The Revival of the King - Bab 169 Bicara Dari Pengalaman
Valentine Li benar-benar sangat marah dibuat oleh Daisy Fang, wanita itu benar-benar sangat ingin mencercanya, tetapi dia merasa dia tidak memiliki dasar yang kuat.
Harusnya, setelah Terry Fan kembali dengan membawa ratusan juta RMB, sekarang mereka juga tinggal di Villa Ocean Gunung Min, ditambah lagi harta dari Fan's corp., total kekayaan yang dimiliki oleh keluarga Fan, pasti tidak jauh lebih sedikit dari keluarga Fang, yang juga dikatakan sebagai orang kaya.
Sekarang Daisy Fang bisa men jelek jelekkan Valentine Li, apakah itu karena harta yang dimiliki oleh keluarga Fang? Sekarang......
Valentine Li benar-benar sangat kesal: Selain kamar utama ini, dia juga memiliki hadiah pertemuan 1 juta RMB yang diberikan oleh Penny Zhou, dia tidak tahu seberapa banyak harta keluarga Fan yang bisa dikuasai olehnya.
Wanita itu menghitungnya, di dalam hatinya dia sama sekali tidak terburu-buru.
Jika dia tidak memiliki harta yang cukup di tangannya, Valentine Li mana mungkin bisa menghadapi Daisy Fang?
Melihat teman-teman di grup yang sedang berkoar-koar, disaat itu, Valentine Li benar-benar berharap seseorang bisa muncul dan membantunya berbicara, terutama Gordon Zhang.
Jika disaat itu Gordon Zhang benar-benar membantunya berbicara, mungkin karena merasa sangat tersentuh, wanita itu bisa menyerahkan dirinya pada Gordon Zhang.
Pas sekali teman-teman semua sedang memanggil Gordon Zhang, Valentine Li kemudian mengerjapkan matanya memperhatikan layar ponselnya, dia sangat berharap kalo Gordon Zhang bisa mengatakan sesuatu.
Tapi pada akhirnya dia merasa sangat kecewa.
Bukan hanya dirinya, bahkan semua teman-teman gurp dan juga Daisy Fang merasa sangat kecewa.
Setelah menunggu untuk waktu yang cukup lama, Daisy Fang kemudian mengirim sebuah pesan: Ayo bubar, dia adalah pengecut, selamanya kita tidak akan pernah bisa melihat kemunculannya! Kasihan sekali wanita itu~
Valentine Li kembali menunggu sesaat, bukan hanya dia tidak mendapatkan respon dari Gordon Zhang, sebaliknya dia malah melihat Mollie Ma mengirim sebuah pesan: nona fang yang cantik, mungkin saja mereka berdua sedang bersama, tidak memiliki waktu untuk menghiraukanmu~
Berengsek!
Valentine Li benar-benar sangat marah, “Pha” wanita itu kemudian membanting ponselnya, berbaring di ranjangnya dan menangis.
Disaat itu, dia sama sekali tidak tahu mengapa dia sangat marah?
Daisy Fang?
Mollie Ma?
Atau Gordon Zhang?
Penny Zhou kembali ke villa untul membereskan pakaiannya, wanita itu berpikir untuk turun dan berpamitan pada Valentine Li, setelah mendengar suara barang terbanting dan juga tangisan dari Valentine Li, Penny Zhou tidak tahu apa yang telah terjadi.
Wanita itu kemudian mendorong pintu dan masuk mengecek, Valentine Li berbaring di atas ranjangnya kemudian menangis tersedu-sedu, ponselnya terbanting di lantai, layarnya pecah.
Penny Zhou kemudian mengambil ponsel tersebut, melihat isi percakapannya, wanita itu lantas berjalan mendekati ranjang, dengan lembut menepuk pundak Valentine Li.
Valentine Li terkejut, wanita itu berpikir kalau Terry Fan telah kembali.
Ketika dia bangkit dengan tergesa-gesa, Valentine Li melihat Penny Zhou dihadapannya, beban di dalam hatinya akhirnya menghilang.
“Ibu - -”
Sambil menghapus air matanya, Valentine Li kemudian memanggil Penny Zhou.
Penny Zhou kemudian menyerahkan ponselnya pada wanita itu, mengatakan: “Valentine Li, ada satu kata yang harus kamu ingat, itu adalah jika kamu tidak melakukannya maka kamu tidak akan mati! Sekarang di depanmu ada dua buah jalan, satu adalah jalan menuju ketenaran dan juga kebahagiaan, sementara yang satu adalah jalan yang gelap dan juga tidak jelas, kamu jangan sampai salah memilih kemudian menyesal seumur hidup!”
Valentine Li kemudian mengambil ponselnya, dari tangan Penny Zhou, wanita itu sudah paham, Penny Zhou sudah melihat isi dari percakapan tersebut.
“Ibu, aku tidak berani mengatakan hal bohong di hadapanmu, Gordon Zhang sama sekali tidak pernah menyentuhku, sekarang aku masih perawan.”
Penny Zhou kemudian menggeleng: “Anak bodoh, sekarang sudah zaman apa? Jika seorang lelaki benar-benar mencintaimu, laki-laki itu tidak akan peduli apakah kamu adalah perawan atau bukan, tetapi dia akan peduli dengan apa yang kamu pikirkan.”
Valentine Li tidak terlalu bisa memahami perkataan Penny Zhou.
Penny Zhou tersenyum pahit mengatakan: “Contohnya saja aku, ketika aku menikah dengan ayah Terry Fan, aku juga bukan perawan bukan, waktu itu dengan kekayaannya, laki-laki ini bukannya bisa dengan mudah menemukan seorang perawan? Tetapi yang dibutuhkan sebetulnya adalah teman dalam bisnis, kemudian penghibur perasaannya. Terry Fan juga sama seperti ini, yang dibutuhkan adalah seorang wanita yang benar-benar mencintainya, bahkan bagaimana sebelumnya wanita ini, baginya tidak penting, dia lebih mementingkan masa mendatang.”
“Ibu, aku tidak akan menyembunyikan ini, aku sebenarnya pernah berbicara serius padanya, berharap agar dia bisa melupakan semua hal yang tidak menggembirakan ini, kita bisa memulai semuanya dari permulaan, tetapi dia tidak menerimanya!”
Penny Zhou kemudian menggeleng: “Sebagai seorang wanita, aku merasa diriku sangat sensitif, sebenarnya tidak peduli siapapun laki-laki itu, menghadapi seorang wanita dia akan berubah menjadi sangat sensitif. Kita jangan membahas Terry Fan dulu, kita sudah berhubungan untuk cukup lama, jujur saja, tidak peduli dari segi manapun, aku tidak melihatmu mencintai pria itu sesungguh hati.”
Wajah Valentine Li berubah merah, dia tidak bisa mengatakan apapun.
“Sekarang semua orang juga sudah melihatnya, demi harta Terry Fan, mungkin karena keluargamu yang sedang kesusahan, kamu hanya membutuhkannya untuk membantu keluargamu, oleh karena itu kamu kelihatannya sangat tabah dan juga sabar, mencoba terlihat seperti orang-orang biasa, sebenarnya orang-orang yang juga bisa melihat, kamu sama sekali tidak tertarik padanya. Bahkan kami yang berada di samping juga bisa melihatnya, apa menurutmu Terry Fan tidak bisa merasakannya?
Valentine Li tidak menjawab.
“Anakku, karena kamu sudah memanggilku ibu selama berhari-hari, oleh karena itu aku pun mengatakan isi hatiku padamu, tidak peduli apa kesannya diberikan oleh pria itu padamu sebelumnya, tapi biar aku beri tahu padamu, sikap baiknya, kemurahan hatinya dan juga sikap lapang dadanya, jauh melebihi pemikiranmu, asalkan kamu bersikap sedikit baik padanya, dia akan membalasmu 10 kali lipat. Lihatlah Willy Wang dan juga Monica Li, apa kamu pikir dia hanya memberikan mobil offroad vehicle pada mereka?
Valentine Li kemudian melihat Penny Zhou dengan mata membelalak.
“Setahuku, di lingkungan komplek Mutiara Sejahtera, Terry Fan sedang membangun sebuah restoran yang sangat mewah, biaya dekorasinya saja sudah lebih dari RMB 10.000.000, apalagi uang sewa dan juga biaya karyawannya. Dan nama dari penanggung jawab restoran tersebut, adalah Willy Wang!”
Ya ampun, ternyata masih ada hal ini?
Valentine Li kemudian menunduk, kemudian menghitung yang diketahuinya, sekarang berapa banyak uang yang dimiliki oleh Terry Fan, berapa juga yang sudah dihamburkannya?
Ekspresi wanita itu, tentu saja tertangkap oleh Penny Zhou.
Penny Zhou kemudian menggelengkan kepalanya: “Valentine Li, kamu adalah wanita yang cerdas, mengapa kamu bisa mata duitan seperti ini? Berapa banyak harta yang dimiliki Terry Fan apakah kamu mengetahuinya? Daripada menghitungnya di dalam hatimu, menghabiskan waktumu menghitungnya? Bukankah lebih baik kamu menghabiskan waktu, memikirkan cara untuk mendapatkan hatinya. Dengan seperti itu, aku bisa membayangkan, harta yang akan kamu miliki kedepannya, jauh lebih cukup dari yang kamu butuhkan.
Wajah Valentine Li berubah merah ketika Penny Zhou mengatakannya, tetapi dia juga tidak mengelak.
Valentine Li tahu, Penny Zhou sangat lihai, mengelak adalah kelicikan, kelicikan adalah kebohongan, sekarang satu-satunya yang bisa mendukungnya di keluarga Fan ini hanya ada Penny Zhou, wanita itu sama sekali tidak ingin menyinggung Penny Zhou.
Penny Zhou melanjutkan perkataannya dan mengatakan: “Apa kamu tahu? Hari ini aku sudah menandatangani surat perceraian dengan ayahnya......”
“Hah?”
“Ayahnya berharap agar aku bisa keluar dari keluarga ini tanpa membawa sepeserpun darinya, tetapi Terry Fan tidak hanya memberiku setengah dari hartanya, dia masih memberiku RMB 10.000.000, dia mengatakan kalau itu adalah uang pensiunku.”
Valentine Li kemudian tertawa dengan tidak enak hati: “Ini adalah hal yang wajar, kamu sudah menjadi ibu tirinya selama bertahun-tahun, kamu juga sudah bersumbangsih untuk perusahaan.......”
“Masalahnya Terry Fan juga tahu, mantan suamiku bukan hanya mencelakakan ibunya, aku juga menggunakan jasa agen ilegal, mengejarnya dengan amunisi sampai ke negara S, singkatnya, waktu itu aku juga ingin mengambil nyawanya. Sementara ayahnya stroke, aku juga ambil andil di dalamnya, aku ketahuan selingkuh, jika hal ini sampai ke pengadilan, aku pasti tidak akan mendapatkan sepeserpun, kalaupun aku mendapatkan sedikit harta itu pun akan sangat sedikit.”
Benar sekali, apanya Terrible ini tidak bodoh?
Di dalam hatinya Valentine Li berpikir: Penny Zhou dan suaminya yang sebelumnya, bukankah selalu ingin mencelakakan keluarga Fan, mengapa dia malah membiarkan wanita ini mendapatkan hartanya? Jika dibawa ke pengadilan, mungkin wanita ini hanya akan mendapatkan sedikit hartanya, atas dasar apa dia memberikan begitu banyak harta pada wanita ini?
Novel Terkait
Villain's Giving Up
Axe AshciellyI'm Rich Man
HartantoDemanding Husband
MarshallMenaklukkan Suami CEO
Red MapleCinta Yang Dalam
Kim YongyiBehind The Lie
Fiona LeeHusband Deeply Love
NaomiThe Revival of the King×
- Bab 1 Teman Sekelas Yang Cantik
- Bab 2 Kesepakatan yang Menghina
- Bab 3 Bahan Tertawaan Seluruh Orang
- Bab 4 Dihina Lagi
- Bab 5 Keduanya Bertemu
- Bab 6 Pembalasan
- Bab 7 Sahabat Sejati
- Bab 8 Menangis Tersedu-Sedu
- Bab 9 Unit Rawat Intensif
- Bab 10 Kebetulan Bertemu
- Bab 11 Harus Melapor Polisi
- Bab 12 Keras Kepala
- Bab 13 Mutiara Sejahtera Corp.
- Bab 14 Pertemuan Di Rumah Sakit
- Bab 15 Ambang Batas Kesabaran
- Bab 16 Penyesalan Yang Muncul Karena Sikap Keterlaluan
- Bab 17 Lawan Yang Selalu Saja Bertemu
- Bab 18 Perasaan Yang Berkonflik
- Bab 19 Peristiwa Yang Benar Adanya
- Bab 20 Emosi Yang Memuncak
- Bab 21 Kebetulan Hendak Mencarimu
- Bab 22 Berpikiran Sempit
- Bab 23 Pembalasan Instan
- Bab 24 Sujud Yang Mengejutkan
- Bab 25 Setiap Pelaku Mempunyai Alasan Tersendiri
- Bab 26 Perasaan Tidak Tenang
- Bab 27 Tertegun
- Bab 28 Melewati Semuanya
- Bab 29 Ikatan Yang Menjauh
- Bab 30 Penyesalan Terhadap Tindakan Di Masa Lalu
- Bab 31 Hati Yang Berkecamuk
- Bab 32 Terkejut Setengah Mati
- Bab 33 Ingin Menangis Tapi Tidak Ada Air Mata
- Bab 34 Hatinya Merasa Sangat Tidak Nyaman
- Bab 35 Kesalahpahaman Semakin Besar
- Bab 36 Perasaan Krisis
- Bab 37 Mengejutkan
- Bab 38 Pandai Bersilat Lidah
- Bab 39 Sangat Menyesal
- Bab 40 Berbeda Jauh
- Bab 41 Menangis Tanpa Air Mata
- Bab 42 Memberikan Barang Pemberian Orang Lain
- Bab 43 Bertemu Teman Sekelas Lama Lagi
- Bab 44 Bingung
- Bab 45 Datang Mencari Masalah
- Bab 46 Tidak Berani Tampil
- Bab 47 Malu Sendiri
- Bab 48 Sesuatu Terjadi Tentu Ada Sebabnya
- Bab 49 Gugup Sekali
- Bab 50 Tidak Bisa Mengerti
- Bab 51 Menyesal
- Bab 52 Semuanya Sandiwara
- Bab 53 Berkata Sembarangan
- Bab 54 Marah Hingga Muntah Darah
- Bab 55 Perubahan yang Besar
- Bab 56 Tidak Dapat Ditoleransi
- Bab 57 Mutiara Sejahtera
- Bab 58 Menyelidiki
- Bab 59 Rencana Pembalasan
- Bab 60 Terkejut
- Bab 61 Sudah Bukan Yang Dulu Lagi
- Bab 62 Tak Bisa Ditahan
- Bab 63 Nasehat Yang Bagus
- Bab 64 Datang Dengan Persiapan
- Bab 65 Menggertak
- Bab 66 Masalah Muncul Karena Sebab
- Bab 67 Marah Sekali
- Bab 68 Sial Dan Tidak Beruntung
- Bab 69 Menolak Melihat Kebenaran
- Bab 70 Asal Usul Yang Jelas
- Bab 71 Bersikeras Dengan Pendapat Sendiri
- Bab 72 Memeriksa Keadaannya
- Bab 73 Rasa Iri Yang Menggila
- Bab 74 Berinisiatif Menyapa
- Bab 75 Tidak Bisa Mempercayainya
- Bab 76 Perkataan Yang Masuk Akal
- Bab 77 Menebus Kesalahan
- Bab 81 Ruang VIP KTV
- Bab 78 Benar-Benar Tidak Menduganya
- Bab 79 Menebus Hutang Lama
- Bab Menyadari Bahaya Di Saat-saat Akhir
- Bab 82 Serangan yang Luar Biasa
- Bab 83 Pertempuran yang Mengerikan
- Bab 84 Sedikit Menyesal
- Bab 85 Meminta Maaf Dan Memberi Hadiah
- Bab 86 Memberi Wajah
- Bab 87 Keributan Di Ruang Rawat
- Bab 88 Operasi Berhasil
- Bab 89 Membereskan Willy Wang
- Bab 90 Kata-Kata Dan Kasih Sayang yang Dalam
- Bab 91 Menyelesaikan Kesalahpahaman
- Bab 92 Hati Diganti Hati
- Bab 93 Sebuah Drama
- Bab 94 Memang Kaya Itu Sangat Bagus
- Bab 95 Teman Sekolah Datang Menjenguk
- Bab 96 Kebetulan Bertemu Dengan Kenalan
- Bab 97 Ketakutan
- Bab 98 Ingin Memenangkannya
- Bab 99 Ayah Dan Anak Yang Kejam
- Bab 100 Ada Hal Yang Ingin Dibicarakan
- Bab 101 Saling Beradu.
- Bab 102 Rasa Sakit Tidak Tertahankan.
- Bab 103 Mencurahkan Apa Yang Ada Di Otaknya.
- Bab 104 Berseteru.
- Bab 105 Dipermalukan Di Depan Semua Orang.
- Bab 106 Perlelangan Yang Hampir Gagal.
- Bab 107 Pemuda Kaya Raya.
- Bab 108 Mengacaukan Rencana
- Bab 109 Sebuah Keadaan Mendadak Yang Menimbulkan Sebuah Kesalahan
- Bab 110 Perasaan Hati Yang Tidak Baik
- Bab 111 Masalah Internal dan Agresi Asing
- Bab 112 Keadaan Yang Kacau
- Bab 113 Dimana-mana Terancam Oleh Bahaya
- Bab 114 Siap Untuk Bertindak
- Bab 115 Merasa Ketakutan dan Tidak Tenang
- Bab 116 Pertemuan Yang Sempit
- Bab 117 Penuh Drama
- Bab 118 Berusaha Meningkatkan Rasa Kehadiran
- Bab 119 Saling Memberi Simpati
- Bab 120 Mengendalikan Semuanya
- Bab 121 Ibu Yang Aneh
- Bab 122 Vila Gunung Min
- Bab 123 Semua Yang Di Lihat Dan Di Dengar Terasa Sangat Segar
- Bab 124 Bertarung Dengan Sangat Sengit
- Bab 215 Tidak Ingin Kalah
- Bab 126 Mencurigakan
- Bab 127 Mengakui Putri Angkat
- Bab 128 Memiliki Pemikiran Masing-Masing
- Bab 129 Tidak Bisa Menyelesaikan Perkataan
- Bab 130 Katakan Baik-Baik
- Bab 131 Semua Ada Ceritanya
- Bab 132 Mengeluh
- Bab 133 Mencapai Pemahaman Rahasia
- Bab 134 Rekaman Telepon
- Bab 135 Mengupas Habis
- Bab 136 Perlahan-lahan Menjadi Cerah
- Bab 137 Mengobati Sesuai Gejala
- Bab 138 Dekorasinya Terlalu Bagus
- Bab 139 Kasih Yang Tak Ternilai
- Bab 140 Terkejut Senang
- Bab 141 Ini Hal Besar
- Bab 142 Keinginan Nenek
- Bab 143 Tiga Wanita
- Bab 144 Semua Adalah perangkap
- Bab 145 Mengerahkan Seluruh Kemampuan
- Bab 146 Pertengkaran Ibu dan Anak
- Bab 147 Ragu
- Bab 148 Mengusahakan Yang Terbaik Walaupun Telah Salah Langkah
- Bab 149 Baru Pertama Kalinya
- Bab 150 Misi
- Bab 151 Sinyal Kematian
- Bab 152 Terus Menguji
- Bab 153 Semua Hanya Akting
- Bab 154 Penyesalan
- Bab 155 Kencan di Siang Hari
- Bab 156 Teman Makan Teman
- Bab 157 Kehidupan yang Memaksa
- Bab 158 Sahabat Menyusahkan
- Bab 159 Tergoda Hatinya
- Bab 160 Tidak Mau Tanda Tangan
- Bab 161 Masalah Kehidupan
- Bab 162 Merasa Sangat Puas
- Bab 163 Wanita Bernasib Buruk
- Bab 164 Dipermainkan Orang
- Bab 165 Orang Kaya Yang Sederhana
- Bab 166 Menembus Rekor
- Bab 167 Kagum Dan Cemburu
- Bab 168 Grup Yang Bergosip
- Bab 169 Bicara Dari Pengalaman
- Bab 170 Nasehat Ibu Tiri
- Bab 171 Pulang
- Bab 172 Menjadi Seperti Air
- Bab 173 Membuat Kesempatan
- Bab 174 Pergerakan Rahasia
- Bab 175 Datang Sendiri
- Bab 176 Pemula
- Bab 177 Memalukan
- Bab 178 Agen Spesial
- Bab 179 Timbul Pemikiran
- Bab 180 Mempercayakan Seumur Hidup
- Bab 181 Menghadapi Pilihan
- Bab 182 Perlu Diselesaikan
- Bab 183 Menaruh Investasi Untuk Mendapatkan Keuntungan
- Bab 184 Mengikuti Petunjuk Yang Ada
- Bab 185 Agen Spesial
- Bab 186 Mencegah Terlebih Dahulu
- Bab 187 Membongkar Identitas
- Bab 188 Ternyata Dia
- Bab 189 Tak Bisa Kembali
- Bab 190 Harus Dilanjutkan
- Bab 191 Wanita Yang Selalu Berubah
- Bab 192 Pembalasan Dendam Yang Manis
- Bab 193 Tidak Ada Yang Perlu Diragukan
- Bab 194 Sengaja Mempersulit Keadaan
- Bab 195 Bisnis Bernilai Satu Miliyar Yuan
- Bab 196 Tidak Ingin Menjadi Tumpuan
- Bab 197 Menerima Kebaikan
- Bab 198 Mendapatkan Keuntungan Dari Dua Belah Pihak
- Bab 199 Merasa Tidak Senang Di Dalam Hati
- Bab 200 Datang Satu Demi Satu
- Bab 201 Menjadi Bingung Sendiri
- Bab 202 Menyembunyikan
- Bab 203 Melampiaskan
- Bab 204 Berkelahi
- Bab 205 Mengatur Segalanya
- Bab 206 Beraturan
- Bab 207 Meyakinkan Secara Rasional
- Bab 208 Mencapai Kesepakatan Secara Diam-Diam
- Bab 209 Hasil Awal
- Bab 210 Risau
- Bab 211 Memiliki Rencana Lain
- Bab 212 Penderitaan Hati
- Bab 213 Setahap Demi Setahap Dilakukan Dengan Hati-Hati
- Bab 214 Menghentikan Akhir Yang Buruk
- Bab 215 Tersentuh Dengan Apa Yang Dilihat
- Bab 216 Tak Tahu Malu
- Bab 217 Memotivasi Orang Untuk Membuat Masalah
- Bab 218 Selangkah Demi Selangkah
- Bab 219 Tidak Akan Menikah Lagi
- Bab 220 Adegan Bahagia Dan Harmonis
- Bab 221 Hubungan Darah Lebih Erat Dari Apapun
- Bab 222 Tidak Tahan Lagi
- Bab 223 Lolos
- Bab 224 Kecerdasan Dan Keberanian
- Bab 225 Adegan Mendebarkan
- Bab 226 Menghadiri Pertemuan Beresiko
- Bab 227 Beraksi Di Tempat
- Bab 228 Ada Yang Membantu
- Bab 229 Tidak Terbayangkan
- Bab 230 Melampiaskan Amarah
- Bab 231 Penyelamat Datang
- Bab 232 Menunggu Waktu
- Bab 233 Perlahan-lahan Melunasi
- Bab 234 Kejadian Akan Terjadi Saat Situasinya Lengkap
- Bab 235 Cepat Kabur
- Bab 236 Ada Penyebab di Balik Masalah
- Bab 237 Sudah Memiliki Rencana Yang Matang
- Bab 238 Ada Dimana-mana
- Bab 239 Secara Berurutan
- Bab 240 Siapa Yang Mendalangi
- Bab 241 Sudah Seharusnya Berterus Terang
- Bab 242 Sungguh Tidak Mengetahuinya
- Bab 243 Menanti Pergantian
- Bab 244 Peralihan Perang
- Bab 245 Ada Alasan Lain
- Bab 246 Diperalat Orang Lain
- Bab 247 Ajaran Secara Diam-diam
- Bab 248 Penyebaran Cepat
- Bab 249 Berbahaya
- Bab 250 Siapa Yang Mengutus Ini
- Bab 251 Ternyata Itu Dia
- Bab 252 Mendapat Masalah
- Bab 253 Janji
- Bab 254 Menghadapi Kesulitan Lagi
- Bab 255 Menyeberang Jalan
- Bab 256 Duluan Menangkap Orang Terpenting
- Bab 257 Bergegas Menyelesaikan Pertempuran
- Bab 258 Tampaknya Mengerikan, Tapi Tidak Berbahaya
- Bab 259 Dipercayakan Untuk Menjaga Keluarganya
- Bab 260 Aksi Gagal
- Bab 261 Bertindak Sesuai Dengan Situasi
- Bab 262 Kebocoran Informasi
- Bab 263 Menghalangi Jalan
- Bab 264 Dia Masih Memiliki Alasan
- Bab 265 Sediakan Payung Sebelum Hujan
- Bab 266 Terencana
- Bab 267 Bekerja Sama dalam Investasi
- Bab 268 Alasan Masalah Terjadi
- Bab 269 Bersiap Pergi
- Bab 270 Demii Perasaan
- Bab 271 Bertemu Secara Kebetulan
- Bab 272 Perkataan Yang Memilukan
- Bab 273 Draf Perjanjian
- Bab 274 Tidak Bisa Berkata Apapun
- Bab 275 Jangan Berpura Lembut
- Bab 276 Mengunjungi Guru
- Bab 277 Intuisi Yang Tajam
- Bab 278 Maksud Dari 4 Kata Itu
- Bab 279 Muncullah Wujud Aslinya
- Bab 280 Mendalam Dan Mendetail
- Bab 281 Tangisan Tak Terbendung
- Bab 282 Membujuk Dengan Teori
- Bab 283 Menggunakan Tindakan Untuk Mendapatkan Simpati
- Bab 284 Penuh Penyesalan
- Bab 285 Berusaha Untuk Berubah
- Bab 286 Perasaan Yang Sebenarnya
- Bab 287 Terlalu Tidak Terduga
- Bab 288 Punya Selera Tinggi
- Bab 289 Pemikiran Yang Cerdik
- Bab 290 Sangat Memuaskan
- Bab 291 Mencairkan Kesalahpahaman
- Bab 292 Rencana Pulang Negeri
- Bab 293 Konsentrasi
- Bab 294 Mendadak Sadar
- Bab 295 Mengenal Kembali
- Bab 296 Jauh Lebih Santai
- Bab 297 Bertemu Teman Baik
- Bab 298 Ada Alasannya
- Bab 299 Reaksi Berlebihan
- Bab 300 Melaporkan Setengah Mati
- Bab 301 Berani dan Jago
- Bab 302 Mencapai Kesepakatan
- Bab 303 Suasana Hati Rumit
- Bab 304 Penuh Antisipasi
- Bab 305 Menghadapi Serangan
- Bab 306 Sementara Waktu Menghindar Dari Bahaya.
- Bab 307 Banyak Melakukan Kegagalan.
- Bab 308 Wanita Cantik Adalah Bencana.
- Bab 309 Kemampuannya Di Atas Satu Langkah.
- Bab 310 Sedikit Keterlaluan.
- Bab 311 Bangun Dari Mimpi Buruk
- Bab 312 Malam Terlalu Dingin
- Bab 313 Aturan Bertahan Hidup
- Bab 314 Perbedaan Kualitatif
- Bab 315 Desa Perbatasan
- Bab 316 Terlambat
- Bab 317 Penolong
- Bab 318 Perangkap
- Bab 319 Kecelakaan Membawa Berkat
- Bab 320 Secara Adil
- Bab 321 Senjata Ilegal
- Bab 322 Serangan Roket
- Bab 323 Serangan Balik Di Situasi Berbahaya
- Bab 324 Tidak Membiarkan Orang Yang Akan Menimbulkan Kerugian Untuk Orang Lain Tetap Hidup
- Bab 325 Desa Kecil Tanpa Orang
- Bab 326 Nyawa Di Ujung Tanduk
- Bab 327 Penyelamat Sudah Tiba
- Bab 328 Berangkat Pada Malam Ini Juga
- Bab 329 Melepaskan untuk Kemudian Menangkap
- Bab 330 Tipu Daya yang Cerdas
- Bab 331 Terbongkar
- Bab 332 Situasi Berubah
- Bab 333 Warga Negara yang Dihormati
- Bab 334 Memilih untuk Tidak Pulang
- Bab 335 Tidak Tahu Harus Berbuat Apa
- Bab 336 Sahabat Berkhianat
- Bab 337 Nasehat-Nasehat Berharga
- Bab 338 Perlu Buka Kartu
- Bab 339 Hotel Holiday Inn
- Bab 340 Hati Gusar
- Bab 341 Rencana Licik Yang Menakjubkan
- Bab 342 Kenyataan Yang Tidak Dapat Dimengerti
- Bab 343 Mendekati Kenyataan
- Bab 344 Menjalani Hidup Dengan Mabuk Dan Bermimpi
- Bab 345 Menyaksikan Keajaiban
- Bab 346 Keberuntungan yang Dahsyat
- Bab 347 Mengagetkan Semua Orang
- Bab 348 Memahami Prinsip
- Bab 349 Suami-Istri Bersitegang
- Bab 350 Memancing Diskusi
- Bab 351 Ambisius
- Bab 352 Membangun kepercayaan
- Bab 353 Senjata pembunuh
- Bab 354 Saling menipu
- Bab 355 Sedikit pusing
- Bab 356 Berharap bertemu
- Bab 357 Memberikan Peringatan
- Bab 358 Langsung Beraksi
- Bab 359 3 Orang 3 Hati
- Bab 360 Prioritas
- Bab 361 Langsung Beraksi
- Bab 362 Percakapan Suami-Istri