The Revival of the King - Bab 345 Menyaksikan Keajaiban

Orang barat di samping pun tertawa dan berkata pelan. “Seharusnya kamu bertanya kepadanya, apakah ia tidak mau berlagak keren?”

Mereka berdua tertawa riang.

Rolet sana terdapat angka nol hingga tiga puluh enam. Cara taruhannya ada banyak hal, bisa bertaruh angka ganjil atau genap, juga bisa bertaruh merah atau hitam dan juga bisa bertaruh angka besar atau kecil. Peluang kalah judi tertinggi adalah bertaruh angka.

Bertaruh angka ganjil atau genap, merah atau hitam dan angka besar atau kecil hanya memiliki peluang satu banding satu. Tapi bertaruh angka memiliki peluang satu banding tiga puluh lima.

Seperti taruhan Elena yang seharga sepuluh ribu dollar amerika ini, jika menang taruhan dengan cara lain, maka mereka akan memperoleh dua puluh ribu. Jika hanya bertaruh angka, maka mereka akan memperoleh tiga ratus lima puluh ribu dollar amerika.

Tentu saja peluang untuk memenangkan taruhan angka sangat sedikit, sama dengan tiga puluh tujuh banding satu. Sedangkan cara taruhan lainnya memiliki peluang untuk menang sebanyak lima puluh persen.

Terry Fan berjalan selangkah maju ke orang yang memberinya jalan tadi, memandang rolet tertawa bertanya kepada orang barat yang tadi menanyakan ia mau taruhan atau tidak. “Menurutmu, lebih baik taruhan yang besar atau taruhan yang kecil?”

Ternyata benar, akhirnya mode orang timur berlagak diaktifkan?

Kedua orang barat itu pun saling berpandang dan tertawa.

Orang barat itu berkata, “Taruhan besar kecil apa? Seluruh dunia tahu kalian orang timur sangat kaya dan berani, langsung taruhan angka saja. Itu ada peluang satu banding tiga puluh lima.”

Sebenarnya pejudi yang sering bermain sudah mengetahui bahwa langsung taruhan angka hanyalah sebuah lelucon. Orang yang cukup berpengalaman tidak akan pernah melakukan hal itu.

Meskipun ada banyak orang yang ikut berjudi memiliki pikiran untuk menjadi kaya dalam semalam, tapi pejudi tua yang sesungguhnya malah menjadikan kegiatan tersebut sebagai hiburan, seperti biasanya orang-orang bermain mahjong dan yang lain.

Orang barat itu merasa Terry Fan itu datang ke tempat perjudian untuk berlagak keren, jadi ia pun menemaninya untuk bermain, hanya demi ingin melihat Terry Fan itu bisa berlagak keren hingga seperti apa?

Melihat situasi ini, Wellington yang berada di belakang pun tertawa, sambil menggelengkan kepala.

Terry Fan bertanya lagi, “Angka apa yang aku taruhan?”

“Tentu saja tiga puluh enam. Semakin besar angkanya, semakin besar peluang untuk menang!”

Bukankah orang ini sedang omong kosong?

Semua orang yang mengeliling rolet di samping pun tertawa, lalu mengalihkan pandangan ke orang barat itu dan berpikir di dalam hati: Aku pernah lihat orang yang menjebak, tapi aku tidak pernah lihat orang yang menjebak orang lain sepertimu. Kamu sungguh ingin menjebaknya hingga mati!

Semua orang merasa Terry Fan mungkin akan tersadari bahwa orang itu sedang menjebaknya.

Tapi siapa sangka Terry Fan berkata kepada Elena, “Kalau begitu, taruhan angka tiga puluh enam!”

Elena tersenyum tipis dan berpikir di dalam hati: Kamu ini berpura-pura bodoh atau sungguh bodoh?

Tapi Elena juga mengerti bahwa mereka datang ke sini bukan untuk berjudi dan bermain, hanya demi menunggu Wellington saja.

Jadi ia mengeluarkan taruhan sebanyak seribu dollar amerika untuk angka tiga puluh enam.

Terry Fan memandangnya diam.

Elena pun langsung mengerti bahwa Terry Fan merasa taruhannya sangat sedikit, jadi ia pun menambah empat ribu dollar lagi.

Terry Fan masih memandangnya.

Orang-orang yang mengelilingi mereka pun tertawa, bukan karena hal lain, melainkan merasa Terry Fan mulai berlagak keren. Kejadian ini pada tempat perjudian barat dulu, sering ada bos penjual batu arang dari timur sana yang melakukannya.

Elena mengangkat bahunya dan bingung dan langsung menaruh semua taruhan di tangannya.

Bandar judi saat ini bertanya, “Apakah ada orang yang masih mau taruhan?”

Detik ini perhatian semua orang sudah tidak pada perjudian. Mereka semua ingin melihat bagaimana dengan tingkah Terry Fan setelah ia kalah?

Jadi beberapa orang berkata bersama tanpa janjian. “Segera buka saja, jangan menghabiskan waktu.”

Bandar judi hanya bisa memutar kelereng besi ke tepi rolet lain. Bersama dengan suara kelereng yang bergelinding, semua orang pun mendarat pandangan mereka pada rolet.

Detik dimana semua orang sedang menunggu kelereng masuk ke kotak yang terdapat angkanya, mereka pun mengangkat kepala memandang penampilan Terry Fan setelah kalah taruhan.

Elena diam-diam menggelengkan kepala dan berpikir di dalam hati: Tidak apa-apa jika mengalahkan uang, tapi apakah kamu tidak merasa bodoh dipermainkan begitu banyak orang?

Wellington yang berdiri di seberang kerumunan orang, saat ini pun menyalakan sebatang rokok, lalu memandang orang-orang yang tengah berkeliling.

Semua orang yang berkerumun di sana tengah menunggu ekspresi Terry Fan setelah ia kalah. Tetapi Wellington malah sedang menunggu ekspresi mereka yang terkejut.

Terdengar suara ‘dung’.

Selain Terry Fan dan Wellington, semua orang pun merasa terkejut!

Peluang satu per tiga puluh tujuh itu hampir sama dengan sebuah keajaiban.

Dan keajaiban itu bisa-bisanya muncul pada detik ini. Kelereng itu pun tepat mendarat pada kotak kecil yang bertulisan angka tiga puluh enam.

Sepuluh ribu dollar amerika, seketika berubah menjadi tiga ratus enam puluh ribu.

Bagi semua orang yang berada di tempat, tiga ratus enam puluh ribu dollar amerika bukanlah nominal yang besar. Tapi peluang ini sangatlah kecil, apalagi orang barat itu sengaja ingin mempermainkan Terry Fan dan siapa sangka taruhannya benar.

Ini sungguh menakjubkan!

Mata semua orang pun berubah menjadi tanda seru!

Kemudian berubah lagi menjadi ellipsis yang membawa tanda seru “…….”. Hampir tidak ada orang yang berani percaya semua kejadian yang ada di depan mata mereka.

Elena melirik Terry Fan sekilas dengan tidak percaya, lalu menoleh menyapu sekeliling dan menyadari Wellington telah berdiri di belakang seberang kerumunan, sambil tersenyum ke arahnya.

Seperti sedang mengatakan kepadanya bahwa ini sangatlah biasa!

Setelah bandar judi itu telah memberi sejumlah uang kepada Terry Fan, ia pun mulai memutar roletnya lagi, sambil menunggu yang lain ikut taruhan.

Terry Fan bertanya lagi kepada orang barat itu. “Kali ini mau taruhan pada angka berapa?”

Semua orang di sana sepertinya belum tersadar kembali. Setelah mendengar pertanyaan Terry Fan, mereka pun baru tersadar kembali dan langsung berbisik-bisik. Sebenarnya mereka semua sedang menyampaikan maksud yang sama, yaitu rasa menakjubkan.

Orang barat itu terdiam dan berpikir di dalam hati: Sialan, kalau aku tahu bisa seperti ini, mengapa aku sendiri tidak ikut taruhan?

“Tentu harus lanjut taruhan pada angka tiga puluh enam. Hari keluar sekali, maka pasti ada kali kedua angka itu keluar lagi.”

Dasar bohong! Apakah kamu sedang berbicara sembarangan?

Jika taruhan kali pertama memiliki peluang satu per tiga puluh tujuh, maka kali kedua selanjutnya bukan soal matematika lagi. Tidak berlebihan jika mengatakan peluang kali ini menjadi satu per tiga miliar tujuh ratus juta, karena hampir tidak ada kemungkinan yang seperti itu.

Saat semua orang mengalihkan pandangan kepada Terry Fan, menunggu ia marah besar dan menunggu ia bagaimana untuk menyalahkan orang barat itu. Tapi siapa sangka Terry Fan malah berkata kepada Elena. “Taruhan angka tiga puluh enam lagi.”

“Oh……”

“My God……..”

“Aku tidak salah dengar, bukan?”

Kerumunan orang di sana pun mulai ricuh. Mendengar ini, orang yang berada di samping meja judi pun bangun dari tempat dan datang melihat, tanpa mengetahui apa yang telah terjadi.

“Ada apa?”

“Masalah apa yang terjadi?”

Orang yang tanya tidak sedikit, tapi tidak ada satupun orang yang membalas.

Karena semua orang yang berada di depan rolet mendaratkan pandangan pada Elena. Hampir semua orang menebak bahwa ia tidak akan mendengar perintah Terry Fan.

Tidak hanya tidak ingin dengar, Elena bahkan ingin sekali mematahkan kepala orang barat itu, tapi ia pun menemukan Terry Fan yang terus memandangnya.

Elena langsung melirik kearah Wellington sekilas. Wellington tertawa ke arahnya, bermaksud agar ia tetap tenang dan mendengar perintah Terry Fan.

Sial. Mau menang atau kalah itu tidak penting, tapi kalau sekarang masih mendengar kata orang barat itu, bukankah dirinya juga dianggap sebagai orang bodoh?”

Ketika Elena lagi-lagi menoleh ke arah Terry Fan, Terry Fan masih saja memandangnya tanpa ekspresi.

Terdengar suara jatuh, Elena pun langsung meletakkan semua taruhan pada angka tiga puluh enam.

Detik ini, semua orang pun menahan nafas.

Bandar judi bertanya, “Apakah ada orang yang mau taruhan lagi?”

“Kamu cerewet sekali!”

“Segera buka saja!”

“Benar!”

Semua orang di tempat pun tidak ada pikiran untuk taruhan dan sekarang menunggu hasil taruhan kali ini. Meskipun semua orang sudah tahu bahwa Terry Fan sudah pasti kalah, tapi bagaimana kalau seperti kejadian sebelumnya, muncul keajaiban lagi?

Meskipun semua orang memiliki harapan yang seperti ini, tapi semua orang tahu jelas bahwa hal itu tidak mungkin terjadi.

Jika lagi-lagi muncul, maka mereka tidak bisa menyatakannya dengan keajaiban, ini sama saja dengan….

Dat dat dat…..

Saat bandar judi menaruh kelereng ke dalam rolet, selain Terry Fan dan Wellington, hati mereka semua bagai tergantung.

Kelereng besi itu seperti tidak bergelinding di tepi rolet, melainkan bergelinding di dalam hati mereka.

Ada orang yang gugup hingga telapak tangannya berkeringat, ada orang yang bibirnya kering dan tenggorokannya serak.

Ada orang yang gugup juga hingga tidak dapat menahan untuk buang air kecil….

Novel Terkait

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu