The Revival of the King - Bab 18 Perasaan Yang Berkonflik

Para petugas medis yang mendengar: Terry Fan ternyata adalah putra dari Hendrik Fan?

Baiklah jika demikian, sekalipun polisi datang, mereka juga tidak akan mempermasalahkan Terry Fan.

Jadi beberapa orang terlihat mengeluarkan ponsel mereka, salah satu dokter melambaikan tangannya ke arah semua orang, ia pun langsung melapor polisi.

Lagipula Penny Zhou yang terlebih dahulu bersikap irasional, bahkan membawa dua gangster dan memaksa para petugas medis untuk tidak mengobati Hendrik Fan, sebagai seorang putra, Terry Fan hanya melindungi nyawa ayahnya, kenapa rupanya jika ia mengambil tindakan terhadap ibu angkatnya?

Penny Zhou juga menyadari situasinya, pada saat ia mendengar para dokter ingin melapor polisi, ia pun terlebih dahulu berpikir untuk melarikan diri.

Kedua gangster itu tidak menghiraukannya, setelah beranjak berdiri, walaupun mereka berwaspada terhadap Terry Fan, namun mereka masih saja bersikeras ingin bergerak maju.

Mereka harus menyelesaikan urusannya dengan baik setelah menerima bayaran dari orang lain.

Lagipula, mereka adalah gangster yang berada di bawah Penny Zhou, sekalipun mereka tahu jelas tidak bisa mengalahkannya, namun mereka tetap saja harus bergerak maju.

Penny Zhou mengangkat kepalanya dan melirik Terry Fan sejenak, namun ia langsung ketakutan hingga menundukkan kepalanya ketika melihat tatapannya itu, namun ia tetap saja berbicara dengan sikap tegas,”Kamu juga tidak akan mendapatkan keuntungan sekalipun pihak kepolisian datang, kamu sudah memukuliku hingga seperti ini, apakah kamu tidak takut akan tanggung jawab hukum?”

Terry Fan berbicara dengan nada dingin,”Semua petugas medis yang hadir dapat menjadi saksi bagi alasan mengapa aku memukulimu, aku hanya ingin memberitahu pihak kepolisian bahwa kamu mempunyai niat untuk membunuh ayahku, jika sesuatu terjadi kedepannya terhadap ayahku, maka kamu akan menjadi orang yang paling diragukan!”

Hendrik Fan sudah tidak bertemu dengan Terry Fan selama 13 tahun, ketika ia mendengarnya memanggilnya sebagai ayah, ia pun merasa sangat emosional dan berseru “hu hu”.

Terry Fan tidak meliriknya sedikitpun, ia sebelumnya memanggil Hendrik Fan sebagai ayahnya hanya karena ingin menunjukkan kehebatannya terhadap Penny Zhou, namun ia sebenarnya tidak pernah ingin memanggil Hendrik Fan sebagai ayahnya lagi untuk seumur hidupnya.

Penny Zhou bukanlah ibu rumah tangga yang biasa, ia pernah menjadi sekretaris Hendrik Fan, lalu menjadi GM Fan’s Corp., ia bahkan juga memiliki pengetahuan dasar mengenai hukum.

Ia tahu apa yang Terry Fan katakan itu tidak salah, selama para petugas medis bersedia menjadi para saksi bahwa ia yang sudah menghentikan proses pengobatan para petugas medis, maka para petugas polisi bahakan mungkin saja menjadikan dirinya sebagai tersangka dan membawanya pergi ke kantor polisi untuk melakukan pencatatan, siapa yang masih akan menghiraukan Terry Fan memukulnya atau tidak?

Penny Zhou tiba-tiba tersenyum dingin,”Jangan melihat dirinya stroke, lalu ingin menyanjungnya dan mewarisi harta warisan Fan’s Corp. kusampaikan keapdamu, permasalahan apakah kamu adalah putra kandungnya atau bukan itu masih merupakan permasalahan lain, namun aku adalah istrinya secara legal!”

Para petugas medis yang mendengar langsung saling bertatapan.

Fan’s Corp. tergolong mempunyai sedikit reputasi di Kota Jiang, dimana hampir dari mereka semua pernah mendengarnya, namun mereka tidak tahu bahwa Hendrik Fan adalah Dirut dari Fan’s Corp., setelah mendengar apa yang Penny Zhou ucapkan, ia pun kembali sadar, lalu mulai menggosipkannya.

“Bagaimana? Ternyata dia adalah Dirut Fan’s Corp., wanita itu adalah istrinya, wanita yang berhasil menjadi seorang GM?”

“Aku benar-benar tidak menyangka wanita sukses secantik ini ternyata memiliki hati yang sangat kejam.”

“Bukankah kabar yang beredar mengatakan bahwa Dirut Fan’s Corp. tidak mempunyai anak? Mengapa kini tiba-tiba muncul satu anak?”

“Stt, jangan sembarangan berbicara, mereka semua sedang berada di sini!”

Keadaannya masih cukup tenang ketika Penny Zhou tidak mengatakannya, namun ketika ia mengatakannya, Terry Fan pun merasa emosi hingga paru-parunya hampir saja meledak.

Namun waktu sepuluh tahun itu belum terlambat untuk membalas dendam, terlebih lagi pihak kepolisian akan segera datang, ia tidak ingin memukuli Penny Zhou hingga babak belur, jadi ia menahan amarahnya, mengepal erat kedua tangannya hingga menderit.

Semua orang yang hadir di tempat dapat mendengarnya dengan jelas, kedua gangster tersebut juga ikut terkejut, hingga bergerak mundur dua langkah tanpa disadari dan bergumam dalam hati: Unutng saja tidak bertindak untuk kedua kalinya, jika tidak, tidak tahu kemalangan apa yang mungkin terjadi.

Penny Zhou juga ikut merasa takut, ia merasa Terry Fan saat ini adalah sebuah tong mesiu yang dapat meledak kapan saja dan mungkin saja menghancurkan tulang-tulang pada tubuhnya menjadi bubuk.

Ia tidak bisa menahan diri untuk tidak memperhatikan Terry Fan sekali lagi, ia menyadari bahwa perubahan yang ia alami ini benar-benar sangat amat terlalu besar, anak kecil itu kini sudah berubah menajdi seorang pria yang gagah.

Penny Zhou kini merasa sangat menyesal, ia bukannya menyesali bahwa ia menyuruhnya hidup saling berkegantungan dengan nenek karena ia sudah mengusirnya pada saat Terry Fan masih berada pada tingkat SMP setelah ia menikah dengan Terry Fan, tetapi ia menyesali bahwa ia tidak seharusnya mengirimkannya ke Negara S tujuh tahun yang lalu.

Siapa yang tahu bahwa Negara S yang dilanda perang tu tidak hanya tidak merengut nyawa Terry Fan, sebaliknya menjadikannya sebagai seorang pria yang sesungguhnya?

Petugas kepolisian akan segera tiba, berdasarkan pemahaman yang diambil dari keadaan saat ini, mereka benar-benar akan membawa Penny Zhou dan kedua gangster kembali ke kantor polisi untuk melakukan pencatatan.

Para petugas medis bergegas menginfus Hendrik an, namun Hendrik Fan terus membuka kedua tangannya dan berseru hu hu, ia menantikan Terry Fan datang memberikan sebuah pelukan kepadanya.

Namun rasa benci yang sudah bertumpuk selama tiga belas tahun bukannya lenyap hanya karena sebuah senyuman saja.

Saat Monica Li mendengar pergerakannya, ia juga bergegas datang kemari, ia mendengar gosip para petugas medis yang sudah mulai paham mengenai permasalahannya secara garis besar, pada saat ia bersiap-siap untuk berjalan masuk ke dalam ruang pasien Hendrik Fan, ia pun melihat Terry Fan berjalan keluar tanpa mengelak sedikitpun.

Para petugas medis juga tidak menyangka bahwa Terry Fan ternyata akan berpaling pergi saat Hendrik Fan terlihat sangat memerlukan Terry Fan, mereka pun saling bertatapan.

Direktur sepertinya menyadari sesuatu, lalu menyuruh mereka untuk tidak sembarangan berbicara dan lakukan apa yang seharusnya mereka lakkan saja.

Pada saat bertemu di koridor, Monica Li bertanya,”Terrfy, apakah orang yang berbaring di tempat tidur pasien itu benar-benar adalah ayahmu?”

Terry Fan tidak menjawab.

“Aku mendengar dari dokter, ibu angkatmu tidak mempersilahkan dokter mengecek kondisi penyakit ayahmu?”

Terry Fan tetap saja tidak menjawabnya, pada saat ini, ia tidak mempunyai sedikitpun niat untuk berbicara dengan siapapun, pada saat kebetulan melewati ruang pasien nenek, Terry Fan bergegas berpaling dan berkata,”Monica, keadaan di sini sudah baik-baik saja, pulang ke toko dan bantu kesibukannya!”

Tidak disangka, nenek tiba-tiba bertanya,”Terry, apa yang terjadi? Ayahmu dirawat di rumah sakit, lalu istrinya yang sekarang tidak memperbolehkan dokter memeriksa kondisi penyakitnya?”

Orang tua yang sudah kehilangan kemampuan pengelihatannya itu selalu memiliki pendengaran yang jauh lebih tajam, ucapan yang Monica Li pertanyakan di koridor ternyata berhasil didengar oleh nenek.

Terry Fan tidak bersuara dan langsung duduk di samping tempat tidur.

“Monica.” Nenek lanjut berkata kepada Monica Li,”Cepat kemari, ceritakan kepada nenek apa yang sebenarnya terjadi?”

Monica Li menjulurkan lidahnya dan melirik Terry Fan, ia mengira ia ingin menyalahkan dirinya sendiri.

Terry Fan duduk tanpa bersuara, ekspresinya terlihat menegang, namun ia tidak bermaksud untuk menyalahkan Monica Li, karena pikirannya kini sudah menjadi sangat berantakkan seperti sepanci bubur.

Walaupun ia tidak ingin mengakui ayahnya itu, namun ayahnya kini berbaring di rumah sakit, bahkan sudah jatuh stroke dan tidak bisa berkomunikasi dengan siapapun.

Penny Zhou bersikeras tidak mempersilahkan para dokter untuk mengobatinya, ia pasti sudah mengalami masalah dengan Hendrik Fan sebelumnya?

Penny Zhou kini sudah ditarik pergi, Hendrik Fan menetap di dalam ruang pasien seorang diri, bagaimana?

Apakah dia benar-benar mampu sepenuhnya tidak menghiraukannya?

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu