The Revival of the King - Bab 276 Mengunjungi Guru
Terry Fan agak kurang paham, apakah asalkan laki-laki bersama dengan seorang wanita, maka mereka pasti sudah melakukan hal tersebut?
Atau mungkinkah Helena Hu dan Yunisha Yang memiliki pemikiran yang sama, mereka tahu kalau dia menghabiskan waktu dengan mereka, tujuannya adalah untuk membalaskan dendam pada suami mereka?
“Ini aneh sekali,” Terry Fan bertanya dengan diliputi ketidakpahaman: “Kamu mengatakan aku memiliki hubungan dengannya, dia barusan juga mengatakan kalau kamu memiliki hubungan denganku! Ada apa ini sebenarnya?”
“Lihat, kamu sudah mengakuinya bukan?”
“Apa yang sudah kuakui?”
“Ini sangat sederhana, kamu dan suamiku adalah teman sekolah, kamu memiliki hubungan denganku, kamu membawaku untuk berkenalan dengannya, dia pasti juga memiliki hubungan seperti ini denganmu, hanya saja ini hanyalah kecurigaanku, aku masih belum bisa memastikannya.”
“Kalau begitu mengapa sekarang kamu sudah yakin?”
“Itu karena aku memiliki hubungan denganmu, maka aku pun mencurigaimu, dia juga curiga padamu, pasti dia juga memiliki hubungan denganmu!”
“Yang benar saja, kamu mengatakannya seperti sedang memainkan kata-kata.”
“Apa kamu masih belum paham juga, seorang pencuri akan melihat orang-orang juga sama seperti dirinya yakni seorang pencuri, wanita yang berselingkuh, pasti akan merasa kalau semua wanita dimuka bumi juga tukang selingkuh.”
“Tunggu sebentar, jika seperti yang kamu katakan, berarti aku dan Monica Li juga memiliki hubungan seperti ini?”
Helena Hu lantas menggeleng: “Kalau itu belum pasti, kecuali Monica Li juga menanyakannya padamu, apakah aku memiliki hubungan itu denganmu, kalau tidak, pasti tidak ada apa-apa di antara kalian.”
Terry Fan akhirnya paham, jika dia dan Helena Hu tidak memiliki hubungan seperti itu, Helena Hu tentu tidak akan berpikir kalau aku memiliki hubungan seperti itu dengan Yunisha Yang, inilah yang namanya melihat orang lain seperti melihat diri sendiri.
Seperti Monica Li.
Karena Terry Fan memperlakukannya dengan sopan dan tidak ingin mendekatinya, karena hubungannya dengan Terry Fan ini, meskipun Terry Fan berhubungan dengan wanita lain, Monica Li tentu tidak akan berpikir demikian, itu karena dia melihat Terry Fan sebagai pria baik-baik, tentu tidak akan melakukan permainan berbahaya seperti ini.
Meskipun wanita itu lebih sensitif, tetapi posisi mereka berbeda, oleh karenanya cara pandang mereka juga akan berbeda, tetapi pada akhirnya semua sama saja, mereka akan mendapatkan jawaban yang sama, bagian ini adalah bagian yang paling dikagumi oleh Terry Fan.
Terry Fan kembali bertanya: “Kalau begitu biar kuberitahu, hubunganku dengan Yunisha Yang sama dengan hubunganku denganmu, sampai sekarang, kita hanya berpelukan, apa kamu percaya?”
“Tentu saja percaya, setidaknya aku sudah melihatnya, kamu bukan pria yang gampang khawatir, kamu mengikuti iramamu sendiri, tetapi jika dibandingkan dengan sebagian besar pria yang ada, kamu jelas sangat tenang, suka mengikuti moodmu, dan lagi……”
“Yang benar saja, bukankah akan lebih mudah jika kamu mengatakan kalau aku adalah seorang pria sejati?”
“Hehehe----” Helena Hu tertawa dibuatnya, dia sama sekali tidak sanggup menghentikan tawanya.
“Bawa mobil yang serius, jangan sampai kamu menabrak gunung.”
Kuil Sanqing yang megah baru direnovasi, terletak pada pertengahan gunung Meishan yang ada pinggiran barat kota, kabut mengelilingi tempat itu.
Helena Hu kemudian berbelok berkali-kali, dan menghentikan mobil pada tempat parkir didepan kuil Tao tersebut, dia tidak paham dan bertanya: “Ditempat ini, kamu juga tidak akan sampai melakukan tidak professional bukan?”
Terry Fan kemudian mencubit wajahnya dan menciumnya: “Jangan mengotori tempat suci, apa tempat ini tempat yang bisa didatangi teman-temanmu itu?”
“Apa aku juga tidak boleh sembahyang?”
“Aku tidak ingin bertekak lagi denganmu, jika kamu mau kamu boleh sembahyang, jika tidak kamu diam saja dimobil, aku akan pergi membereskan sesuatu sebentar.”
“Baiklah.”
Setelah Terry Fan turun dari mobil, dia segera masuk ke Kuil Sanqing, dia menyadari meski bagian dalam kuil sangat luas, tetapi orang-orang yang datang sembahyang tidak banyak.
Sepertinya ditimur ini, orang yang menganut aliran Tao lebih sedikit jumlahnya dibanding dengan penganut agama Buddha.
Dibandingkan dengan tujuh tahun yang lalu, tempat ini benar-benar sangat berbeda.
Dahulu di Kuil Sanqing ini, hanya terdapat dua kamar dengan genting hijau, yang didepan adalah balairung kuil, yang dibelakang adalah tempat tinggal guru agung Qingyun, jika ditambahkan, luas areanya tidak akan lebih dari 30m2.
Sekarang benar-benar sangat berbeda, kuil Kuil Sanqing ini dibangun dengan membentuk anak tangga, dengan total 9 lantai, disetiap lantai terdapat sebuah aula, didalamnya diletakkan patung dewa dewi Tao, ada banyak pendeta Tao yang keluar masuk dari tempat itu.
Kebetulan sekali seorang pendeta Tao berjalan mendekat, Terry Fan segera menanyakan tempat tinggal guru agung Qingyun.
Ajaran agama Tao sama dengan ajaran agama Buddha, sangat menitik beratkan ikatan jodoh, jika masuk ke kuil Tao, bisa langsung menyebutkan nama pendeta Tao, orang-orang akan mengiranya sebagai orang yang berjodoh, asalkan demikian, murid-murid pendeta itu akan menyambutnya dengan bahagia.
Di sini ada banyak bagian dengan pembagian tugas yang berbeda, mereka yang posisinya makin tinggi, akan semakin sulit ditemui.
Pendeta Tao kemudian mengantarkan Terry Fan, ketempat guru agung Qingyun, dengan hormat melaporkan: “Kakek guru, ada seorang tuan yang bernama Terry Fan ingin berjumpa dengan anda.”
Wow!
Hanya tujuh tahun, kelihatannya guru agung Qingyun semakin lama semakin termasyur, murid beliau bahkan sudah memiliki murid?
Bertemu lagi dengan guru agung Qingyun, tidak bertemu selama tujuh tahun, beliau masih sama seperti dahulu, meskipun usianya sudah 60 tahun lebih, dia kelihatan sangat bersemangat seperti anak muda, meskipun beliau kurus, tetapi tubuhnya cukup terlatih.
“Guru!” Terry Fan lantas memanggilnya, ketika dia hendak berlutut dan bernamaskara.
Pendeta Tao yang membawanya terkejut, wajahnya kelihatan sangat kaget, biasanya, orang-orang diluar agama ini bertemu dengan pendeta Tao, dibelakang mereka akan memanggilnya dengan sebutan pendeta Tao, sementara ketika berhadapan mereka akan memanggil mereka dengan sebutan guru Tao, ada juga yang memanggil guru besar, dan panggilan paling hormat pada mereka adalah guru agung.
Mendengar Terry Fan memanggil guru agung Qingyun dengan sebutan “Guru”, benar-benar mengejutkan.
Jika mengatakan Terry Fan ini tidak paham, mengapa dia malah bisa memiliki jodoh dengan kakek guru?
Jika dia paham akan hal tersebut, mengapa dia memanggil beliau hanya dengan panggilan guru?
“Jangan!” guru agung Qingyun kemudian mengayunkan tongkat Taonya: “Jika kamu berani berlutut, aku akan menghancurkan kakimu!”
Yang benar saja!
Pendeta Tao tadi lebih terkejut lagi.
Kakek guru memang sangat keras, tetapi dia tidak pernah segalak ini, baik pada murid dari muridnya, atau orang luar.
“Apa tidak salah?” lutut Terry Fan yang baru bengkok setengah, segera kembali lurus, dengan kebingungan bertanya: “Kamu mengajariku ilmu bela diri, aku lantas berkonstribusi dengan merenovasi, memanggilmu dengan sebutan guru, kamu masih tidak mau aku berlutut menghormatimu?”
“Ketika aku ingin menerimamu sebagai muridku tujuh tahun yang lalu, kamu sangat tidak rela, kamu bahkan mengatakan kalau aku adalah penipu.”
“Hei hei, kamu anggap saja kalau aku adalah orang biasa, tidak mengenal dirimu yang sangat agung ini, sekarang aku sudah mengetahui kesalahanku, bisa dikatakan sebagai orang berbakat yang kembali lebih berharga dari emas, lebih baik terlambat dari pada tidak pernah kembali, dan semuanya belum terlambat!”
“Sudah terlambat, sudah terlambat!” guru agung Qingyun kemudian melihat pendeta Tao: “Jika aku tidak salah ingat, dia sepertinya lebih tua tiga tahun darimu, murid besarku tahun ini sudah berusia 50 tahun lebih, sekarang kamu ingin aku menjadi gurumu, orang-orang yang tidak tahu seluk beluk situasi, tentu akan mengira kalau aku telah mempermainkan mereka!”
Mendengar hal ini, pendeta Tao tadi tentu semakin bingung, rupanya tujuh tahun yang lalu, kakek guru ingin menjadikan pria ini sebagai muridnya, tetapi pria ini tidak mau?
Saat itu guru agung Qingyun kemudian mengibaskan tangannya pada pendeta itu, pendeta Tao itu segera mengundurkan diri.
Setelah melihat pendeta Tao pergi, Terry Fan dengan berbisik mengatakan: “Tadi ketika ada orang luar, aku tidak enak mengatakannya secara langsung, sebenarnya kamu memang seorang penipu!”
Guru agung Qingyun kemudian membelalakan matanya: “Apa maksudmu bocah?”
“Tidak ada yang salah dari ilmu-ilmu yang kamu ajarkan padaku, buku-buku yang kamu berikan padaku juga sangat berguna, tetapi kamu pernah mengatakan, asalkan aku tetap tidak menyerah, akan tiba hari di mana aku bisa mendapatkan kehidupan abadi. Tetapi lihatlah, sudah 7 tahun berlalu, aku masih sama seperti dahulu, jika tidak bisa mendapatkan kehidupan abadi, setidaknya aku sudah bisa terbang bukan?”
Guru agung Qingyun kemudian memukul kepalanya dengan tongkat “Phak”: “Hanya tujuh tahun kamu sudah berpikir untuk bisa hidup abadi? Kalau begitu dari dahulu sampai sekarang, sudah berapa orang yang sudah hidup abadi? Sekarang angkat kepalamu dan lihatlah langit, kamu bisa melihat burung yang terbang bukan? Semuanya adalah dewa yang sedang terbang!”
Novel Terkait
My Beautiful Teacher
Haikal ChandraMy Greget Husband
Dio ZhengAwesome Guy
RobinYama's Wife
ClarkDewa Perang Greget
Budi MaPerjalanan Selingkuh
LindaIstri Yang Sombong
JessicaThe Revival of the King×
- Bab 1 Teman Sekelas Yang Cantik
- Bab 2 Kesepakatan yang Menghina
- Bab 3 Bahan Tertawaan Seluruh Orang
- Bab 4 Dihina Lagi
- Bab 5 Keduanya Bertemu
- Bab 6 Pembalasan
- Bab 7 Sahabat Sejati
- Bab 8 Menangis Tersedu-Sedu
- Bab 9 Unit Rawat Intensif
- Bab 10 Kebetulan Bertemu
- Bab 11 Harus Melapor Polisi
- Bab 12 Keras Kepala
- Bab 13 Mutiara Sejahtera Corp.
- Bab 14 Pertemuan Di Rumah Sakit
- Bab 15 Ambang Batas Kesabaran
- Bab 16 Penyesalan Yang Muncul Karena Sikap Keterlaluan
- Bab 17 Lawan Yang Selalu Saja Bertemu
- Bab 18 Perasaan Yang Berkonflik
- Bab 19 Peristiwa Yang Benar Adanya
- Bab 20 Emosi Yang Memuncak
- Bab 21 Kebetulan Hendak Mencarimu
- Bab 22 Berpikiran Sempit
- Bab 23 Pembalasan Instan
- Bab 24 Sujud Yang Mengejutkan
- Bab 25 Setiap Pelaku Mempunyai Alasan Tersendiri
- Bab 26 Perasaan Tidak Tenang
- Bab 27 Tertegun
- Bab 28 Melewati Semuanya
- Bab 29 Ikatan Yang Menjauh
- Bab 30 Penyesalan Terhadap Tindakan Di Masa Lalu
- Bab 31 Hati Yang Berkecamuk
- Bab 32 Terkejut Setengah Mati
- Bab 33 Ingin Menangis Tapi Tidak Ada Air Mata
- Bab 34 Hatinya Merasa Sangat Tidak Nyaman
- Bab 35 Kesalahpahaman Semakin Besar
- Bab 36 Perasaan Krisis
- Bab 37 Mengejutkan
- Bab 38 Pandai Bersilat Lidah
- Bab 39 Sangat Menyesal
- Bab 40 Berbeda Jauh
- Bab 41 Menangis Tanpa Air Mata
- Bab 42 Memberikan Barang Pemberian Orang Lain
- Bab 43 Bertemu Teman Sekelas Lama Lagi
- Bab 44 Bingung
- Bab 45 Datang Mencari Masalah
- Bab 46 Tidak Berani Tampil
- Bab 47 Malu Sendiri
- Bab 48 Sesuatu Terjadi Tentu Ada Sebabnya
- Bab 49 Gugup Sekali
- Bab 50 Tidak Bisa Mengerti
- Bab 51 Menyesal
- Bab 52 Semuanya Sandiwara
- Bab 53 Berkata Sembarangan
- Bab 54 Marah Hingga Muntah Darah
- Bab 55 Perubahan yang Besar
- Bab 56 Tidak Dapat Ditoleransi
- Bab 57 Mutiara Sejahtera
- Bab 58 Menyelidiki
- Bab 59 Rencana Pembalasan
- Bab 60 Terkejut
- Bab 61 Sudah Bukan Yang Dulu Lagi
- Bab 62 Tak Bisa Ditahan
- Bab 63 Nasehat Yang Bagus
- Bab 64 Datang Dengan Persiapan
- Bab 65 Menggertak
- Bab 66 Masalah Muncul Karena Sebab
- Bab 67 Marah Sekali
- Bab 68 Sial Dan Tidak Beruntung
- Bab 69 Menolak Melihat Kebenaran
- Bab 70 Asal Usul Yang Jelas
- Bab 71 Bersikeras Dengan Pendapat Sendiri
- Bab 72 Memeriksa Keadaannya
- Bab 73 Rasa Iri Yang Menggila
- Bab 74 Berinisiatif Menyapa
- Bab 75 Tidak Bisa Mempercayainya
- Bab 76 Perkataan Yang Masuk Akal
- Bab 77 Menebus Kesalahan
- Bab 81 Ruang VIP KTV
- Bab 78 Benar-Benar Tidak Menduganya
- Bab 79 Menebus Hutang Lama
- Bab Menyadari Bahaya Di Saat-saat Akhir
- Bab 82 Serangan yang Luar Biasa
- Bab 83 Pertempuran yang Mengerikan
- Bab 84 Sedikit Menyesal
- Bab 85 Meminta Maaf Dan Memberi Hadiah
- Bab 86 Memberi Wajah
- Bab 87 Keributan Di Ruang Rawat
- Bab 88 Operasi Berhasil
- Bab 89 Membereskan Willy Wang
- Bab 90 Kata-Kata Dan Kasih Sayang yang Dalam
- Bab 91 Menyelesaikan Kesalahpahaman
- Bab 92 Hati Diganti Hati
- Bab 93 Sebuah Drama
- Bab 94 Memang Kaya Itu Sangat Bagus
- Bab 95 Teman Sekolah Datang Menjenguk
- Bab 96 Kebetulan Bertemu Dengan Kenalan
- Bab 97 Ketakutan
- Bab 98 Ingin Memenangkannya
- Bab 99 Ayah Dan Anak Yang Kejam
- Bab 100 Ada Hal Yang Ingin Dibicarakan
- Bab 101 Saling Beradu.
- Bab 102 Rasa Sakit Tidak Tertahankan.
- Bab 103 Mencurahkan Apa Yang Ada Di Otaknya.
- Bab 104 Berseteru.
- Bab 105 Dipermalukan Di Depan Semua Orang.
- Bab 106 Perlelangan Yang Hampir Gagal.
- Bab 107 Pemuda Kaya Raya.
- Bab 108 Mengacaukan Rencana
- Bab 109 Sebuah Keadaan Mendadak Yang Menimbulkan Sebuah Kesalahan
- Bab 110 Perasaan Hati Yang Tidak Baik
- Bab 111 Masalah Internal dan Agresi Asing
- Bab 112 Keadaan Yang Kacau
- Bab 113 Dimana-mana Terancam Oleh Bahaya
- Bab 114 Siap Untuk Bertindak
- Bab 115 Merasa Ketakutan dan Tidak Tenang
- Bab 116 Pertemuan Yang Sempit
- Bab 117 Penuh Drama
- Bab 118 Berusaha Meningkatkan Rasa Kehadiran
- Bab 119 Saling Memberi Simpati
- Bab 120 Mengendalikan Semuanya
- Bab 121 Ibu Yang Aneh
- Bab 122 Vila Gunung Min
- Bab 123 Semua Yang Di Lihat Dan Di Dengar Terasa Sangat Segar
- Bab 124 Bertarung Dengan Sangat Sengit
- Bab 215 Tidak Ingin Kalah
- Bab 126 Mencurigakan
- Bab 127 Mengakui Putri Angkat
- Bab 128 Memiliki Pemikiran Masing-Masing
- Bab 129 Tidak Bisa Menyelesaikan Perkataan
- Bab 130 Katakan Baik-Baik
- Bab 131 Semua Ada Ceritanya
- Bab 132 Mengeluh
- Bab 133 Mencapai Pemahaman Rahasia
- Bab 134 Rekaman Telepon
- Bab 135 Mengupas Habis
- Bab 136 Perlahan-lahan Menjadi Cerah
- Bab 137 Mengobati Sesuai Gejala
- Bab 138 Dekorasinya Terlalu Bagus
- Bab 139 Kasih Yang Tak Ternilai
- Bab 140 Terkejut Senang
- Bab 141 Ini Hal Besar
- Bab 142 Keinginan Nenek
- Bab 143 Tiga Wanita
- Bab 144 Semua Adalah perangkap
- Bab 145 Mengerahkan Seluruh Kemampuan
- Bab 146 Pertengkaran Ibu dan Anak
- Bab 147 Ragu
- Bab 148 Mengusahakan Yang Terbaik Walaupun Telah Salah Langkah
- Bab 149 Baru Pertama Kalinya
- Bab 150 Misi
- Bab 151 Sinyal Kematian
- Bab 152 Terus Menguji
- Bab 153 Semua Hanya Akting
- Bab 154 Penyesalan
- Bab 155 Kencan di Siang Hari
- Bab 156 Teman Makan Teman
- Bab 157 Kehidupan yang Memaksa
- Bab 158 Sahabat Menyusahkan
- Bab 159 Tergoda Hatinya
- Bab 160 Tidak Mau Tanda Tangan
- Bab 161 Masalah Kehidupan
- Bab 162 Merasa Sangat Puas
- Bab 163 Wanita Bernasib Buruk
- Bab 164 Dipermainkan Orang
- Bab 165 Orang Kaya Yang Sederhana
- Bab 166 Menembus Rekor
- Bab 167 Kagum Dan Cemburu
- Bab 168 Grup Yang Bergosip
- Bab 169 Bicara Dari Pengalaman
- Bab 170 Nasehat Ibu Tiri
- Bab 171 Pulang
- Bab 172 Menjadi Seperti Air
- Bab 173 Membuat Kesempatan
- Bab 174 Pergerakan Rahasia
- Bab 175 Datang Sendiri
- Bab 176 Pemula
- Bab 177 Memalukan
- Bab 178 Agen Spesial
- Bab 179 Timbul Pemikiran
- Bab 180 Mempercayakan Seumur Hidup
- Bab 181 Menghadapi Pilihan
- Bab 182 Perlu Diselesaikan
- Bab 183 Menaruh Investasi Untuk Mendapatkan Keuntungan
- Bab 184 Mengikuti Petunjuk Yang Ada
- Bab 185 Agen Spesial
- Bab 186 Mencegah Terlebih Dahulu
- Bab 187 Membongkar Identitas
- Bab 188 Ternyata Dia
- Bab 189 Tak Bisa Kembali
- Bab 190 Harus Dilanjutkan
- Bab 191 Wanita Yang Selalu Berubah
- Bab 192 Pembalasan Dendam Yang Manis
- Bab 193 Tidak Ada Yang Perlu Diragukan
- Bab 194 Sengaja Mempersulit Keadaan
- Bab 195 Bisnis Bernilai Satu Miliyar Yuan
- Bab 196 Tidak Ingin Menjadi Tumpuan
- Bab 197 Menerima Kebaikan
- Bab 198 Mendapatkan Keuntungan Dari Dua Belah Pihak
- Bab 199 Merasa Tidak Senang Di Dalam Hati
- Bab 200 Datang Satu Demi Satu
- Bab 201 Menjadi Bingung Sendiri
- Bab 202 Menyembunyikan
- Bab 203 Melampiaskan
- Bab 204 Berkelahi
- Bab 205 Mengatur Segalanya
- Bab 206 Beraturan
- Bab 207 Meyakinkan Secara Rasional
- Bab 208 Mencapai Kesepakatan Secara Diam-Diam
- Bab 209 Hasil Awal
- Bab 210 Risau
- Bab 211 Memiliki Rencana Lain
- Bab 212 Penderitaan Hati
- Bab 213 Setahap Demi Setahap Dilakukan Dengan Hati-Hati
- Bab 214 Menghentikan Akhir Yang Buruk
- Bab 215 Tersentuh Dengan Apa Yang Dilihat
- Bab 216 Tak Tahu Malu
- Bab 217 Memotivasi Orang Untuk Membuat Masalah
- Bab 218 Selangkah Demi Selangkah
- Bab 219 Tidak Akan Menikah Lagi
- Bab 220 Adegan Bahagia Dan Harmonis
- Bab 221 Hubungan Darah Lebih Erat Dari Apapun
- Bab 222 Tidak Tahan Lagi
- Bab 223 Lolos
- Bab 224 Kecerdasan Dan Keberanian
- Bab 225 Adegan Mendebarkan
- Bab 226 Menghadiri Pertemuan Beresiko
- Bab 227 Beraksi Di Tempat
- Bab 228 Ada Yang Membantu
- Bab 229 Tidak Terbayangkan
- Bab 230 Melampiaskan Amarah
- Bab 231 Penyelamat Datang
- Bab 232 Menunggu Waktu
- Bab 233 Perlahan-lahan Melunasi
- Bab 234 Kejadian Akan Terjadi Saat Situasinya Lengkap
- Bab 235 Cepat Kabur
- Bab 236 Ada Penyebab di Balik Masalah
- Bab 237 Sudah Memiliki Rencana Yang Matang
- Bab 238 Ada Dimana-mana
- Bab 239 Secara Berurutan
- Bab 240 Siapa Yang Mendalangi
- Bab 241 Sudah Seharusnya Berterus Terang
- Bab 242 Sungguh Tidak Mengetahuinya
- Bab 243 Menanti Pergantian
- Bab 244 Peralihan Perang
- Bab 245 Ada Alasan Lain
- Bab 246 Diperalat Orang Lain
- Bab 247 Ajaran Secara Diam-diam
- Bab 248 Penyebaran Cepat
- Bab 249 Berbahaya
- Bab 250 Siapa Yang Mengutus Ini
- Bab 251 Ternyata Itu Dia
- Bab 252 Mendapat Masalah
- Bab 253 Janji
- Bab 254 Menghadapi Kesulitan Lagi
- Bab 255 Menyeberang Jalan
- Bab 256 Duluan Menangkap Orang Terpenting
- Bab 257 Bergegas Menyelesaikan Pertempuran
- Bab 258 Tampaknya Mengerikan, Tapi Tidak Berbahaya
- Bab 259 Dipercayakan Untuk Menjaga Keluarganya
- Bab 260 Aksi Gagal
- Bab 261 Bertindak Sesuai Dengan Situasi
- Bab 262 Kebocoran Informasi
- Bab 263 Menghalangi Jalan
- Bab 264 Dia Masih Memiliki Alasan
- Bab 265 Sediakan Payung Sebelum Hujan
- Bab 266 Terencana
- Bab 267 Bekerja Sama dalam Investasi
- Bab 268 Alasan Masalah Terjadi
- Bab 269 Bersiap Pergi
- Bab 270 Demii Perasaan
- Bab 271 Bertemu Secara Kebetulan
- Bab 272 Perkataan Yang Memilukan
- Bab 273 Draf Perjanjian
- Bab 274 Tidak Bisa Berkata Apapun
- Bab 275 Jangan Berpura Lembut
- Bab 276 Mengunjungi Guru
- Bab 277 Intuisi Yang Tajam
- Bab 278 Maksud Dari 4 Kata Itu
- Bab 279 Muncullah Wujud Aslinya
- Bab 280 Mendalam Dan Mendetail
- Bab 281 Tangisan Tak Terbendung
- Bab 282 Membujuk Dengan Teori
- Bab 283 Menggunakan Tindakan Untuk Mendapatkan Simpati
- Bab 284 Penuh Penyesalan
- Bab 285 Berusaha Untuk Berubah
- Bab 286 Perasaan Yang Sebenarnya
- Bab 287 Terlalu Tidak Terduga
- Bab 288 Punya Selera Tinggi
- Bab 289 Pemikiran Yang Cerdik
- Bab 290 Sangat Memuaskan
- Bab 291 Mencairkan Kesalahpahaman
- Bab 292 Rencana Pulang Negeri
- Bab 293 Konsentrasi
- Bab 294 Mendadak Sadar
- Bab 295 Mengenal Kembali
- Bab 296 Jauh Lebih Santai
- Bab 297 Bertemu Teman Baik
- Bab 298 Ada Alasannya
- Bab 299 Reaksi Berlebihan
- Bab 300 Melaporkan Setengah Mati
- Bab 301 Berani dan Jago
- Bab 302 Mencapai Kesepakatan
- Bab 303 Suasana Hati Rumit
- Bab 304 Penuh Antisipasi
- Bab 305 Menghadapi Serangan
- Bab 306 Sementara Waktu Menghindar Dari Bahaya.
- Bab 307 Banyak Melakukan Kegagalan.
- Bab 308 Wanita Cantik Adalah Bencana.
- Bab 309 Kemampuannya Di Atas Satu Langkah.
- Bab 310 Sedikit Keterlaluan.
- Bab 311 Bangun Dari Mimpi Buruk
- Bab 312 Malam Terlalu Dingin
- Bab 313 Aturan Bertahan Hidup
- Bab 314 Perbedaan Kualitatif
- Bab 315 Desa Perbatasan
- Bab 316 Terlambat
- Bab 317 Penolong
- Bab 318 Perangkap
- Bab 319 Kecelakaan Membawa Berkat
- Bab 320 Secara Adil
- Bab 321 Senjata Ilegal
- Bab 322 Serangan Roket
- Bab 323 Serangan Balik Di Situasi Berbahaya
- Bab 324 Tidak Membiarkan Orang Yang Akan Menimbulkan Kerugian Untuk Orang Lain Tetap Hidup
- Bab 325 Desa Kecil Tanpa Orang
- Bab 326 Nyawa Di Ujung Tanduk
- Bab 327 Penyelamat Sudah Tiba
- Bab 328 Berangkat Pada Malam Ini Juga
- Bab 329 Melepaskan untuk Kemudian Menangkap
- Bab 330 Tipu Daya yang Cerdas
- Bab 331 Terbongkar
- Bab 332 Situasi Berubah
- Bab 333 Warga Negara yang Dihormati
- Bab 334 Memilih untuk Tidak Pulang
- Bab 335 Tidak Tahu Harus Berbuat Apa
- Bab 336 Sahabat Berkhianat
- Bab 337 Nasehat-Nasehat Berharga
- Bab 338 Perlu Buka Kartu
- Bab 339 Hotel Holiday Inn
- Bab 340 Hati Gusar
- Bab 341 Rencana Licik Yang Menakjubkan
- Bab 342 Kenyataan Yang Tidak Dapat Dimengerti
- Bab 343 Mendekati Kenyataan
- Bab 344 Menjalani Hidup Dengan Mabuk Dan Bermimpi
- Bab 345 Menyaksikan Keajaiban
- Bab 346 Keberuntungan yang Dahsyat
- Bab 347 Mengagetkan Semua Orang
- Bab 348 Memahami Prinsip
- Bab 349 Suami-Istri Bersitegang
- Bab 350 Memancing Diskusi
- Bab 351 Ambisius
- Bab 352 Membangun kepercayaan
- Bab 353 Senjata pembunuh
- Bab 354 Saling menipu
- Bab 355 Sedikit pusing
- Bab 356 Berharap bertemu
- Bab 357 Memberikan Peringatan
- Bab 358 Langsung Beraksi
- Bab 359 3 Orang 3 Hati
- Bab 360 Prioritas
- Bab 361 Langsung Beraksi
- Bab 362 Percakapan Suami-Istri