The Revival of the King - Bab 30 Penyesalan Terhadap Tindakan Di Masa Lalu
Hendrik Fan hanya ingin menyampaikan kepada putranya bahwa ia tidak ingin menyuruh Penny Zhou datang ke rumah sakit untuk menjaganya, ia tiba-tiba jatuh stroke karena melihat Penny Zhou berselingkuh dengan mata kepalanya sendiri.
Hendrik Fan sebelumnya pergi melakukan perjalanan bisnis untuk beberapa waktu, ia awalnya berencana untuk kembali minggu depan, namun karena kesibukannya sudah terselesaikan lebih awal, dua hari yang lalu, tepatnya pada malam harinya, ia pun langsung pulang tanpa memberitahunya terlebih dahulu, namun ia kemudian menyadari bawha GMnya sendiri, Daniel Huang, sedang bergulung di dalam sprei tempat tidurnya bersama istrinya, Penny Zhou.
Daniel Huang sudah mengikutinya selama dua belas tahun, ia sebelumnya bergabung dengan Fan’s Corp. sebagai seorang manajer profesional, posisi yang ia lamar adalah Vice GM, Hendrik Fan adalah Dirut yang sekaligus merangkap sebagai GM, Penny Zhou adalah Direktur Keuangan.
Berdasarkan pengalamannya selama beberapa tahun, Hendrik Fan merasa bahwa Daniel Huang memiliki karakter yang cukup baik, bahkan juga memiliki kemampuan yang baik, jadi ia pun memberikan posisi GM kepadanya, pada tahun lalu, ia bahkan menjadikan putra Daniel Huang, Edison Huang menjadi Direktur Kantor Administrasi.
Menurut Hendrik Fan, Daniel Huang adalah orang yang mampu berterima kaish, namun ia tidak menyangka bahwa Daniel Huang ternyata beranjak ke atas tempat tidurnya sendiri ketika ia sedang berpergian.
Pada saat berdiri di depan pintu kamar tidur utama, ia bahkan mendengar suara tempat tidur yang terus membentur permukaan dinding, bahkan suara Penny Zhou yang terdengar berbicara dengan nada malu kepada Daniel Huang,”Kamu jauh lebih hebat daripada pria tua itu!”
Emosi Hendrik Fan langsung memuncak, ia pun langsung mendengar pintu kamarnya hingga terbuka
Daniel Huang pun langsung tercengang.
Pada saat Hendrik Fan bergegas menuju ke atas tempat tidur, Penny Zhou tiba-tiba mendorong Daniel Huang, hingga akhirnya tidak sengaja menendang uluk hati Hendrik Fan.
Karena tidak berhati-hati, kaki Hendrik Fan terpeleset hingga langsung terjatuh ke belakang, bagian belakang kepalanya terbentur hingga membuatnya jatuh stroke di tempat.
Penny Zhou juga menggila, saat ia melihat Hendrik Fan terjatuh dan tidak bisa bangkit, ia tiba-tiba mengangkat bantalnya dan bersiap-siap untuk menekan Hendrik Fan hingga mati.
Daniel Huang yang melihat kejadiannya itu langsung merebut bantalnya, lalu mengomelinya,”Apakah kamu gila? Pembunuhan itu harus dibayar dengan nyawa, pria tua itu kini sudah menjadi seperti ini, ia sepertinya sudah mengalami pendarahan otak, ia bahkan belum tentu bisa bertahan hidup jika diantar ke rumah sakit, apakah kamu merasa mengorbankan nyawamu itu pantas?”
Penny Zhou kini pun terlihat seperti terbangun dari mimpinya, namun ia langsung menendang keras Hendrik Fan beberapa kali, lalu memarahinya,”Pria tua ini masih saja tidak mati, aku sudah menemaninya bermain selama belasan tahun, aku benar-benar ingin sekali melemparnya turun dari atas!”
Tubuh Hendrik Fan terasa menegang, walaupun ia tidak bisa berbicara, namun otaknya itu masih menyadari keadaan disekitarnya.
Pada saat hendak menikahi Penny Zhou, ia tidak hanya bercerai dengan istrinya, tetapi juga mengikuti perintah Penny Zhou untuk mengusir putranya, Terry Fan, keluar, dapat dikatakan bahwa seluruh perhatiannya tertuju kepada Penny Zhou.
Hal yang tidak disangka adalah, Penny Zhou tidak hanya tidak pernah mencintainya, tetapi juga menyebut hubungan suami istri mereka sebagai sebuah “permainan”.
Apa yang disebut dengan sia-sia mempermainkannya selama belasan tahun? Hendrik Fan benar-benar mencintai Penny Zhou dengan sepenuh hatinya.
Pada saat ini, pikiran Hendrik Fan dipenuhi oleh bayang-bayang istrinya, Elsa Wu, ia menghela nafasnya dan berpikir dalam hati: Diriku sudah “melihat” banyak sekali wanita di sepanjang hidupku ini, dimana ia juga hanya terus bersenang-senang hingga tidak pulang ke rumah setiap harinya, sekalipun istrinya tidak bisa menahan rasa sepinya, kenapa rupanya jika ia memilih langkah yang salah sekali saja? Mengapa harus bersikeras bercerai dengannya, hingga akhrinya membuat dirinya merasa tertekan dan gantung diri?
Sebenarnya, pada saat Elsa Wu menggantung diri, ia sudah tahu jelas bahwa pasti ada yang tersembunyi di balik ini semua, namun ia sudah pergi, semuanya sudah tidak bisa kembali seperti sebelumnya lagi.
Akhirnya Penny Zhou mengusri Terry Fan yang masih menempuh pendidikan tingkat SMP itu, Hendrik Fan juga diam-diam menyetujuinya saja, karena ia masih berharap untuk mempunyai anak bersama dengan Penny Zhou.
Tidak disangka, setelah bertahun-tahun berlalu, Penny Zhou tidak pernah memberikan satupun kesempatan kepadanya.
Hendrik Fan masih belum mengerti jelas bahwa orang yang menggoda Elsa Wu pada saat itu adalah Daniel Huang,t erlebih lagi, Daniel Huang dan Penny Zhou sebelumnya memiliki hubungan suami istri, ia awalnya menargetkan aset Fan’s Corp., kedua suami istri itu pun kemudian menargetkan Hendrik Fan dan Elsa Wu, kalau tidak, mereka sepertinya akan langsung tewas di tempat!
Penny Zhou mengeluarkan ponselnya dan bersiap-siap menelepon 120, namun Daniel Huang tiba-tiba menghentikannya.
“Jangan antar dia secepat itu, biarkan si tua ini berbaring sebentar lagi, saat ia sudah mulai sesak nafas, sekalipun ia tewas di atas ambulans, semua itu sudah tidak ada sangkutannya lagi dengan kita.”
Penny Zhou tiba-tiba sadar,”Tidak, banyak sekali uang perusahaan yang masih berada di dalam rekeningnya, aku tidak mengetahui semua kata sandinya, jika kita membiarkannya mati begitu saja, bukankah ini artinya aku sudah menyia-nyiakan usahaku untuk melayaninya selama belasan tahun?”
Daniel Huang kemudian berkata,”Tidak apa-apa, selama dia sudah mati, tidak peduli uang di rekening manapun, sebagai istrinya, kamu hanya perlu mengeluarkan buktinya saja, bank mana yang akan berani tidak memberikan uangnya kepadamu?”
“Kamu mungkin lupa, dia masih mempunyai seorang putra, terlebih lagi, mereka berada dalam satu kartu keluarga yang sama.”
Daniel Huang kini baru kebingungan, ia tahu jelas jika Hendrik Fan meninggal, sekalipun Penny Zhou adalah pewaris pertamanya, namun Terry Fan juga mempunyai bagian dalam aset Fan’s Corp., sekalipun tidak terbagi rata, namun masih akan mencapai 40%, atas dasar apa ia akan memberikannya kepada anak itu begitu saja?
Daniel Huang pun mengomel kesal,”Kamu bahkan sudah mengusirnya pergi, mengapa kamu tidak mengusirnya dari kartu keluarga juga?”
“Apakah kamu mengira aku tidak menginginkannya, si tua ini bersikeras tidak menyetujuinya, ia sangat menyayangi putranya itu, kita hanya bisa berharap anak itu mati di tengah medan peperangan hingga tidak meyisakan debu!”
Setelah selesai berbicara, Penny Zhou pun menelepon 120 dan langsung mengantar Hendrik Fan ke rumah sakit.
Mereka mengantar Hendrik Fan menuju ke Unit Perawatan Intensif, bukan untuk menyediakan pengobatan yang paling baik, namun berharap tidak ada orang lainnya di dalam ruangan tersebut.
Penny Zhou sudah membawa dua gangster datang pagi ini, ia bersikeras memaksa Hendrik Fan untuk mengatakan kata sandi rekeningnya, tetapi Hendrik Fan bersikeras tidak mau mengatakannya, sehingga ia pun sengaja memicu keributan.
Saat mendengar Terry Fan kini berkata hendak menyuruh Penny Zhou datang menjaganya, Hendrik Fan tentu saja merasa sangat takut.
Ia tahu jelas, jika bukan karena kata sandi tersebut, ia sepertinya tidak akan bisa melewati kemarin malam dalam keadaan hidup lagi.
Namun permasalahannya adalah, tidak peduli bagaimanapun ia berteriak, Terry Fan tetap saja tidak bisa memahami proses dan situasinya, ia hanya menatapnya sejenak dengan ekspresi yang datar, hingga akhirnya berpaling pergi tanpa menuturkan sepatah katapun.
“Pembalasan, pembalasan!”
Hendrik Fan terus berteriak dalam ahti, namun suara yang ia keluarkan tetap saja nada “hu hu hu”, ia melihat putranya melangkah pergi begitu saja, namun ia juga tidak mempunyai cara lainnya.
Setelah Penny Zhou diinvestigasi oleh pihak kepolisian, ia langsung menelepon Daniel Huang,”Daniel, ada masalah besar, putra dari si pria tua itu sudah kembali!”
‘Oh,” Daniel Huang kemudian bertanya,”Si pria tua itu tidak bisa berbicara, bukan?”
“Untung saja tidak bisa, jika tidak, kita pasti akan mati.”
“Kita pasti mati?” Daniel Huang tersenyum hina,”Tidak mungkin, dia adalah putra yang tidak berguna, jangan katakan si pria tua itu tidak bisa berbicara, sekalipun ia bisa berbicara, berdasarkan kecerdasanku, bukankah aku yang akan menghabiskan anak itu?”
“Jangan banyak bermimpi! Tidak tahu apa yang terjadi, tetapi anak itu kini dipenuhi dengan aura mematikan, dia kini benar-benar sudah berubah. Ia hanya bertindak dengan sikap santai, namun dua orang yang kubawa itu langsung merangkak di atas lantai, ia bahkan juga menampar wajahku hingga membengkak.”
“Ah, mengapa kamu tidak melapor polisi?’
“Bagaimana aku bisa melapor polisi, sebelum aku sempat melapor, dia sudah terlebih dahulu melapor!”
“Ck, dia yang memukul orang, namun dia yang juga melapor polisi?”
“Dokter dan perawat menjadi saksinya, mereka berkata bahwa kau menghentikan dokter menyuntik pria tua itu, ia menuduhku atas kejahatan pembunuhan berencana, aku baru saja selesai diinvestigasi. Kini semuanya sudah berakhir, jika si pria tua itu benar-benar mati, pihak kepolisian pasti akan datang menangkapku.”
Daniel Huang langsung merasa terkejut hingga tidak mampu berkata-kata ketika mendengar ucapannya.
Novel Terkait
Love at First Sight
Laura VanessaPredestined
CarlyThe Gravity between Us
Vella PinkyYama's Wife
ClarkThick Wallet
TessaIstri ke-7
Sweety GirlThe Revival of the King×
- Bab 1 Teman Sekelas Yang Cantik
- Bab 2 Kesepakatan yang Menghina
- Bab 3 Bahan Tertawaan Seluruh Orang
- Bab 4 Dihina Lagi
- Bab 5 Keduanya Bertemu
- Bab 6 Pembalasan
- Bab 7 Sahabat Sejati
- Bab 8 Menangis Tersedu-Sedu
- Bab 9 Unit Rawat Intensif
- Bab 10 Kebetulan Bertemu
- Bab 11 Harus Melapor Polisi
- Bab 12 Keras Kepala
- Bab 13 Mutiara Sejahtera Corp.
- Bab 14 Pertemuan Di Rumah Sakit
- Bab 15 Ambang Batas Kesabaran
- Bab 16 Penyesalan Yang Muncul Karena Sikap Keterlaluan
- Bab 17 Lawan Yang Selalu Saja Bertemu
- Bab 18 Perasaan Yang Berkonflik
- Bab 19 Peristiwa Yang Benar Adanya
- Bab 20 Emosi Yang Memuncak
- Bab 21 Kebetulan Hendak Mencarimu
- Bab 22 Berpikiran Sempit
- Bab 23 Pembalasan Instan
- Bab 24 Sujud Yang Mengejutkan
- Bab 25 Setiap Pelaku Mempunyai Alasan Tersendiri
- Bab 26 Perasaan Tidak Tenang
- Bab 27 Tertegun
- Bab 28 Melewati Semuanya
- Bab 29 Ikatan Yang Menjauh
- Bab 30 Penyesalan Terhadap Tindakan Di Masa Lalu
- Bab 31 Hati Yang Berkecamuk
- Bab 32 Terkejut Setengah Mati
- Bab 33 Ingin Menangis Tapi Tidak Ada Air Mata
- Bab 34 Hatinya Merasa Sangat Tidak Nyaman
- Bab 35 Kesalahpahaman Semakin Besar
- Bab 36 Perasaan Krisis
- Bab 37 Mengejutkan
- Bab 38 Pandai Bersilat Lidah
- Bab 39 Sangat Menyesal
- Bab 40 Berbeda Jauh
- Bab 41 Menangis Tanpa Air Mata
- Bab 42 Memberikan Barang Pemberian Orang Lain
- Bab 43 Bertemu Teman Sekelas Lama Lagi
- Bab 44 Bingung
- Bab 45 Datang Mencari Masalah
- Bab 46 Tidak Berani Tampil
- Bab 47 Malu Sendiri
- Bab 48 Sesuatu Terjadi Tentu Ada Sebabnya
- Bab 49 Gugup Sekali
- Bab 50 Tidak Bisa Mengerti
- Bab 51 Menyesal
- Bab 52 Semuanya Sandiwara
- Bab 53 Berkata Sembarangan
- Bab 54 Marah Hingga Muntah Darah
- Bab 55 Perubahan yang Besar
- Bab 56 Tidak Dapat Ditoleransi
- Bab 57 Mutiara Sejahtera
- Bab 58 Menyelidiki
- Bab 59 Rencana Pembalasan
- Bab 60 Terkejut
- Bab 61 Sudah Bukan Yang Dulu Lagi
- Bab 62 Tak Bisa Ditahan
- Bab 63 Nasehat Yang Bagus
- Bab 64 Datang Dengan Persiapan
- Bab 65 Menggertak
- Bab 66 Masalah Muncul Karena Sebab
- Bab 67 Marah Sekali
- Bab 68 Sial Dan Tidak Beruntung
- Bab 69 Menolak Melihat Kebenaran
- Bab 70 Asal Usul Yang Jelas
- Bab 71 Bersikeras Dengan Pendapat Sendiri
- Bab 72 Memeriksa Keadaannya
- Bab 73 Rasa Iri Yang Menggila
- Bab 74 Berinisiatif Menyapa
- Bab 75 Tidak Bisa Mempercayainya
- Bab 76 Perkataan Yang Masuk Akal
- Bab 77 Menebus Kesalahan
- Bab 81 Ruang VIP KTV
- Bab 78 Benar-Benar Tidak Menduganya
- Bab 79 Menebus Hutang Lama
- Bab Menyadari Bahaya Di Saat-saat Akhir
- Bab 82 Serangan yang Luar Biasa
- Bab 83 Pertempuran yang Mengerikan
- Bab 84 Sedikit Menyesal
- Bab 85 Meminta Maaf Dan Memberi Hadiah
- Bab 86 Memberi Wajah
- Bab 87 Keributan Di Ruang Rawat
- Bab 88 Operasi Berhasil
- Bab 89 Membereskan Willy Wang
- Bab 90 Kata-Kata Dan Kasih Sayang yang Dalam
- Bab 91 Menyelesaikan Kesalahpahaman
- Bab 92 Hati Diganti Hati
- Bab 93 Sebuah Drama
- Bab 94 Memang Kaya Itu Sangat Bagus
- Bab 95 Teman Sekolah Datang Menjenguk
- Bab 96 Kebetulan Bertemu Dengan Kenalan
- Bab 97 Ketakutan
- Bab 98 Ingin Memenangkannya
- Bab 99 Ayah Dan Anak Yang Kejam
- Bab 100 Ada Hal Yang Ingin Dibicarakan
- Bab 101 Saling Beradu.
- Bab 102 Rasa Sakit Tidak Tertahankan.
- Bab 103 Mencurahkan Apa Yang Ada Di Otaknya.
- Bab 104 Berseteru.
- Bab 105 Dipermalukan Di Depan Semua Orang.
- Bab 106 Perlelangan Yang Hampir Gagal.
- Bab 107 Pemuda Kaya Raya.
- Bab 108 Mengacaukan Rencana
- Bab 109 Sebuah Keadaan Mendadak Yang Menimbulkan Sebuah Kesalahan
- Bab 110 Perasaan Hati Yang Tidak Baik
- Bab 111 Masalah Internal dan Agresi Asing
- Bab 112 Keadaan Yang Kacau
- Bab 113 Dimana-mana Terancam Oleh Bahaya
- Bab 114 Siap Untuk Bertindak
- Bab 115 Merasa Ketakutan dan Tidak Tenang
- Bab 116 Pertemuan Yang Sempit
- Bab 117 Penuh Drama
- Bab 118 Berusaha Meningkatkan Rasa Kehadiran
- Bab 119 Saling Memberi Simpati
- Bab 120 Mengendalikan Semuanya
- Bab 121 Ibu Yang Aneh
- Bab 122 Vila Gunung Min
- Bab 123 Semua Yang Di Lihat Dan Di Dengar Terasa Sangat Segar
- Bab 124 Bertarung Dengan Sangat Sengit
- Bab 215 Tidak Ingin Kalah
- Bab 126 Mencurigakan
- Bab 127 Mengakui Putri Angkat
- Bab 128 Memiliki Pemikiran Masing-Masing
- Bab 129 Tidak Bisa Menyelesaikan Perkataan
- Bab 130 Katakan Baik-Baik
- Bab 131 Semua Ada Ceritanya
- Bab 132 Mengeluh
- Bab 133 Mencapai Pemahaman Rahasia
- Bab 134 Rekaman Telepon
- Bab 135 Mengupas Habis
- Bab 136 Perlahan-lahan Menjadi Cerah
- Bab 137 Mengobati Sesuai Gejala
- Bab 138 Dekorasinya Terlalu Bagus
- Bab 139 Kasih Yang Tak Ternilai
- Bab 140 Terkejut Senang
- Bab 141 Ini Hal Besar
- Bab 142 Keinginan Nenek
- Bab 143 Tiga Wanita
- Bab 144 Semua Adalah perangkap
- Bab 145 Mengerahkan Seluruh Kemampuan
- Bab 146 Pertengkaran Ibu dan Anak
- Bab 147 Ragu
- Bab 148 Mengusahakan Yang Terbaik Walaupun Telah Salah Langkah
- Bab 149 Baru Pertama Kalinya
- Bab 150 Misi
- Bab 151 Sinyal Kematian
- Bab 152 Terus Menguji
- Bab 153 Semua Hanya Akting
- Bab 154 Penyesalan
- Bab 155 Kencan di Siang Hari
- Bab 156 Teman Makan Teman
- Bab 157 Kehidupan yang Memaksa
- Bab 158 Sahabat Menyusahkan
- Bab 159 Tergoda Hatinya
- Bab 160 Tidak Mau Tanda Tangan
- Bab 161 Masalah Kehidupan
- Bab 162 Merasa Sangat Puas
- Bab 163 Wanita Bernasib Buruk
- Bab 164 Dipermainkan Orang
- Bab 165 Orang Kaya Yang Sederhana
- Bab 166 Menembus Rekor
- Bab 167 Kagum Dan Cemburu
- Bab 168 Grup Yang Bergosip
- Bab 169 Bicara Dari Pengalaman
- Bab 170 Nasehat Ibu Tiri
- Bab 171 Pulang
- Bab 172 Menjadi Seperti Air
- Bab 173 Membuat Kesempatan
- Bab 174 Pergerakan Rahasia
- Bab 175 Datang Sendiri
- Bab 176 Pemula
- Bab 177 Memalukan
- Bab 178 Agen Spesial
- Bab 179 Timbul Pemikiran
- Bab 180 Mempercayakan Seumur Hidup
- Bab 181 Menghadapi Pilihan
- Bab 182 Perlu Diselesaikan
- Bab 183 Menaruh Investasi Untuk Mendapatkan Keuntungan
- Bab 184 Mengikuti Petunjuk Yang Ada
- Bab 185 Agen Spesial
- Bab 186 Mencegah Terlebih Dahulu
- Bab 187 Membongkar Identitas
- Bab 188 Ternyata Dia
- Bab 189 Tak Bisa Kembali
- Bab 190 Harus Dilanjutkan
- Bab 191 Wanita Yang Selalu Berubah
- Bab 192 Pembalasan Dendam Yang Manis
- Bab 193 Tidak Ada Yang Perlu Diragukan
- Bab 194 Sengaja Mempersulit Keadaan
- Bab 195 Bisnis Bernilai Satu Miliyar Yuan
- Bab 196 Tidak Ingin Menjadi Tumpuan
- Bab 197 Menerima Kebaikan
- Bab 198 Mendapatkan Keuntungan Dari Dua Belah Pihak
- Bab 199 Merasa Tidak Senang Di Dalam Hati
- Bab 200 Datang Satu Demi Satu
- Bab 201 Menjadi Bingung Sendiri
- Bab 202 Menyembunyikan
- Bab 203 Melampiaskan
- Bab 204 Berkelahi
- Bab 205 Mengatur Segalanya
- Bab 206 Beraturan
- Bab 207 Meyakinkan Secara Rasional
- Bab 208 Mencapai Kesepakatan Secara Diam-Diam
- Bab 209 Hasil Awal
- Bab 210 Risau
- Bab 211 Memiliki Rencana Lain
- Bab 212 Penderitaan Hati
- Bab 213 Setahap Demi Setahap Dilakukan Dengan Hati-Hati
- Bab 214 Menghentikan Akhir Yang Buruk
- Bab 215 Tersentuh Dengan Apa Yang Dilihat
- Bab 216 Tak Tahu Malu
- Bab 217 Memotivasi Orang Untuk Membuat Masalah
- Bab 218 Selangkah Demi Selangkah
- Bab 219 Tidak Akan Menikah Lagi
- Bab 220 Adegan Bahagia Dan Harmonis
- Bab 221 Hubungan Darah Lebih Erat Dari Apapun
- Bab 222 Tidak Tahan Lagi
- Bab 223 Lolos
- Bab 224 Kecerdasan Dan Keberanian
- Bab 225 Adegan Mendebarkan
- Bab 226 Menghadiri Pertemuan Beresiko
- Bab 227 Beraksi Di Tempat
- Bab 228 Ada Yang Membantu
- Bab 229 Tidak Terbayangkan
- Bab 230 Melampiaskan Amarah
- Bab 231 Penyelamat Datang
- Bab 232 Menunggu Waktu
- Bab 233 Perlahan-lahan Melunasi
- Bab 234 Kejadian Akan Terjadi Saat Situasinya Lengkap
- Bab 235 Cepat Kabur
- Bab 236 Ada Penyebab di Balik Masalah
- Bab 237 Sudah Memiliki Rencana Yang Matang
- Bab 238 Ada Dimana-mana
- Bab 239 Secara Berurutan
- Bab 240 Siapa Yang Mendalangi
- Bab 241 Sudah Seharusnya Berterus Terang
- Bab 242 Sungguh Tidak Mengetahuinya
- Bab 243 Menanti Pergantian
- Bab 244 Peralihan Perang
- Bab 245 Ada Alasan Lain
- Bab 246 Diperalat Orang Lain
- Bab 247 Ajaran Secara Diam-diam
- Bab 248 Penyebaran Cepat
- Bab 249 Berbahaya
- Bab 250 Siapa Yang Mengutus Ini
- Bab 251 Ternyata Itu Dia
- Bab 252 Mendapat Masalah
- Bab 253 Janji
- Bab 254 Menghadapi Kesulitan Lagi
- Bab 255 Menyeberang Jalan
- Bab 256 Duluan Menangkap Orang Terpenting
- Bab 257 Bergegas Menyelesaikan Pertempuran
- Bab 258 Tampaknya Mengerikan, Tapi Tidak Berbahaya
- Bab 259 Dipercayakan Untuk Menjaga Keluarganya
- Bab 260 Aksi Gagal
- Bab 261 Bertindak Sesuai Dengan Situasi
- Bab 262 Kebocoran Informasi
- Bab 263 Menghalangi Jalan
- Bab 264 Dia Masih Memiliki Alasan
- Bab 265 Sediakan Payung Sebelum Hujan
- Bab 266 Terencana
- Bab 267 Bekerja Sama dalam Investasi
- Bab 268 Alasan Masalah Terjadi
- Bab 269 Bersiap Pergi
- Bab 270 Demii Perasaan
- Bab 271 Bertemu Secara Kebetulan
- Bab 272 Perkataan Yang Memilukan
- Bab 273 Draf Perjanjian
- Bab 274 Tidak Bisa Berkata Apapun
- Bab 275 Jangan Berpura Lembut
- Bab 276 Mengunjungi Guru
- Bab 277 Intuisi Yang Tajam
- Bab 278 Maksud Dari 4 Kata Itu
- Bab 279 Muncullah Wujud Aslinya
- Bab 280 Mendalam Dan Mendetail
- Bab 281 Tangisan Tak Terbendung
- Bab 282 Membujuk Dengan Teori
- Bab 283 Menggunakan Tindakan Untuk Mendapatkan Simpati
- Bab 284 Penuh Penyesalan
- Bab 285 Berusaha Untuk Berubah
- Bab 286 Perasaan Yang Sebenarnya
- Bab 287 Terlalu Tidak Terduga
- Bab 288 Punya Selera Tinggi
- Bab 289 Pemikiran Yang Cerdik
- Bab 290 Sangat Memuaskan
- Bab 291 Mencairkan Kesalahpahaman
- Bab 292 Rencana Pulang Negeri
- Bab 293 Konsentrasi
- Bab 294 Mendadak Sadar
- Bab 295 Mengenal Kembali
- Bab 296 Jauh Lebih Santai
- Bab 297 Bertemu Teman Baik
- Bab 298 Ada Alasannya
- Bab 299 Reaksi Berlebihan
- Bab 300 Melaporkan Setengah Mati
- Bab 301 Berani dan Jago
- Bab 302 Mencapai Kesepakatan
- Bab 303 Suasana Hati Rumit
- Bab 304 Penuh Antisipasi
- Bab 305 Menghadapi Serangan
- Bab 306 Sementara Waktu Menghindar Dari Bahaya.
- Bab 307 Banyak Melakukan Kegagalan.
- Bab 308 Wanita Cantik Adalah Bencana.
- Bab 309 Kemampuannya Di Atas Satu Langkah.
- Bab 310 Sedikit Keterlaluan.
- Bab 311 Bangun Dari Mimpi Buruk
- Bab 312 Malam Terlalu Dingin
- Bab 313 Aturan Bertahan Hidup
- Bab 314 Perbedaan Kualitatif
- Bab 315 Desa Perbatasan
- Bab 316 Terlambat
- Bab 317 Penolong
- Bab 318 Perangkap
- Bab 319 Kecelakaan Membawa Berkat
- Bab 320 Secara Adil
- Bab 321 Senjata Ilegal
- Bab 322 Serangan Roket
- Bab 323 Serangan Balik Di Situasi Berbahaya
- Bab 324 Tidak Membiarkan Orang Yang Akan Menimbulkan Kerugian Untuk Orang Lain Tetap Hidup
- Bab 325 Desa Kecil Tanpa Orang
- Bab 326 Nyawa Di Ujung Tanduk
- Bab 327 Penyelamat Sudah Tiba
- Bab 328 Berangkat Pada Malam Ini Juga
- Bab 329 Melepaskan untuk Kemudian Menangkap
- Bab 330 Tipu Daya yang Cerdas
- Bab 331 Terbongkar
- Bab 332 Situasi Berubah
- Bab 333 Warga Negara yang Dihormati
- Bab 334 Memilih untuk Tidak Pulang
- Bab 335 Tidak Tahu Harus Berbuat Apa
- Bab 336 Sahabat Berkhianat
- Bab 337 Nasehat-Nasehat Berharga
- Bab 338 Perlu Buka Kartu
- Bab 339 Hotel Holiday Inn
- Bab 340 Hati Gusar
- Bab 341 Rencana Licik Yang Menakjubkan
- Bab 342 Kenyataan Yang Tidak Dapat Dimengerti
- Bab 343 Mendekati Kenyataan
- Bab 344 Menjalani Hidup Dengan Mabuk Dan Bermimpi
- Bab 345 Menyaksikan Keajaiban
- Bab 346 Keberuntungan yang Dahsyat
- Bab 347 Mengagetkan Semua Orang
- Bab 348 Memahami Prinsip
- Bab 349 Suami-Istri Bersitegang
- Bab 350 Memancing Diskusi
- Bab 351 Ambisius
- Bab 352 Membangun kepercayaan
- Bab 353 Senjata pembunuh
- Bab 354 Saling menipu
- Bab 355 Sedikit pusing
- Bab 356 Berharap bertemu
- Bab 357 Memberikan Peringatan
- Bab 358 Langsung Beraksi
- Bab 359 3 Orang 3 Hati
- Bab 360 Prioritas
- Bab 361 Langsung Beraksi
- Bab 362 Percakapan Suami-Istri