The Revival of the King - Bab 316 Terlambat

Terry melihat sebuah rumah dengan cerobong asap, yang masih berasap lalu mengisyaratkan Stella dan Elena untuk mengikuti dia.

Baru saja dia berjalan ke depan pintu, lalu terlihat dua orang anak muda keluar, mereka sekitar berumur 20 tahunan, dan umur ini terbilang lebih kecil dari pada Terry dan Stella, kemudian terlihat tangan mereka yang memegang pistol Submachine dan sebuah pistol Assault rifle.

Stella terkejut, lalu mempersiapkan tubuh untuk bertarung.

Stella melihat ke arahnya : “Apa yang kamu lakukan?”

Stella baru menyadari sebelum masuk ke dalam desa ini Terry telah mengatakan jika mereka bertiga adalah turis yang terpencar.

Lalu sekarang ketika dia memperlihatkan tingkahnya ini, terlihat jelas jika mereka ini bukan turis biasa.

“Angkat tanganmu!” Pemuda pertama berteriak dan terlihat jelas jika wajahnya memucat dan juga grogi.

“Segera!” Pemuda kedua berkata, dan terlihat lebih grogi di bandingkan dengan pemuda pertama.

Terry dapat melihat jika mereka adalah kakak beradik, dan jika di lihat dari senjata mereka yang berbeda itu, mereka tidak terlihat dari grup bela diri manapun atau mungkin senjata mereka di curi dari medan perang dan mungkin juga seorang militer.

Pada intinya, mereka tidak terlihat tentara di medan perang jika tidak senjata di tangan mereka, tidak akan membuat mereka takut kepada seorang pria dan dua orang wanita dan terlihat takut.

Terry mengangkat tangannya : “Jangan salah paham, kami bukanlah seorang musuh, kami hanya turis yang tersesat.”

Di saat ini, Terry melihat dua orang di belakang mereka, seketika keluar 4 hingga 5 orang anak muda dan di tangan mereka tidak ada uang tetapi memiliki kapak dan besi.

Pemuda kedua bertanya : “Di sini bukanlah tempat wisata, hanya sebuah desa kecil dan mengapa kalian bisa berada di sini?”

Terry menjelaskan dan berkata : “Kami baru saja tiba di sini kemarin, dan seharusnya kami menuju ke ibukota tetapi karena perjalanan yang terhambat membuat kami terpisah dengan teman-teman kami, kami bertiga melewati desa itu kemudian memasuki tempat ini.”

Pemuda yang kedua menyadari wajah Elena yang bule ini kembali berkata : “Bohong! Wanita ini berasal dari barat, pasti kalian berasal dari Biro Intelijen Barat! Segera katakan apa yang kalian lakukan?”

Elena melihat kakak beradik ini : “Tentunya kalian pernah ke Negara C bukan? Dan pasti tahu jika di kota kecil tersebut mempunyai sebuah bar bukan?”

Kedua kakak beradik ini tidak menjawab dengan artian mereka mengetahui hal ini.

“Aku adalah wanita penari bar, dan mungkin saja bisa melayani kalian!”

Kedua kakak beradik ini saling melihat lalu pemuda pertama bertanya : “Jadi mengapa kamu bisa bersama mereka berdua?”

“Aku sudah katakan, mereka ingin ke ibukota untuk mencari seseorang dan tidak ada yang mengarahkan, maka dari itu berikan kami sedikit uang, agar aku bisa membawa mereka.”

Pemuda kedua mengarahkan pistol mereka kepada Terry : “Kalian ini dari mana?”

“Orang dari timur.”

“Orang dari timur?” Pemuda kedua itu terlihat tidak percaya : “Berikan kepadaku paspormu itu!”

Ketika Terry bersiap untuk mengambil paspornya, kedua kakak beradik ini melangkah mundur sambil mengarahkan pistolnya kepada Terry.

Astaga, kedua orang pemula ini, harus membuat dirinya berhati-hati!

Terry mengangkatkan bahunya : “Pasporku berada di kantong dan tidak ada senjatanya, jika kamu tidak percaya, kamu bisa meminta anak muda yang berada di belakang kami untuk mengambilnya.”

Mata kedua orang pemuda tersebut saling bertemu sambil menganggukkan kepalanya, lalu seorang anak muda menghampiri.

Seorang anak muda yang memegang besi berjalan ke arah Terry dan ketika bersiap untuk mengeluarkan paspor.

Stella mengingat perkataan Terry ketika berperang di Negara T maka semuanya harus berandalkan kekuatan, jika ingin lawan duduk dan berdiskusi dengan kita maka kita harus menguasai lawan.

Maka dari itu dia mengeluarkan tangannya lalu menjatuhkan besi di tangan anak muda itu sambil menggunakan besi itu untuk menekan leher anak muda itu kemudian berkata kepada kakak beradik di sana : “Turunkan pistolmu, jika tidak aku akan membunuh dia!”

Astaga!

Terry dan Elena seketika merasa terkejut dan tidak menyangka Stella akan bergerak.

Jika harus menggunakan kekuatan, Terry pasti telah lebih cepat di bandingkan mereka.

Kedua kakak beradik yang melihat ini, tidak meletakan senjatanya, malah bersiap untuk menembak.

Suara pistol berbunyi——

Untung saja pistol mereka ini mengarah ke atas.

Pemuda pertama berkata sambil berteriak : “Segera lepaskan dia, jika tidak kami akan menembak!”

Beberapa pemuda di belakang yang melihat temannya di sandera, dan Terry pada yang tidak memiliki senjata, lalu pemuda di depan telah menembak, lalu beberapa dari belakang menggerakan besi dan kapaknya.

Terry yang melihat mereka ini tidak berpengalaman, kemudian orang yang memiliki pistol ini sebaiknya jangan di dekati.

Sama seperti sekarang seorang anak muda yang mendekat tidak berani menembak karena takut mengenai temannya sendiri.

Para kakak beradik yang mendengar Terry berasal dari timur, dengan segera meminta dia untuk mengeluarkan paspornya agar terlihat jelas mereka memiliki kesan yang baik kepada orang timur.

Awalnya Terry merasa semua ini bisa lebih tenang, siapa sangka Stella malah bergerak.

Lalu sekarang dengan menyerang dan tidak boleh berhenti apalagi Stella telah menganggu mereka lalu jikalau tidak memiliki bahaya tetap saja tidak bisa melewati bahaya ini.

Maka itu ketika dia bergerak.

Berhadapan dengan anak muda yang mendekat, dia tidak mundur malah mendekat.

Seorang anak muda mengerakan kapaknya ke arah dia, dia mulai terbang mendekati lawan hingga lawan tidak sempat mengerakan tangannya lalu Terry menjatuhkan sikunya kemudian membuat kapak itu terjatuh di tanah.

Terry memegang lengannya, hingga membuat dia berteriak setelah itu lengannya ini membuat dia tidak bisa memutarkan pinggangnya.

Satu orang lagi datang untuk mengayunkan kapak, ke bagian kepala Terry.

Terry mencondongkan tubuhnya lalu menendang tangannya dan terdengar kembali sebuah teriakan, Terry kembali menggunakan kakinya untuk menekan lehernya dan kedua orang tersebut terjatuh di sana.

Terry menggunakan satu tangan untuk melawan anak muda dan kakinya menekan leher anak muda tersebut hingga mereka tidak bisa bergerak.

Lalu dua orang lagi yang datang menyerang Elena dan mengira wanita penari ini bisa di ganggu, dengan melihat tubuhnya saja terlihat telah berusia.

Seorang yang memegang kapak datang ke arahnya bukan karena ingin sungguh-sungguh memotongnya, dengan kata lain hanya ingin menakut-nakuti dia saja.

Lalu seorang pria lain lagi datang membawa besi kemudian mengarah ke arah Elena.

Jika saja dia memeluk kepalanya dan meminta pertolongan mungkin saja mereka akan menghentikan.

Tetapi siapa sangka jika Elena malah memperlihatkan pahanya yang besar juga mulus.

Stella dengan terkejut melihat ke arah Elena, apa yang ingin ia lakukan?

Kemudian di saat ini, Stella melihat kaki Elena seketika berkilau, kemudian mengarahkan kepada pria yang memegang kapak.

Elena kembali mengambil kakinya lagi sambil berputar lalu terlihat sebuah kaki yang persis juga berkilau, mengarah kepada pria yang memegang besi tersebut.

Kembali lagi terdengar sebuah teriakan.

Astaga, ada senjata rahasia?

Setelah itu Stella menyadari jika Elena terlihat lebih pendek, dan jika dilihat, apa itu senjata rahasia.

Elena yang menggunakan kakinya itu melemparkan sepatu tingginya ke arah pria muda tersebut.

Ketika pria tersebut menggunakan tangannya untuk menutupi wajahnya, Elena telah menghampiri kedua orang yang terluka itu dengan kaki yang seksi dan masing-masing mereka mendapatkan sebuah kaki.

“Ah——”

Kedua pria itu menjerit sambil meringkuk lalu Elena menarik kerah baju mereka sambil menutupi dirinya.

Novel Terkait

Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu