The Revival of the King - Bab 49 Gugup Sekali

Mendengar Valentine memanggilnya “Terrible”, perasaan Terry segera menjadi kecewa.

Meskipun dia sudah melemparkan surat nikah di depan Valentine, namun bagaimanapun di hatinya dia telah diam-diam menyukai Valentine sejak lama. Dia selalu berusaha untuk memperingatkan dirinya sendiri, lebih baik mengabaikan sejarah hubungan cinta antara Valentine dan Gordon.

Dan sekarang Valentine nyaris menemui jalan buntu dan keluarga Gordon berusaha keras menentang pernikahannya dengan Gordon. Kalau ada kemungkinan tidak peduli untuk mengabulkan impian yang lalu ataupun karena simpati untuk membantu Valentine, Terry berencana untuk mempertahankan pernikahan ini.

Tetapi nada bicara Valentine yang dingin ditambah lagi satu kata “Terrible” nyaris membuat Terry sangat kecewa dengannya.

Terry sudah memutuskan nanti akan mengakhiri ini semua dengan Valentine, kemudian meluangkan waktu yang banyak dan tenaga untuk menghadapi Penny.

“Aku baru saja keluar dari toko Kenneth dan ingin menghubungimu.”

“Baiklah, sekarang aku di depan California Café , cepat kemari.”

Valentine mengatur tempat janji temu di California Café dan ini adalah café yang dibuka olehnya. Lalu pas di depan para pelayan dan kasirnya akan membongkar identitasnya, dia tidak ingin bertemu dengan Valentine dalam situasi seperti itu.

“Ganti tempat saja, aku tidak suka minum kopi.”

Dalam hati Valentine berpikir : Apa maksudnya tidak suka minum kopi? Apakah karena California Café adalah café yang paling berkelas di kota Jiang dan juga café yang paling mahal harganya?

“Aku juga tidak suka minum kopi, tapi kita cuma untuk membicarakan suatu hal. Aku merasa lingkungan café ini sangat baik, lebih sesuai dan tenang untuk membicarakan masalah. Tenang saja, tidak perlu kamu traktir.”

Huhh!

Kata-kata sebelumnya memang ada benarnya, tapi kata tambahan yang dibelakang membuat Terry merasa mual.

Kelihatannya paras dan kepintaran seorang wanita tidak bisa sebanding, untuk sementara waktu kamu mendadak akan menyadari dirinya yang menyukai Valentine sejak lama takutnya akan menjadi sebuah kesalahan yang paling besar dalam hidupnya.

Tiba-tiba saja dia teringat Daisy.

Mengapa dirinya tidak melepaskan Valentine saja dan beralih untuk mengejar wanita yang juga sudah lama diam-diam disukai olehnya?

“Ganti tempat saja dan paling bagus kalau itu adalah rumah teh.”

Dalam kondisi biasa, kekayaan digunakan untuk berlagak, Terry telah memutuskan untuk melepaskan Valentine jadi tidak bersedia untuk tampil bersama dia di California Café karena Terry tidak ingin berlagak di depan Valentine.

“Bisa tidak jangan rewel seperti itu? Aku sudah sampai di depan pintu California Café, kamu masih ingin aku menyusul kemana?”

“Baiklah.”

Terry menarik napas dan menyimpan dua buah kantong plastik yang ada di tangannya ke dalam jok motor listirknya dan langsung menuju California Café.

Dia juga sudah berpikir jernih, lagian akan putus di mana pun sama saja dan tidak penting untuk memilih tempat.

Valentine ada di ruang lantai satu dan memilih tempat duduk sudut dekat jendela kaca.

Seorang pelayan jalan mendekat dan terlebih dulu memberinya segelas air putih. Tepat saat dia bersiap untuk menyodorkan daftar menu, Valentine mengatakan masih sedang menunggu seseorang.

Pelayan dengan hormat membungkuk pada Valentine dan mundur berlalu pergi.

Tidak lama kemudian Valentine melihat Terry datang dengan motor listriknya dan itu masih milik Monica.

Valentine menggeleng : Benar-benar rendahan, mengendarai motor listrik Monica untuk kencan denganku dan juga cuma bocah ini yang bisa melakukannya.

Melihat Terry memakai baju yang bermerk dan berjalan masuk membuat Valentine merasa muak juga lucu.

Setelah Terry duduk Valentine berkata : “Terrible, sepertinya baju kamu ini perlu ribuan yuan? Dan kamu memakai baju ini mengendarai motor listrik, orang yang tahu akan bilang kamu berlagak, yang tidak tahu masih akan mengira kamu adalah orang kaya yang rendah hati!”

Beberapa kasir wanita yang berdiri di depan satu per satu menjadi gugup melihat Terry sudah kembali, takut kalau-kalau pekerjaan mereka ada yang kurang dan akan dipecat olehnya.

Mereka lumayan bebas dengan mata tanpa berkedip melihat Terry, mungkin saja tanpa sengaja Terry akan menyapu pandangannya pada mereka dan setiap saat mereka akan bersiap menyebarkan senyum paling manis untuk menyapa Terry.

Salah satu dari wanita tersebut segera berdiri ke samping dan memberi isyarat pada pelayan.

Beberapa pelayan saling mendorong dan akhirnya masih pelayan yang pertama kali tadi melayani Valentine. Dengan terpaksa dia berjalan ke sana dan menjulurkan lidahnya pada temannya.

“Tuan, nona, ada yang kalian perlukan?”

Pelayan tersebut ingin sekali berusaha untuk tersenyum, namun saking gugup wajahnya terasa kaku dan sekujur tubuhnya gemetaran.

Valentine merasa aneh melihatnya dan menyadari dia sangat berbeda dengan tadi bagaikan berubah menjadi orang lain.

“Dua gelas kopi.”

“Ba…baik.” Setelah itu refleks dia melirik pada Terry.

Pelanggan memang sudah pesan kopi dan dia bisa langsung pergi, namun pada saat dia berhadapan dengan Terry dia merasa sedikit bingung.

Dan berpikir : Lagipula Terry adalah bos, jika dia tidak menyapa dan pergi begitu saja apakah akan merasa dia tidak sopan?

Terry memang tidak bermaksud ingin menjadikan ini sebagai tekanan untuk mereka, jadi berusaha untuk tidak melihat para kasir dan pelayan tersebut. Setelah melihat Valentine sudah memesan kopi, namun pelayan tersebut masih belum pergi. Dengan ragu-ragu Terry mengangkat kepala dan melirik pelayan tersebut dan pelayan itu bereaksi bagaikan baru sadar dari mimpi lalu tersenyum dan berkata : “OK, kopinya akan segera datang.”

Hanya saja senyumnya lebih jelek ketimbang menangis.

Setelah itu pelayan membungkuk hormat pada Terry baru berbalik dan berjalan pergi.

Melihat itu Valentine berkata lagi pada Terry : “Sungguh menilai orang itu dari penampilan saja, sepertinya pelayan itu sungguh mengganggap kamu sebagai orang kaya, membuatnya kaget gemetaran sampai tidak berani bicara. Aku sedang berpikir apa kesan mereka nanti melihatmu mengendarai motor listrik itu?”

Baru selesai bicara tiba-tiba saja Valentine menjadi tercengang.

Dia melihat seorang kasir yang di tangannya membawa sebaskom air dan malah berjalan ke gerbang pintu, menggunakan lap warna putih untuk membantu Terry membersihkan motor listriknya.

“Cihh, tuh Terrible, mereka sungguh menganggap kamu sebagai orang kaya?” Valentine memberi isyarat pada Terry agar melihat di belakangnya : “Meskipun ini adalah café yang paling berkelas di kota Jiang, namun aku tidak pernah dengar mereka masih ada bagian layanan untuk membersihkan motor?”

Terry berputar untuk melihat dan mengingat kasir wanita itu.

Tetapi dia tidak bermaksud untuk menegurnya atau tunggu nanti baru membuat perhitungan dengannya.

Dia sangat jelas para stafnya ini sangat menghargai pekerjaan mereka, setelah tahu dia adalah bosnya dan inisiatif melakukan sedikit hal untuknya itu wajar.

Ini beda dengan pelayan yang sebelumnya, orang itu sama sekali wataknya bermasalah. Jika tetap dipertahankan mungkin saja suatu saat akan menimbulkan keributan besar.

Terry berpaling dan tanpa ekspresi bertanya pada Valentine : “Bicaralah, ada apa buat janji temu denganku?”

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu