The Revival of the King - Bab 21 Kebetulan Hendak Mencarimu
Ini benar-benar sebuah pertunjukan yang sangat hancur!
Terry Fan terus-menerus mencari kesempatan untuk menyampaikan kepada Willy Wang dan Monica Li bahwa ia menjalani kehidupan yang cukup baik di luar negeri, permasalahannya, pakaian dan penampilannya itu benar-benar tidak mampu meyakinkan siapapun, termasuk Willy Wang dan Monica Li.
Terry Fan awalnya ingin menyuruh Willy Wang untuk pergi mengambil dua ratus ribu yuan yang sudah disepakati dari pihak Nate Chu karena ia juga ingin memberitahu Willy Wang dan istrinya bahwa ia tidak semiskin yang mereka kira.
Tidak disangka Nate Chu langsung berubah dalam sekejap, ia tidak hanya tidak menyembalikan uangnya, tetapi juga memanggil sekelompok gangster untuk memukuli Willy Wang habis-habisan, bahkan mengancam untuk menggertak Monica Li, menurut Terry Fan, bukankah dia ini hanya menjebak saudaranya yang paling baik?
Hal ini benar-benar sudah tidak bisa ditoleransi.
Terry Fang bergegas berjalan menuju ke ruang pasien Hendrik Fan, Hendrik Fan tetap saja terus memberontak di atas tempat tidurnya, para perawat dan dokter terlihat terus menenangkannya.
Terry Fan berjalan menghampirinya dengan ekspresi kesal, lalu bertanya dengan suara yang keras,”Apa yang ingin kamu lakukan?”
Hendrik Fan langsung terdiam ketika melihatnya.
“Aku kini tidak mempunyai banyak waktu untuk berbasa-basi denganmu, aku sedang tergesa-gesa menyelesaikan sebuah urusan penting, kamu harus menuruti perkataan para petugas medis, jangan permainkan nyawamu sendiri, aku akan kembali nanti.”
Setelah selesai berbicara, Terry Fan pun berpaling pergi.
Saat mendengar bahwa ia akan kembali lagi nanti, Hendrik Fan pun langsung menenang, ia membiarkan dokter untuk menginfusnya dan menghubungkan tabung oksigennya kembali tanpa bersuara, ia tidak hanya tidak emosi, sebaliknya merasa sangat senang.
Para petugas medis pun tercengang: Siapa yang sebenarnya berperan sebagai ayah, dan siapa yang berperan sebagai anak diantara sepasang ayah dan anak ini?
Terry Fan baru saja melangkah keluar dari kamar, namun ponselnya kembali berdering lagi, nomor yang menghubunginya adalah nomor asing, ia bahkan mengira bahwa itu adalah nomor gangster tadi, ketika ia menjawabnya, ia ternyata mendengar suara Kenan Liu.
“Terrible, jika kamu memang sehebat itu hingga beraninya menendang dua tulang rusukku hingga patah, aku sekarang sedang berada di Departemen Ortopedi di rumah sakit, cepat kemari jika kamu menyadari keadaannya, jika tidak, aku tidak akan mencarimu, tetapi akan pergi mencari Monica Li!”
Sialan, ketika baru saja mendengar gangster tersebut berkata hendak menggertak Monica Li, Terry Fan sudah terlebih dahulu merasakan emosi yang memuncak, Kenan Liu kini lagi-lagi mempermasalahkan Monica Li, jika ia tidak tergesa-gesa pergi menyelamatkan orang, Terry Fan benar-benar ingin pergi ke ruang pasiennya dan langsung melempar Kenan Liu keluar dari jendela.
“Kamu sudah menyuruh orang kemari, bukan? Baik, tunggu saja, aku akan pergi ke sana sebentar lagi!” Setelah selesai berbicara, Terry Fan pun langsung memutuskan panggilannya.
Ia kini sudah tidak menghiraukan Kenan Liu, hatinya hanya berharap untuk dapat tiba di toko Nate Chu sesegera mungkin.
Pada saat ia baru saja berjalan hingga ke pintu rumah sakit, ia bertemu dengan ayah Valentine Li, Jensen Li.
Terry Fan baru saja ingin memalingkan kepalanya, namun langsung mendengar suara Jensen Li dari sisi telinganya,”Eh, Terry, aku baru saja ingin pergi menemuimu!”
Jensen Li awalnya memang berada di dalam ruang pasien, ia sedang menunggu Valentine Li kembali setelah membelikan sarapan untuknya, namun tidak disangka, setelah menunggu cukup lama, sarapan memang sudah dibeli, tetapi Valentine Li menangis hingga matanya membengkak.
Tidak ada orang lain yang mampu memahami putrinya selain daripada ayahnya sendiri.
Saat melihat Valentine Li berada dalam keadaan seperti itu, Jensen Li tahu bahwa Gordon Zhang sedang dirawat di Departemen Ortopedi, Ibu Zhang pasti juga sedang mendampinginya, ia menebak putrinya ini pasti ingin pergi menjenguk Gordon Zhang, namun bertemu dengan masalah serius.
Namun ia tidak tahu jelas semua kejadian yang terjadi di pagi hari tadi, ia mengira ini adalah sebuah peristiwa baik, karena Keluarga Zhang sudah memutus jalur belakang Valentine Li, dengan demikian, Valentine Li hanya bisa memilih untuk meneruskan hubungannya dengan Terry Fan.
Jensen Li meminta nomor ponsel Terry Fan dari Valentine Li, namun Valentine Li enggan memberikannya.
Setelah selesai sarapan, Jensen Li mencari alasan untuk pergi jalan santai, pada saat ia baru saja berjalan sampai di depan pintu dan bersiap-siap untuk menelepon Gordon Zhang dan meminta nomor ponsel Terry Fan, tidak disangka Terry Fan kebetulan sekali berjalan keluar dari dalam rumah sakit.
“Halo, Paman Li!” Saat melihat Jensen Li berjalan kemari, Terry Fan pun hanya bisa menyapanya dengan sopan, lalu menjelaskan,”Maaf! Aku harus menyelesaikan sedikit urusan darurat, bolehkah kita membicarakan masalahnya nanti?”
“Baik, Terry, berikan nomor ponselmu kepadaku, jika kamu mempunyai waktu luang nanti siang, aku kira aku ingin mengundangmu untuk makan sejenak?”
Terry Fan benar-benar tidak mempunyai niat untuk terus mendengarkan ucapannya, ia kemudian memberikan nomor ponselnya dan bergegas berpaling pergi.
Pada saat ia terus melambaikan tangannya ke arah taksi yang terus berlalu, sebuah Audi Q7 berkendara melewati sisinya, lalu perlahan bergerak mundur kembali.
“Kak Fan, apakah itu kamu?”
Terry Fan langsung tercengang, pada saat di Negara S, karena ia akhirnya menajdi ketua dari tentara bayaran, walaupun ia masih muda, namun tidak peduli apakah orang yang lainnya berumur lebih muda ataupun lebih tua darinya, mereka selalu memanggilnya sebagai Kak Fan.
Namun kedaannya berbeda di Kota Jiang, teman-teman pada masa kecilnya selalu memanggil dirinya sebagai Terrible, para orang dewasa yang merupakan tetangganya selalu memanggilnya sebegai Terry, sehingga seharusnya tidak akan ada orang yang memanggilnya sebagai Kak Fan di kota yang satu ini.
Ia menatap ke arahnya, jendela mobil Audi Q7 itu perlahan menurun, orang yang duduk di kursi samping pengemudi itu adalah seorang wanita cantik yang berumur dua puluhan tahun, dengan penampilan yang sangat menawan dan pakaian yang sangat terbuka.
Terry Fan mengulurkan kepalanya dan meliriknya sejenak, supir yang sedang mengendarai mobil tersebut membuka sabuk pengamannya, lalu mengulurkan kepalanya dengan beranjak pada tubuh wanita tersebut,”Kak Fan, ini aku, Noah Jiang!”
Terry Fan meliriknya tajam, ternyata itu adalah Noah Jiang yang pernah ia selamatkan di Negara S sebelumnya.
Terry Fan melambaikan tangannya,”Pergi selesaikan urusanmu sendiri, aku mempunyai urusan penting dan harus segera pergi.”
“Naik ke mobil jika memang ada urusan penting!” Noah Jiang membukakan pintunya, lalu mendorong turun wanita tersebut dan menyuruhnya untuk duduk di barisan belakang, kemudian melambaikan tangannya ke arah Terry Fan,”Kak Fan, cepat naik, cepat naik.”
Terry Fan bergegas naik ke mobil, ia terlebih dahulu meminta maaf kepada wanita mungil yang berada di barisan belakang, lalu melambaikan tangannya ke arah Noah Jiang,”Cepat, pergi ke Pusat Penjualan Mutiara Sejahtera!”
“Di Yizhi Street?”
“Betul, cepat!”
Noah Jiang bergegas menyalakan mesin mobil, lalu menekan klakson tanpa henti sambil berkendara menuju ke Mutiara Sejahtera Real Estate.
Wanita cantik yang berada di kursi barisan belakang itupun tercengang.
Siapakah Noah Jiang? Dia adalah bos di tengah masyarakat Kota Jiang, ia berumur empat puluh tahunan, para gangster selalu menyapanya sebagai Paman Noah, tidak ada orang yang berani mengabaikannya, juga tidak ada orang yang tidak takut padanya.
Permasalahannya Terry Fan maish sangat muda, namun Noah Jiang tidak hanya menyapanya sebagai “Kak Fan”, namun sepertinya juga sangat menuruti perintahnya, wanita cantik ini tidak pernah melihat ataupun mendengar kabar seperti ini sebelumnya, ia tercengang menatap Terry Fan dan berpikir dalam hati: Darimanakah asal lelaki tampan yang satu ini?
“Kak Fan,” Noah Jiang berfokus mengendarai mobilna sambil bertanya,”Mengapa kamu terburu-buru seperti ini, apakah anggota keluargamu jatuh sakit?”
“Bukan, beberapa gangster mencari masalah dengan temanku, ia bahkan baru saja meneleponku dan mengancamku, sialan, lihat saja bagaimana aku akan mengurusi mereka nanti!”
“Astaga!” Noah Jiang meliriknya sejenak, kecepatan mobil juga terasa berkurang,”Kak Fan, aku kira seberapa besar masalahmu itu, bukankah hanya gangster, apakah kamu mengetahui nama panggilan atau nama mereka sendiri?”
Terry Fan menggelengkan kepalanya dan bertanya kembali,”Kenapa?”
“Kak Fan, aku tidak akan berpura-pura lagi di depan hadapanmu, begini saja, selama itu adalah permasalahan di tengah masyarakat Kota Jiang, maka tidak ada masalah yang tidak bisa Noah Jiang selesaikan.”
Terry Fan menatapnya dengan ekpsresi ragu, wanita yang duduk di barisan belakang juga ikut mencampuri percakapan,”Paman Noah itu tidak berbohong, di dalam permasalahan yang muncul di tengah masyarakata Kota Jiang, Paman Noah bahkan tidak perlu memunculkan diri, selama kamu mengatakan bahwa kamu adalah saudara Paman Noah, maka pihak lawan pasti akan ketakutan!”
Novel Terkait
Meet By Chance
Lena TanCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Doctor Stranger
Kevin WongLove And War
JaneIstri ke-7
Sweety GirlAir Mata Cinta
Bella CiaoAkibat Pernikahan Dini
CintiaThe Revival of the King×
- Bab 1 Teman Sekelas Yang Cantik
- Bab 2 Kesepakatan yang Menghina
- Bab 3 Bahan Tertawaan Seluruh Orang
- Bab 4 Dihina Lagi
- Bab 5 Keduanya Bertemu
- Bab 6 Pembalasan
- Bab 7 Sahabat Sejati
- Bab 8 Menangis Tersedu-Sedu
- Bab 9 Unit Rawat Intensif
- Bab 10 Kebetulan Bertemu
- Bab 11 Harus Melapor Polisi
- Bab 12 Keras Kepala
- Bab 13 Mutiara Sejahtera Corp.
- Bab 14 Pertemuan Di Rumah Sakit
- Bab 15 Ambang Batas Kesabaran
- Bab 16 Penyesalan Yang Muncul Karena Sikap Keterlaluan
- Bab 17 Lawan Yang Selalu Saja Bertemu
- Bab 18 Perasaan Yang Berkonflik
- Bab 19 Peristiwa Yang Benar Adanya
- Bab 20 Emosi Yang Memuncak
- Bab 21 Kebetulan Hendak Mencarimu
- Bab 22 Berpikiran Sempit
- Bab 23 Pembalasan Instan
- Bab 24 Sujud Yang Mengejutkan
- Bab 25 Setiap Pelaku Mempunyai Alasan Tersendiri
- Bab 26 Perasaan Tidak Tenang
- Bab 27 Tertegun
- Bab 28 Melewati Semuanya
- Bab 29 Ikatan Yang Menjauh
- Bab 30 Penyesalan Terhadap Tindakan Di Masa Lalu
- Bab 31 Hati Yang Berkecamuk
- Bab 32 Terkejut Setengah Mati
- Bab 33 Ingin Menangis Tapi Tidak Ada Air Mata
- Bab 34 Hatinya Merasa Sangat Tidak Nyaman
- Bab 35 Kesalahpahaman Semakin Besar
- Bab 36 Perasaan Krisis
- Bab 37 Mengejutkan
- Bab 38 Pandai Bersilat Lidah
- Bab 39 Sangat Menyesal
- Bab 40 Berbeda Jauh
- Bab 41 Menangis Tanpa Air Mata
- Bab 42 Memberikan Barang Pemberian Orang Lain
- Bab 43 Bertemu Teman Sekelas Lama Lagi
- Bab 44 Bingung
- Bab 45 Datang Mencari Masalah
- Bab 46 Tidak Berani Tampil
- Bab 47 Malu Sendiri
- Bab 48 Sesuatu Terjadi Tentu Ada Sebabnya
- Bab 49 Gugup Sekali
- Bab 50 Tidak Bisa Mengerti
- Bab 51 Menyesal
- Bab 52 Semuanya Sandiwara
- Bab 53 Berkata Sembarangan
- Bab 54 Marah Hingga Muntah Darah
- Bab 55 Perubahan yang Besar
- Bab 56 Tidak Dapat Ditoleransi
- Bab 57 Mutiara Sejahtera
- Bab 58 Menyelidiki
- Bab 59 Rencana Pembalasan
- Bab 60 Terkejut
- Bab 61 Sudah Bukan Yang Dulu Lagi
- Bab 62 Tak Bisa Ditahan
- Bab 63 Nasehat Yang Bagus
- Bab 64 Datang Dengan Persiapan
- Bab 65 Menggertak
- Bab 66 Masalah Muncul Karena Sebab
- Bab 67 Marah Sekali
- Bab 68 Sial Dan Tidak Beruntung
- Bab 69 Menolak Melihat Kebenaran
- Bab 70 Asal Usul Yang Jelas
- Bab 71 Bersikeras Dengan Pendapat Sendiri
- Bab 72 Memeriksa Keadaannya
- Bab 73 Rasa Iri Yang Menggila
- Bab 74 Berinisiatif Menyapa
- Bab 75 Tidak Bisa Mempercayainya
- Bab 76 Perkataan Yang Masuk Akal
- Bab 77 Menebus Kesalahan
- Bab 81 Ruang VIP KTV
- Bab 78 Benar-Benar Tidak Menduganya
- Bab 79 Menebus Hutang Lama
- Bab Menyadari Bahaya Di Saat-saat Akhir
- Bab 82 Serangan yang Luar Biasa
- Bab 83 Pertempuran yang Mengerikan
- Bab 84 Sedikit Menyesal
- Bab 85 Meminta Maaf Dan Memberi Hadiah
- Bab 86 Memberi Wajah
- Bab 87 Keributan Di Ruang Rawat
- Bab 88 Operasi Berhasil
- Bab 89 Membereskan Willy Wang
- Bab 90 Kata-Kata Dan Kasih Sayang yang Dalam
- Bab 91 Menyelesaikan Kesalahpahaman
- Bab 92 Hati Diganti Hati
- Bab 93 Sebuah Drama
- Bab 94 Memang Kaya Itu Sangat Bagus
- Bab 95 Teman Sekolah Datang Menjenguk
- Bab 96 Kebetulan Bertemu Dengan Kenalan
- Bab 97 Ketakutan
- Bab 98 Ingin Memenangkannya
- Bab 99 Ayah Dan Anak Yang Kejam
- Bab 100 Ada Hal Yang Ingin Dibicarakan
- Bab 101 Saling Beradu.
- Bab 102 Rasa Sakit Tidak Tertahankan.
- Bab 103 Mencurahkan Apa Yang Ada Di Otaknya.
- Bab 104 Berseteru.
- Bab 105 Dipermalukan Di Depan Semua Orang.
- Bab 106 Perlelangan Yang Hampir Gagal.
- Bab 107 Pemuda Kaya Raya.
- Bab 108 Mengacaukan Rencana
- Bab 109 Sebuah Keadaan Mendadak Yang Menimbulkan Sebuah Kesalahan
- Bab 110 Perasaan Hati Yang Tidak Baik
- Bab 111 Masalah Internal dan Agresi Asing
- Bab 112 Keadaan Yang Kacau
- Bab 113 Dimana-mana Terancam Oleh Bahaya
- Bab 114 Siap Untuk Bertindak
- Bab 115 Merasa Ketakutan dan Tidak Tenang
- Bab 116 Pertemuan Yang Sempit
- Bab 117 Penuh Drama
- Bab 118 Berusaha Meningkatkan Rasa Kehadiran
- Bab 119 Saling Memberi Simpati
- Bab 120 Mengendalikan Semuanya
- Bab 121 Ibu Yang Aneh
- Bab 122 Vila Gunung Min
- Bab 123 Semua Yang Di Lihat Dan Di Dengar Terasa Sangat Segar
- Bab 124 Bertarung Dengan Sangat Sengit
- Bab 215 Tidak Ingin Kalah
- Bab 126 Mencurigakan
- Bab 127 Mengakui Putri Angkat
- Bab 128 Memiliki Pemikiran Masing-Masing
- Bab 129 Tidak Bisa Menyelesaikan Perkataan
- Bab 130 Katakan Baik-Baik
- Bab 131 Semua Ada Ceritanya
- Bab 132 Mengeluh
- Bab 133 Mencapai Pemahaman Rahasia
- Bab 134 Rekaman Telepon
- Bab 135 Mengupas Habis
- Bab 136 Perlahan-lahan Menjadi Cerah
- Bab 137 Mengobati Sesuai Gejala
- Bab 138 Dekorasinya Terlalu Bagus
- Bab 139 Kasih Yang Tak Ternilai
- Bab 140 Terkejut Senang
- Bab 141 Ini Hal Besar
- Bab 142 Keinginan Nenek
- Bab 143 Tiga Wanita
- Bab 144 Semua Adalah perangkap
- Bab 145 Mengerahkan Seluruh Kemampuan
- Bab 146 Pertengkaran Ibu dan Anak
- Bab 147 Ragu
- Bab 148 Mengusahakan Yang Terbaik Walaupun Telah Salah Langkah
- Bab 149 Baru Pertama Kalinya
- Bab 150 Misi
- Bab 151 Sinyal Kematian
- Bab 152 Terus Menguji
- Bab 153 Semua Hanya Akting
- Bab 154 Penyesalan
- Bab 155 Kencan di Siang Hari
- Bab 156 Teman Makan Teman
- Bab 157 Kehidupan yang Memaksa
- Bab 158 Sahabat Menyusahkan
- Bab 159 Tergoda Hatinya
- Bab 160 Tidak Mau Tanda Tangan
- Bab 161 Masalah Kehidupan
- Bab 162 Merasa Sangat Puas
- Bab 163 Wanita Bernasib Buruk
- Bab 164 Dipermainkan Orang
- Bab 165 Orang Kaya Yang Sederhana
- Bab 166 Menembus Rekor
- Bab 167 Kagum Dan Cemburu
- Bab 168 Grup Yang Bergosip
- Bab 169 Bicara Dari Pengalaman
- Bab 170 Nasehat Ibu Tiri
- Bab 171 Pulang
- Bab 172 Menjadi Seperti Air
- Bab 173 Membuat Kesempatan
- Bab 174 Pergerakan Rahasia
- Bab 175 Datang Sendiri
- Bab 176 Pemula
- Bab 177 Memalukan
- Bab 178 Agen Spesial
- Bab 179 Timbul Pemikiran
- Bab 180 Mempercayakan Seumur Hidup
- Bab 181 Menghadapi Pilihan
- Bab 182 Perlu Diselesaikan
- Bab 183 Menaruh Investasi Untuk Mendapatkan Keuntungan
- Bab 184 Mengikuti Petunjuk Yang Ada
- Bab 185 Agen Spesial
- Bab 186 Mencegah Terlebih Dahulu
- Bab 187 Membongkar Identitas
- Bab 188 Ternyata Dia
- Bab 189 Tak Bisa Kembali
- Bab 190 Harus Dilanjutkan
- Bab 191 Wanita Yang Selalu Berubah
- Bab 192 Pembalasan Dendam Yang Manis
- Bab 193 Tidak Ada Yang Perlu Diragukan
- Bab 194 Sengaja Mempersulit Keadaan
- Bab 195 Bisnis Bernilai Satu Miliyar Yuan
- Bab 196 Tidak Ingin Menjadi Tumpuan
- Bab 197 Menerima Kebaikan
- Bab 198 Mendapatkan Keuntungan Dari Dua Belah Pihak
- Bab 199 Merasa Tidak Senang Di Dalam Hati
- Bab 200 Datang Satu Demi Satu
- Bab 201 Menjadi Bingung Sendiri
- Bab 202 Menyembunyikan
- Bab 203 Melampiaskan
- Bab 204 Berkelahi
- Bab 205 Mengatur Segalanya
- Bab 206 Beraturan
- Bab 207 Meyakinkan Secara Rasional
- Bab 208 Mencapai Kesepakatan Secara Diam-Diam
- Bab 209 Hasil Awal
- Bab 210 Risau
- Bab 211 Memiliki Rencana Lain
- Bab 212 Penderitaan Hati
- Bab 213 Setahap Demi Setahap Dilakukan Dengan Hati-Hati
- Bab 214 Menghentikan Akhir Yang Buruk
- Bab 215 Tersentuh Dengan Apa Yang Dilihat
- Bab 216 Tak Tahu Malu
- Bab 217 Memotivasi Orang Untuk Membuat Masalah
- Bab 218 Selangkah Demi Selangkah
- Bab 219 Tidak Akan Menikah Lagi
- Bab 220 Adegan Bahagia Dan Harmonis
- Bab 221 Hubungan Darah Lebih Erat Dari Apapun
- Bab 222 Tidak Tahan Lagi
- Bab 223 Lolos
- Bab 224 Kecerdasan Dan Keberanian
- Bab 225 Adegan Mendebarkan
- Bab 226 Menghadiri Pertemuan Beresiko
- Bab 227 Beraksi Di Tempat
- Bab 228 Ada Yang Membantu
- Bab 229 Tidak Terbayangkan
- Bab 230 Melampiaskan Amarah
- Bab 231 Penyelamat Datang
- Bab 232 Menunggu Waktu
- Bab 233 Perlahan-lahan Melunasi
- Bab 234 Kejadian Akan Terjadi Saat Situasinya Lengkap
- Bab 235 Cepat Kabur
- Bab 236 Ada Penyebab di Balik Masalah
- Bab 237 Sudah Memiliki Rencana Yang Matang
- Bab 238 Ada Dimana-mana
- Bab 239 Secara Berurutan
- Bab 240 Siapa Yang Mendalangi
- Bab 241 Sudah Seharusnya Berterus Terang
- Bab 242 Sungguh Tidak Mengetahuinya
- Bab 243 Menanti Pergantian
- Bab 244 Peralihan Perang
- Bab 245 Ada Alasan Lain
- Bab 246 Diperalat Orang Lain
- Bab 247 Ajaran Secara Diam-diam
- Bab 248 Penyebaran Cepat
- Bab 249 Berbahaya
- Bab 250 Siapa Yang Mengutus Ini
- Bab 251 Ternyata Itu Dia
- Bab 252 Mendapat Masalah
- Bab 253 Janji
- Bab 254 Menghadapi Kesulitan Lagi
- Bab 255 Menyeberang Jalan
- Bab 256 Duluan Menangkap Orang Terpenting
- Bab 257 Bergegas Menyelesaikan Pertempuran
- Bab 258 Tampaknya Mengerikan, Tapi Tidak Berbahaya
- Bab 259 Dipercayakan Untuk Menjaga Keluarganya
- Bab 260 Aksi Gagal
- Bab 261 Bertindak Sesuai Dengan Situasi
- Bab 262 Kebocoran Informasi
- Bab 263 Menghalangi Jalan
- Bab 264 Dia Masih Memiliki Alasan
- Bab 265 Sediakan Payung Sebelum Hujan
- Bab 266 Terencana
- Bab 267 Bekerja Sama dalam Investasi
- Bab 268 Alasan Masalah Terjadi
- Bab 269 Bersiap Pergi
- Bab 270 Demii Perasaan
- Bab 271 Bertemu Secara Kebetulan
- Bab 272 Perkataan Yang Memilukan
- Bab 273 Draf Perjanjian
- Bab 274 Tidak Bisa Berkata Apapun
- Bab 275 Jangan Berpura Lembut
- Bab 276 Mengunjungi Guru
- Bab 277 Intuisi Yang Tajam
- Bab 278 Maksud Dari 4 Kata Itu
- Bab 279 Muncullah Wujud Aslinya
- Bab 280 Mendalam Dan Mendetail
- Bab 281 Tangisan Tak Terbendung
- Bab 282 Membujuk Dengan Teori
- Bab 283 Menggunakan Tindakan Untuk Mendapatkan Simpati
- Bab 284 Penuh Penyesalan
- Bab 285 Berusaha Untuk Berubah
- Bab 286 Perasaan Yang Sebenarnya
- Bab 287 Terlalu Tidak Terduga
- Bab 288 Punya Selera Tinggi
- Bab 289 Pemikiran Yang Cerdik
- Bab 290 Sangat Memuaskan
- Bab 291 Mencairkan Kesalahpahaman
- Bab 292 Rencana Pulang Negeri
- Bab 293 Konsentrasi
- Bab 294 Mendadak Sadar
- Bab 295 Mengenal Kembali
- Bab 296 Jauh Lebih Santai
- Bab 297 Bertemu Teman Baik
- Bab 298 Ada Alasannya
- Bab 299 Reaksi Berlebihan
- Bab 300 Melaporkan Setengah Mati
- Bab 301 Berani dan Jago
- Bab 302 Mencapai Kesepakatan
- Bab 303 Suasana Hati Rumit
- Bab 304 Penuh Antisipasi
- Bab 305 Menghadapi Serangan
- Bab 306 Sementara Waktu Menghindar Dari Bahaya.
- Bab 307 Banyak Melakukan Kegagalan.
- Bab 308 Wanita Cantik Adalah Bencana.
- Bab 309 Kemampuannya Di Atas Satu Langkah.
- Bab 310 Sedikit Keterlaluan.
- Bab 311 Bangun Dari Mimpi Buruk
- Bab 312 Malam Terlalu Dingin
- Bab 313 Aturan Bertahan Hidup
- Bab 314 Perbedaan Kualitatif
- Bab 315 Desa Perbatasan
- Bab 316 Terlambat
- Bab 317 Penolong
- Bab 318 Perangkap
- Bab 319 Kecelakaan Membawa Berkat
- Bab 320 Secara Adil
- Bab 321 Senjata Ilegal
- Bab 322 Serangan Roket
- Bab 323 Serangan Balik Di Situasi Berbahaya
- Bab 324 Tidak Membiarkan Orang Yang Akan Menimbulkan Kerugian Untuk Orang Lain Tetap Hidup
- Bab 325 Desa Kecil Tanpa Orang
- Bab 326 Nyawa Di Ujung Tanduk
- Bab 327 Penyelamat Sudah Tiba
- Bab 328 Berangkat Pada Malam Ini Juga
- Bab 329 Melepaskan untuk Kemudian Menangkap
- Bab 330 Tipu Daya yang Cerdas
- Bab 331 Terbongkar
- Bab 332 Situasi Berubah
- Bab 333 Warga Negara yang Dihormati
- Bab 334 Memilih untuk Tidak Pulang
- Bab 335 Tidak Tahu Harus Berbuat Apa
- Bab 336 Sahabat Berkhianat
- Bab 337 Nasehat-Nasehat Berharga
- Bab 338 Perlu Buka Kartu
- Bab 339 Hotel Holiday Inn
- Bab 340 Hati Gusar
- Bab 341 Rencana Licik Yang Menakjubkan
- Bab 342 Kenyataan Yang Tidak Dapat Dimengerti
- Bab 343 Mendekati Kenyataan
- Bab 344 Menjalani Hidup Dengan Mabuk Dan Bermimpi
- Bab 345 Menyaksikan Keajaiban
- Bab 346 Keberuntungan yang Dahsyat
- Bab 347 Mengagetkan Semua Orang
- Bab 348 Memahami Prinsip
- Bab 349 Suami-Istri Bersitegang
- Bab 350 Memancing Diskusi
- Bab 351 Ambisius
- Bab 352 Membangun kepercayaan
- Bab 353 Senjata pembunuh
- Bab 354 Saling menipu
- Bab 355 Sedikit pusing
- Bab 356 Berharap bertemu
- Bab 357 Memberikan Peringatan
- Bab 358 Langsung Beraksi
- Bab 359 3 Orang 3 Hati
- Bab 360 Prioritas
- Bab 361 Langsung Beraksi
- Bab 362 Percakapan Suami-Istri