The Revival of the King - Bab 142 Keinginan Nenek

Selain merasa ini adalah tanggung jawab yang besar, ditambah takut merasa bersalah pada Terry Fan jika membuatnya mengalami kerugian besar karena ia tak bisa memimpin hotelnya dengan baik, Willy Wang harus mengakui, ini adalah kesempatan terbesar dalam hidupnya.

Meskipun ia hanyalah orang biasa yang tak memiliki banyak keinginan dalam hidupnya, ia hanya ingin menjalankan restoran kecilnya bersama istrinya, asal cukup untuk makan dan kehidupan sehari-hari sudah cukup baginya.

Tapi tiba-tiba muncul kesempatan untuk mengubah hidupnya, Willy Wang tentu juga tak ingin melewatkannya.

Setelah ragu sejenak, ia akhirnya menggenggam tangan Monica Li dengan erat dan berkata, “Istriku, kita takkan bisa meraih apapun jika tak berani mengambil resiko, kita lakukan saja! Jika mengalami kerugian, kita bisa menyerahkan rumah kita pada Terry Fan!”

Monica Li terkikik dan berkata, “Mana mungkin ia akan menyita rumah kita? Kalau kau memutuskan menerimanya, aku akan mendukungmu. Jika ada yang tak kita mengerti, kita bisa bertanya, meskipun kita tak lebih pandai dari orang lain, tapi kita juga tidak lebih bodoh!”

“Baik, kalau begitu kita telah memutuskan, kita akan berusaha sebaik mungkin!”

Setelah meninggalkan resto kecil itu, Terry Fan menghembuskan nafas lega, bisa dibilang ia telah melunasi hutangnya!

Bagi Terry Fan, tak masalah jika orang lain berhutang budi padanya, tapi ia tak ingin berhutang budi pada orang lain. Ia selalu merasa berhutang budi pada Willy Wang dan Monica Li dan bagaimanapun juga selalu merasa belum bisa membalas budi pada mereka.

Awalnya Terry Fan ingin merenovasi rumah mereka, lalu membelikan mobil untuk Willy Wang dan mobil sport untuk Monica Li.

Tapi seperti ini juga bagus, lebih baik mengajarkan seseorang cara memancing daripada hanya memberinya ikan. Lebih baik ia membangun hotel dan menyuruh mereka memimpinnya, dengan begitu selain membalas budi pada mereka, ia bisa mengajarkan mereka cara mendapatkan uang dengan usaha mereka sendiri.

Dengan begitu barulah kekayaan mereka tak akan ada habisnya.

Alasan utama Terry Fan pulang ke negaranya kali ini adalah untuk melihat, sebesar apakah gejolak yang ditimbulkannya jika ia meninggalkan Negara S?

Ia juga menggunakan kesempatan ini untuk membalas budi para orang-orang, tak disangka ia jadi bersahabat dengan pasangan suami istri Willy Wang dan Monica Li ini.

Dipikir-pikir, selain nenek dan ayahnya, sepertinya hanya mereka berdua yang tulus berteman dengannya, tanpa mengharapkan imbalan apapun.

Maka Terry Fan juga merasa sangat gembira bisa membantu mereka sebagai bentuk balas budinya.

Saat ia berdiri di pinggir jalan dan sedang memikirkan apa yang akan ia lakukan selanjutnya, Valentine Li tiba-tiba menelepon, menanyakan apakah siang ini ia akan pulang untuk makan siang.

Selama bertahun-tahun ini, selain ibu dan neneknya, tak pernah ada orang lain yang teringat padanya saat sedang makan dan berinisiatif meneleponnya untuk menanyakan apakah ia akan pulang makan siang.

Meskipun nada bicara Valentine Li sangat datar dan dingin, sama sekali tak membuat hati Terry Fan terasa hangat, setidaknya pertanyaannya membuat Terry Fan teringat bahwa ia masih memiliki keluarga, masih memiliki seorang istri.

Meskipun pernikahan ini tampak menggelikan, tak bisa dipercaya, dan terasa hambar, tapi bagi Terry Fan, rasanya tetap berbeda dibandingkan tidak memiliki keluarga.

Hendrik Fang dan Jensen Li masih di rumah sakit, mengingat mereka harus mengantarkan makanan ke rumah sakit, Terry Fan berkata pada Valentine Li untuk tak perlu mempedulikan dirinya, cukup menjaga nenek dan ayahnya dengan baik.

Tiba-tiba ia teringat satu hal penting lainnya, ia segera menelepon John Duan dan menyuruhnya mengutus 3 mobil Mutiara Sejahtera Corp untuk pergi ke daerah kumuh di pinggiran kota, ke panti jompo itu, untuk membawa semua lansia yang dirawat di sana dan sepasang suami istri petani itu ke Villa Ocean Gunung Min.

Para lansia itu belum pernah melihat villa semegah itu di Kota Jiang. Setibanya di sana, mereka semua tercengang melihatnya.

Gedung 3 lantai yang dilengkapi lift kaca transparan untuk melihat pemandangan, jika mereka tak melihatnya sendiri, siapapun yang memberitahu mereka tentang hal ini pasti akan dianggap mengada-ngada.

Saat para lansia itu pulang, Terry Fan membagikan angpao berisi 1000 RMB pada setiap lansia itu, lalu memberikan 200.000 RMB pada suami istri petani itu, menyuruh mereka merenovasi panti jompo itu dan mendata jumlah penghuni panti jompo, Terry Fan berencana membelikan kursi roda untuk setiap orang.

Suami istri petani dan para lansia itu tak hanya sangat berterimakasih pada Terry Fan, mereka semua juga menyalami nenek dan memuji keberuntungannya karena memiliki cucu yang sangat berbakti. Penderitaannya di panti jompo selama ini tidaklah sia-sia.

Mereka membungkuk hormat pada nenek dan Terry Fan, rasa terimakasih mereka tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Sebelum para lansia itu pergi, Penny Zhou, Valentine Li, dan dan Jessy Shangguan telah tiba di rumah. Melihat kejadian ini, mereka tak dapat menahan air mata terharu.

Setelah para lansia itu pergi, sambil mengerutkan kening nenek berkata pada Terry Fan, “Kau ini, sudah cukup memberikan angpao pada mereka, kenapa masih memberikan begitu banyak uang pada pemilik panti jompo itu, masih hendak membelikan mereka kursi roda juga, apakah kau kira uang datang begitu saja?”

Terry Fan tersenyum dan berkata, “Nenek, tidakkah dalam hati kau merasa gembira?”

“Aku merasa gembira, tapi kau menghamburkan terlalu banyak uang!”

“Nek,” kata Penny Zhou sambil mengusap air matanya dengan saputangan, “Terry sedang menunjukkan baktinya padamu! Lihatlah betapa terharunya para lansia itu, mereka sangat berterimakasih padamu!”

“Benar, nek,” kata Jessy Shangguan sambil menggenggam tangan nenek, “Uang ini hanyalah uang kecil bagi Terry Fan, tapi sangat berarti bagi para lansia itu, mereka pasti akan mengingatnya seumur hidup, mereka akan terus membicarakan kebaikanmu dan mendoakanmu panjang umur!”

Valentine Li juga merasa perbuatan Terry Fan kali ini sangat terpuji. Meskipun ia membuang lebih dari 200.000 RMB, tapi para lansia itu akan mengingatnya seumur hidup, bahkan akan menceritakannya pada anak cucu mereka, bukankah ini kebajikan yang sangat besar?

Tentu saja dalam hati nenek juga merasa sangat gembira, tapi ia merasa uang yang dihamburkan Terry Fan terlalu banyak, apalagi Penny Zhou dan Valentine Li juga berada di sana, ia takut mereka akan merasa keberatan Terry Fan menghamburkan begitu banyak uang untuk dirinya.

Penny Zhou telah mengungkapkan persetujuannya, dan meski Valentine Li tak mengatakan apapun, dari ekspresinya bisa dilihat ia juga mendukung perbuatan ini.

Akhirnya nenek tersenyum, “Terry, sejak pulang kau telah melakukan 2 hal yang membuatku sangat bahagia, yang pertama kau membawa cucu menantu yang begitu cantik untuk nenek, yaitu Valentine, dan kau membuat teman-teman lansiaku bahagia.”

“Tahukah kau, dulu di hadapan mereka, aku selalu menceritakan betapa berbakti dan betapa hebatnya kau. Dan setelah kau pulang, aku akan bisa hidup bahagia. Meskipun mereka manggut-manggut mendengar ceritaku, aku tahu dalam hati mereka meragukannya. Mereka mengira aku sedang membual, berusaha menipu mereka dan diriku sendiri. Tapi hari ini semuanya telah terbukti, aku... aku merasa sangat gembira!”

Kata nenek sambil menitikkan air mata bahagia.

Penny Zhou segera mengusap air mata nenek dengan saputangannya, “Nenek, maafkan sikapku saat itu...”

“Tidak, aku tak menyalahkanmu, Penny, hari ini aku sangat gembira, sangat gembira!”

Novel Terkait

Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu