The Revival of the King - Bab 17 Lawan Yang Selalu Saja Bertemu

Nenek tetap saja tidak menyetujuinya, Monica Li bergegas menghampirinya dan membujuknya untuk cukup lama, hingga nenek akhirnya terpaksa menyetujuinya, akhirnya, ia pun menuturkan yang sesungguhnya,”Terry, aku sudah tua, tidak apa-apa aku bisa melihat ataupun tidak, untuk apa menghabiskan uang sebanyak itu? Kamu akan segera menikah, iritlah biaya-biaya yang bisa kamu hemat.”

Direktur kemudian meyakinkannya,”Nenek, lihat seberapa berbaktinya cucumu dan menantumu ini, setelah matamu sembuh nanti, kamu dapat menghadiri acara pernikahan mereka, lalu melihat mereka bersama-sama masuk ke dalam rumah pengantin!”

Wajah Monica Li langsung memerah, namun ia tidak mengelak.

Terry Fan melihat direktur salah paham, tetapi juga sudah malas menjelaskannya.

Nenek hanya bisa tersenyum menganggukan kepalanya, lalu bersikap penuh dengan rasa bahagia.

Direktur juga menyampaikan bahwa ia akan diinfus antiinflamasi dalam dua hari ini, lalu menjalani pemeriksaan sebelum operasi di minggu depan, jika memang tidak ada masalah lagi, maka mereka sudah bisa menjalankan prosedur operasinya.

“Direktur, Direktur——” Seorang perawat terlihat berlari masuk dan berkata kepada dokter,”Kerabat dari pasien di ruang pasien nomor delapan lagi-lagi memicu masalah, dia tidak mempersilahkan kami menyuntik pasien.”

“Bukankah ini hanya tidak masuk akal?” Direktur kemudian bergegas berjalan menuju ke luar pintu.

Terry Fan tercenang, kerabat seperti apakah ini, bisa-bisanya ia melarang dokter menyuntik pasien?

Ruang pasien nomor delapan terletak cukup jauh, namun suara keributannya sudah terdengar hingga kemari, Terry Fan berjalan ke arah pintu, lalu mendengar suara amarah seorang wanita yang sangat kuat, beberapa suster juga sudah berdiri di depan pintu, para dokter yang sedang melakukan pengecekan kamar pun bergegas menghampirinya.

Terry Fan merasa sangat penasaran, pada saat melewati perawat yang sedang berdiri, ia melirik ke arah kartu registrasi pasien, ia pun tiba-tiba merasa terkejut, karena nama dari pasien di kamar pasien nomor delapan itu tertulis jelas: Hendrik Fan!

Ayah?

Apakah sekebetulan itu? Atau mungkin dia hanyalah orang dengan nama dan marga yang sama.

Ia berjalan menuju ke kamar pasien nomor delapan, beberapa dokter yang baru saja berlari masuk terliha sedang bergerak mundur, dua gangster yang ganas terlihat mendorong Direktur dan menyuruh mereka untuk jangan ikut mencampuri masalahnya.

Direktur tersebut berbicara dengan sikap serius,”Kalian tidak boleh berisikap seperti ini, jika kalian tidak ingin kami mengobatinya, maka pasien dipersilahkan keluar dari rumah sakit, kita tidak akan bisa bertanggung jawab jika terjadi masalah di dalam rumah sakit.”

Seorang wanita yang berada di belakang gangster itu mulai memarahi pasien yang berada di atas tempat tidur pasien, ia kini berpaling dan berteriak ke arah Direktur,”Ada apa dengan pihak rumah sakit? Apakah kamu percaya bahwa aku bisa membeli rumah sakit ini?”

Astaga, apakah masih ada orang segila ini?

Terry Fan memperhatikannya, wanita itu tidak lain lagi adalah istri ayahnya saat ini, yang juga merupakan ibu angkatnya, Penny Zhou.

Penny Zhou tahun ini berumur 42 tahun, ia memiliki penampilan cantik dan bentuk tubuh yang menawan, jika tidak diperhatikan secara mendetil, ia terlihat seperti wanita yang maksimal baru saja berumur tiga puluhan tahun.

Orang yang berbaring di atas tempat tidur adalah ayah Terry Fan, Hendrik Fan, tahun ini ia akan segera berumur 60 tahun, rambut pada kepalanya sudah terlihat memutih, ia terlihat seperti orang yang sudah berumur tujuh puluhan tahun.

Hidungnya masih sedang terhubung dengan tabung oksigen, tubuhnya yang berbaring di atas tempat tidur bahkan terlihat bergemetar, emosinya terlalu bergejolak sampai ia terus berseru “hu hu”, tetapi masih saja tidak bisa mengeluarkan suaranya.

Terry Fan yang melihat keadaannya itu langsung merasa sangat marah, ia langsung menyingkirkan para perawat dan dokter, lalu berjalan menghampirinya.

Penny Zhou terus memarahi Direktur tersebut dengan sikap sombong, Direktur kemudian berbicara dengan niat untuk membela keadilannya,”Membeli atau tidak membeli rumah sakit ini adalah urusanmu sendiri, mengobati dan mengecek kondisi pasien adalah tanggung jawabku, jika kamu tidak ingin mengurusi prosedur pengunduran diri pasien dari rumah sakit, maka jangan halangi kami mengobatinya, jika tidak, kita akan segera melapor polisi sekarang juga!”

“Lapor saja ke polisi, aku akan memotongmu sekarang juga!”

Sambil berbicara, Penny Zhou tiba-tiba menggunakan kedua tangannya untuk menyingkirkan kedua gangster itu, lalu langsung menyerang ke arah dokter dari arah belakang.

Direktur langsung tercengang, ia sudah sering bertemu dengan para wanita yang keras kepala, namun ia tidak pernah melihat orang yang seliar Penny Zhou sebelumya, terutama dengan perhiasan yang memenuhi tubuhnya itu, mutiara pada lehernya saja berukuran hampir sebesar bola ping-pong, kedua tangannya juga mengenakan gelang, cincin, dan cincin pada jempolnya.

Orang sekaya ini umumnya tidak akan bertindak secara pribadi.

Namun, pada saat Penny Zhou hendak mencengkram wajah Direktur, Direktur tiba-tiba menghilang, sebuah tangan besar yang sekuat besi tiba-tiba menahan leher Penny Zhou, lalu mengangkatnya, hingga Penny Zhou langsung melayang di udara.

Penny Zhou bergegas menggenggam erat tangan yang mencekik lehernya itu, saat kedua matanya melihat ke arah bawah, ia pun langsung mengenali orang yang sedang mencekik dirinya, orang tersebut adalah Terry Fan.

Jika tatapan dapat membunuh seseorang, Penny Zhou kini sepertinya sudah berhasil dibunuh sebanyak seratus kali!

Penny Zhou tidak menyangka Terry Fan menghilang beberapa tahun yang lalu itu kini dapat tiba-tiba datang begitu saja, aura dingin mulai menyusuri telapak kakinya, ia ingin meneriaki kedua gangster yang berada di belakangnya, namun lehernya dicekik hingga ia tidak bisa mengeluarkan sedikitpun suaranya.

Kedua gangster langsung tercengang, ia kemudain menaydari bahwa pemuda yang muncul itu bukanlah dokter dan sedang mencekik leher Penny Zhou, mereka pun langsung mengayunkan kepalan tangan mereka secara bersamaan.

Salah satu kaki Terry Fan menendang gangster dari sisi kanan tersebut hingga melayang, tangan kirinya terlihat terus mengepal, lalu langsung meninju wajah gangster yang berada di sisi kiri.

“Pfft”, gangster yang berada di sisi kiri itu langsung terbang hingga lebih dari dua meter dan terjatuh di atas tanah; pada saat yang bersamaan, gangster yang berada di sisi kiri berteriak “ah”, kedua tangannya kemudian menutupi wajahnya dan langsung bersujud, hidungnya mulai mengaliri darah, dan terus menetes dari celah-celah jarinya.

Direktur yang melihat keadaannya itu bergegas menarik tangan Terry Fan,”Cepat lepaskan, cepat lepaskan, dia akan segera kehilangan nyawanya jika kamu tidak melepaskannya sekarang juga!”

Wajah Penny Zhou yang cerah itu terlihat memerah, lalu berubah dari merah hingga membiru, jika ia tidak segera menurunkannya, ia mungkin tidak akan bisa mempertahankan nafasnya lagi.

Setelah Hendrik Fan yang sedang berbaring di atas tempat tidur itu melihat Terry Fan, ia pun menunjuk Terry Fan dengan emosi sambil berseru “hu hu”.

Semua ptugas medis mengira Hendrik Fan ingin menghentikan Terry Fan, namun tidak ada yang tahu bahwa Hendrik Fan kini sebenarnya ingin mengatakan “Cekik dia sampai mati” “Cekik dia sampai mati”.

Setelah Terry Fan menurunkan Penny Zhou, Penny Zhou pun langsung meringkuk dan terus batuk sangat kuat, ia tiba-tiba beranjak berdiri dan berteriak kuat,”Jika kamu ingin mencekikku sampai mati, aku akan bertarung denganmu!”

Pada saat ia bersikap hendak menyerangnya, Terry Fan langsung menamparnya tanpa bersuara, ia langsung menamparnya hingga belasan kali.

Penny Zhou yang tercengang karena ditampar itu langsung terjatuh seperti sedang mabuk, wajahnya yang awalnya terlihat menawan itu kini memerah dan membengkak, kedua tatapannya bahkan terlihat mengabur.

Direktur menarik tangan Terry Fan dan menyuruhnya untuk segera pergi.

Namun Terry Fan hanya menjawab dengan sikap datar,”Dokter, cepat lapor polisi, dia ini hanya ingin melakukan pembunuhan secara diam-diam!”

Saat mendengar kata pembunuhan, Penny Zhou langsung sadar, ketika ia hendak menyerangnya sekali lagi, Terry Fan hanya melangkah maju dengan sikap dingin, Penny Zhou bergegas mengangkat tangannya dan melindungi wajahnya, lalu bergerak mundur dua langkah tanpa ia sadari.

Semua petugas medis merasa kesal, namun juga merasa khawatir terhadap Terry Fan, lagipula dia adalah orang yang tidak bersangkutan, memukuli kerabat pasien hingga seganas ini melanggar hukum, jadi tidak ada satupun dari mereka yang menelepon polisi.

Hendrik Fan yang sedang berbaring di atas tempat tidur langsung mengagkat telapak tangannya ke atas dan terus memmanggil Terry Fan, ia bermaksud untuk menyuruh Terry Fan pergi.

Terry Fan tidak menghiraukannya dan hanya mengomeli Penny Zhou dengan sikap dingin,”Aku tidak peduli konflik apapun yang kamu miliki, jika ayahku mati di rumah sakti ini, keinginanmu untuk mati adalah permasalahan yang sangat mewah!”

Para petugas medis langsung tercengang mendengarnya, mereka tidak menyangka bahwa Hendrik Fan adalah ayah Terry Fan.

Direktur langsung menarik lengan Terry Fan dan bertanya,”Dia adalah ayahmu?”

Terry Fan menganggukan kepalanya.

Direktur pun langsung berpaling dan berkata,”Untuk apa kalian masih tercengang? Cepat lapor polisi!”

Novel Terkait

Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu