The Revival of the King - Bab 96 Kebetulan Bertemu Dengan Kenalan
Setelah Valentine Li meninggalkan kamar nenek, Penny Zhou tidak henti-hentinya memuji Valentine Li, nenek tidak bisa menahan diri dan tertawa terbahak-bahak, sayang sekali dia tidak bisa melihat wajah Valentine Li.
Tetapi nenek mengatakan, agar dia bisa melihat wajah calon cucu menantunya itu, dia harus bisa meninggalkan ruang operasi dengan selamat.
Perkataan ini benar-benar sangat mengguncang Terry Fan, meskipun dia paham, nenek bisa menerima kekurangan orang yang disukainya, tidak peduli siapapun yang menjadi istrinya neneknya akan tetap bahagia.
Tetapi dalam waktu sesingkat ini, Terry Fan tidak bisa menemukan siapapun yang pantas, dan melihat nenek bersemangat seperti ini, Terry Fan tak dipungkiri merasa sangat berterima kasih pada Valentine Li.
Melihat kepatuhan Valentine Li, Penny Zhou merasa sangat puas, dia merasa dia bisa memanfaatkan Valentine Li, untuk mengendalikan Terry Fan.
Wanita itu juga khawatir kalau Terry Fan tidak tahu bahwa Valentine Li telah memanggilnya dengan sebutan ibu, dia sengaja memberitahu nenek: “Nenek, Terry Fan berhasil mendapatkan calon istri yang baik, dia sangat patuh, aku tadi hanya bercanda, dia kemudian benar-benar memanggilku dengan sebutan ibu!”
Sambil mengatakannya, wanita itu kemudian melihat kearah Terry Fan.
Nenek lantas mengangguk: “Benar sekali, gadis ini benar-benar baik, sejak kecil dia selalu patuh, diantara semua teman sekelas Terry Fan, aku hanya suka melihat Valentine Li. Terry Fan___”
“Nenek, aku ada disini.”
“Calon istrimu sudah mengganti panggilannya, kamu seharusnya juga sudah mengganti panggilanmu!”
Pening, dia ingin aku memanggil Penny Zhou “Ibu”?
Wajah Terry Fan terlihat sangat canggung, dia tidak berani melihat Penny Zhou.
“Tidak apa-apa nenek,” Penny Zhou kemudian tersenyum mengatakan: “Terry Fan sejak kecil memiliki hubungan yang sangat dekat dengan ibunya, aku juga tidak ingin sampai dia mengubah panggilannya, aku sudah merasa puas ketika dia memanggilku dengan sebutan bibi.”
Sambil mengatakan hal ini, Penny Zhou kemudian mengalihkan perhatiannya pada Terry Fan, seolah mengatakan: jika kamu tidak memanggilku ibu, bagaimana mungkin kita bisa hidup bersama dimasa mendatang?
Terry Fan berusaha tidak melihat wanita itu, tetapi matanya melirik kesamping, dan dia menangkap kepuasaan yang muncul diwajah Penny Zhou.
Disaat itu nenek kemudian mengatakan: “Sekarang memang tidak salah memanggilmu dengan sebutan bibi, sangat masuk akal, tetapi ketika akan melangsungkan pernikahan, dia tetap harus mengganti panggilannya, tidak peduli bagaimanapun, bibimu sudah menemani ayahmu untuk waktu yang cukup lama, dia juga tidak memiliki anak, memanggilnya ibu, juga bisa dikatakan sebagai imbalan yang kamu berikan karena dia telah menemani ayahmu selama bertahun-tahun, kedepannya kamu juga harus merawatnya bukan. Terry Fan, apa kamu sudah mendengar ini?”
Terry Fan kemudian menyahut “Oh”.
Pas sekali disaat itu, seorang suster berjalan masuk, meminta agar salah seorang anggota keluarga pergi ke bagian ophthalmology, untuk operasi besok, ada beberapa hal yang masih harus dokter sampaikan.
Sebenarnya Terry Fan sendiri yang pergi juga sudah cukup, tetapi Penny Zhou tidak ingin melepaskan kesempatan itu, dia pun segera pergi bersama dengan Terry Fan.
Kebetulan Jason Pang dan yang lainnya sudah meninggalkan tempat itu
Dijalan, Penny Zhou kembali melirik kearah Terry Fan dan mengatakan: “Terry Fan, pantas saja kamu tidak peduli pada bibi, rupanya kamu sudah menemukan calon istri secantik itu, kamu ini!”
Demi Tuhan, apa hubungannya mencari calon istri dengan menjenguk ibu tiri?
Terry Fan tahu kalau Penny Zhou berusaha mendapatkan perhatiannya dengan berbicara dengannya, oleh karena itu dia pun tidak menggubrisnya.
Penny Zhou tidak bisa menahan diri dan memperhatikan Terry Fan dengan seksama, meskipun pria ini tinggi tegap, tetapi pemuda ini lumayan enak dipandang, jika mereka bertemu dijalan, Penny Zhou mungkin akan melirik wajahnya.
Meskipun usia Terry Fan dan anaknya Edison Huang tidak terlalu jauh, tetapi sikapnya pada Terry Fan, sangat berbeda dengan sikapnya dengan anaknya, yang ada dia malah memperlakukan Terry Fan seperti pemuda pemuda yang ada di klub malam, selalu ada gairah yang sangat sulit di bendung.
Penny Zhou kemudian melanjutkan perkataannya: “Sebenarnya aku bukan hanya tidak mengharapkan kamu memanggilku dengan sebutan ibu, aku bahkan tidak ingin kamu memanggilku dengan sebutan bibi, rasanya aku benar-benar sudah sangat tua, di masa mendatang jika tidak ada orang, kamu panggil saja aku kakak!”
Pu____
Bukankah ini sudah terlalu berani?
“Jangan kamu kira karena kamu memiliki calon istri yang cantik, maka kamu sudah sangat hebat, asal kamu tahu saja, tidak peduli di dalam segi apapun, ada banyak hal yang aku lebih paham dibandingkan dengannya, apa yang bisa diberikannya padamu, aku juga bisa memberikannya, apa yang tidak dipahaminya, aku bahkan bisa mengajarimu.”
Yang benar saja, apa bedanya?
Di dalam hatinya Terry Fan berpikir: dilihat dari karakternya, mungkin selain Daniel Huang, di luar sana masih ada banyak pria yang lain, pantas saja Daisy Fang mengatakan, Penny Zhou sering keluar masuk club wanita.
Terry Fan tetap menunduk, hampir saja dia menabrak seseorang.
Penny Zhou segera menarik tangannya, setelah itu dia pun tersenyum padanya.
Wanita itu berpikir kalau dia telah berhasil membuat Terry Fan tidak bisa berpikir jernih, sebenarnya dia tidak paham, jika harus memainkan peran, maka Terry Fan akan lebih mahir dibandingkan dengan dirinya.
Mereka akhirnya tiba di kantor dokter penanggung jawab, setelah dokter menyampaikan apa yang ingin di pesankan pada mereka, saat hendak beranjak dari tempat itu, Terry Fan kemudian mendapatkan telepon dari Mollie Ma.
Terry Fan memang tidak ingin bersama dengan Penny Zhou, dia kemudian menggunakan panggilan telepon tersebut, membiarkan Penny Zhou kembali seorang diri, sementara dirinya berpura-pura menerima telepon, sambil berjalan ke arah pintu luar rumah sakit.
“Mollie Ma ya? Aku berada di depan pintu rumah sakit, ada masalah?”
“Kamu baru datang ya? Kita teman sekelas semuanya datang menjenguk ayah Valentine Li, kita baru saja ingin beranjak!”
“Oh, kalau begitu terima kasih ya.”
“Cih, untuk apa berterimakasih, apa kamu benar-benar sudah menganggap dirimu sebagai menantu keluarga Li?” Mollie Ma kemudian melanjutkan perkataannya: “Kamu di pintu yang mana? Aku disini ada sebuah kartu yang ingin kuberikan padamu.”
“Untuk apa memberiku kartu?”
“Ayah mertuamu baru saja dioperasi, aku juga tidak tidak membeli apapun, aku hanya membawa sebuah kartu denganku.”
“Dasar, di saat ini kamu yang malah menganggapku sebagai menantu keluarga Li?”
“Seperti itulah, ayo kita jumpa sebentar, kalau tidak, malam ini aku harus menghubungimu.”
“Baiklah, di dekat rumah sakit ada sebuah minimart, aku tunggu kamu di sana.”
Setelah teman-teman Mollie Ma sudah di depan pintu, ada sebagian dari mereka yang pergi ke areal parkir dan mengeluarkan mobil mereka, Kenneth Chen juga sudah pergi.
Mollie Ma kemudian berjalan menuju ke arah minimart, dia lantas melihat Terry Fan sedang ingin membeli sesuatu, segera wanita itu menyerahkan amplop merah padanya.
“Aih, ini adalah pemberianku sendiri, jangan beri tahu Valentine Li, Kenneth Chen dan yang lain juga sudah memberinya amplop merah. Mereka semua sedang menantiku di depan pintu, aku pergi dulu ya. Ingat, jika ada waktu jangan lupa hubungi aku, jangan sampai aku yang mencarimu.”
Menyelesaikan perkataannya, dia lantas melirik pria itu, setelah itu berbalik meninggalkan tempat itu.
Terry Fan kemudian menggeleng, dia membeli beberapa macam vitamin dan suplemen mahal, ketika dia tiba di pintu masuk rumah sakit, tiba-tiba saja sebuah mobil yang keluar dari areal parkir bawah tanah, berhenti di depannya.
“Terrible____”
Mendengarnya Terry Fan kemudian melihat kearah itu, pertama-tama yang muncul di hadapannya adalah, Helena Hu yang duduk di sebelah kursi kemudi.
Helena Hu juga terkejut saat melihatnya.
Terry Fan kemudian menunduk, dia kemudian melihat Jason Pang yang duduk di kursi kemudi.
Rupanya calon istri Jason Pang, tidak lain adalah wanita penyanyi di KTV semalam.
“Jason Pang?”
Jika bukan karena Mollie Ma yang memberi tahunnya, kalau ada segerombolan teman-temannya yang datang melihat ayah Valentine Li, mungkin saja Terry Fan mengira kalau ini benar-benar sebuah kebetulan.
“Ternyata benar adalah kamu, aku masih pikir kalau aku salah lihat!” Jason Pang kemudian menjulurkan kepalanya dan mengatakan: “Barusan kita semua teman sekelas datang menjenguk ayah mertuamu. Kamu ya benar-benar keterlaluan, dia sudah merelakan putrinya yang cantik padamu, mengapa kamu baru membeli barang-barang dan datang di saat ini, kamu malah datang lebih lambat dari kami semua?”
Novel Terkait
Loving The Pain
AmardaSee You Next Time
Cherry BlossomWahai Hati
JavAliusKisah Si Dewa Perang
Daron JayAwesome Guy
RobinThe Revival of the King×
- Bab 1 Teman Sekelas Yang Cantik
- Bab 2 Kesepakatan yang Menghina
- Bab 3 Bahan Tertawaan Seluruh Orang
- Bab 4 Dihina Lagi
- Bab 5 Keduanya Bertemu
- Bab 6 Pembalasan
- Bab 7 Sahabat Sejati
- Bab 8 Menangis Tersedu-Sedu
- Bab 9 Unit Rawat Intensif
- Bab 10 Kebetulan Bertemu
- Bab 11 Harus Melapor Polisi
- Bab 12 Keras Kepala
- Bab 13 Mutiara Sejahtera Corp.
- Bab 14 Pertemuan Di Rumah Sakit
- Bab 15 Ambang Batas Kesabaran
- Bab 16 Penyesalan Yang Muncul Karena Sikap Keterlaluan
- Bab 17 Lawan Yang Selalu Saja Bertemu
- Bab 18 Perasaan Yang Berkonflik
- Bab 19 Peristiwa Yang Benar Adanya
- Bab 20 Emosi Yang Memuncak
- Bab 21 Kebetulan Hendak Mencarimu
- Bab 22 Berpikiran Sempit
- Bab 23 Pembalasan Instan
- Bab 24 Sujud Yang Mengejutkan
- Bab 25 Setiap Pelaku Mempunyai Alasan Tersendiri
- Bab 26 Perasaan Tidak Tenang
- Bab 27 Tertegun
- Bab 28 Melewati Semuanya
- Bab 29 Ikatan Yang Menjauh
- Bab 30 Penyesalan Terhadap Tindakan Di Masa Lalu
- Bab 31 Hati Yang Berkecamuk
- Bab 32 Terkejut Setengah Mati
- Bab 33 Ingin Menangis Tapi Tidak Ada Air Mata
- Bab 34 Hatinya Merasa Sangat Tidak Nyaman
- Bab 35 Kesalahpahaman Semakin Besar
- Bab 36 Perasaan Krisis
- Bab 37 Mengejutkan
- Bab 38 Pandai Bersilat Lidah
- Bab 39 Sangat Menyesal
- Bab 40 Berbeda Jauh
- Bab 41 Menangis Tanpa Air Mata
- Bab 42 Memberikan Barang Pemberian Orang Lain
- Bab 43 Bertemu Teman Sekelas Lama Lagi
- Bab 44 Bingung
- Bab 45 Datang Mencari Masalah
- Bab 46 Tidak Berani Tampil
- Bab 47 Malu Sendiri
- Bab 48 Sesuatu Terjadi Tentu Ada Sebabnya
- Bab 49 Gugup Sekali
- Bab 50 Tidak Bisa Mengerti
- Bab 51 Menyesal
- Bab 52 Semuanya Sandiwara
- Bab 53 Berkata Sembarangan
- Bab 54 Marah Hingga Muntah Darah
- Bab 55 Perubahan yang Besar
- Bab 56 Tidak Dapat Ditoleransi
- Bab 57 Mutiara Sejahtera
- Bab 58 Menyelidiki
- Bab 59 Rencana Pembalasan
- Bab 60 Terkejut
- Bab 61 Sudah Bukan Yang Dulu Lagi
- Bab 62 Tak Bisa Ditahan
- Bab 63 Nasehat Yang Bagus
- Bab 64 Datang Dengan Persiapan
- Bab 65 Menggertak
- Bab 66 Masalah Muncul Karena Sebab
- Bab 67 Marah Sekali
- Bab 68 Sial Dan Tidak Beruntung
- Bab 69 Menolak Melihat Kebenaran
- Bab 70 Asal Usul Yang Jelas
- Bab 71 Bersikeras Dengan Pendapat Sendiri
- Bab 72 Memeriksa Keadaannya
- Bab 73 Rasa Iri Yang Menggila
- Bab 74 Berinisiatif Menyapa
- Bab 75 Tidak Bisa Mempercayainya
- Bab 76 Perkataan Yang Masuk Akal
- Bab 77 Menebus Kesalahan
- Bab 81 Ruang VIP KTV
- Bab 78 Benar-Benar Tidak Menduganya
- Bab 79 Menebus Hutang Lama
- Bab Menyadari Bahaya Di Saat-saat Akhir
- Bab 82 Serangan yang Luar Biasa
- Bab 83 Pertempuran yang Mengerikan
- Bab 84 Sedikit Menyesal
- Bab 85 Meminta Maaf Dan Memberi Hadiah
- Bab 86 Memberi Wajah
- Bab 87 Keributan Di Ruang Rawat
- Bab 88 Operasi Berhasil
- Bab 89 Membereskan Willy Wang
- Bab 90 Kata-Kata Dan Kasih Sayang yang Dalam
- Bab 91 Menyelesaikan Kesalahpahaman
- Bab 92 Hati Diganti Hati
- Bab 93 Sebuah Drama
- Bab 94 Memang Kaya Itu Sangat Bagus
- Bab 95 Teman Sekolah Datang Menjenguk
- Bab 96 Kebetulan Bertemu Dengan Kenalan
- Bab 97 Ketakutan
- Bab 98 Ingin Memenangkannya
- Bab 99 Ayah Dan Anak Yang Kejam
- Bab 100 Ada Hal Yang Ingin Dibicarakan
- Bab 101 Saling Beradu.
- Bab 102 Rasa Sakit Tidak Tertahankan.
- Bab 103 Mencurahkan Apa Yang Ada Di Otaknya.
- Bab 104 Berseteru.
- Bab 105 Dipermalukan Di Depan Semua Orang.
- Bab 106 Perlelangan Yang Hampir Gagal.
- Bab 107 Pemuda Kaya Raya.
- Bab 108 Mengacaukan Rencana
- Bab 109 Sebuah Keadaan Mendadak Yang Menimbulkan Sebuah Kesalahan
- Bab 110 Perasaan Hati Yang Tidak Baik
- Bab 111 Masalah Internal dan Agresi Asing
- Bab 112 Keadaan Yang Kacau
- Bab 113 Dimana-mana Terancam Oleh Bahaya
- Bab 114 Siap Untuk Bertindak
- Bab 115 Merasa Ketakutan dan Tidak Tenang
- Bab 116 Pertemuan Yang Sempit
- Bab 117 Penuh Drama
- Bab 118 Berusaha Meningkatkan Rasa Kehadiran
- Bab 119 Saling Memberi Simpati
- Bab 120 Mengendalikan Semuanya
- Bab 121 Ibu Yang Aneh
- Bab 122 Vila Gunung Min
- Bab 123 Semua Yang Di Lihat Dan Di Dengar Terasa Sangat Segar
- Bab 124 Bertarung Dengan Sangat Sengit
- Bab 215 Tidak Ingin Kalah
- Bab 126 Mencurigakan
- Bab 127 Mengakui Putri Angkat
- Bab 128 Memiliki Pemikiran Masing-Masing
- Bab 129 Tidak Bisa Menyelesaikan Perkataan
- Bab 130 Katakan Baik-Baik
- Bab 131 Semua Ada Ceritanya
- Bab 132 Mengeluh
- Bab 133 Mencapai Pemahaman Rahasia
- Bab 134 Rekaman Telepon
- Bab 135 Mengupas Habis
- Bab 136 Perlahan-lahan Menjadi Cerah
- Bab 137 Mengobati Sesuai Gejala
- Bab 138 Dekorasinya Terlalu Bagus
- Bab 139 Kasih Yang Tak Ternilai
- Bab 140 Terkejut Senang
- Bab 141 Ini Hal Besar
- Bab 142 Keinginan Nenek
- Bab 143 Tiga Wanita
- Bab 144 Semua Adalah perangkap
- Bab 145 Mengerahkan Seluruh Kemampuan
- Bab 146 Pertengkaran Ibu dan Anak
- Bab 147 Ragu
- Bab 148 Mengusahakan Yang Terbaik Walaupun Telah Salah Langkah
- Bab 149 Baru Pertama Kalinya
- Bab 150 Misi
- Bab 151 Sinyal Kematian
- Bab 152 Terus Menguji
- Bab 153 Semua Hanya Akting
- Bab 154 Penyesalan
- Bab 155 Kencan di Siang Hari
- Bab 156 Teman Makan Teman
- Bab 157 Kehidupan yang Memaksa
- Bab 158 Sahabat Menyusahkan
- Bab 159 Tergoda Hatinya
- Bab 160 Tidak Mau Tanda Tangan
- Bab 161 Masalah Kehidupan
- Bab 162 Merasa Sangat Puas
- Bab 163 Wanita Bernasib Buruk
- Bab 164 Dipermainkan Orang
- Bab 165 Orang Kaya Yang Sederhana
- Bab 166 Menembus Rekor
- Bab 167 Kagum Dan Cemburu
- Bab 168 Grup Yang Bergosip
- Bab 169 Bicara Dari Pengalaman
- Bab 170 Nasehat Ibu Tiri
- Bab 171 Pulang
- Bab 172 Menjadi Seperti Air
- Bab 173 Membuat Kesempatan
- Bab 174 Pergerakan Rahasia
- Bab 175 Datang Sendiri
- Bab 176 Pemula
- Bab 177 Memalukan
- Bab 178 Agen Spesial
- Bab 179 Timbul Pemikiran
- Bab 180 Mempercayakan Seumur Hidup
- Bab 181 Menghadapi Pilihan
- Bab 182 Perlu Diselesaikan
- Bab 183 Menaruh Investasi Untuk Mendapatkan Keuntungan
- Bab 184 Mengikuti Petunjuk Yang Ada
- Bab 185 Agen Spesial
- Bab 186 Mencegah Terlebih Dahulu
- Bab 187 Membongkar Identitas
- Bab 188 Ternyata Dia
- Bab 189 Tak Bisa Kembali
- Bab 190 Harus Dilanjutkan
- Bab 191 Wanita Yang Selalu Berubah
- Bab 192 Pembalasan Dendam Yang Manis
- Bab 193 Tidak Ada Yang Perlu Diragukan
- Bab 194 Sengaja Mempersulit Keadaan
- Bab 195 Bisnis Bernilai Satu Miliyar Yuan
- Bab 196 Tidak Ingin Menjadi Tumpuan
- Bab 197 Menerima Kebaikan
- Bab 198 Mendapatkan Keuntungan Dari Dua Belah Pihak
- Bab 199 Merasa Tidak Senang Di Dalam Hati
- Bab 200 Datang Satu Demi Satu
- Bab 201 Menjadi Bingung Sendiri
- Bab 202 Menyembunyikan
- Bab 203 Melampiaskan
- Bab 204 Berkelahi
- Bab 205 Mengatur Segalanya
- Bab 206 Beraturan
- Bab 207 Meyakinkan Secara Rasional
- Bab 208 Mencapai Kesepakatan Secara Diam-Diam
- Bab 209 Hasil Awal
- Bab 210 Risau
- Bab 211 Memiliki Rencana Lain
- Bab 212 Penderitaan Hati
- Bab 213 Setahap Demi Setahap Dilakukan Dengan Hati-Hati
- Bab 214 Menghentikan Akhir Yang Buruk
- Bab 215 Tersentuh Dengan Apa Yang Dilihat
- Bab 216 Tak Tahu Malu
- Bab 217 Memotivasi Orang Untuk Membuat Masalah
- Bab 218 Selangkah Demi Selangkah
- Bab 219 Tidak Akan Menikah Lagi
- Bab 220 Adegan Bahagia Dan Harmonis
- Bab 221 Hubungan Darah Lebih Erat Dari Apapun
- Bab 222 Tidak Tahan Lagi
- Bab 223 Lolos
- Bab 224 Kecerdasan Dan Keberanian
- Bab 225 Adegan Mendebarkan
- Bab 226 Menghadiri Pertemuan Beresiko
- Bab 227 Beraksi Di Tempat
- Bab 228 Ada Yang Membantu
- Bab 229 Tidak Terbayangkan
- Bab 230 Melampiaskan Amarah
- Bab 231 Penyelamat Datang
- Bab 232 Menunggu Waktu
- Bab 233 Perlahan-lahan Melunasi
- Bab 234 Kejadian Akan Terjadi Saat Situasinya Lengkap
- Bab 235 Cepat Kabur
- Bab 236 Ada Penyebab di Balik Masalah
- Bab 237 Sudah Memiliki Rencana Yang Matang
- Bab 238 Ada Dimana-mana
- Bab 239 Secara Berurutan
- Bab 240 Siapa Yang Mendalangi
- Bab 241 Sudah Seharusnya Berterus Terang
- Bab 242 Sungguh Tidak Mengetahuinya
- Bab 243 Menanti Pergantian
- Bab 244 Peralihan Perang
- Bab 245 Ada Alasan Lain
- Bab 246 Diperalat Orang Lain
- Bab 247 Ajaran Secara Diam-diam
- Bab 248 Penyebaran Cepat
- Bab 249 Berbahaya
- Bab 250 Siapa Yang Mengutus Ini
- Bab 251 Ternyata Itu Dia
- Bab 252 Mendapat Masalah
- Bab 253 Janji
- Bab 254 Menghadapi Kesulitan Lagi
- Bab 255 Menyeberang Jalan
- Bab 256 Duluan Menangkap Orang Terpenting
- Bab 257 Bergegas Menyelesaikan Pertempuran
- Bab 258 Tampaknya Mengerikan, Tapi Tidak Berbahaya
- Bab 259 Dipercayakan Untuk Menjaga Keluarganya
- Bab 260 Aksi Gagal
- Bab 261 Bertindak Sesuai Dengan Situasi
- Bab 262 Kebocoran Informasi
- Bab 263 Menghalangi Jalan
- Bab 264 Dia Masih Memiliki Alasan
- Bab 265 Sediakan Payung Sebelum Hujan
- Bab 266 Terencana
- Bab 267 Bekerja Sama dalam Investasi
- Bab 268 Alasan Masalah Terjadi
- Bab 269 Bersiap Pergi
- Bab 270 Demii Perasaan
- Bab 271 Bertemu Secara Kebetulan
- Bab 272 Perkataan Yang Memilukan
- Bab 273 Draf Perjanjian
- Bab 274 Tidak Bisa Berkata Apapun
- Bab 275 Jangan Berpura Lembut
- Bab 276 Mengunjungi Guru
- Bab 277 Intuisi Yang Tajam
- Bab 278 Maksud Dari 4 Kata Itu
- Bab 279 Muncullah Wujud Aslinya
- Bab 280 Mendalam Dan Mendetail
- Bab 281 Tangisan Tak Terbendung
- Bab 282 Membujuk Dengan Teori
- Bab 283 Menggunakan Tindakan Untuk Mendapatkan Simpati
- Bab 284 Penuh Penyesalan
- Bab 285 Berusaha Untuk Berubah
- Bab 286 Perasaan Yang Sebenarnya
- Bab 287 Terlalu Tidak Terduga
- Bab 288 Punya Selera Tinggi
- Bab 289 Pemikiran Yang Cerdik
- Bab 290 Sangat Memuaskan
- Bab 291 Mencairkan Kesalahpahaman
- Bab 292 Rencana Pulang Negeri
- Bab 293 Konsentrasi
- Bab 294 Mendadak Sadar
- Bab 295 Mengenal Kembali
- Bab 296 Jauh Lebih Santai
- Bab 297 Bertemu Teman Baik
- Bab 298 Ada Alasannya
- Bab 299 Reaksi Berlebihan
- Bab 300 Melaporkan Setengah Mati
- Bab 301 Berani dan Jago
- Bab 302 Mencapai Kesepakatan
- Bab 303 Suasana Hati Rumit
- Bab 304 Penuh Antisipasi
- Bab 305 Menghadapi Serangan
- Bab 306 Sementara Waktu Menghindar Dari Bahaya.
- Bab 307 Banyak Melakukan Kegagalan.
- Bab 308 Wanita Cantik Adalah Bencana.
- Bab 309 Kemampuannya Di Atas Satu Langkah.
- Bab 310 Sedikit Keterlaluan.
- Bab 311 Bangun Dari Mimpi Buruk
- Bab 312 Malam Terlalu Dingin
- Bab 313 Aturan Bertahan Hidup
- Bab 314 Perbedaan Kualitatif
- Bab 315 Desa Perbatasan
- Bab 316 Terlambat
- Bab 317 Penolong
- Bab 318 Perangkap
- Bab 319 Kecelakaan Membawa Berkat
- Bab 320 Secara Adil
- Bab 321 Senjata Ilegal
- Bab 322 Serangan Roket
- Bab 323 Serangan Balik Di Situasi Berbahaya
- Bab 324 Tidak Membiarkan Orang Yang Akan Menimbulkan Kerugian Untuk Orang Lain Tetap Hidup
- Bab 325 Desa Kecil Tanpa Orang
- Bab 326 Nyawa Di Ujung Tanduk
- Bab 327 Penyelamat Sudah Tiba
- Bab 328 Berangkat Pada Malam Ini Juga
- Bab 329 Melepaskan untuk Kemudian Menangkap
- Bab 330 Tipu Daya yang Cerdas
- Bab 331 Terbongkar
- Bab 332 Situasi Berubah
- Bab 333 Warga Negara yang Dihormati
- Bab 334 Memilih untuk Tidak Pulang
- Bab 335 Tidak Tahu Harus Berbuat Apa
- Bab 336 Sahabat Berkhianat
- Bab 337 Nasehat-Nasehat Berharga
- Bab 338 Perlu Buka Kartu
- Bab 339 Hotel Holiday Inn
- Bab 340 Hati Gusar
- Bab 341 Rencana Licik Yang Menakjubkan
- Bab 342 Kenyataan Yang Tidak Dapat Dimengerti
- Bab 343 Mendekati Kenyataan
- Bab 344 Menjalani Hidup Dengan Mabuk Dan Bermimpi
- Bab 345 Menyaksikan Keajaiban
- Bab 346 Keberuntungan yang Dahsyat
- Bab 347 Mengagetkan Semua Orang
- Bab 348 Memahami Prinsip
- Bab 349 Suami-Istri Bersitegang
- Bab 350 Memancing Diskusi
- Bab 351 Ambisius
- Bab 352 Membangun kepercayaan
- Bab 353 Senjata pembunuh
- Bab 354 Saling menipu
- Bab 355 Sedikit pusing
- Bab 356 Berharap bertemu
- Bab 357 Memberikan Peringatan
- Bab 358 Langsung Beraksi
- Bab 359 3 Orang 3 Hati
- Bab 360 Prioritas
- Bab 361 Langsung Beraksi
- Bab 362 Percakapan Suami-Istri