The Revival of the King - Bab 307 Banyak Melakukan Kegagalan.
Sekarang Stella Dong mengerti bahwa jika dia berhenti di tepi hutan, pihak lawan akan segera datang kesini, maka saat itu akan terlambat untuk mereka melarikan diri.
Stella Dong tidak bisa menerimanya, setidaknya sejauh ini, Terry Fan hampir sepenuhnya dapat menebak semua perubahan dan kemajuan situasi ini.
Dia menghela nafas lega, kemudian menyandarkan kepalanya ke pohon untuk beristirahat sejenak, tanpa diduga, Terry Fan bangkit berdiri lagi, meraih Elena, pada saat yang sama dia mengulurkan tangannya di depan Stella Dong, kemudian berkata: "Bangun, ayo kita lari lagi. "
Stella Dong menatapnya: "Kita sudah berada jauh di dalam hutan, mereka tidak akan kesini."
Terry Fan tidak banyak menjelaskan, pria itu langsung menariknya berdiri dari atas tanah, memegangi kedua wanita itu, kemudian terus berjalan ke depan.
Setelah Stella Dong berjalan sebentar, dia tiba-tiba terduduk di atas tanah dan berhenti berjalan.
"Apakah kamu tidak bisa berjalan lagi? Ayo, aku akan menggendongmu!"
Stella Dong menatapnya dengan mata melotot: "Minggir!"
Elena dan Terry Fan memandang Stella Dong pada saat bersamaan, keduanya merasa bingung.
"Ada apa, Nona muda," tanya Elena, "Apakah kamu merindukan suamimu?"
Stella Dong bergumam: "Jebakan!"
“Jebakan?” Terry Fan dan Elena saling berpandangan, lalu bertanya pada Stella Dong: “Jebakan apa?”
"Kamu tahu itu!"
Wajah Terry Fan terlihat sangat bingung: "Maksudmu, aku mencoba menjebakmu, kenapa?"
Stella Dong memandangnya dengan wajah miring dan berkata, "Aku tidak tahu mengapa, tapi aku ingin bertanya, mengapa ketika diserang tadi, pihak lawan hanya menembak ke tiga mobil lainnya, tetapi tidak menyerang kita?”
Terry Fan dan Elena saling berpandangan lagi.
"Kita semua sudah berlari ke depan, bagaimana kamu bisa mengetahui suara peluncuran bom dari belakang itu, pasti diarahkan ke pada kita? Lagipula kebetulan sekali, begitu kamu mendorongku ke atas tanah, bom itu langsung meledak, aktingmu terlalu buruk."
Saat Terry Fan ingin mengatakan sesuatu, Stella Dong berkata: "Mereka menembak di tepi hutan, hal ini membuktikan bahwa mereka tidak tahu arah kita pergi, tapi saat ini kamu tergesa-gesa untuk membawa kami pergi, sebenarnya apa maksudmu?"
Sial, apakah setiap wanita yang memiliki rambut panjang kepintarannya akan berkurang?
Untungnya dia adalah kapten dari tim khusus kepolisian wanita yang bersenjata, bisa di maklumi jika dia tidak memiliki pengalaman berperang, tapi kenapa dia tidak bisa membedakan mana yang musuh dan mana yang bukan?
Jika memang dia meraguan dirinya, dia juga seharusnya mengatakannya dengan Elena di belakang dirinya!
Terry Fan tidak mempedulikannya, di depan Elena, dia sudah seperti kaca transparan, tidak ada yang bisa disembunyikannya.
Tapi berbeda dengan Peter Chen dan Stella Dong, mereka adalah polisi bersenjata dan memiliki tugas penting yang harus dilakukan, jika Elena mengetahui tujuan sebenarnya dan menghalanginya, maka kesulitan dalam menyelesaikan tugas ini tidak akan bisa di bayangkan.
Yang lebih buruk adalah Terry Fan saat ini sedang berpura-pura bermain perasaan dengan Elena, dia tidak ingin Elena tahu bahwa dia memiliki tugas yang lebih penting yang sedang disembunyikan darinya.
Tapi Stella Dong terus bertanya padanya dan dia juga tidak bisa untuk tidak menjawab.
Terry Fan menggelengkan kepalanya, dan bertanya, "Lalu apa maksudmu?"
"Pertama, alasan mengapa pihak lawan tidak menembak mobil kita, karena itu berarti semua orang di dalam mobil yang lainnya boleh terbunuh kecuali orang-orang di dalam mobil kita. Hal ini membuktikan dua hal, jika pihak lawan bukan orang-orang suruhanmu, maka mereka adalah orang-orang suruhan dewasa ini!"
"Lanjutkan."
"Kedua, pihak lawan tidak pernah bermaksud untuk membunuh kita, sebenarnya, meskipun kamu tidak mendorongku pergi, bom itu hanya akan mengenai pohon di sebelahku, mereka mencoba memberikanmu sinyal untuk bertindak, seolah-olah kamu menyelamatkanku dari kematian."
"Kalau begitu yang ketiga?"
"Setelah pihak lawan menembak di tepi hutan, kita pasti akan segera pergi, kalau begitu, kita bisa kembali ke jalan yang sama. Maka kita akan jalan kedepan, kamu sepertinya berharap sebaiknya kita tidak kembali lebih awal, apakah kamu takut Peter Chen bersama dengan kita lagi?"
Sebelum Terry Fan dapat berbicara, Elena menggertak giginya dan menggelengkan kepalanya: "Nona muda ini, saat kamu menjadi tentara, seharusnya kamu kamu terjun ke lapangan untuk belajar beberapa pengalaman, kalau tidak, maka kamu akan menjadi begitu bodoh.”
“Apakah aku bodoh?” Stella Dong mencibir: “Kenapa perasaan ku mengatakan bahwa kalian berdua sedang bekerjasama untuk membuat jebakkan bagi diriku dan temanku?”
Bola mata Elena berputar: "Kamu telah mengatakannya berulang kali bahwa orang itu adalah temanmu, sepertinya kalian bukan pasangan suami dan istri, kamu bersama dengan Fan bukan untuk menemukan ayahmu bukan, tapi karena da tugas yang lain, benar bukan?"
Stella Dong terkejut, dia tiba-tiba menyadari bahwa dirinya telah melakukan kesalahan.
Siapa Elena?
Dia adalah kepala Biro Intelijen Barat yang berada di markas Negara C, pernyataan Stella Dong tidak hanya mengungkapkan identitas dirinya, tetapi juga mengungkapkan bahwa dia memiliki tugas yang lebih penting.
Ketika Elena menatapnya dengan saksama, Stella Dong menyadari bahwa dia memberikan kekacauan lagi kepada Terry Fan.
Terry Fan juga merasa marah.
Dia benar-benar tidak mengerti, apa yang dipelajari oleh mahasiswa sekarang di universitas? Valentine Li yang awalnya pintar, setelah lulus kuliah, dia menjadi bodoh seperti babi.
Orang ini yang sudah pernah kuliah dan kemudian bergabung dengan polisi bersenjata, saat ini menjadi kapten tim polisi khusus untuk wanita, tapi sepertinya dia juga lebih bodoh daripada babi.
Terry Fan berkata dengan marah: "Apakah kamu benar-benar menganggapku sebagai mantan pacarmu? Dan merasa bahwa semua yang lakukan ini untuk membuat Peter Chen pergi, lalu seperti kata Elena tadi, menunggu kita berbaikkan lagi."
Meskipun Stella Dong tidak tahu apa yang dipikirkan Terry Fan, semakin dia merenung, semakin dia merasa bahwa Terry Fan dengan sengaja ingin menyingkirkan Peter Chen.
Seperti apa yang dikatakan Terry Fan, jika mereka benar-benar berada dalam cinta segitiga, menurut kesimpulan Stella Dong, maka hal itu adalah benar.
Masalah di antara mereka bertiga, selain tugas menyelamatkan lima orang ahli itu, mereka tidak memiliki hubungan sedikitpun!
Stella Dong menyadari bahwa dia lagi-lagi melakukan suatu kesalahan, tetapi dia tidak tahu di mana kesalahannya, terutama karena tiga pertanyaan yang baru saja dia tanyakan masih melekat di benaknya dan tidak dapat di jawabnya, jadi dia ingin memperjelas hal ini.
Terry Fan melanjutkan dengan mengatakan: "Di pintu bar, sudah aku katakan kepadamu, lebih baik untuk tidak membawa senjata karena di dalam arena perang, orang yang tidak membawa senjata, tidak akan menerima ancaman dari orang lain, mereka juga tidak akan menyerang dirimu. Situasi tadi juga begitu, pihak lawan dapat melihat dengan jelas, orang-orang di tiga mobil lainnya membawa senjata, hanya kita berempat yang menggunakan tangan kosong. Perang pasti merunjuk pada atasan, tentu saja mereka ingin menghilangkan nyawa kita semua, tapi mengenai kita berempat, tunggu hingga semua orang bersenjata musna, baru membereskan kita, juga bukan hal yang telat.”
Stella Dong menurunkan bibirnya dan tidak mengatakan apa-apa.
“Alasan kenapa aku memintamu untuk lari ke depan dan jangan melihat ke belakang adalah karena siapapun yang pernah berada di medan pertempuran bisa membedakan titik tumbukan peluru dan bom dari suaranya saja, tentu saja, itu hanya perkiraan kasar di mana tempatnya. Jadi saat mendorongmu menjauh, kami juga menunduk."
Stella Dong menurunkan kelopak matanya.
"Adapun pernyataan ketiga, pihak lawan telah mengepung daerah ini, hal ini bukan hanya untuk melawan kita, mereka melakukan ini untuk melawan semua orang, jika saat kita di kepung dan kita masih balik ke tempat awal kita berada, maka hal itu sama saja dengan kita mengantarkan kematian kita sendiri."
Novel Terkait
Menunggumu Kembali
NovanPrecious Moment
Louise LeeMy Cold Wedding
MevitaJalan Kembali Hidupku
Devan HardiThe Great Guy
Vivi HuangMy Greget Husband
Dio ZhengGet Back To You
LexyThe Revival of the King×
- Bab 1 Teman Sekelas Yang Cantik
- Bab 2 Kesepakatan yang Menghina
- Bab 3 Bahan Tertawaan Seluruh Orang
- Bab 4 Dihina Lagi
- Bab 5 Keduanya Bertemu
- Bab 6 Pembalasan
- Bab 7 Sahabat Sejati
- Bab 8 Menangis Tersedu-Sedu
- Bab 9 Unit Rawat Intensif
- Bab 10 Kebetulan Bertemu
- Bab 11 Harus Melapor Polisi
- Bab 12 Keras Kepala
- Bab 13 Mutiara Sejahtera Corp.
- Bab 14 Pertemuan Di Rumah Sakit
- Bab 15 Ambang Batas Kesabaran
- Bab 16 Penyesalan Yang Muncul Karena Sikap Keterlaluan
- Bab 17 Lawan Yang Selalu Saja Bertemu
- Bab 18 Perasaan Yang Berkonflik
- Bab 19 Peristiwa Yang Benar Adanya
- Bab 20 Emosi Yang Memuncak
- Bab 21 Kebetulan Hendak Mencarimu
- Bab 22 Berpikiran Sempit
- Bab 23 Pembalasan Instan
- Bab 24 Sujud Yang Mengejutkan
- Bab 25 Setiap Pelaku Mempunyai Alasan Tersendiri
- Bab 26 Perasaan Tidak Tenang
- Bab 27 Tertegun
- Bab 28 Melewati Semuanya
- Bab 29 Ikatan Yang Menjauh
- Bab 30 Penyesalan Terhadap Tindakan Di Masa Lalu
- Bab 31 Hati Yang Berkecamuk
- Bab 32 Terkejut Setengah Mati
- Bab 33 Ingin Menangis Tapi Tidak Ada Air Mata
- Bab 34 Hatinya Merasa Sangat Tidak Nyaman
- Bab 35 Kesalahpahaman Semakin Besar
- Bab 36 Perasaan Krisis
- Bab 37 Mengejutkan
- Bab 38 Pandai Bersilat Lidah
- Bab 39 Sangat Menyesal
- Bab 40 Berbeda Jauh
- Bab 41 Menangis Tanpa Air Mata
- Bab 42 Memberikan Barang Pemberian Orang Lain
- Bab 43 Bertemu Teman Sekelas Lama Lagi
- Bab 44 Bingung
- Bab 45 Datang Mencari Masalah
- Bab 46 Tidak Berani Tampil
- Bab 47 Malu Sendiri
- Bab 48 Sesuatu Terjadi Tentu Ada Sebabnya
- Bab 49 Gugup Sekali
- Bab 50 Tidak Bisa Mengerti
- Bab 51 Menyesal
- Bab 52 Semuanya Sandiwara
- Bab 53 Berkata Sembarangan
- Bab 54 Marah Hingga Muntah Darah
- Bab 55 Perubahan yang Besar
- Bab 56 Tidak Dapat Ditoleransi
- Bab 57 Mutiara Sejahtera
- Bab 58 Menyelidiki
- Bab 59 Rencana Pembalasan
- Bab 60 Terkejut
- Bab 61 Sudah Bukan Yang Dulu Lagi
- Bab 62 Tak Bisa Ditahan
- Bab 63 Nasehat Yang Bagus
- Bab 64 Datang Dengan Persiapan
- Bab 65 Menggertak
- Bab 66 Masalah Muncul Karena Sebab
- Bab 67 Marah Sekali
- Bab 68 Sial Dan Tidak Beruntung
- Bab 69 Menolak Melihat Kebenaran
- Bab 70 Asal Usul Yang Jelas
- Bab 71 Bersikeras Dengan Pendapat Sendiri
- Bab 72 Memeriksa Keadaannya
- Bab 73 Rasa Iri Yang Menggila
- Bab 74 Berinisiatif Menyapa
- Bab 75 Tidak Bisa Mempercayainya
- Bab 76 Perkataan Yang Masuk Akal
- Bab 77 Menebus Kesalahan
- Bab 81 Ruang VIP KTV
- Bab 78 Benar-Benar Tidak Menduganya
- Bab 79 Menebus Hutang Lama
- Bab Menyadari Bahaya Di Saat-saat Akhir
- Bab 82 Serangan yang Luar Biasa
- Bab 83 Pertempuran yang Mengerikan
- Bab 84 Sedikit Menyesal
- Bab 85 Meminta Maaf Dan Memberi Hadiah
- Bab 86 Memberi Wajah
- Bab 87 Keributan Di Ruang Rawat
- Bab 88 Operasi Berhasil
- Bab 89 Membereskan Willy Wang
- Bab 90 Kata-Kata Dan Kasih Sayang yang Dalam
- Bab 91 Menyelesaikan Kesalahpahaman
- Bab 92 Hati Diganti Hati
- Bab 93 Sebuah Drama
- Bab 94 Memang Kaya Itu Sangat Bagus
- Bab 95 Teman Sekolah Datang Menjenguk
- Bab 96 Kebetulan Bertemu Dengan Kenalan
- Bab 97 Ketakutan
- Bab 98 Ingin Memenangkannya
- Bab 99 Ayah Dan Anak Yang Kejam
- Bab 100 Ada Hal Yang Ingin Dibicarakan
- Bab 101 Saling Beradu.
- Bab 102 Rasa Sakit Tidak Tertahankan.
- Bab 103 Mencurahkan Apa Yang Ada Di Otaknya.
- Bab 104 Berseteru.
- Bab 105 Dipermalukan Di Depan Semua Orang.
- Bab 106 Perlelangan Yang Hampir Gagal.
- Bab 107 Pemuda Kaya Raya.
- Bab 108 Mengacaukan Rencana
- Bab 109 Sebuah Keadaan Mendadak Yang Menimbulkan Sebuah Kesalahan
- Bab 110 Perasaan Hati Yang Tidak Baik
- Bab 111 Masalah Internal dan Agresi Asing
- Bab 112 Keadaan Yang Kacau
- Bab 113 Dimana-mana Terancam Oleh Bahaya
- Bab 114 Siap Untuk Bertindak
- Bab 115 Merasa Ketakutan dan Tidak Tenang
- Bab 116 Pertemuan Yang Sempit
- Bab 117 Penuh Drama
- Bab 118 Berusaha Meningkatkan Rasa Kehadiran
- Bab 119 Saling Memberi Simpati
- Bab 120 Mengendalikan Semuanya
- Bab 121 Ibu Yang Aneh
- Bab 122 Vila Gunung Min
- Bab 123 Semua Yang Di Lihat Dan Di Dengar Terasa Sangat Segar
- Bab 124 Bertarung Dengan Sangat Sengit
- Bab 215 Tidak Ingin Kalah
- Bab 126 Mencurigakan
- Bab 127 Mengakui Putri Angkat
- Bab 128 Memiliki Pemikiran Masing-Masing
- Bab 129 Tidak Bisa Menyelesaikan Perkataan
- Bab 130 Katakan Baik-Baik
- Bab 131 Semua Ada Ceritanya
- Bab 132 Mengeluh
- Bab 133 Mencapai Pemahaman Rahasia
- Bab 134 Rekaman Telepon
- Bab 135 Mengupas Habis
- Bab 136 Perlahan-lahan Menjadi Cerah
- Bab 137 Mengobati Sesuai Gejala
- Bab 138 Dekorasinya Terlalu Bagus
- Bab 139 Kasih Yang Tak Ternilai
- Bab 140 Terkejut Senang
- Bab 141 Ini Hal Besar
- Bab 142 Keinginan Nenek
- Bab 143 Tiga Wanita
- Bab 144 Semua Adalah perangkap
- Bab 145 Mengerahkan Seluruh Kemampuan
- Bab 146 Pertengkaran Ibu dan Anak
- Bab 147 Ragu
- Bab 148 Mengusahakan Yang Terbaik Walaupun Telah Salah Langkah
- Bab 149 Baru Pertama Kalinya
- Bab 150 Misi
- Bab 151 Sinyal Kematian
- Bab 152 Terus Menguji
- Bab 153 Semua Hanya Akting
- Bab 154 Penyesalan
- Bab 155 Kencan di Siang Hari
- Bab 156 Teman Makan Teman
- Bab 157 Kehidupan yang Memaksa
- Bab 158 Sahabat Menyusahkan
- Bab 159 Tergoda Hatinya
- Bab 160 Tidak Mau Tanda Tangan
- Bab 161 Masalah Kehidupan
- Bab 162 Merasa Sangat Puas
- Bab 163 Wanita Bernasib Buruk
- Bab 164 Dipermainkan Orang
- Bab 165 Orang Kaya Yang Sederhana
- Bab 166 Menembus Rekor
- Bab 167 Kagum Dan Cemburu
- Bab 168 Grup Yang Bergosip
- Bab 169 Bicara Dari Pengalaman
- Bab 170 Nasehat Ibu Tiri
- Bab 171 Pulang
- Bab 172 Menjadi Seperti Air
- Bab 173 Membuat Kesempatan
- Bab 174 Pergerakan Rahasia
- Bab 175 Datang Sendiri
- Bab 176 Pemula
- Bab 177 Memalukan
- Bab 178 Agen Spesial
- Bab 179 Timbul Pemikiran
- Bab 180 Mempercayakan Seumur Hidup
- Bab 181 Menghadapi Pilihan
- Bab 182 Perlu Diselesaikan
- Bab 183 Menaruh Investasi Untuk Mendapatkan Keuntungan
- Bab 184 Mengikuti Petunjuk Yang Ada
- Bab 185 Agen Spesial
- Bab 186 Mencegah Terlebih Dahulu
- Bab 187 Membongkar Identitas
- Bab 188 Ternyata Dia
- Bab 189 Tak Bisa Kembali
- Bab 190 Harus Dilanjutkan
- Bab 191 Wanita Yang Selalu Berubah
- Bab 192 Pembalasan Dendam Yang Manis
- Bab 193 Tidak Ada Yang Perlu Diragukan
- Bab 194 Sengaja Mempersulit Keadaan
- Bab 195 Bisnis Bernilai Satu Miliyar Yuan
- Bab 196 Tidak Ingin Menjadi Tumpuan
- Bab 197 Menerima Kebaikan
- Bab 198 Mendapatkan Keuntungan Dari Dua Belah Pihak
- Bab 199 Merasa Tidak Senang Di Dalam Hati
- Bab 200 Datang Satu Demi Satu
- Bab 201 Menjadi Bingung Sendiri
- Bab 202 Menyembunyikan
- Bab 203 Melampiaskan
- Bab 204 Berkelahi
- Bab 205 Mengatur Segalanya
- Bab 206 Beraturan
- Bab 207 Meyakinkan Secara Rasional
- Bab 208 Mencapai Kesepakatan Secara Diam-Diam
- Bab 209 Hasil Awal
- Bab 210 Risau
- Bab 211 Memiliki Rencana Lain
- Bab 212 Penderitaan Hati
- Bab 213 Setahap Demi Setahap Dilakukan Dengan Hati-Hati
- Bab 214 Menghentikan Akhir Yang Buruk
- Bab 215 Tersentuh Dengan Apa Yang Dilihat
- Bab 216 Tak Tahu Malu
- Bab 217 Memotivasi Orang Untuk Membuat Masalah
- Bab 218 Selangkah Demi Selangkah
- Bab 219 Tidak Akan Menikah Lagi
- Bab 220 Adegan Bahagia Dan Harmonis
- Bab 221 Hubungan Darah Lebih Erat Dari Apapun
- Bab 222 Tidak Tahan Lagi
- Bab 223 Lolos
- Bab 224 Kecerdasan Dan Keberanian
- Bab 225 Adegan Mendebarkan
- Bab 226 Menghadiri Pertemuan Beresiko
- Bab 227 Beraksi Di Tempat
- Bab 228 Ada Yang Membantu
- Bab 229 Tidak Terbayangkan
- Bab 230 Melampiaskan Amarah
- Bab 231 Penyelamat Datang
- Bab 232 Menunggu Waktu
- Bab 233 Perlahan-lahan Melunasi
- Bab 234 Kejadian Akan Terjadi Saat Situasinya Lengkap
- Bab 235 Cepat Kabur
- Bab 236 Ada Penyebab di Balik Masalah
- Bab 237 Sudah Memiliki Rencana Yang Matang
- Bab 238 Ada Dimana-mana
- Bab 239 Secara Berurutan
- Bab 240 Siapa Yang Mendalangi
- Bab 241 Sudah Seharusnya Berterus Terang
- Bab 242 Sungguh Tidak Mengetahuinya
- Bab 243 Menanti Pergantian
- Bab 244 Peralihan Perang
- Bab 245 Ada Alasan Lain
- Bab 246 Diperalat Orang Lain
- Bab 247 Ajaran Secara Diam-diam
- Bab 248 Penyebaran Cepat
- Bab 249 Berbahaya
- Bab 250 Siapa Yang Mengutus Ini
- Bab 251 Ternyata Itu Dia
- Bab 252 Mendapat Masalah
- Bab 253 Janji
- Bab 254 Menghadapi Kesulitan Lagi
- Bab 255 Menyeberang Jalan
- Bab 256 Duluan Menangkap Orang Terpenting
- Bab 257 Bergegas Menyelesaikan Pertempuran
- Bab 258 Tampaknya Mengerikan, Tapi Tidak Berbahaya
- Bab 259 Dipercayakan Untuk Menjaga Keluarganya
- Bab 260 Aksi Gagal
- Bab 261 Bertindak Sesuai Dengan Situasi
- Bab 262 Kebocoran Informasi
- Bab 263 Menghalangi Jalan
- Bab 264 Dia Masih Memiliki Alasan
- Bab 265 Sediakan Payung Sebelum Hujan
- Bab 266 Terencana
- Bab 267 Bekerja Sama dalam Investasi
- Bab 268 Alasan Masalah Terjadi
- Bab 269 Bersiap Pergi
- Bab 270 Demii Perasaan
- Bab 271 Bertemu Secara Kebetulan
- Bab 272 Perkataan Yang Memilukan
- Bab 273 Draf Perjanjian
- Bab 274 Tidak Bisa Berkata Apapun
- Bab 275 Jangan Berpura Lembut
- Bab 276 Mengunjungi Guru
- Bab 277 Intuisi Yang Tajam
- Bab 278 Maksud Dari 4 Kata Itu
- Bab 279 Muncullah Wujud Aslinya
- Bab 280 Mendalam Dan Mendetail
- Bab 281 Tangisan Tak Terbendung
- Bab 282 Membujuk Dengan Teori
- Bab 283 Menggunakan Tindakan Untuk Mendapatkan Simpati
- Bab 284 Penuh Penyesalan
- Bab 285 Berusaha Untuk Berubah
- Bab 286 Perasaan Yang Sebenarnya
- Bab 287 Terlalu Tidak Terduga
- Bab 288 Punya Selera Tinggi
- Bab 289 Pemikiran Yang Cerdik
- Bab 290 Sangat Memuaskan
- Bab 291 Mencairkan Kesalahpahaman
- Bab 292 Rencana Pulang Negeri
- Bab 293 Konsentrasi
- Bab 294 Mendadak Sadar
- Bab 295 Mengenal Kembali
- Bab 296 Jauh Lebih Santai
- Bab 297 Bertemu Teman Baik
- Bab 298 Ada Alasannya
- Bab 299 Reaksi Berlebihan
- Bab 300 Melaporkan Setengah Mati
- Bab 301 Berani dan Jago
- Bab 302 Mencapai Kesepakatan
- Bab 303 Suasana Hati Rumit
- Bab 304 Penuh Antisipasi
- Bab 305 Menghadapi Serangan
- Bab 306 Sementara Waktu Menghindar Dari Bahaya.
- Bab 307 Banyak Melakukan Kegagalan.
- Bab 308 Wanita Cantik Adalah Bencana.
- Bab 309 Kemampuannya Di Atas Satu Langkah.
- Bab 310 Sedikit Keterlaluan.
- Bab 311 Bangun Dari Mimpi Buruk
- Bab 312 Malam Terlalu Dingin
- Bab 313 Aturan Bertahan Hidup
- Bab 314 Perbedaan Kualitatif
- Bab 315 Desa Perbatasan
- Bab 316 Terlambat
- Bab 317 Penolong
- Bab 318 Perangkap
- Bab 319 Kecelakaan Membawa Berkat
- Bab 320 Secara Adil
- Bab 321 Senjata Ilegal
- Bab 322 Serangan Roket
- Bab 323 Serangan Balik Di Situasi Berbahaya
- Bab 324 Tidak Membiarkan Orang Yang Akan Menimbulkan Kerugian Untuk Orang Lain Tetap Hidup
- Bab 325 Desa Kecil Tanpa Orang
- Bab 326 Nyawa Di Ujung Tanduk
- Bab 327 Penyelamat Sudah Tiba
- Bab 328 Berangkat Pada Malam Ini Juga
- Bab 329 Melepaskan untuk Kemudian Menangkap
- Bab 330 Tipu Daya yang Cerdas
- Bab 331 Terbongkar
- Bab 332 Situasi Berubah
- Bab 333 Warga Negara yang Dihormati
- Bab 334 Memilih untuk Tidak Pulang
- Bab 335 Tidak Tahu Harus Berbuat Apa
- Bab 336 Sahabat Berkhianat
- Bab 337 Nasehat-Nasehat Berharga
- Bab 338 Perlu Buka Kartu
- Bab 339 Hotel Holiday Inn
- Bab 340 Hati Gusar
- Bab 341 Rencana Licik Yang Menakjubkan
- Bab 342 Kenyataan Yang Tidak Dapat Dimengerti
- Bab 343 Mendekati Kenyataan
- Bab 344 Menjalani Hidup Dengan Mabuk Dan Bermimpi
- Bab 345 Menyaksikan Keajaiban
- Bab 346 Keberuntungan yang Dahsyat
- Bab 347 Mengagetkan Semua Orang
- Bab 348 Memahami Prinsip
- Bab 349 Suami-Istri Bersitegang
- Bab 350 Memancing Diskusi
- Bab 351 Ambisius
- Bab 352 Membangun kepercayaan
- Bab 353 Senjata pembunuh
- Bab 354 Saling menipu
- Bab 355 Sedikit pusing
- Bab 356 Berharap bertemu
- Bab 357 Memberikan Peringatan
- Bab 358 Langsung Beraksi
- Bab 359 3 Orang 3 Hati
- Bab 360 Prioritas
- Bab 361 Langsung Beraksi
- Bab 362 Percakapan Suami-Istri