The Revival of the King - Bab 99 Ayah Dan Anak Yang Kejam
Melihat mereka satu persatu tidak mengatakan apapun, Penny Zhou merasa sangat puas, menurut wanita itu, jika dia bisa menggunakan Villa Ocean Gunung Min mendapatkan hati mereka berdua, di masa mendatang jika terjadi hal yang buruk pada si Hendrik Fan, mungkin saja Fan’s Corp. Akan berada dibawah kendalinya, setidaknya orang-orang yang berada di tempat ini sekarang, tidak ada satupun yang memiliki kesempatan untuk melawannya.
Pemikiran wanita ini sangat sederhana, menggunakan apa yang seharusnya merupakan hak dari Terry Fan, digunakan pada Terry Fan, terlebih lagi ini hanyalah sedikit uang dari Fan’s Corp., sisanya, dialah yang menguasainya.
Untuk menutupi semua ini, wanita itu bermaksud menggunakan waktu bertahun-tahun, dengan berbagai macam cara mentransfer ratusan juta yang tersisa pada rekening bank milik Daniel Huang, setelah berhasil mengantongi uang dari perusahaan tersebut, dia sudah bisa meninggalkan tempat itu, bersama dengan suami dan juga anaknya, menikmati kehidupan yang nyaman.
Penny Zhou merasa kalau rencananya ini sempurna dan tidak ada celah, dia sama sekali tidak paham kalau semuanya berada di dalam kekuasaan Terry Fan.
Sementara Valentine Li sudah berhasil ditaklukkan oleh Penny Zhou, disaat itu, wanita itu merasa sangat beruntung memiliki ibu mertua yang sangat baik, bukan karena dia memiliki suami yang baik.
Jensen Li kemudian membujuk nenek untuk segera kembali dan beristirahat di kamarnya, Valentine Li segera membantu mendorong nenek, dirinya sudah merasa kalau dia adalah cucu menantu sah nenek, wanita itu terlihat sangat bahagia dan senang.
Terry Fan malah semakin merasa, kebahagiaan dari wanita ini tidak ada sedikitpun hubungannya dengan dirinya, di dalam hati dia tidak tahu apakah harus senang atau sedih.
Setelah mereka meninggalkan tempat tersebut, baru saja sampai ke depan pintu, nenek tiba-tiba mengatakan: “Pas sekali aku sudah bangkit, bagaimana kalau kita pergi melihat ayah Terry Fan, agar dia senang.”
“Baiklah, nenek.”
Sebenarnya di dalam hatinya nenek merasa sangat gundah, meskipun dia sama sekali tidak melarang Penny Zhou menggunakan uang untuk Terry Fan, tetapi berdasarkan pengalaman hidupnya, menghabiskan RMB 10.000.000 untuk membeli sebuah rumah, benar-benar adalah sesuatu yang sangat sulit dibayangkan, terlebih lagi Penny Zhou juga mengatakan, meskipun dia harus menghabiskan 100 juta juga bukan masalah.
Bagaimanapun uang itu, adalah uang yang dengan susah payah dikumpulkan oleh Hendrik Fan, nenek merasa masalah ini, harusnya diberitahu padanya, jika pria itu menolak, tidak peduli Penny Zhou maupun Valentine Li, tidak akan bisa mengatakan apapun.
Setelah mereka masuk ke dalam kamar Hendrik Fan, ketika Hendrik Fan melihat nenek, Penny Zhou dan Valentine Li, pria itu seperti tidak memberi respon apapun, setelah dia melihat Terry Fan muncul dari belakang, pria itu akhirnya bergetar.
Valentine Li juga seperti lupa diri.
Tadi ketika berada di kamar nenek, wanita itu mengubah panggilannya pada Penny Zhou itu karena Penny Zhou yang memintanya, ini sangat wajar, sekarang tidak ada seorangpun yang menyuruhnya melakukan demikian, Valentine Li langsung mendekati ranjang Hendrik Fan, pertama wanita itu membantunya membereskan bantal dan juga selimutnya, tiba-tiba mengatakan: “Ayah, apakah ayah sudah baikan? Mana yang tidak enak katakanlah pada kami.”
Hendrik Fan tertegun: dari mana aku tiba-tiba memiliki seorang anak perempuan?
Disaat itu Penny Zhou tertawa dan mengatakan: “Hendrik Fan, lihat betapa beruntungnya kita, kali ini bukan hanya Terry Fan yang telah kembali, dia juga membawa seorang menantu perempuan yang cantik dan juga pengertian kembali bersamanya.”
Ketika Hendrik Fan mendengar wanita ini adalah menantu perempuannya, pria itu benar-benar terguncang, sekuat tenaga dia berusaha mengangkat tangannya dan mengatakan “Wu wu".
Tidak ada yang paham dengan apa yang ingin dikatakan olehnya, kecuali Penny Zhou.
Penny Zhou kemudian tertawa mengatakan: “Tenang saja, hadiah pertemuan, aku sudah membantumu memberikannya padanya. Terlebih lagi aku ingin memberitahumu, dia bukan sekedar pacar dari Terry Fan, tetapi mereka sudah mendaftarkan pernikahan mereka.”
Hendrik Fan kembali meraung.
Penny Zhou tersenyum: “Apakah kamu ingin mengatakan, karena kalian sudah mendaftarkan pernikahan kalian, maka sudah seharusnya kalian segera melangsungkan pernikahan, kemudian kamu berharap untuk memberikan mereka sebuah rumah?”
Hendrik Fan segera mengangguk.
“Kamu tenang saja, aku bermaksud memenangkan lelang Villa Ocean Gunung Min, dan menghadiahkanya sebagai hadiah pernikahan mereka!”
Disaat itu Hendrik Fan pun tertegun.
Dia bukannya menyayangkan uang tersebut, tetapi dia merasa sangat kaget, Penny Zhou sudah selingkuh, hal yang paling di takutkan oleh Hendrik Fan adalah, wanita ini memindahkan semua uang yang ada di Fan’s Corp., dia sama sekali tidak menyangka, wanita ini bisa berpikir untuk memenangkan pelelangan Villa Ocean Gunung Min.
Meskipun dia tidak paham akan maksud dari Penny Zhou, Hendrik Fan pun masih mengangguk menyetujuinya.
Melihat hal ini, hati Valentine Li benar-benar sangat senang, dan hampir saja meloncat keluar dari dadanya.
“Valentine Li,” Penny Zhou memanggilnya dengan sangat ramah: “Mengapa kalian tidak memperlihatkan buku nikah kalian, agar kami merasa senang.”
“Aih.”
Valentine Li segera mengeluarkan buku nikahnya dari dalam tasnya, dan menyerahkannya pada Hendrik Fan.
Hendrik Fan kemudian melihat foto dan nama yang tertera di atasnya, pria itu senang dan mengangguk.
Karena nenek tidak bisa melihat, wanita itu tidak tahu ekspresi apa yang diperlihatkan oleh Hendrik Fan, disaat itu wanita itu pun mengatakan: “Hendrik Fan, menghabiskan begitu banyak uang untuk membeli sebuah rumah, apakah tidak terlalu berlebihan?”
Hendrik Fan pun segera meraung membalas wanita itu.
Penny Zhou kemudian mengatakan: “Hendrik Fan sudah mengatakan, dia ingin memberikan yang terbaik untuk putranya, apa memangnya uang sekecil ini.”
Hendrik Fan kemudian mengangguk dengan sekuat tenaga, pria itu kemudian mengalihkan pandangannya pada Terry Fan.
Di dalam hatinya Terry Fan merasa sedikit tidak enak, dia tahu kalau Hendrik Fan memang tulus melakukannya, tetapi karena masa lalunya itu, kesedihan Terry Fan sangat besar, ketidakpuasan di dalam hatinya, masih belum bisa dihilangkan.
Tidak lama kemudian Edison Huang pun berjalan masuk, di tangannya pria itu membawa dua plastik makanan.
Ini adalah sesuatu yang sengaja direncanakan oleh Penny Zhou, selama 2 hari ini dia meminta putranya Edison Huang, membeli makanan dari hotel, kemudian membawanya ke rumah sakit.
Edison Huang sekarang adalah penanggung jawab dari perusahaan, tidak ada orang lain yang tahu kalau Edison Huang adalah putranya, dia berharap Edison Huang bisa membuat Terry Fan terkesan padanya, wanita itu tidak tahu, kalau Terry Fan telah mengetahui bahwa Edison Huang adalah putranya.
Penny Zhou berpura-pura memperkenalkan Edison Huang pada mereka: “Penanggung jawab Edison Huang, dia adalah putra dari direktur kita Terry Fan, di masa mendatang beliau akan menjadi GM di perusahaan kita, kedepannya nanti ada urusan pekerjaan, kamu boleh meminta pendapat dari beliau.”
Edison Huang kemudian dengan sopan membungkuk pada Terry Fan: “Apa kabar GM Fan!”
Terry Fan memaksakan diri untuk tersenyum, di dalam hati dia berpikir: ibu dan anak ini sama-sama pintar berakting!
Apalagi ayah dan anak keluarga Huang, demi uang, mereka bisa menahan diri membiarkan istrinya menikah dan melayani pria lain, membiarkan ibu mereka, berhubungan dengan dua pria di waktu yang sama.
Ketika Penny Zhou memperkenalkan Valentine Li adalah istri dari Terry Fan, mata pria itu berubah lurus.
Di dalam hatinya pria itu berpikir: beruntung sekali anak laki-laki keluarga Fan, bisa mendapatkan seorang istri yang sangat cantik!
Penny Zhou hanya memintanya menyediakan makanan untuk 3 orang, sekarang Terry Fan dan Valentine Li tiba-tiba muncul, Penny Zhou segera meminta Edison Huang untuk pergi dan membeli makanan lagi, Valentine Li segera mengatakan: “Tidak usah, kamu ayah dan juga nenek makanlah terlebih dahulu, aku dan Terry Fan akan makan di luar.”
Mendengar Valentine Li untuk pertama kali memanggilnya dengan nama Terry Fan, meskipun Terry Fan paham, kalau Valentine Li melakukannya karena harta keluarga Fan, tetapi hatinya masih juga bergejolak.
Bagaimanapun, wanita secantik Valentine Li, jika ingin mendapatkan cintanya, tentu harus menggunakan sesuatu yang dapat menariknya, jika bukan dengan paras yang menawan atau dari segi perasaan, maka hanya uang yang dapat membuat wanita itu tergetar.
Terry Fan hanya merasa agak tidak berdaya: uang sesedikit ini sudah bisa menggetarkannya, jika wanita ini tahu total dari harta yang dimilikinya, bukankah dia akan sangat terkejut?
Valentine Li juga sangat cerdas, dia mengambil bungkusan makanan dari tangan Edison Huang, kemudian segera menyerahkannya pada Terry Fan, dan mengatakan: “Untuk apa kamu berdiri terbengong di sana? Bawa nenek kembali ke ruangannya dan makan disana.”
Orang yang tidak paham mungkin akan mengira, dia dan Terry Fan selalu saling mengasihi.
Berikutnya, wanita itu kemudian mendorong kursi roda nenek, berpamitan dengan Hendrik Fan, dan Penny Zhou mengatakan: “Ayah, ibu, kami antarkan nenek kembali dulu.”
Oh ya, ibu, jika ibu sibuk ibu boleh kembali dulu, malam ini ada aku dan Terry Fan yang bisa berjaga-jaga di sini.”
Novel Terkait
Cinta Di Balik Awan
KellyPernikahan Kontrak
JennyStep by Step
LeksHabis Cerai Nikah Lagi
GibranWahai Hati
JavAliusThe Revival of the King×
- Bab 1 Teman Sekelas Yang Cantik
- Bab 2 Kesepakatan yang Menghina
- Bab 3 Bahan Tertawaan Seluruh Orang
- Bab 4 Dihina Lagi
- Bab 5 Keduanya Bertemu
- Bab 6 Pembalasan
- Bab 7 Sahabat Sejati
- Bab 8 Menangis Tersedu-Sedu
- Bab 9 Unit Rawat Intensif
- Bab 10 Kebetulan Bertemu
- Bab 11 Harus Melapor Polisi
- Bab 12 Keras Kepala
- Bab 13 Mutiara Sejahtera Corp.
- Bab 14 Pertemuan Di Rumah Sakit
- Bab 15 Ambang Batas Kesabaran
- Bab 16 Penyesalan Yang Muncul Karena Sikap Keterlaluan
- Bab 17 Lawan Yang Selalu Saja Bertemu
- Bab 18 Perasaan Yang Berkonflik
- Bab 19 Peristiwa Yang Benar Adanya
- Bab 20 Emosi Yang Memuncak
- Bab 21 Kebetulan Hendak Mencarimu
- Bab 22 Berpikiran Sempit
- Bab 23 Pembalasan Instan
- Bab 24 Sujud Yang Mengejutkan
- Bab 25 Setiap Pelaku Mempunyai Alasan Tersendiri
- Bab 26 Perasaan Tidak Tenang
- Bab 27 Tertegun
- Bab 28 Melewati Semuanya
- Bab 29 Ikatan Yang Menjauh
- Bab 30 Penyesalan Terhadap Tindakan Di Masa Lalu
- Bab 31 Hati Yang Berkecamuk
- Bab 32 Terkejut Setengah Mati
- Bab 33 Ingin Menangis Tapi Tidak Ada Air Mata
- Bab 34 Hatinya Merasa Sangat Tidak Nyaman
- Bab 35 Kesalahpahaman Semakin Besar
- Bab 36 Perasaan Krisis
- Bab 37 Mengejutkan
- Bab 38 Pandai Bersilat Lidah
- Bab 39 Sangat Menyesal
- Bab 40 Berbeda Jauh
- Bab 41 Menangis Tanpa Air Mata
- Bab 42 Memberikan Barang Pemberian Orang Lain
- Bab 43 Bertemu Teman Sekelas Lama Lagi
- Bab 44 Bingung
- Bab 45 Datang Mencari Masalah
- Bab 46 Tidak Berani Tampil
- Bab 47 Malu Sendiri
- Bab 48 Sesuatu Terjadi Tentu Ada Sebabnya
- Bab 49 Gugup Sekali
- Bab 50 Tidak Bisa Mengerti
- Bab 51 Menyesal
- Bab 52 Semuanya Sandiwara
- Bab 53 Berkata Sembarangan
- Bab 54 Marah Hingga Muntah Darah
- Bab 55 Perubahan yang Besar
- Bab 56 Tidak Dapat Ditoleransi
- Bab 57 Mutiara Sejahtera
- Bab 58 Menyelidiki
- Bab 59 Rencana Pembalasan
- Bab 60 Terkejut
- Bab 61 Sudah Bukan Yang Dulu Lagi
- Bab 62 Tak Bisa Ditahan
- Bab 63 Nasehat Yang Bagus
- Bab 64 Datang Dengan Persiapan
- Bab 65 Menggertak
- Bab 66 Masalah Muncul Karena Sebab
- Bab 67 Marah Sekali
- Bab 68 Sial Dan Tidak Beruntung
- Bab 69 Menolak Melihat Kebenaran
- Bab 70 Asal Usul Yang Jelas
- Bab 71 Bersikeras Dengan Pendapat Sendiri
- Bab 72 Memeriksa Keadaannya
- Bab 73 Rasa Iri Yang Menggila
- Bab 74 Berinisiatif Menyapa
- Bab 75 Tidak Bisa Mempercayainya
- Bab 76 Perkataan Yang Masuk Akal
- Bab 77 Menebus Kesalahan
- Bab 81 Ruang VIP KTV
- Bab 78 Benar-Benar Tidak Menduganya
- Bab 79 Menebus Hutang Lama
- Bab Menyadari Bahaya Di Saat-saat Akhir
- Bab 82 Serangan yang Luar Biasa
- Bab 83 Pertempuran yang Mengerikan
- Bab 84 Sedikit Menyesal
- Bab 85 Meminta Maaf Dan Memberi Hadiah
- Bab 86 Memberi Wajah
- Bab 87 Keributan Di Ruang Rawat
- Bab 88 Operasi Berhasil
- Bab 89 Membereskan Willy Wang
- Bab 90 Kata-Kata Dan Kasih Sayang yang Dalam
- Bab 91 Menyelesaikan Kesalahpahaman
- Bab 92 Hati Diganti Hati
- Bab 93 Sebuah Drama
- Bab 94 Memang Kaya Itu Sangat Bagus
- Bab 95 Teman Sekolah Datang Menjenguk
- Bab 96 Kebetulan Bertemu Dengan Kenalan
- Bab 97 Ketakutan
- Bab 98 Ingin Memenangkannya
- Bab 99 Ayah Dan Anak Yang Kejam
- Bab 100 Ada Hal Yang Ingin Dibicarakan
- Bab 101 Saling Beradu.
- Bab 102 Rasa Sakit Tidak Tertahankan.
- Bab 103 Mencurahkan Apa Yang Ada Di Otaknya.
- Bab 104 Berseteru.
- Bab 105 Dipermalukan Di Depan Semua Orang.
- Bab 106 Perlelangan Yang Hampir Gagal.
- Bab 107 Pemuda Kaya Raya.
- Bab 108 Mengacaukan Rencana
- Bab 109 Sebuah Keadaan Mendadak Yang Menimbulkan Sebuah Kesalahan
- Bab 110 Perasaan Hati Yang Tidak Baik
- Bab 111 Masalah Internal dan Agresi Asing
- Bab 112 Keadaan Yang Kacau
- Bab 113 Dimana-mana Terancam Oleh Bahaya
- Bab 114 Siap Untuk Bertindak
- Bab 115 Merasa Ketakutan dan Tidak Tenang
- Bab 116 Pertemuan Yang Sempit
- Bab 117 Penuh Drama
- Bab 118 Berusaha Meningkatkan Rasa Kehadiran
- Bab 119 Saling Memberi Simpati
- Bab 120 Mengendalikan Semuanya
- Bab 121 Ibu Yang Aneh
- Bab 122 Vila Gunung Min
- Bab 123 Semua Yang Di Lihat Dan Di Dengar Terasa Sangat Segar
- Bab 124 Bertarung Dengan Sangat Sengit
- Bab 215 Tidak Ingin Kalah
- Bab 126 Mencurigakan
- Bab 127 Mengakui Putri Angkat
- Bab 128 Memiliki Pemikiran Masing-Masing
- Bab 129 Tidak Bisa Menyelesaikan Perkataan
- Bab 130 Katakan Baik-Baik
- Bab 131 Semua Ada Ceritanya
- Bab 132 Mengeluh
- Bab 133 Mencapai Pemahaman Rahasia
- Bab 134 Rekaman Telepon
- Bab 135 Mengupas Habis
- Bab 136 Perlahan-lahan Menjadi Cerah
- Bab 137 Mengobati Sesuai Gejala
- Bab 138 Dekorasinya Terlalu Bagus
- Bab 139 Kasih Yang Tak Ternilai
- Bab 140 Terkejut Senang
- Bab 141 Ini Hal Besar
- Bab 142 Keinginan Nenek
- Bab 143 Tiga Wanita
- Bab 144 Semua Adalah perangkap
- Bab 145 Mengerahkan Seluruh Kemampuan
- Bab 146 Pertengkaran Ibu dan Anak
- Bab 147 Ragu
- Bab 148 Mengusahakan Yang Terbaik Walaupun Telah Salah Langkah
- Bab 149 Baru Pertama Kalinya
- Bab 150 Misi
- Bab 151 Sinyal Kematian
- Bab 152 Terus Menguji
- Bab 153 Semua Hanya Akting
- Bab 154 Penyesalan
- Bab 155 Kencan di Siang Hari
- Bab 156 Teman Makan Teman
- Bab 157 Kehidupan yang Memaksa
- Bab 158 Sahabat Menyusahkan
- Bab 159 Tergoda Hatinya
- Bab 160 Tidak Mau Tanda Tangan
- Bab 161 Masalah Kehidupan
- Bab 162 Merasa Sangat Puas
- Bab 163 Wanita Bernasib Buruk
- Bab 164 Dipermainkan Orang
- Bab 165 Orang Kaya Yang Sederhana
- Bab 166 Menembus Rekor
- Bab 167 Kagum Dan Cemburu
- Bab 168 Grup Yang Bergosip
- Bab 169 Bicara Dari Pengalaman
- Bab 170 Nasehat Ibu Tiri
- Bab 171 Pulang
- Bab 172 Menjadi Seperti Air
- Bab 173 Membuat Kesempatan
- Bab 174 Pergerakan Rahasia
- Bab 175 Datang Sendiri
- Bab 176 Pemula
- Bab 177 Memalukan
- Bab 178 Agen Spesial
- Bab 179 Timbul Pemikiran
- Bab 180 Mempercayakan Seumur Hidup
- Bab 181 Menghadapi Pilihan
- Bab 182 Perlu Diselesaikan
- Bab 183 Menaruh Investasi Untuk Mendapatkan Keuntungan
- Bab 184 Mengikuti Petunjuk Yang Ada
- Bab 185 Agen Spesial
- Bab 186 Mencegah Terlebih Dahulu
- Bab 187 Membongkar Identitas
- Bab 188 Ternyata Dia
- Bab 189 Tak Bisa Kembali
- Bab 190 Harus Dilanjutkan
- Bab 191 Wanita Yang Selalu Berubah
- Bab 192 Pembalasan Dendam Yang Manis
- Bab 193 Tidak Ada Yang Perlu Diragukan
- Bab 194 Sengaja Mempersulit Keadaan
- Bab 195 Bisnis Bernilai Satu Miliyar Yuan
- Bab 196 Tidak Ingin Menjadi Tumpuan
- Bab 197 Menerima Kebaikan
- Bab 198 Mendapatkan Keuntungan Dari Dua Belah Pihak
- Bab 199 Merasa Tidak Senang Di Dalam Hati
- Bab 200 Datang Satu Demi Satu
- Bab 201 Menjadi Bingung Sendiri
- Bab 202 Menyembunyikan
- Bab 203 Melampiaskan
- Bab 204 Berkelahi
- Bab 205 Mengatur Segalanya
- Bab 206 Beraturan
- Bab 207 Meyakinkan Secara Rasional
- Bab 208 Mencapai Kesepakatan Secara Diam-Diam
- Bab 209 Hasil Awal
- Bab 210 Risau
- Bab 211 Memiliki Rencana Lain
- Bab 212 Penderitaan Hati
- Bab 213 Setahap Demi Setahap Dilakukan Dengan Hati-Hati
- Bab 214 Menghentikan Akhir Yang Buruk
- Bab 215 Tersentuh Dengan Apa Yang Dilihat
- Bab 216 Tak Tahu Malu
- Bab 217 Memotivasi Orang Untuk Membuat Masalah
- Bab 218 Selangkah Demi Selangkah
- Bab 219 Tidak Akan Menikah Lagi
- Bab 220 Adegan Bahagia Dan Harmonis
- Bab 221 Hubungan Darah Lebih Erat Dari Apapun
- Bab 222 Tidak Tahan Lagi
- Bab 223 Lolos
- Bab 224 Kecerdasan Dan Keberanian
- Bab 225 Adegan Mendebarkan
- Bab 226 Menghadiri Pertemuan Beresiko
- Bab 227 Beraksi Di Tempat
- Bab 228 Ada Yang Membantu
- Bab 229 Tidak Terbayangkan
- Bab 230 Melampiaskan Amarah
- Bab 231 Penyelamat Datang
- Bab 232 Menunggu Waktu
- Bab 233 Perlahan-lahan Melunasi
- Bab 234 Kejadian Akan Terjadi Saat Situasinya Lengkap
- Bab 235 Cepat Kabur
- Bab 236 Ada Penyebab di Balik Masalah
- Bab 237 Sudah Memiliki Rencana Yang Matang
- Bab 238 Ada Dimana-mana
- Bab 239 Secara Berurutan
- Bab 240 Siapa Yang Mendalangi
- Bab 241 Sudah Seharusnya Berterus Terang
- Bab 242 Sungguh Tidak Mengetahuinya
- Bab 243 Menanti Pergantian
- Bab 244 Peralihan Perang
- Bab 245 Ada Alasan Lain
- Bab 246 Diperalat Orang Lain
- Bab 247 Ajaran Secara Diam-diam
- Bab 248 Penyebaran Cepat
- Bab 249 Berbahaya
- Bab 250 Siapa Yang Mengutus Ini
- Bab 251 Ternyata Itu Dia
- Bab 252 Mendapat Masalah
- Bab 253 Janji
- Bab 254 Menghadapi Kesulitan Lagi
- Bab 255 Menyeberang Jalan
- Bab 256 Duluan Menangkap Orang Terpenting
- Bab 257 Bergegas Menyelesaikan Pertempuran
- Bab 258 Tampaknya Mengerikan, Tapi Tidak Berbahaya
- Bab 259 Dipercayakan Untuk Menjaga Keluarganya
- Bab 260 Aksi Gagal
- Bab 261 Bertindak Sesuai Dengan Situasi
- Bab 262 Kebocoran Informasi
- Bab 263 Menghalangi Jalan
- Bab 264 Dia Masih Memiliki Alasan
- Bab 265 Sediakan Payung Sebelum Hujan
- Bab 266 Terencana
- Bab 267 Bekerja Sama dalam Investasi
- Bab 268 Alasan Masalah Terjadi
- Bab 269 Bersiap Pergi
- Bab 270 Demii Perasaan
- Bab 271 Bertemu Secara Kebetulan
- Bab 272 Perkataan Yang Memilukan
- Bab 273 Draf Perjanjian
- Bab 274 Tidak Bisa Berkata Apapun
- Bab 275 Jangan Berpura Lembut
- Bab 276 Mengunjungi Guru
- Bab 277 Intuisi Yang Tajam
- Bab 278 Maksud Dari 4 Kata Itu
- Bab 279 Muncullah Wujud Aslinya
- Bab 280 Mendalam Dan Mendetail
- Bab 281 Tangisan Tak Terbendung
- Bab 282 Membujuk Dengan Teori
- Bab 283 Menggunakan Tindakan Untuk Mendapatkan Simpati
- Bab 284 Penuh Penyesalan
- Bab 285 Berusaha Untuk Berubah
- Bab 286 Perasaan Yang Sebenarnya
- Bab 287 Terlalu Tidak Terduga
- Bab 288 Punya Selera Tinggi
- Bab 289 Pemikiran Yang Cerdik
- Bab 290 Sangat Memuaskan
- Bab 291 Mencairkan Kesalahpahaman
- Bab 292 Rencana Pulang Negeri
- Bab 293 Konsentrasi
- Bab 294 Mendadak Sadar
- Bab 295 Mengenal Kembali
- Bab 296 Jauh Lebih Santai
- Bab 297 Bertemu Teman Baik
- Bab 298 Ada Alasannya
- Bab 299 Reaksi Berlebihan
- Bab 300 Melaporkan Setengah Mati
- Bab 301 Berani dan Jago
- Bab 302 Mencapai Kesepakatan
- Bab 303 Suasana Hati Rumit
- Bab 304 Penuh Antisipasi
- Bab 305 Menghadapi Serangan
- Bab 306 Sementara Waktu Menghindar Dari Bahaya.
- Bab 307 Banyak Melakukan Kegagalan.
- Bab 308 Wanita Cantik Adalah Bencana.
- Bab 309 Kemampuannya Di Atas Satu Langkah.
- Bab 310 Sedikit Keterlaluan.
- Bab 311 Bangun Dari Mimpi Buruk
- Bab 312 Malam Terlalu Dingin
- Bab 313 Aturan Bertahan Hidup
- Bab 314 Perbedaan Kualitatif
- Bab 315 Desa Perbatasan
- Bab 316 Terlambat
- Bab 317 Penolong
- Bab 318 Perangkap
- Bab 319 Kecelakaan Membawa Berkat
- Bab 320 Secara Adil
- Bab 321 Senjata Ilegal
- Bab 322 Serangan Roket
- Bab 323 Serangan Balik Di Situasi Berbahaya
- Bab 324 Tidak Membiarkan Orang Yang Akan Menimbulkan Kerugian Untuk Orang Lain Tetap Hidup
- Bab 325 Desa Kecil Tanpa Orang
- Bab 326 Nyawa Di Ujung Tanduk
- Bab 327 Penyelamat Sudah Tiba
- Bab 328 Berangkat Pada Malam Ini Juga
- Bab 329 Melepaskan untuk Kemudian Menangkap
- Bab 330 Tipu Daya yang Cerdas
- Bab 331 Terbongkar
- Bab 332 Situasi Berubah
- Bab 333 Warga Negara yang Dihormati
- Bab 334 Memilih untuk Tidak Pulang
- Bab 335 Tidak Tahu Harus Berbuat Apa
- Bab 336 Sahabat Berkhianat
- Bab 337 Nasehat-Nasehat Berharga
- Bab 338 Perlu Buka Kartu
- Bab 339 Hotel Holiday Inn
- Bab 340 Hati Gusar
- Bab 341 Rencana Licik Yang Menakjubkan
- Bab 342 Kenyataan Yang Tidak Dapat Dimengerti
- Bab 343 Mendekati Kenyataan
- Bab 344 Menjalani Hidup Dengan Mabuk Dan Bermimpi
- Bab 345 Menyaksikan Keajaiban
- Bab 346 Keberuntungan yang Dahsyat
- Bab 347 Mengagetkan Semua Orang
- Bab 348 Memahami Prinsip
- Bab 349 Suami-Istri Bersitegang
- Bab 350 Memancing Diskusi
- Bab 351 Ambisius
- Bab 352 Membangun kepercayaan
- Bab 353 Senjata pembunuh
- Bab 354 Saling menipu
- Bab 355 Sedikit pusing
- Bab 356 Berharap bertemu
- Bab 357 Memberikan Peringatan
- Bab 358 Langsung Beraksi
- Bab 359 3 Orang 3 Hati
- Bab 360 Prioritas
- Bab 361 Langsung Beraksi
- Bab 362 Percakapan Suami-Istri