The Revival of the King - Bab 329 Melepaskan untuk Kemudian Menangkap

Terry Fan tersenyum dan berkata: “Aku tidak sedang menjelekkan negara Barat, yang kukatakan ini fakta. Sejak didirikan, Badan Intelijen Barat tidak hanya tidak pernah melakukan hal baik, melainkan juga terus merekrut anggota-anggota dunia demi terus membuat dunia kacau. Kita semua seharusnya tahu, orang muda yang memperoleh gaji dari Biro Intelijen Barat macam Jessy Shangguan bukan hanya dia seorang.”

Wellington tersenyum dan membalas: “Jika ingin menjelekkan, silahkan menjelekkan sesuka hati. Badan Intelijen Barat tidak dapat mewakili kami sebagai orang Barat. Tugas mereka utamanya adalah menargetkan negara-negara asing dan membuat kekacauan di sana. Di dalam negeri, kami orang Barat mentok-mentok hanya berurusan dengan polisi. Bahkan, banyak orang Barat yang baru mengetahui Badan Intelijen Barat ketika suatu hari membaca berita.”

“Ada satu hal lagi yang belum kuberitahukan padamu. Kalvin Chang juga agen dari Biro Intelijen Barat. Dia meninggal kemarin. Aku mendapat kabar tentang hilangnya Nyonya Shangguan dan Jessy Shangguan dari mulutnya.”

Berikutnya, Terry Fan menceritakan kronologis kejadian pada Wellington.

Selesai mendengarkan, yang diceritakan menggeleng dan merespon, “Bos, aku sarankan kamu membunuh Elena. Dia adalah paku yang ditempatkan oleh Direktur Biro Intelijen Barat di sisimu. Jika perhitunganku tidak keliru, sekalinya kamu berhasil membantu mereka menemukan Nyonya Shangguan dan Jessy Shangguan, Elena akan langsung menghabisimu.”

Yang dinasehati mengangguk: “Kamu tidak tahu Elena tadi bersiap menyerangku. Untung saja angkatan bersenjata ilegal tiba-tiba datang. Jika tidak, tamatlah riwayatku.”

Terry Fan kembali menceritakan kronologis peristiwa.

Ternyata, meski sangat kelelahan, Terry Fan tidak terlelap.

Selama bertahun-tahun di Negara S, ia telah melatih keterampilan tidur dengan mata terbuka.

Dalam penjelasan yang sederhana, meski tertidur, kesadarannya bisa dipertahankan dalam kondisi yang sangat jernih. Sekalinya ada gangguan, pria itu dalam sekejap akan bisa mendeteksi.

Meski Elena telah mematikan suara ponsel, ketika wanita itu mengirim pesan ke Pierce, Terry Fan sebenarnya sudah terbangun. Dengkurannya hanya sandiwara saja.

Elena saat itu bangkit ke samping untuk meraih tangannya dan membuat suara batuk untuk meredam suara tarikan pelatuk senjata. Terry Fan bisa mendengar suara yang disamarkan itu dengan sangat jelas.

Pada saat bersamaan, si pria dari kejauhan juga mendengar suara gemuruh. Berpikir sejenak, ia merasa itu suara dua mobil pick-up yang tengah melaju mendekat.

Berbeda dengan Terry Fan, Stella Dong sendiri seratus persen terlelap.

Setelah mendengarkan cerita Terry Fan, punggung Stella Dong langsung berkeringat dingin.

Sebelumnya, ia selalu curiga bahwa pria ini bodoh. Jelas-jelas membiarkan Elena ikut mereka adalah sebuah kecerobohan, tetapi pria itu malah terus melakukannya. Dia bahkan kelihatan terpesona oleh sosok si wanita!

Sekarang, Terry Fan nampaknya hanya terus bersandiwara dengan Elena. Dirinya sendiri lah yang bodoh, bukan mereka berdua……

Melihat Terry Fan yang sering mendukung Elena untuk menyerang dirinya sendiri dan Elena yang senang membicarakan hubungan pria dan wanita, Stella Dong sendiri merasa dirinya seperti menjadi muncikari bagi keduanya.

Perasaan ini membuat Stella Dong merasa jijik dengan Elena. Tetapi, rasa jijik ini hanya sebatas perasaan yang timbul karena kemarahan dan kesedihan. Ia jadinya benar-benar menanggalkan kewaspadaannya pada dia sebagai seorang musuh.

Sekalinya tidur, Stella Dong pun jadi bisa tertidur sangat lelap.

Jika bukan karena kewaspadaan Terry Fan, rasa-rasanya nyawa ia dan Terry Fan sudah akan lenyap sebelum angkatan bersenjata ilegal tiba!

Memikirkan hal ini, Stella Dong takut sekaligus terusik.

Wanita itu mendorong Terry Fan dan menegur, “Berhubung dia sudah bersiap untuk menghabisimu, buat apa kamu masih berbaik hati padanya? Aku setuju dengan anjuran Tuan Wellington. Langsung saja bunuh dia untuk menghindari bencana di kemudian hari! Kamu harus tahu, kita masih punya misi menyelamatkan para ahli. Bagaimana jika dia berhasil menghabisi kita? Yang kena dampak bukan hanya kamu sendiri, namun juga para pengutus kita.”

Wellington mentap Terry Fan dalam sekilas. Sekalinya lawan bicaranya ini mengambil sebuah keputusan, ia akan langsung memberi reaksi yang sudah disiapkan.

Terry Fan tersenyum tipis: “Kalian sepertinya belum paham satu hal. Yang ingin membunuhku itu bukan Elena, melainkan kepala Biro Intelijen Barat, bahkan pemerintah negara mereka. Alasannya, mereka punya kepentingan di Negara S.”

Wellington mengangguk: “Pemikiranmu masuk akal. Bahkan jika Elena sukse diibunuh, mereka bisa mengirim Jenny, Anna, atau orang lain untuk melanjutkan tugasnya. Rencana pembunuhanmu tidak akan berhenti begitu saja.”

“Persis karena itu, aku berpikir untuk menjaga hubungan yang baik dengan Elena terlebih dahulu. Setelah misi tuntas, aku akan bertatap muka dengan kepala Biro Intelijen Barat. Harapanku adalah masalah di antara kami bisa diselesaikan secara damai. Jika tidak, pertempuran yang bisa berakhir dengan korban jiwa tidak akan terelakkan.”

Wellington menimpali: “Kekuatan Biro Intelijen Barat benar-benar mengerikan. Jika kamu ingin bertarung dengan mereka, aku khawatir akan super tidak mudah.”

“Jika terjadi pertempuran, apa menurutmu aku akan membunuh orang-orang yang tidak bersalah?”

Wellington mengangguk paham: “Aku mengerti maksud pertanyaanmu. Kamu akan langsung membunuh pemimpin mereka.”

“Dan juga direktur Kantor Urusan Keamanan Nasional. Sialan, dia juga harus mati!”

Melalui spion belakang, Stella Dong, yang duduk di belakang, bisa melihat gelagat Terry Fan yang dikendalikan amarah.

Ia kaget!

Sungguh tampan. Ini baru pria sejati!

Pada momen ini, Stella Dong menyadari bahwa ia telah melihat sisi lain dari Terry Fan. Lebih-lebih, mungkin inilah Terry Fan yang sebenarnya.

Tidak mengherankan melihat Valentine Li bersedia dia nikahi!

Stella Dong kelewat percaya diri. Wanita itu tidak tahu bahwa Valentine Li bersedia dinikahi Terry Fan karena alasan lain.

Tetapi, bersedia dinikahi karena alasan lain juga sebuah fakta negatif bagi Valentine Li. Wanita itu sampai sekarang belum berhasil memahami Terry Fan yang sesungguhnya, sementara sahabatnya, siapa lagi kalau bukan Stella Dong, duluan berhasil.

“Jadi, kita sekarang mau apa?” Wellington bertanya.

“Pertama, kita ke Rumah Sakit Palang Merah Ibu Kota. Jika memungkinkan, kita akan membawa pergi kelima ahli malam ini juga. Setelah itu, kita akan berusaha mencari Nyonya Shangguan dan Jessy Shangguan dengan semaksimal mungkin. Yang ketiga, jelas, melihat rencana Elena untuk bergerak, akan ada dua kemungkinan.”

Wellington bertanya: “Maksudmu, mungkin orang-orang dari Biro Intelijen Barat akan berhasil menemukan Nyonya Shangguan dan Jessy Shangguan, lalu atasan mereka berpikir bahwa perjanjian lisannya denganmu bisa dihentikan, jadi yang akan terjadi adalah mereka diperintah untuk menghabisimu?”

“Kemungkinan terjadinya skenario ini sangat besar. Tetapi, masih ada kemungkinan lain, yakni mereka belum juga menemukannya, tetapi atasan mereka menimbang bahwa di antara mencari mereka berdua dan membunuhku, kepentingan Negara S lebih penting bagi mereka. Setelah memastikan bahwa aku telah memasuki Negara T, mereka bisa berpikir bahwa membunuh ku di tengah kekacauan adalah cara paling mudah dan paling langsung. Aku pun akan dibunuh di sana.”

“Jadi, kamu ingin aku menyelidiki apakah Nyonya Shangguan dan Jessy Shangguan aman?”

“Tidak salah.”

“Aku paham. Serahkan ini padaku.”

Dua jam kemudian, pada dini hari, mereka tiba di lingkar luar ibu kota.

Meskipun baku tembak yang sengit sudah lenyap, namun tembakan sporadic sesekali masih terdengar di beberapa penjuru kota. Suara ledakan bom pun begitu.

Terry Fan segera meminta Stella Dong untuk menghubungi Peter Chen dan memintanya untuk mengirimkan lokasi.

Begitu dikirim, lokasi Peter Chen menunjukkan bahwa dia saat ini berada di pusat ibu kota.

Dari lingkar luar, setidaknya dibutuhkan satu hingga dua jam untuk pergi ke sana.

Jarak mereka memang tidak jauh, namun reruntuhan hampir semua bangunan tinggi telah menutup-nutup jalan. Akan sepenuhnya normal jika mereka harus turun dan melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki. Andai mobil bisa dikendarai sampai sana, mereka tergolong amat bernasib baik!

Novel Terkait

Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu