The Revival of the King - Bab 317 Penolong

Stella kembali menyadari ternyata Terry dan Elena, adalah orang yang tidak berkata dan membuat orang lain merasa terkejut.

Jika di bandingkan dengan mereka berdua, Stella merasa dirinya sungguh-sungguh belum dewasa.

Stella merasa bisa bisa menghadapi satu orang saja sudah terbilang bagus.

Tidak perlu mengatakan tentang Terry, karena kemarin malam dia telah menunjukan semuanya, lalu untuk Elena sendiri dia dapat melawan dua orang sekaligus dan hal ini membuat Stella tidak menyangka.

Kedua kakak beradik ini sungguh merasa terkejut, seketika teman-teman mereka di kendalikan.

Dari awal, Stella lebih memperlihatkan postur bertarungnya, maka dari itu kakak beradik ini lebih memperhatikan Stella.

Tidak di sangka ketika mereka bergerak, Terry dan Elena dan tuan yang sesungguhnya.

Kedua kakak beradik ini merasa mengalami bahaya.

Bergeraklah karena nyawa teman-teman mereka mengalami bahaya.

Mereka semakin merasa jika Terry, ketiga orang ini adalah mata-mata.

Walaupun tidak tahu apa yang mereka gunakan, tetapi mata-mata dari Biro Intelijen Barat, tidak akan melakukan hal yang baik.

Pada saat ini Terry berkata : “Teman-teman, kami memang bukan orang jahat, kami tidak memiliki senjata juga kendaraan, pernahkah kalian melihat mata-mata berdandan seperti ini?”

Setelah berkata, Terry mengeluarkan paspornya, lalu melemparkan kepada 2 orang di sana.

Pemuda pertama dengan satu tangan memegang pistol lalu dengan tangan lain memegang paspor : “Kamu memang orang dari timur?”

“Benar.”

“Sepertinya pukulan kalian sangat hebat?”

“Sebenarnya kami ini bodyguard yang datang ke Negara T untuk mencari orang.”

“Mnecari siapa?”

Terry melepaskan kedua anak muda tersebut.

Dia dapat melihat jika kedua pemegang senjata itu tidak berhubungan dengan orang timur dan lagi Stella dan Elena masih menahan ketiga orang mereka.

Terry mengeluarkan telepon genggamnya sambil menekan tombol berkas lalu berjalan ke arah mereka sambil memberikan telepon genggam kepada pemuda pertama.

Ketika anak muda pertama menerimanya lalu ketika melihat foto kelima matanya berbinar : “Kalian datang untuk mencari mereka?”

Hal aneh yang terjadi, sepertinya pemuda pertama ini mengenal kelima ahli ini.

Terry segera bertanya : “Kamu pernah bertemu dengan mereka?”

“Aku pernah melihat 2 di antara mereka.”

“Di mana mereka sekarang?”

“Palang Merah Internasioanl Ibukota, dalam sekejap membentuk sebuah rumah sakit, dan mereka semua itu adalah orang baik, ayah mertuaku di selamatin oleh ahli ini.”

Terry menghelakan nafasnya, lalu mengisyaratkan kepada Stella dan Elena untuk melepaskan mereka, kemudian berkata kepada kakak beradik ini : “Seharusnya kalian tahu jika ketika hari itu meledak kelima orang ahli ini bersiap untuk pergi, tetapi karena tidak bisa pergi, kami sekarang datang untuk mencari mereka dan membawa mereka pergi.”

Pemuda kedua berkata : “Aku dengar dari kelima ahli tersebut, seharusnya yang menjemput itu adalah seorang wanita.”

Terry menunjuk ke arah Stella : “Itu dia, dia adalah orang yang membuat kelima ahli itu menghilang, maka dari itu kami harus mencarinya.”

Pada saat ini Terry berlari ke arah mereka dan bertanya : “Apakah kalian sungguh-sungguh pernah melihat ke lima orang ahli ini?”

Kedua kakak beradik ini menganggukan kepalanya.

“Baguslah, Terry ayo kita pergi.”

Kedua kakak beradik ini saling melihat, lalu pemuda pertama itu bertanya : “Apakah kalian akan berjalan? Jarak menuju ke Ibukota sekitar 100 km!”

“Kami menemui penyergapan di jalan maka dari itu kabur dari dari mobil, dan mungkin nanti ketika di jalan kami akan mencari mobil yang sejalan dengan perjalanan kami, oh ya.” Terry memutarkan kepalanya sambil melihat beberapa unta dan bertanya : “Jika boleh, kami ingin membeli unta kalian, apakah kalian mengizinkan?”

Pemuda pertama ini membelakangi senjatanya : “Tidak perlu, aku akan memberikan sebuah motor untuk kalian!”

Sambil berkata, dia mengisyaratkan Terry untuk masuk ke dalam ruangan.

Elena dan Stella ikut masuk ke dalam.

Mereka sangat terkejut, dengan ruangan yang cukup besar juga ada banyak orang duduk di sana, seperti sedang mengadakan makan bersama dan di antara mereka ada sepasang pengantin yang duduk di sana, lalu ketika mereka masuk, mereka menundukan kepalanya.

Ternyata pengantin ini adalah teman sekolah dari pemuda pertama, mereka kuliah di Ibukota dan pengantin ini juga orang dari Ibukota.

Ketika perang dalam negeri yang terjadi, rumah pengantin tersebut di ledakan lalu ibunya meninggal dan ayahnya terluka.

Kedua kakak beradik ini membawa ayah mereka ke Palang Merah Internasional, dan secara kebetulan bertemu dengan salah satu ahli ini, lalu setelah di selamatkan ayah pengantin ini telah melewati masa kritisnya.

Awalnya pengantin perempuan ini adalah orang dari kota, lalu anak muda pertama ini berasal dari desar, orangtua pengantin ini tidak setuju dengan hubungan mereka.

Tetapi ketika terjadinya perang ini, juga perang yang terlihat tidak akan berhenti ini, ayah dari pengantin yang masih bersekolah ini, memberikan anaknya kepada pemuda pertama ini.

Lalu membawa putrinya ini bersembunyi, lalu karena dirinya yang terluka parah tersebut, masih terbaring di Palang Merah Internasional.

Mereka sendiri sedang mengadakan pernikahan lalu ada orang yang melaporkan jika Terry, mereka bertiga datang.

Jika hanya orang yang lewat saja, mereka pasti tidak akan menganggu Terry dan kawan-kawan.

Mereka hanyalah murid biasa dan mengambil senjata dari tempat peperangan, dan mereka tidak pernah membunuh orang, walaupun mereka memegang pistol tetapi mereka lebih takut kepada Terry.

Jika tidak terserang, mungkin mereka tidak akan masuk ke dalam desa ini, juga tidak akan dengan mudah menemukan kelima orang ahli ini.

Pemuda pertama ini dengan segera mengeluarkan motor yang ia sembunyikan, di dalam motor memiliki bensin yang penuh, bahkan mereka mengambil dua kresek bensin lalu mengikatnya di motor.

Pengantin yang mengetahui jika mereka adalah teman dari para penolong tersebut, lalu mengambar di sebuah kertas untuk denah di Palang Merah Internasional tersebut.

Karena perang tersebut, mereka tidak berani memastikan jika rumah sakit tersebut tetap berada di sana, maka dari itu mereka mengambar beberapa rumah, dengan artian jika mereka telah menemukan sebuah rumah, maka tidak akan sulit bagi mereka untuk menemukan kelima orang ahli tersebut.

Terry mengeluarkan uang dari dompetnya lalu memberikan 3.000 Usd kepada pemuda pertama.

Pemuda pertama ini tidak menerimanya, lalu mengatakan karena para ahli tersebut telah menyelamatkan ayah mertuanya, dan motor ini mereka berikan begitu saja kepada mereka lalu pengantin perempuan juga menyetujui perkataannya.

Terry tersenyum dan berkata : “Uang ini bukan untuk membeli motor, tetapi di timur jika ada orang yang mengadakan acara pernikahan, maka akan ada sebuah kebiasaan, ini hadiah pernikahan kalian, apapun alasannya harus menerimanya dan aku mendoakan kalian untuk bahagia.”

Terry yang mengatakan ini, membuat mereka menyimpan ini dan untuk seluruh orang di desa ini, menganggap mereka ada tamu yang di hormati, lalu meminta Elena dan Stella mencuci wajahnya lalu mengundang mereka untuk makan siang bersama.

Sebelum pergi, bahkan memberikan mereka makanan yang cukup.

Terry sendiri memberitahu mereka, jika dirinya menyembunyikan beberapa senjata dan meminta mereka untuk mengambilnya untuk berjaga-jaga di desa ini.

Terry membawa motor ini, lalu Elena memberitahu Stella agar duduk di belakang Terry dan Stella merasa ragu.

Elena menaikan bahunya dan tersenyum : “Aku sudah memberikan kamu kesempatan, tetapi kamu sendiri yang tidak mau.”

Setelah berkata Elena segera duduk di belakang Terry dengan sepasang tangan memeluk pinggangnya, lalu barulah Stella naik ke atas kendaraan, kemudian duduk di belakang Elena dan ketiga orang ini melambaikan tangan mereka kepada orang di desa.

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu