The Revival of the King - Bab 323 Serangan Balik Di Situasi Berbahaya

Pecahan kaca dari Windshield mobil mengores kening Elena, darah pun mengalir dari keningnya.

Terry Fan buru-buru mengeluarkan tisu, hendak ingin mengusap darahnya, dan saat ini Stella Dong pun mengeluarkan perban untuk menutupi lukanya.

Elena malah mendorong tangan mereka ke samping, dan berkata: “Ada orang kemari, mereka bahkan tanya pun tidak, langsung menembak, pasti merupakan pasukan bersenjata illegal, kita pura-pura mati saja, menunggu kesempatan untuk memberikan sebuah pukulan fatal kepada mereka.

Ide ini bagus juga.

Sebenarnya Terry Fan juga terpikir ide ini, menghadapi musuh yang begitu kejam, hanya bisa melawan duluan, dan pura-pura mati memang tindakan diluar dugaan.

Ini juga kenapa, Terry Fan tadi tidak membiarkan Stella Dong turun dari mobil.

Terry Fan berkata: “Kita tidak memiliki senjata, hanya bisa merebutnya dari tangan mereka.”

Elena berkata: “Aku hanya bisa menangani satu orang saja, sisahnya mengandalkan kamu ya.”

Maksudnya apa, anggap aku ini udara ya?

Stella Dong berkata: “Masih ada aku ini!”

Elena berkata kepadanya: “Kamu harus tahu bagaimana mengembangkan kelebihan kamu sendiri, kamu masih muda, kalau tidak pura-pura mati, kamu pura-pura takut saja, menarik perhatian mereka, agar bisa menciptakan peluang untuk Terry Fan. Ssssiiii—"

“Mengapa?” Terry Fan bertanya.

“Dadaku merasa tidak enak.”

Terry Fan mengulurkan tangan dan menyentuhnya, lalu berkata sambil tersenyum: “Buset, sudah bengkak.”

Elena pun tertawa: “Omong kosong, kamu kira aku ini seperti Nona Dong ya, dadanya datar!”

Tadi mendengar Elena berkata dadanya sedikit bengkak, Stella Dong masih merasa sedikit khawatir, namun mendengar percakapan mereka, ia baru sadar, kalau mereka ini sedang saling menggoda.

“Kalian ini cukup ya, sudah sampai saat seperti ini masih sempat bercanda, tahu malu tidak?”

“Tidak berkelahi tidak membuat masalah, Raja yama tidak mau.” Terry Fan melepaskan sabuk pengamannya, bersandar pada setir, dan berkata kepada Stella Dong: “Kamu kalau tidak ya pura-pura mati, kalau tidak ya menangis dan berteriak sambil membuka pintu dan keluar dari mobil, tapi jangan lari terlalu jauh.”

Melihat sekelompok orang itu sudah mendekat kemari, Stella Dong bertanya: “Lebih baik aku berada di dalam mobil, atau keluar?”

“Kalau kamu bersembunyi di dalam mobil, maka kamu jangan bergerak sembarangan, jika sampai saling berlawan, aku tidak bisa menjaga dirimu, kalau kamu keluar, setidaknya setelah aku mulai berlawan, kamu bisa melawan orang yang mengganggu kamu, jika diancam oleh mereka, benar-benar tidak ada orang lain lagi.”

Setelah ragu-ragu sebentar, ia langsung mendorong pintu dan keluar dari mobil.

“Wah, ternyata ada dua orang wanita, setidaknya yang dibelakang masih hidup!”

Wajah Ketua tersebut penuh dengan senyuman jahat, segera melepaskan dua tembakan ke langit.

Bom bom---

“Berhenti, jangan lari!”

Melihat dia sudah turun dari mobil, Terry Fan mengingatkan dirinya dengan berkata pelan kepadanya: “Sebelum aku turun tangan, kamu ingat jangan memainkan tanganmu!”

Terry Fan tidak mengkhawatirkan yang lain, dia hanya khawatir jika bocah-bocah itu tidak sanggup menahan diri, melihat wanita cantik kecil dari timur seperti Stella Dong, datang langsung memainkan tangan.

Kalau orang tersebut merupakan Elena, dia tidak khawatir.

Masalahnya Stella Dong pasti tidak akan membiarkan orang lain menyentuhnya dengan sembarangan, jika ia yang memainkan tangan terlebih dahulu, dan jarak orang-orang ini pun terlalu jauh dari posisi Terry Fan, jika Terry Fan tidak dapat menyerang dalam satu kali, maka ini akan merepotkan.

Stella Dong paham dengan maksud dari Terry Fan, dengan sedikit menyesal ia membuka pintu mobil.

Tapi sudah sampai di tahap seperti ini juga, dia juga hanya bisa pura-pura ketakutan sampai menjadi bengong, kedua tangan memeluk kepalanya, berjongkok di tanah dan menangis.

Namun di dalam hatinya malah sedang berkata: Bangsat kalian semua, jangan sampai kalian memainkan tangan kalian, kalau tidak……

7 orang ini walaupun tidak banyak, tapi terlihat sudah merupakan Tentara lama yang sangat berpengalaman.

Jelas-jelas di mobil ada 3 orang, ada 2 orang merupakan wanita, satu tergeletak di dalam mobil sama sekali tidak bergerak, satu lagi sambil memeluk kepala dan menangis, Terry Fan juga terbaring di dalam mobil sama sekali tidak bergerak.

Dalam keadaan normal, mereka pasti akan mengerumuni mereka.

Tapi Ketua tersebut menghentikan semuanya untuk mendekati mereka, dia meminta satu orang kemari untuk menangkap Stella Dong terlebih dahulu, membiarkan 2 orang berdiri di depan mobil dan di sisi kiri mobil, dan mengarahkan pistolnya kepada Terry Fan.

Ketua itu sendiri berjalan ke sebelah kanan, sambil memandang Elena, dan melihat keningnya berdarah, melihat Elena menutup matanya dan bersandar di kursi, airbag yang ada di depan dada juga memantul keluar, ia pun langsung mendekatinya.

Pertama ia mengulurkan dua jari, dan menaruhnya di bawah hidung Elena sambil mengecek, setelah ia merasakan Elena masih bernafas, ia pun mencubit pipinya, lalu membuka pintu mobil, ia melihat Terry Fan masih terbaring di stir mobil tidak bergerak.

Dan pada saat ini ada satu orang sudah kemari, dan menarik tangan Stella Dong, dan menarik dia ke depan mobil.

Ketua tersebut melihat-lihat ke Stella Dong, lalu berkata kepada saudara tersebut: “Nona cantik timur ini cantik juga, kalau begitu untunglah kalian ini, aku tetap lebih suka yang barat ini, seksi dan berisi.”

Sambil ngomong, dia melepaskan sabuk pengaman yang ada di tubuh Elena, kedua tangannya mengendong Elena keluar dari mobil.

Kedua orang yang mengarahkan pistol ke Terry Fan melihat kondisi ini, langsung menyimpan pistolnya, hendak bergegas ke arah Stella Dong.

Ketua tersebut langsung membentaknya: “Apa yang kalian lakukan? Kalian mengawasi pria ini dulu, nanti baru gentian!”

Habis ngomong, dia menaruh Elena di tepi jalan, langssung membuka tali pinggangnya.

Pria yang menahan Stella Dong itu, langsung melempar pistolnya kepada temannya di samping, mengulurkan tangannya untuk merobek pakaian Stella Dong.

“Apa yang kalian lakukan? Tolong aku, tolong----"

Stella Dong mengingat ucapan Terry Fan tadi dengan baik, di saat seperti ini ia tidak berani menunjukkan kungfunya, lagi pula pihak mereka berbadan besar semua, dan di samping masih ada beberapa orang yang mengawasi mereka.

Saat pihak mereka sedang fokus, biarpun melawan dengan tiba-tiba, Stella Dong pun tidak memiliki keyakinan penuh.

Jadi dia pun menganggap dirinya seperti seorang gadis biasa, meskipun dia berjuang dengan mati-matian, tangan dan kakinya hanya menjentikkan tak terkendali.

Semakin ia menunjukkan kepanikan dia, semakin memancing orang-orang tersebut, dan orang-orang tersebut pun sambil melihat dia sambil tertawa keras.

Di dalam hati Stella Dong malah sedang memarahi Terry Fan: Dasar bodoh, mengapa masih belum turun tangan?

Setelah mendengar suara tertawa, Terry Fan merasa inilah kesempatannya.

Dia percaya, perhatian semua orang pasti sudah ditarik oleh Stella Dong.

Dan di saat ini kedua pria yang berdiri di depan mobil dan di kiri mobil pun menolehkan kepala melihat ke Stella Dong.

Pria yang berdiri di sebelah kiri tiba-tiba berpikir, untuk apa dia berdiri di sini? Langsung memberikan sebuah tembakan mematikan saja kepada pria ini, bukannya selesai semuanya?

Terpikir sampai di sini, ia pun mengangkat pistolnya dan mengarah ke Terry Fan.

Stella Dong selalu memperhatikan Terry Fan, melihat pria itu tiba-tiba mengangkat pistol dan mengarah ke Terry Fan, di dalam hatinya berpikir: Mati, bocah ini pasti akan menembaknya.

Suara “Boom”, Terry Fan tiba-tiba membuka pintu mobil, langsung mendorong pistolnya ke samping.

Pada saat yang sama, Terry Fan melompat ke udara dan melompat keluar dari mobil, menendang kening pria itu dengan kuat, dan pria itu pun jatuh ke belakang sambil berteriak.

Pria yang berdiri di depan mobil sedang melihat ke Stella Dong, hanya mendengar teriakan histeris dan suara terjatuh ke tanah dari temannya, ia baru menolehkan kepalanya, dan hanya melihat depannya menjadi gelap.

Suara “Boom”, Tinju Terry Fan dengan sangat pas kena pangkal hidungnya, dan pria itu jatuh ke tanah tanpa mengucapkan sepatah kata pun, hidung dan mulutnya pun berlumuran darah.

Di saat ia terjatuh, Terry Fan langsung merebut senapan serbunya.

Ketua baru saja hendak terbaring di atas badan Elena, tiba-tiba mendengar adanya suara dari sebelah sana, baru saja menolehkan kepalanya, langsung melihat Terry Fan memukul pria itu dengan babak belur, hendak mengambil pistol.

Elena juga mendengar suara tersebut, di saat ia membuka matanya, langsung memberikan tendangan fatal ke area vital Ketua tersebut.

Novel Terkait

Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu