Mempercayainya
- Bab 76 Perkataan Yang Masuk Akal
- Bab 77 Menebus Kesalahan
- Bab 81 Ruang VIP KTV
- Bab 78 Benar-Benar Tidak Menduganya
- Bab 79 Menebus Hutang Lama
- Bab Menyadari Bahaya Di Saat-saat Akhir
- Bab 82 Serangan yang Luar Biasa
- Bab 83 Pertempuran yang Mengerikan
- Bab 84 Sedikit Menyesal
- Bab 85 Meminta Maaf Dan Memberi Hadiah
- Bab 86 Memberi Wajah
- Bab 87 Keributan Di Ruang Rawat
- Bab 88 Operasi Berhasil
- Bab 89 Membereskan Willy Wang
- Bab 90 Kata-Kata Dan Kasih Sayang yang Dalam
- Bab 91 Menyelesaikan Kesalahpahaman
- Bab 92 Hati Diganti Hati
- Bab 93 Sebuah Drama
- Bab 94 Memang Kaya Itu Sangat Bagus
- Bab 95 Teman Sekolah Datang Menjenguk
- Bab 96 Kebetulan Bertemu Dengan Kenalan
- Bab 97 Ketakutan
- Bab 98 Ingin Memenangkannya
- Bab 99 Ayah Dan Anak Yang Kejam
- Bab 100 Ada Hal Yang Ingin Dibicarakan
- Bab 101 Saling Beradu.
- Bab 102 Rasa Sakit Tidak Tertahankan.
- Bab 103 Mencurahkan Apa Yang Ada Di Otaknya.
- Bab 104 Berseteru.
- Bab 105 Dipermalukan Di Depan Semua Orang.
- Bab 106 Perlelangan Yang Hampir Gagal.
- Bab 107 Pemuda Kaya Raya.
- Bab 108 Mengacaukan Rencana
- Bab 109 Sebuah Keadaan Mendadak Yang Menimbulkan Sebuah Kesalahan
- Bab 110 Perasaan Hati Yang Tidak Baik
- Bab 111 Masalah Internal dan Agresi Asing
- Bab 112 Keadaan Yang Kacau
- Bab 113 Dimana-mana Terancam Oleh Bahaya
- Bab 114 Siap Untuk Bertindak
- Bab 115 Merasa Ketakutan dan Tidak Tenang
- Bab 116 Pertemuan Yang Sempit
- Bab 117 Penuh Drama
- Bab 118 Berusaha Meningkatkan Rasa Kehadiran
- Bab 119 Saling Memberi Simpati
- Bab 120 Mengendalikan Semuanya
- Bab 121 Ibu Yang Aneh
- Bab 122 Vila Gunung Min
- Bab 123 Semua Yang Di Lihat Dan Di Dengar Terasa Sangat Segar
- Bab 124 Bertarung Dengan Sangat Sengit
- Bab 215 Tidak Ingin Kalah
- Bab 126 Mencurigakan
- Bab 127 Mengakui Putri Angkat
- Bab 128 Memiliki Pemikiran Masing-Masing
- Bab 129 Tidak Bisa Menyelesaikan Perkataan
- Bab 130 Katakan Baik-Baik
- Bab 131 Semua Ada Ceritanya
- Bab 132 Mengeluh
- Bab 133 Mencapai Pemahaman Rahasia
- Bab 134 Rekaman Telepon
- Bab 135 Mengupas Habis
- Bab 136 Perlahan-lahan Menjadi Cerah
- Bab 137 Mengobati Sesuai Gejala
- Bab 138 Dekorasinya Terlalu Bagus
- Bab 139 Kasih Yang Tak Ternilai
- Bab 140 Terkejut Senang
- Bab 141 Ini Hal Besar
- Bab 142 Keinginan Nenek
- Bab 143 Tiga Wanita
- Bab 144 Semua Adalah perangkap
- Bab 145 Mengerahkan Seluruh Kemampuan
- Bab 146 Pertengkaran Ibu dan Anak
- Bab 147 Ragu
- Bab 148 Mengusahakan Yang Terbaik Walaupun Telah Salah Langkah
- Bab 149 Baru Pertama Kalinya
- Bab 150 Misi
- Bab 151 Sinyal Kematian
- Bab 152 Terus Menguji
- Bab 153 Semua Hanya Akting
- Bab 154 Penyesalan
- Bab 155 Kencan di Siang Hari
- Bab 156 Teman Makan Teman
- Bab 157 Kehidupan yang Memaksa
- Bab 158 Sahabat Menyusahkan
- Bab 159 Tergoda Hatinya
- Bab 160 Tidak Mau Tanda Tangan
- Bab 161 Masalah Kehidupan
- Bab 162 Merasa Sangat Puas
- Bab 163 Wanita Bernasib Buruk
- Bab 164 Dipermainkan Orang
- Bab 165 Orang Kaya Yang Sederhana
- Bab 166 Menembus Rekor
- Bab 167 Kagum Dan Cemburu
- Bab 168 Grup Yang Bergosip
- Bab 169 Bicara Dari Pengalaman
- Bab 170 Nasehat Ibu Tiri
- Bab 171 Pulang
- Bab 172 Menjadi Seperti Air
- Bab 173 Membuat Kesempatan
- Bab 174 Pergerakan Rahasia
- Bab 175 Datang Sendiri
- Bab 176 Pemula
- Bab 177 Memalukan
- Bab 178 Agen Spesial
- Bab 179 Timbul Pemikiran
- Bab 180 Mempercayakan Seumur Hidup
- Bab 181 Menghadapi Pilihan
- Bab 182 Perlu Diselesaikan
- Bab 183 Menaruh Investasi Untuk Mendapatkan Keuntungan
- Bab 184 Mengikuti Petunjuk Yang Ada
- Bab 185 Agen Spesial
- Bab 186 Mencegah Terlebih Dahulu
- Bab 187 Membongkar Identitas
- Bab 188 Ternyata Dia
- Bab 189 Tak Bisa Kembali
- Bab 190 Harus Dilanjutkan
- Bab 191 Wanita Yang Selalu Berubah
- Bab 192 Pembalasan Dendam Yang Manis
- Bab 193 Tidak Ada Yang Perlu Diragukan
- Bab 194 Sengaja Mempersulit Keadaan
- Bab 195 Bisnis Bernilai Satu Miliyar Yuan
- Bab 196 Tidak Ingin Menjadi Tumpuan
- Bab 197 Menerima Kebaikan
- Bab 198 Mendapatkan Keuntungan Dari Dua Belah Pihak
- Bab 199 Merasa Tidak Senang Di Dalam Hati
- Bab 200 Datang Satu Demi Satu
- Bab 201 Menjadi Bingung Sendiri
- Bab 202 Menyembunyikan
- Bab 203 Melampiaskan
- Bab 204 Berkelahi
- Bab 205 Mengatur Segalanya
- Bab 206 Beraturan
- Bab 207 Meyakinkan Secara Rasional
- Bab 208 Mencapai Kesepakatan Secara Diam-Diam
- Bab 209 Hasil Awal
- Bab 210 Risau
- Bab 211 Memiliki Rencana Lain
- Bab 212 Penderitaan Hati
- Bab 213 Setahap Demi Setahap Dilakukan Dengan Hati-Hati
- Bab 214 Menghentikan Akhir Yang Buruk
- Bab 215 Tersentuh Dengan Apa Yang Dilihat
- Bab 216 Tak Tahu Malu
- Bab 217 Memotivasi Orang Untuk Membuat Masalah
- Bab 218 Selangkah Demi Selangkah
- Bab 219 Tidak Akan Menikah Lagi
- Bab 220 Adegan Bahagia Dan Harmonis
- Bab 221 Hubungan Darah Lebih Erat Dari Apapun
- Bab 222 Tidak Tahan Lagi
- Bab 223 Lolos
- Bab 224 Kecerdasan Dan Keberanian
- Bab 225 Adegan Mendebarkan
- Bab 226 Menghadiri Pertemuan Beresiko
- Bab 227 Beraksi Di Tempat
- Bab 228 Ada Yang Membantu
- Bab 229 Tidak Terbayangkan
- Bab 230 Melampiaskan Amarah
- Bab 231 Penyelamat Datang
- Bab 232 Menunggu Waktu
- Bab 233 Perlahan-lahan Melunasi
- Bab 234 Kejadian Akan Terjadi Saat Situasinya Lengkap
- Bab 235 Cepat Kabur
- Bab 236 Ada Penyebab di Balik Masalah
- Bab 237 Sudah Memiliki Rencana Yang Matang
- Bab 238 Ada Dimana-mana
- Bab 239 Secara Berurutan
- Bab 240 Siapa Yang Mendalangi
- Bab 241 Sudah Seharusnya Berterus Terang
- Bab 242 Sungguh Tidak Mengetahuinya
- Bab 243 Menanti Pergantian
- Bab 244 Peralihan Perang
- Bab 245 Ada Alasan Lain
- Bab 246 Diperalat Orang Lain
- Bab 247 Ajaran Secara Diam-diam
- Bab 248 Penyebaran Cepat
- Bab 249 Berbahaya
- Bab 250 Siapa Yang Mengutus Ini
- Bab 251 Ternyata Itu Dia
- Bab 252 Mendapat Masalah
- Bab 253 Janji
- Bab 254 Menghadapi Kesulitan Lagi
- Bab 255 Menyeberang Jalan
- Bab 256 Duluan Menangkap Orang Terpenting
- Bab 257 Bergegas Menyelesaikan Pertempuran
- Bab 258 Tampaknya Mengerikan, Tapi Tidak Berbahaya
- Bab 259 Dipercayakan Untuk Menjaga Keluarganya
- Bab 260 Aksi Gagal
- Bab 261 Bertindak Sesuai Dengan Situasi
- Bab 262 Kebocoran Informasi
- Bab 263 Menghalangi Jalan
- Bab 264 Dia Masih Memiliki Alasan
- Bab 265 Sediakan Payung Sebelum Hujan
- Bab 266 Terencana
- Bab 267 Bekerja Sama dalam Investasi
- Bab 268 Alasan Masalah Terjadi
- Bab 269 Bersiap Pergi
- Bab 270 Demii Perasaan
- Bab 271 Bertemu Secara Kebetulan
- Bab 272 Perkataan Yang Memilukan
- Bab 273 Draf Perjanjian
- Bab 274 Tidak Bisa Berkata Apapun
- Bab 275 Jangan Berpura Lembut
- Bab 276 Mengunjungi Guru
- Bab 277 Intuisi Yang Tajam
- Bab 278 Maksud Dari 4 Kata Itu
- Bab 279 Muncullah Wujud Aslinya
- Bab 280 Mendalam Dan Mendetail
- Bab 281 Tangisan Tak Terbendung
- Bab 282 Membujuk Dengan Teori
- Bab 283 Menggunakan Tindakan Untuk Mendapatkan Simpati
- Bab 284 Penuh Penyesalan
- Bab 285 Berusaha Untuk Berubah
- Bab 286 Perasaan Yang Sebenarnya
- Bab 287 Terlalu Tidak Terduga
- Bab 288 Punya Selera Tinggi
- Bab 289 Pemikiran Yang Cerdik
- Bab 290 Sangat Memuaskan
- Bab 291 Mencairkan Kesalahpahaman
- Bab 292 Rencana Pulang Negeri
- Bab 293 Konsentrasi
- Bab 294 Mendadak Sadar
- Bab 295 Mengenal Kembali
- Bab 296 Jauh Lebih Santai
- Bab 297 Bertemu Teman Baik
- Bab 298 Ada Alasannya
- Bab 299 Reaksi Berlebihan
- Bab 300 Melaporkan Setengah Mati
- Bab 301 Berani dan Jago
- Bab 302 Mencapai Kesepakatan
- Bab 303 Suasana Hati Rumit
- Bab 304 Penuh Antisipasi
- Bab 305 Menghadapi Serangan
- Bab 306 Sementara Waktu Menghindar Dari Bahaya.
- Bab 307 Banyak Melakukan Kegagalan.
- Bab 308 Wanita Cantik Adalah Bencana.
- Bab 309 Kemampuannya Di Atas Satu Langkah.
- Bab 310 Sedikit Keterlaluan.
- Bab 311 Bangun Dari Mimpi Buruk
- Bab 312 Malam Terlalu Dingin
- Bab 313 Aturan Bertahan Hidup
- Bab 314 Perbedaan Kualitatif
- Bab 315 Desa Perbatasan
- Bab 316 Terlambat
- Bab 317 Penolong
- Bab 318 Perangkap
- Bab 319 Kecelakaan Membawa Berkat
- Bab 320 Secara Adil
- Bab 321 Senjata Ilegal
- Bab 322 Serangan Roket
- Bab 323 Serangan Balik Di Situasi Berbahaya
- Bab 324 Tidak Membiarkan Orang Yang Akan Menimbulkan Kerugian Untuk Orang Lain Tetap Hidup
- Bab 325 Desa Kecil Tanpa Orang
- Bab 326 Nyawa Di Ujung Tanduk
- Bab 327 Penyelamat Sudah Tiba
- Bab 328 Berangkat Pada Malam Ini Juga
- Bab 329 Melepaskan untuk Kemudian Menangkap
- Bab 330 Tipu Daya yang Cerdas
- Bab 331 Terbongkar
- Bab 332 Situasi Berubah
- Bab 333 Warga Negara yang Dihormati
- Bab 334 Memilih untuk Tidak Pulang
- Bab 335 Tidak Tahu Harus Berbuat Apa
- Bab 336 Sahabat Berkhianat
- Bab 337 Nasehat-Nasehat Berharga
- Bab 338 Perlu Buka Kartu
- Bab 339 Hotel Holiday Inn
- Bab 340 Hati Gusar
- Bab 341 Rencana Licik Yang Menakjubkan
- Bab 342 Kenyataan Yang Tidak Dapat Dimengerti
- Bab 343 Mendekati Kenyataan
- Bab 344 Menjalani Hidup Dengan Mabuk Dan Bermimpi
- Bab 345 Menyaksikan Keajaiban
- Bab 346 Keberuntungan yang Dahsyat
- Bab 347 Mengagetkan Semua Orang
- Bab 348 Memahami Prinsip
- Bab 349 Suami-Istri Bersitegang
- Bab 350 Memancing Diskusi
- Bab 351 Ambisius
- Bab 352 Membangun kepercayaan
- Bab 353 Senjata pembunuh
- Bab 354 Saling menipu
- Bab 355 Sedikit pusing
- Bab 356 Berharap bertemu
- Bab 357 Memberikan Peringatan
- Bab 358 Langsung Beraksi
- Bab 359 3 Orang 3 Hati
- Bab 360 Prioritas
- Bab 361 Langsung Beraksi
- Bab 362 Percakapan Suami-Istri